Beberapa belas tahun yang lalu, di kota bilangan depok telah hilang seorang anak kecil, disebuah hutan bambu. Ternyata anak tersebut disembunyikan kalong wewe, syukurnya di balikin lagi pada ibunya.
Setelah pemuda itu menginjak remaja, diusia 16 tahun dia menjelma menjadi pemuda yang gagah dan memiliki kelebihan. Bahkan memiliki wajah yang mirip sang pangeran, kalong wewe yang telah bertobat dan berubah wujud menjadi putri raja yaitu bernama Sekar Kencana berjanji akan selalu menjaganya.
Namun imam ditugaskan oleh Ki Sabdo untuk mencari 3 anak manusia, yang memiliki kelebihan sepertinya.
Dapatkah imam bertemu ketiga orang tersebut?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ncess Iren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sukma Imam Dibawa Ke alam Lain
...Imam berbaring diatas kasurnya rasanya lelah sekali, pandangan matanya menerawang langit-langit di kamar. Cukup membuat merinding juga, inside motor mogok di dalam hutan bambu tadi. ...
...Aku Rio Sempat balik pistol mainan yang aku temukan, juga masih ada di kantong jaket. Aku ambil mainan itu lalu aku bersila di atas kasur, sambil Menyalakan AC karena Hawa di kamar saya terasa sangat panas....
... Juga mengambil bantal dan meletakkannya di atas betis kedua tanganku bertumpu di Atas Bantal, Kayaknya gua pernah lihat ni pistol tapi di mana ya? Tanya aku pada diri sendiri. sedikit debu yang menempel di mainan itu aku seka, kembali aku mencoba mengingat- di mana gerangan aku pernah melihat mainan ini. ...
...Namun semuanya sia-sia aku benar-benar tidak ingat karena masih lelah jam dinding di kamarku juga sudah menunjukkan 10.30 maka aku memutuskan untuk segera tidur...
Pistol mainan itu aku letakkan di atas meja belajar, mataku mulai terpejam Aku berusaha untuk merem. mungkin agar tertidur lebih cepat, tiba-tiba telingaku menangkap sesuatu benda yang jatuh. Aku kembali bangun dan melihat pistol mainan itu, yang semula ada di atas meja belajar kini tergeletak di atas lantai. aku mengedarkan pandanganku sekeliling kamar, Mungkinkah ada sesuatu yang menjatuhkan benda itu namun aku tidak menemukan apapun untuk dijadikan tersangka.
"Ah sudahlah kataku sambil kembali merebahkan diri, rasakan untuk mulai menyerang dan aku pun tertidur.
"Imam bangunlah aku mendengar sebush suara lembu terngiang beberapa kali di telingaku, Aku membuka mata perlahan dan melihat pemandangan yang aneh. Aku menemukan diriku sudah tidak lagi berada di dalam kamar, melainkan sudah berada di dalam bangunan yang megah.
Bahkan pakaianku yang semula hanya maka kaos lengan pendek dan celana jeans, telah berganti menjadi pakaian pada zaman kerajaan tempo dulu. aku memakai kain berwarna hitam berbentuk seperti rompi, yang banyak sekali bordiran dari terbuat dari emas. celana panjang hitam yang kiri juga tertutup oleh kain batik keemasan, di kepalaku juga tersemat sebuah mahkota kecil yang bertabur batu mulia.
"Selamat datang Imam.. tiba-tiba suara mengejutkanku aku yang masih terheran-heran dengan kejadian ini, nampak seorang wanita yang sangat cantik. Sedang berdiri dan tersenyum kearahku, Penampilannya sangat Anggun layaknya seorang putri kerajaan. dengan mahkota yang hampir sama dengan yang aku kenakan,hanya lebih sedikit besar dan bertabur batu mulia.
"Siapa kamu Kenapa saya berada di sini? Tanyaku yang masih tidak mengerti dengan apa yang sedang berlaku.
