Benih CEO Dingin

"Dad, mom, ada apa ini? Kenapa wajah kalian semua tegang?" tanya Edgar.

"Biar aku yang menjelaskan hubby," ucap Aira, menatap suaminya.

Samudra mengangguk setuju, karena Aira yang berhak memberitahukan nya.

"Kalian anak-anak mommy, tidak pernah tahu kehidupan masalalu mommy kan," ucap Aira.

"Kami tidak tahu," jawab serentak.

Semua anak-anak Aira, termasuk anak Aisyah dan Fera, menunggu ucapan dari Aira.

"Sebelum mommy menikah dengan daddy kalian, dulu mommy pernah menikah dengan laki-laki lain," ucap Aira.

Mereka mendengar nya sangat kaget, tidak percaya, namun Aira sendiri yang bicara.

"Lalu apa masalah nya?" tanya Arthur.

"Kalian mau tahu siapa mantan suami mommy dulu?" tanya Aira.

"Jangan membuat kami penasaran mom, ayok katakan," ucap Brice, tidak sabar.

"Ayah tiri, Azalea," jawab Aira.

"Apa!!" ucap serentak.

"Diam! Seperti mendengar yang seram," ujar Aisyah, memarahi anak-anak nya.

"Sebentar bi, aku tidak mau berdebat dengan bibi," ucap Brice.

"Lalu bagaimana mom?" tanya Edgar.

"Bagaimana apanya Ed?" tanya Aira.

"Aku dengan Azalea saling cinta," ujar Edgar.

"Dengarkan mommy! Pernikahan kalian akan tergelar, mommy tidak akan mengacaukan rencana pernikahan mu Ed," jawab Aira.

"Tapi mommy dengan daddy bagaimana?" tanya Edgar.

"Mommy tidak apa-apa, lagian Azalea bukan darah daging mas Angga, jadi menurut mommy tidak apa-apa," jawab Aira.

"Tapi mommy mengatakan ini, agar kalian semua tidak bingung dengan kejadian tadi," ucap Aira lagi.

"Bagaimana dulu mommy bisa bercerai dengan dia?" tanya Arthur.

"Mas Angga membawa istri keduanya kedalam rumah itu, saat istri keduanya sedang hamil, bahkan dulu rumahtangga kami sedang baik-baik saja," jawab Aira.

"Dulu sebelum bertemu dengan daddy kalian, mommy memutuskan akan siap dimadu, tapi makin lama, mereka bertingkah, selalu merendahkan mommy, dan juga menghina mommy, kalo mommy mandul," sambung Aira lagi.

Lalu Aira menceritakan kejadian masalalu nya, kepada anak-anak nya.

Aira menjadi ingat kenangan pahit kala itu, Aira harus berjuang sendiri, dengan membawa luka nya ke kota Paris.

"Aku tidak setuju dengan pernikahan Edgar, itu sama saja membuka luka lama mommy, meskipun dia bukan anak kandung nya, tapi dia hidup bersama laki-laki itu," ucap Arthur.

Aira menggelengkan kepala.

"Aku juga tidak setuju, pemikiran ku sama dengan kakak," ucap Brice.

"Aku juga," sahut Avrard.

"Arthur, Brice dan juga Avrard, jangan terlalu cepat mengambil keputusan, karena keputusan sepihak akan melukai yang lain," sahut Zayn.

"Aku tidak mau, mommy mengingat setiap luka nya, saat bertemu dengan laki-laki itu," ucap Arthur.

"Kita dengarkan penjelasan lebih detail nya," ucap Zayn.

"Tidak butuh penjelasan apapun, semua nya sudah jelas, aku tidak setuju," ucap Arthur.

Lalu Arthur membawa istrinya kedalam kamar, karena ia tidak mau banyak bicara.

Disusul dengan Brice dan juga Avrard, mereka meninggalkan ruangan tamu.

"Ed jangan dengarkan kakak dan juga adikmu, mereka hanya belum menerima, nanti juga mereka akan paham," ucap Aira.

"Tidak mom, yang mereka lakukan sudah benar, seharusnya aku melakukan itu juga," jawab Edgar.

"Jangan mengatakan hal itu, teruskan rencana pernikahan mu," ucap Aira.

"Seperti kata kakak, aku tidak mau membuat mommy mengingat luka lama, dengan kehadiran mereka," ucap Edgar.

"Tidak Ed, mommy tidak apa-apa," ujar Aira.

"Aku pergi dulu mom," pamit Edgar.

