"Untuk hidupku sendiri, akan ku lakukan apapun yang bisa dilakukan, agar dapat bertahan hidup di dunia Aneh ini." ( Athena / Phoenix)
*****
'Phoenix'. Sebuah nama samaran dari seorang pensiunan yang bekerja sebagai psikolog kriminal.
Ia telah lama bekerja sama dengan para penyelidik di kepolisian untuk mengungkap banyak pelaku kejahatan. Banyak penghargaan serta mendali emas yang ia dapatkan dari hasil kerja kerasnya.
Namun, hal itu tidak menyebabkan semua orang senang dengan kemampuan prediksinya. Terutama para penjahat yang telah di tangkapnya.
Pada akhirnya, Phoenix harus pasrah menerima kematiannya di tangan salah satu penjahat yang sempat ia tangkap.
Tapi..... Benarkah Phoenix benar-benar mati?
Atau takdir malah memberikan kesempatan kedua padanya untuk hidup di dimensi lain?
Simak kisahnya dalam cerita ini.
😌😌😌
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon auroraserenity, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 6. Melanjutkan Perjalanan.
Matahari perlahan terbit dari timur, namun tidak banyak orang dalam suasana hati yang baik sekarang, untuk menikmati cahaya sang surya.
Beberapa orang bahkan terkena insomnia dan mempunyai mata panda saat ini. Mereka yang sudah bangun segera pergi ke toilet umum untuk mencuci muka.
Tak ketinggalan, Athena, yang membawa facial foam, pasta gigi, serta sikat gigi untuk membersihkan wajah serta mulutnya.
Ia juga membagikan 5 pasta gigi serta 5 sikat gigi untuk pengawalnya. Setidaknya, jangan biarkan para pengawal mu memiliki nafas yang bau!
"Eh, nona darimana anda mendapatkan barang-barang ini?" tanya Daniel, sambil memperhatikan barang pemberian nona-nya.
Tapi setelah beberapa saat tidak mendapatkan jawaban, Daniel mendongak dan melihat Athena telah berjalan jauh darinya.
Pria itu hanya menghela napas dan memberikan barang-barang pemberian sang nona ke para rekan satu timnya.
"Bahkan jika aku tidak bisa mandi, aku masih harus menjaga kebersihan wajah dan mulut ku." gumam Athena, ketika tiba di toilet.
Beberapa menit menghabiskan waktu di toilet, akhirnya gadis itu kembali ke kendaraannya.
Tidak banyak orang yang memiliki makanan di tas mereka, uang, credit card, kartu ATM, hanya itu yang tersisa di saku masing-masing orang. Berharap ada seseorang yang mau menjual makanannya untuk sejumlah uang.
Sayangnya, tidak ada orang bodoh yang mau menukar makanan berharganya hanya untuk selembar kertas yang tak lagi berguna.
....
Athena melirik para pengawalnya sedang sibuk membereskan tenda. Melihat jika mereka tidak terlalu memperhatikannya, ia pun pergi menyelinap ke toko swalayan yang tidak jauh dari area tempat mereka beristirahat.
Hidup di dunia apocalypse, tentu dirinya tidak dapat menyia-nyiakan bahan materi yang tersedia.
Memakai topi juga masker, ia berjalan dengan cepat menuju tempat yang di tuju. Terdapat cukup banyak makanan serta minuman yang terpajang di rak-rak yang tersusun di toko swalayan ini.
Untungnya, hanya ada beberapa zombie yang terdapat di ruangan. Sehingga Athena dapat dengan mudah menghabisi mereka.
[ Ding... Selamat anda telah memusnahkan zombie tingkat rendah. Menghadiahkan beberapa exp. ]
[ Ding... Selamat anda telah memusnahkan zombie tingkat rendah. Menghadiahkan beberapa exp. ]
[ Ding... Selamat anda telah....... ]
Suara sistem terus menggema di benak gadis itu setelah ia berhasil membunuh semua zombie dalam toko swalayan, namun ia abaikan.
Gadis itu tidak terburu-buru untuk melihat statusnya. Fokus utamanya saat ini ialah mengumpulkan semua bahan materi di hadapannya dan memindahkannya ke dalam ruang pribadinya.
Berjalan ke arah rak-rak makanan, Athena terus melambaikan tangannya, memasukan semua bahan makanan yang masih bisa di konsumsi ke dalam ruangnya.
Selesai mengosongkan ruang depan toko swalayan, ia lanjut mengarahkan kakinya menuju gudang.
Bukannya ia tidak mau menyisakan sedikit makanan untuk penyintas lain. Namun saat ini, mereka masih terlalu pengecut untuk keluar melawan zombie.
Karena itu, dari pada membiarkan mereka berdebu di ruang tertutup, lebih baik ia ambil semuanya agar tidak dianggap menyia-nyiakan makanan.
...****************...
...****************...
Kembali ke area pom bensin, Athena langsung di cecar banyak pertanyaan. Ia mengakui kesalahan dengan kepala tertunduk, namun sama sekali tidak menyesal.
Bahan makanan yang baru saja ia kumpulkan lebih dari cukup untuk mendukungnya selama lebih dari satu tahun. Ditambah dengan bahan materi yang sebelumnya ia beli, dirinya tidak akan lagi khawatir kekurangan makanan dan minuman.
"Oke, oke, aku tahu aku salah. Aku tidak akan melakukannya lagi lain kali." ucap Athena.
"Nona, anda seharusnya tahu sekarang dunia sedang tidak aman. Jadi tolong jangan jauh-jauh dari kami." ucap Daniel mengingatkan.
