Pendekar Pemburu Iblis

(Emerlyd Bank 331)

'Perampokan tak kasat mata, Sangat menyeramkan, seram, sangat seram" Ucap seorang satpam yang masih sangat syok yang dimana ia malam itu berada dilokasi kejadian.

Pagi ini Kantor berita nasional yang menayangkan berita berita lokal serempak menampilkan sebuah kejadian perampokan paling aneh sepanjang hayat di sebuah bank.

Yang cukup menarik perhatian perampokan ini tidak seperti perampokan yang biasanya terjadi. Karena, selain menimbulkan korban jiwa yakni seorang petugas keamanan (satpam bank) yang berjaga malam itu, Disinyalir dari apa yang sudah dilihat dari rekaman CCtV seorang perampok yang merampok bank tersebut bukanlah manusia sembarangan.

Kejadian yang terekam lewat cctv bank memperlihatkan seorang pria tua nampak mengunjungi kantor satpam tersebut kurang lebih dijam pertengahan malam, Sebelum selanjutnya Si kakek tua berjalan ke arah pintu depan bank lalu dengan mudah tanpa membuka pintu tubuhnya menembus masuk hingga sampai di dalam bank tanpa ada kendala sedekitpun.

Kejadian menarik lain nya terlihat takala si kakek tua itu terekam tengah berada di gudang tempat dimana berkas juga susunan kertas dan barang bekas tidak terpakai menumpuk.

Awalnya Kertas kertas yang tersusun itu nampak bertebangan di udara sebelum kemudian disusul oleh benda benda lain yang berada di gudang itu.

dan setelah si kakek tersebut keluar dari gudang dengan membawa plastik bening berukuran jumbo, dengan santai nya ia mulai melangkah masuk kedalam sebuah ruangan yang terletak di sudut tangga bertuliskan "Please staf only"

Kali keduanya Lagi-lagi tubuh nya itu dengan mudah masuk keruangan tersebut tanpa harus membuka pintu nya lebih dulu dan cctv lain nya yang terdapat diruangan itu juga merekam kejadian serupa dimana alat alat elektronik, meja juga benda benda disekitarnya berterbangan abstarak di udara.

Terakhir kakek tua itu membuka sebuah brankas yang tersimpan dibelakang lemari buku. Dengan mudah nya brankas itu ia pegang lalu ia lempar ke udara hingga jatuh dan hancur berkeping-keping. terlihatlah puluhan uang kertas mulai berserakan di lantai.

Dengan dingin nya sang kakek memunguti uang yang berhamburan itu kedalam sebuah plastik besar yang tadi ia bawa lebih dulu dari dalam gudang, selanjut nya sembari membawa satu kantong penuh uang kertas di dalam kantong plastik miliknya dengan mudah nya ia pergi keluar Ruangan tanpa ada satu pun orang atau satpam atau manusia lain yang berani menjegal nya.

Dan ke esokan paginya selain ratusan juta uang yang hilang, Di tkp juga ditemukan bahwa satpam bank tersebut yang berada di dalam pos penjagaan sudah ditemukan dalam keadaan tewas mengenaskan dengan separuh kepala nyaris remuk dan terdapat sebuah 4 tanda titik hitam di tengkuknya.

.......

Rupanya malam itu ada dua satpam yang berjaga namun salah satu satpam saat itu sedang keluar memberi rokok. Saat pulang kembali ke TKP ia sebelumnya sempat memergoki kakek tua tersebut dalam keadaan yang sudah agak jauh dari parkiran bank. Tapi karena sorot mata hitam si kakek yang menatap tajam kearah nya dengan seketika hal itu membuat dirinya sangat ketakutan hingga ia jatuh pingsan.

.......

"Bagiamana menurut kesaksian anda pak?" Ucap salah satu Reporter tv swasta kepada salah satu satpam yang menjadi satu satu nya saksi kunci pada kejadian perampokan malam itu.

"Dia bukan manusia saya bisa yakinkan itu, wajah nya sangat menyeramkan dan saya tidak kuat untuk melihatnya" Ucap satpam tersebut yang nampak masih sangat syok berat atas kejadian itu.

