NovelToon NovelToon
Hinaan Dibalas Kesuksesan

Hinaan Dibalas Kesuksesan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: yaya genza

pernikahan merupakan impian setiap wanita. apalagi mengadakan perayaan layaknya negeri dongeng. namun hal tersebut pupus bagi seorang wanita bernama nadin.
nadin merupakan seorang gadis cantik berusia 22 tahun, kuliah nya harus terhenti disaat majikan orang tuanya memaksa nya untuk menikah dengan putranya yang bernama Andreas.
Baca cerita lengkapnya yaaa...
stay tune sayangkuu🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yaya genza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 6

"alhamdulillah.. Terima kasih banyak ya nak. Semoga kamu bahagia selalu" do'a bu arum untuk nadin.

"aamiin.. " jawab nadin sambil tersenyum.

"nanti kalo ada apa apa jangan sungkan bilang sama aku ya bu" sambung nadin.

"nggak usah nak, nanti yang ada ibu menyusahkan kamu"

"enggak kok bu. Aku ini anak ayah dan ibu. Jadi kalo ayah dan ibu kenapa napa itu semua tanggung jawab aku bu, meskipun kita nggak tinggal sama sama pasti apapun itu aku usahain" jawab nadin.

"kamu memang anak yang baik nak" ucap bu arum.

Mereka saling berbincang bincang melepas rindu satu sama lain.

"nadin, ibu pulang dulu ya, kasian ayah sendiri dirumah. Ibu sekalian mau beli obat ayah juga"

"iya bu nggak apa apa, kapan kapan ibu main kesini lagi ya, ajak ayah juga..maaf aku belum bisa pulang liat ayah" ucapnya sedih.

"sudah, nggak apa apa. Kalo ada waktu ibu kesini lagi sama ayah" ucap bu arum menenangkan nadin.

Baru saja bu arum mau keluar, bu ningsing dan dea sudah berdiri di depan pintu.

"hei bu arum, mau apa kau kesini, pasti mau minta uang ya sama anak mu itu! " ucap bu ningsih dengan kasar.

"astaghfirullah bu ningsih. Saya kesini hanya ingin bertemu dengan anak saya bu" jawab bu arum.

"helaahhh, alasan..kalo nggak minta uang ya ngapain lagi" ledek dea.

"apa maksud mu bilang gitu mbak? Kalo ngomong dijaga ya mbak. Ibu saya kesini cuma mau ketemu saya. Bukan seperti yang kalian tuduhkan"

"Ya apa lagi kan, palingan nggak ada yang mau di makan di rumah kalian yang miskin itu, mangkanya datang kesini karena kelaparan mau minta makan iya kan" hina dea.

"cukup ya mbak, jangan hina hina kami terus apalagi ibu saya" bentak nadin karena kesal di hina terus oleh dea.

"ingat ya nadin.. Kamu itu disini cuma numpang hidup sama anak saya, kalo kamu nanti diusir sama anak saya, yang ada kamu kembali hidup miskin lagi. Jadi jangan pernah kamu memberikan uang anak saya untuk keluarga miskin mu itu" ucap bu ningsing dengan mulut pedasnya itu.

"Bu ningsing, ibu juga seorang ibu. Kok bisa bisa nya bicara seperti itu ya, apalagi anak saya ini menantu ibu, istri dari anak ibu. Setidak nya hargai dia sedikit bu" ucap bu arum.

"hahahah... Orang miskin seperti kalian tidak pantas untuk dihargai. Jangan terlalu berlebihan. ngaca mangkanya! " ucap dea menertawakan.

"astaghfirullah" gumam bu arum.

"mba, ma, roda kehidupan itu berputar. Jangan karena merasa kalian orang kaya, kalian bisa semena mena menghina kami. Bagi Allah hanya sekali hembusan saja bisa membalikkan keadaan. Jadi jangan sombong" ucap nadin

"Halaah kamu siapa? Jangan sok sok menasehati saya. kamu mendo'akan supaya saya miskin, iya? " bentak bu ningsih.

"saya tidak mendo'akan ma, saya cuma mengingatkan saja" jawab nadin.

"kamu itu cuma istri pengganti sementara buat andreas, jadi jangan sok menasehati saya, kamu itu tidak ada apa apanya. ngertii! "

bu arum hanya bisa mengelus dada melihat sikap bu ningsih dan dea.

"Ya Allah. Semoga mereka mendapat ganjaran atas kesombongan mereka di dunia ini" batin nadin.