Lalu Edgar keluar membawa mobil nya, ia akan bertemu dengan Azalea, untuk membicarakan tentang pernikahan nya.

"Hubby aku takut Edgar bertemu dengan kekasih nya, lalu ia memutuskan tidak mau menikah," ucap Aira.

"Tidak akan, Edgar bukan orang yang akan bertindak gegabah," jawab Samudra.

"Niat aku menceritakan nya agar mereka tahu, agar tidak kebingungan, bukan seperti ini," ucap Aira.

"Tidak apa-apa Ra, mereka butuh waktu," ujar Aisyah.

"Aku takut sekali mereka ribut karena hal sepele, aku takut kejadian Emillie terulang kembali," ucap Aira.

"Tidak, sudah jangan bersedih," ucap Aisyah.

"Aku akan memberikan mereka penjelasan bi, bibi tenang saja," ujar Zayn.

***

Sedangkan disisi lain, Edgar akan bertemu dengan kekasih nya, dia akan membicarakan masalah ini dengan Azalea.

"Lea..." ucap Edgar.

"Ed.." jawab Azalea.

"Kamu sudah tahu?" tanya Edgar.

"Tadi ayah menjelaskan nya padaku," jawab Azalea.

"Aku benar-benar tidak menyangka, aku tidak tahu kalo mommy pernah memiliki masalalu seperti itu," ucap Edgar.

"Semoga para orangtua kita bisa mencari jalan keluar nya, karena aku tidak tahu apa-apa, aku hanya anak tiri ayah Angga," ucap Azalea.

"Kamu tenang saja, aku akan menepati janji aku, kalo aku akan berusaha memperjuangkan hubungan kita," ucap Edgar.

"Tapi aku takut, keluarga besarmu, tidak menyetujui hubungan kita, aku tidak mau ada perpecahan keluarga diantara kalian," ucap Azalea.

"Kamu tenang saja, tidak akan kejadian seperti itu," jawab Edgar, menenangkan kekasih nya.

"Aku lebih baik mundur, dari pada membuat kekacauan di keluarga kalian," sahut Azalea.

"Tidak, jangan mengatakan hal itu, aku tidak suka. Kita sudah berjanji akan selalu bersama," ucap Edgar.

"Tapi ini masalah nya beda Ed," ujar Azalea.

"Setiap masalah, pasti ada jalan keluarnya, percaya itu," ucap Edgar.

"Aku tahu, tapi.." ucap Azalea terpotong.

"Tapi ini bukan hal sepele," lanjut Azalea lagi.

"Jangan terlalu mencemaskan akan hal itu, kita akan selalu bersama," ucap Edgar.

Azalea tersenyum menatap Edgar, Azalea kira dengan bertemunya mereka, Edgar akan memutuskan hubungan nya.

"Aku ingin bertemu dengan mu, hanya ingin memastikan, kalo kamu tidak apa-apa," ucap Edgar.

"Aku kira kamu..." ucap Azalea terpotong.

"Memutuskan hubungan kita?" ucap Edgar.

Lalu Azalea mengangguk.

"Kamu kan tahu, aku bukan termasuk orang yang gampang mengambil keputusan," ucap Edgar.

"Tapi jujur, aku benar-benar kaget saat ayah Angga mengatakan itu semua," ucap Azalea.

"Begitupun dengan aku, saat mommy mengatakan nya, kami semua kaget," kata Edgar.

"Pantas saja saat acara lamaran kita, suasana nya menjadi terlihat mencekam," ucap Azalea.

"Aku tidak menyadarinya, tapi aku melihat tatapan daddy ku kepada om Angga, seperti memiliki dendam," jawab Edgar.

"Lalu bagaimana dengan daddy mu sekarang, apa dia langsung menolak hubungan kita?" tanya Azalea.

"Daddy menyerahkan keputusan nya dengan mommy," jawab Edgar.

"Huh!" helaan napas terdengar berat.

"Tenang saja, mommy tidak akan melakukan semua itu, tapi saudara ku, mereka menentang hubungan kita," ucap Edgar.

"Aku sudah menebak nya," jawab Azalea.

"Tapi kamu tenang saja, semua nya akan baik-baik saja," ucap Edgar.

"Semoga, karena aku tidak mau kehilanganmu," ucap Azalea.

Lalu Azalea memeluk Edgar, tangisan nya pecah didalam pelukan nya...

Edgar mengusap rambut Azalea, memberikan ketenangan untuk kekasih nya.

***