"Baiklah." balas Athena singkat.
Selanjutnya, mereka melanjutkan perjalanan dengan cukup lancar. Masih ada sejumlah zombie yang menghalangi dan mengejar kendaraan mereka, namun di abaikan begitu saja.
Kali ini, zona aman di kota D adalah tujuan mereka. Para tentara telah mendirikan pangkalan darurat untuk warga lokal dan kota-kota sekitarnya.
Meski di buat dengan terburu-buru, namun itu lebih dari cukup daripada harus berkeliaran di jalan tanpa tujuan dan menghabiskan bensin.
Setiap beberapa jam, berita tentang beberapa zona aman yang yang tersebar di beberapa kota akan tersiar di radio.
Mereka yang ingin datang sangat di persilahkan. Adapun masalah bahan makanan, untuk saat ini masih mencukupi walau entah sampai berapa lama.
Athena telah mendengar tentang zona aman yang akan mereka tuju, dan menurut informasi yang di berikan sistem, untuk saat ini, memang lebih tepat untuk menuju kesana.
Gadis itu sangat mengapresiasi para tentara yang dengan cepat dapat mengoperasikan zona aman. Padahal, belum lama sebelum apocalypse pecah dan tentara negara ini dapat dengan cepat beradaptasi terhadap situasi.
Melihat pemandangan di luar, Athena merasa bosan. Ia tiba-tiba bertanya pada kapten Daniel mengenai kemampuan kebangkitan untuk menghilangkan rasa bosannya.
"Anda tenang saja nona, meski masih lemah, semua anggota dalam tim kami telah membangkitkan kemampuan belum lama ini." ujar Daniel dengan bangga.
"Aku sendiri telah membangkitkan elemen api. Meski untuk saat ini, saya hanya dapat membuat beberapa bola api kecil, setidaknya itu masih bisa di tingkatkan." lanjut pria dewasa itu.
"Dapat di tingkatkan? Dari mana anda mengetahui kemampuan itu dapat di tingkatkan?" tanya Athena.
"Feeling." jawab Daniel.
"Walau feeling seorang wanita lebih baik dari pria, tapi aku percaya pada firasat ku. Untuk saat ini, aku masih belum yakin bagaimana cara meningkatkannya, tapi dengan seiring berjalannya waktu, pasti akan ada seseorang yang mengetahuinya dan menyebarkan beritanya untuk memastikan keselamatan manusia." lanjut pria itu berkata panjang lebar.
"Aku cukup mengagumi tingkat kepercayaan dirimu." balas Athena.
"Apa kau pernah membaca novel eskatologis?" tanya gadis itu tiba-tiba.
"Eh, novel?" tanya Daniel balik.
Athena cuma mengangguk pelan.
"Saya bukan orang yang suka membaca jika itu tidak terlalu penting. Jadi, untuk membaca novel, saya tidak melakukannya." jawab Daniel jujur.
Sebagai seorang tentara, ia memiliki banyak misi yang harus di lakukan. Bahkan di waktu cuti pun, ia memilih untuk tidur. Jadi ia tidak memiliki waktu untuk memikirkan bacaan novel.
"Saya telah membaca banyak novel eskatologis, dari semua novel-novel yang aku baca, inti kristal adalah cara untuk meningkatkan level kemampuan kebangkitan." ucap Athena dengan santai.
"Adapun apa itu inti kristal, benda tersebut adalah sesuatu yang terbentuk di kepala zombie." lanjutnya berbicara.
"Aku tidak tahu, apa di dunia ini, hal tersebut akan sama persis seperti di novel yang pernah ku baca. Sebab, ada juga yang menuliskan untuk memurnikannya terlebih dahulu sebelum menyerap energi." ucap gadis itu kembali.
Athena hanya berbicara secara acuh tak acuh. Walau sistem telah memberitahunya tentang inti kristal yang dapat meningkatkan kemampuan super, tapi itu masih harus di murnikan terlebih dahulu.
Dan ia tidak begitu bodoh untuk memberitahukannya. Jika tidak, mereka hanya akan mencurigainya.
"Lalu, apakah anda tahu cara untuk memurnikannya?" tanya Daniel dengan hati-hati.
Menurut nya, ide sang nona bukannya tidak bisa di coba. Tapi ia lebih setuju untuk memurnikan inti kristal tersebut terlebih dahulu.
Bagaimanapun, sesuatu yang terbentuk dari zombie, pasti mengandung virus.
Jika benar apa yang dikatakan Athena, itu hanya akan menjadi penemuan besar untuk membantu umat manusia bertahan di hari kiamat!
"Sayangnya aku tidak tahu. Novel tidak terlalu menjelaskan tentang cara memurnikan inti kristal. Kalau kau percaya tentang ini, akan lebih baik jika mencari tahu sendiri dari pada harus mengatakan mengetahui ini dari novel." jawab Athena, sambil menaik-turunkan bahunya.
"Kalau begitu, kita hanya bisa mencoba." ucap Daniel, cukup antusias.
Informasi ini masih berita yang baik. Jika ia memberitahukannya pada atasan, jendral akan memerintahkan ahlinya untuk segera meneliti.
"Tapi~ ngomong-ngomong jika kita dapat meningkatkan level kemampuan kita, bukankah, zombie juga dapat berevolusi?" gumam Athena halus, namun masih terdengar di telinga kapten dan wakilnya.
"....."
"....."
.
.
.
TO BE CONTINUE.
semangat 💪💪 dan terimakasih 🤗👍
lanjutt lagi thor semangatt... semakin seru.