"ayo tante, kita pulang saja. Nanti bisa ketularan miskin mereka kita jika lama lama disini. " ucap dea mengajak bu ningsih pergi.

"astaghfirullah" ucap bu arum.

"nadin, ibu pulang ya nak. Kamu jaga diri baik baik. Jangan terlalu diambil hati omongan mereka. " ucap bu arum.

"iya bu, ibu juga. Tunggu sebetar"

Nadin lari ke dapur dengan tergopoh gopoh lalu kembali dengan kantong kresek yang ada di tangannya.

"ni bu, aku ada beras sedikit, tambahan buat ibu sama ayah makan nanti" menyodorkan kantong tersebut pada bu arum.

"nggak usah nak, uang ini aja udah cukup. lagian nanti kalo dilihat sama mertua mu jadi masalah lagi" tolak bu arum.

"udah, nggak apa apa bu. Palingan mereka juga udah pulang. Ibu bawa aja ya"

"yasudah kalo begitu, terima kasih banyak ya nak. Ibu pulang dulu"

"Hati hati bu. Nanti kalo ada apa apa kabari nadin ya bu" jawab nadin sambil menyalami tangan ibunya.

"iya ibu pergi ya, assalamu'alaikum.. "

"wa'alaikumsalam"

"Ya Allah, angkatlah derajat ku, kasian kedua orang tuaku ya Allah. Aku ingin sekali membantu dan membahagiakan mereka" do'a nadin.

***

Hari ini nadin ingin mengunjungi kedua orang tuanya. Sebelum itu ia akan singgah terlebih dahulu di Brilink terdekat untuk menarik uang. Tadi pagi ia mendapat pinjaman uang dari sahabatnya Tania, sebelumnya nadin sudah mencoba pinjam uang sama tetangga, namun tak ada yang mau meminjami nadin, karena nadin orang miskin pasti tidak akan sanggup membayar uang mereka kembali. Akhirnya nadin mencoba menghubungi tania dan meminjam uang pada tania. Nadin merasa bersyukur karena tania mau meminjaminya uang.

Tania merupakan sahabat nadin sejak SMA, namun sekarang mereka harus LDR an karena tania ikut orang tua nya ke luar kota sekaligus ia juga kuliah disana. Meskipun tania berasal dari keluarga yang berkecukupan, ia tak manja seperti anak anak lainnya, bahkan saat ini ia masih sering kerja part time, jualan assesories, nulis novel dan lain sebagainya.

Sebelum menuju rumahnya, nadin singgah terlebih dahulu di kedai harian milik mang rudi.

"permisi mang rudi.. Aku mau belanja" ucap nadin.

"eh neng nadin, iya silahkan nad. mau beli apa? " tanya mang rudi.

"Beras tiga kilo, telur satu kilo, minyak goreng satu kilo, sama cabe dan sayur ini ya mang" ucap nadin menunjuk sayuran yang ada di atas meja.

"tumben belanja banyak neng? Lagi ada uang ya"

"alhamdulillah mang, ada rezeki sedikit"

"sebentar ya abang ambilkan dulu" ucap mang rudi, nadin membalas dengan anggukan kepala.

"apa lagi neng nadin? apa ada tambahan yang lain? " tanya mang rudi.

"udah itu aja mang. Oh iya mang, ibu ada hutang nggak ya disini? "

"ada neng, memang nya kenapa atuh neng? "

"berapa ya mang? sekalian aku mau bayar hutang ibu juga ya mang" ucap nadin

"30 ribu neng. Jadi totalnya semua 135 ribu neng"

nadin mengambil uang pecahan lima puluh ribuan sebanyak tiga lembar lalu memberikannya kepada mang rudi.

"ini kembalian nya neng"

"terima kasih mang. Aku permisi dulu" ucap nadin pergi meninggalkan warung mang nadin.

Nadin melanjutkan jalannya menuju rumah nya. Sebuah rumah kayu yang sudah tua, karena mereka belum mampu untuk merenovasinya.

"assalamu'alaikum" ucap nadin mendorong pintu masuk.

"wa'alaikumsalam" jawab bu arum melihat siapa yang datang.

HAPPY READING♥

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK SAYANGKU♥

1
Ayunnn Ayunn
lanjut
Yanti Oktaviano
ya....begitulah
Yanti Oktaviano
nadin terlalu lemmmmmaahhhhĥ....yang tegas dan punya harga diri dong,,,,
Agus Sudrajat
mau pake handset
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!