"Silakan duduk nanti akan aku jelaskan semua yang ingin kamu tahu.. aku pun menuruti perintahnya dan duduk di atas kursi batu, yang berwarna keemasan dengan ukiran yang sangat indah sementara wanita itu duduk di kursi yang sama persis yang berada di depan saya.
"Perkenalkan namaku sekar kencana, kamu saat ini sedang berada di kerajaan kecilku imam.. ucapnya dengan suara lembut.
"Bagaimana bisa tadi aku masih tertidur di dalam kamar, kenapa bisa sampai disini pasti cuma mimpi.. jawabku menolak penjelasan darinya.
Wanita cantik yang mengaku sekar kencana itu tersenyum kembali, mendengar penolakanku.
"Aku meminjam sukmamu sebentar saat ini, kamu memang masih tertidur di kamarmu. hanya saja sukmamu sedang tidak berada di raga.. terangnya lagi, aku mengerutkan dahi benar\_benar tidak mengerti atas penjelasannya.
"Semua bisa ku lakukan dengan kesaktian yang aku miliki.. tambah wanita itu lagi.
"Lalu apa hubungannya denganku? hingga kau membawaku kesini.. tanyaku penasaran.
Wanita itu tidak menjawab, malah mengeluarkan sesuatu yang berbentuk seperti cermin. bulat yang bergagang emas benda itu penuh ukiran di sekelilingnya, ada beberapa butir batu akik merah dan biru tersemat di sisi kiri dan kanan benda tersebut.
Perempuan itu telah berpindah tempat duduk disampingku, Aku mulai memperhatikan cermin yang dipegangnya. Yang sengaja ia acungkan dihadapanku, mulut sekar terlihat seperti sedang merapalkan mantra.
Perlahan cermin yang awalnya memantulkan bayangan aku dan sekar mulai memudar, dan berganti dengan bayangan lain. Aku melihat seorang pemuda yang wajahnya sangat mirip denganku sedang memadu kasih, dengan seorang wanita yang mirip sekar.
"Itu adalah suamiku raden jaga tirta dan aku, kami saling mencintai satu sama lain. Hingga seorang perempuan yang telah bersekutu dengan jin jahat, menghancurkan cinta kami ucap sekar kencana dengan suara bergetar. Aku sempet menoleh kearahnya jelas sekali raut kesedihan tampak diwajahnya, kembali aku perhatikan cermin yang kini telah menampilkan gambar wanita lain.
Berpakaian hampir sama dengan sekar, wanita yang tak kalau cantik tersebut sedang bersama sesosok mahluk yang sangat mengerikan.
Dengan kepala bertahtakan mahkota berbentuk kepala naga, wanita laknat itulah yang telah membunuhku dan cabang bayi dalam kandunganku dengan ilmu hitam. Hingga menyebabkan suamiku menjadi gila karena kehilangan kami, dan akhirnya membunuh dirinya sendiri.
Kali ini sorot mata sekar penuh dengan dendam. Aku mulai paham dengan jalan hidup sekar. akan tetapi begitu gambar berganti menjadi sosok aku saat masih kecil, yang sedang digendong oleh mahluk yang berwajah menyeramkan.
Pemahamanku kembali menemui jalan buntu.
"Ini adalah sosok diriku yang mengambilmu, dari ibumu beberapa tahum yang lalu dari ibumu.. kata sekar sambil memandangku sungguh aku terkejut.
Sekar kembali menyimpan cermin itu di balik selendang, yang terikat di pinggang sesaat dia menghembuskan nafas panjamg. Lalu kembali duduk di kursinya semula.
"Kenapa kau menculikku? saat masih kecil, tanyaku penasaran ada sekelumit rasa tak suka atas tindakannya dahulu.
"Aku bukanlah ingin menculikmu..aku hanya ingin menangkan anak kecil yang sedang merajuk, lalu mengembalikannya lagi.
Bersambung....