"Tapi jika benar itu hantu atau sebangsanya untuk apa mahluk itu sampai merampok bank pak? " Balas reporter itu, Mencoba menafsirkan kejadian tersebut dengan logika nya.

"Saya tidak tahu, yang jelas mahluk itu sangat menyeramkan, sangat menyeramkan" kali ini satpam itu nampak semakin syok wajah nya bertambah panik kedua tangan nya mulai memegangi kepalanya hingga ia terjongkok.

"Sangat menyeramkan, benar-benar sangat menyeramkam" Timbalnya kembali dengan mata terbelalak lebar dan mulut yang terus meracau.

Kegiatan siaran langsung itu pada akhirnya dilerai oleh pihak kepolisian setempat dengan alasan ganguan mentalitas korban belum siap untuk Menerima pertanyaan yang mendesak.

Sampai berita itu usai kebenaran atas kejadian itu belum sepenuhnya terealisasi.

*****

(Rumah Nyonya Emily/Korban pertama)

Tidak selang beberapa menit kedepan stasiun televisi lokal lain nya kembali mengabarkan sebuah berita yang tak kalah misteriusnya.

Dua korban yakni bapak dan anak ditemukan tewas mengenaskan didalam sebuah kamar milik salah satu warga emerlyd.

Anak berusia 7 tahun berbaring tak berdaya dengan bersimbah darah serta sebilah pisau dapur menancap kuat di dada nya yang menjadi bukti kuat bahwa anak tersebut di bunuh.

Sedang hal lain nya seorang lelaki separuh baya ditemukan tergeletak diatas lantai dengan kepala yang sangat hancur.

Dari kedua orang korban tersebut ditemukan pula typologis tanda yang sama yakni pada tengkuk nya. Dimana ada tanda 4 buah bulatan hitam berbaris sejajar.

Namun untuk kejadian yang satu ini polisi setempat sempat meringkus salah satu orang yang diduga pembunuh dari kedua orang itu yang tak lain adalah istrinya sendiri.

Hal tersebut bisa disimpulkan karena selain saat ditemukan, Dilokasi kejadian nampak perempuan itu sedang duduk telungkup dikamar korban. Bukti kedua lain nya yang menguatkan adalah sidik jari ditempat kejadian tidak ada sidik jari lain nya selain milik sidik jari milik perempuan itu.

.......

Seketika saat polisi menggiring perempuan itu keluar rumah nya perempuan itu sama sekali tidak menyesal atau melakukan perlawanan yang berarti. Namun kedua matanya nampak terbelalak lebar wajah nya sangat pucat. Selain itu beberapa kali dari dalam mulutnya ia terus meracau pelan, ia meracaukan tiga buah kalimat asing yang seperti menjadi doktrin pada dirinya bahkan sekalipun pada orang lain yang mendengar nya.

"Bunuh, makan, tikam" Gumaman ini terdengar halus dari mulut perempuan tersebut.

Saat polisi menggiring perempuan itu keluar dari rumah miliknya puluhan masyarakat yang sudah berkumpul diluar sempat mencibir dan bahkan terlihat ada yang sangat emosi juga padanya, banyak warga yang sengaja membawa benda tupul bahkan benda tajam.

Saking rame nya keadaan diluar lantas hal itu juga menyulitkan Polisi untuk mengevakuasi pelaku kedalam mobil patroli, hingga berkali kali suara komando dari pengeras suara rekan nya terdengar bergema untuk mengkondusifkan suasana detik itu.

"Tolong berikan jalan!" Seruan tersebut terus di intruksikan hingga berkali kali.

Jurnalis maupun reporter televisi lokal yang hadir tidak sempat mewawancarai pelaku tersebut karena gara gara keadaan yang sangat tidak kondusif itu. Bahkan kamera man kamera man televisi lain Nya pun hanya bisa mengambil gambar kajadian itu dari jarak yang cukup jauh.

(Bersambung ke Part 9)