NovelToon NovelToon
Hak Milik Yang Ternoda

Hak Milik Yang Ternoda

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa / Teen Angst / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: adelita

SIPNOSIS:
Kenneth Bernardo adalah pria sederhana yang terjebak dalam ambisi istrinya, Agnes Cleopatra. demi memenuhi gaya hidupnya yang boros, Agnes menjual Kenneth kepada sahabatnya bernama, Alexa Shannove. wanita kaya raya yang rela membeli 'stastus' suami orang demi keuntungan.

Bagi Agnes, Kenneth adalah suami yang gagal memenuhi tuntutan hidupnya yang serba mewah, ia tidak mau hidup miskin ditengah marak nya kota Brasil, São Paulo. sementara Alexa memanfaatkan kesempatan itu untuk mendapatkan suami demi memenuhi syarat warisan sang kakek.

Namun, kenyataan tak berjalan seperti yang Agnes bayangkan, setelah kehilangan suaminya. ia juga harus menghadapi kehancuran hidupnya sendiri-dihina orang sekitarnya, ditinggalkan kekasih gelapnya uang nya habis di garap selingkuhan nya yang pergi entah kemana, ia kembali jatuh miskin. sementara Alexa yang memiliki segalanya, justru semakin dipuja sebagai wanita yang anggun dan sukses dalam mencari pasangan hidup.

Kehidupan Baru Kenneth bersama Alexa perlahan memulihkan luka hati nya, sementara Agnes diliputi rasa marah dan iri merancang balas dendam, Agnes bertekad merebut kembali Kenneth bukan karena haus cinta tetapi ingin menghancurkan kebahagiaan Alexa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adelita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kilas Balik Kejadian Alex dan Clarissa

FLASHBACK ON

Aula Graham yang luas dihiasi dengan kemewahan tiada tara. Lampu kristal raksasa berkilauan di tengah ruangan, memantulkan cahaya lembut yang menerangi kain sutra putih dan emas yang menghias setiap sudut. Meja-meja panjang diisi dengan hidangan terbaik dari berbagai penjuru dunia. Orkestra memainkan melodi lembut, melengkapi suasana magis malam itu.

Di tengah aula, berdiri Alexander Pentagon Graham, pria muda dengan sorot mata penuh percaya diri. Tubuh tegapnya tampak sempurna dalam tusedo hitam, rambutnya tertata rapi. Di sisinya, Clarissa Venhouten Graham seorang wanita berparas anggun dengan gaun putih panjang bertabur kristal, tampak seperti ratu. Senyumnya yang menenangkan seolah menjadi pelengkap sempurna bagi Alexander.

Carlson Leaman Graham, melangkah menuju podium dengan penuh wibawa. Suaranya menggema, mengundang perhatian seluruh tamu.

"Hari ini adalah hari bersejarah bagi keluarga Graham! Putraku yang pertama, Alexander, memulai babak baru dalam hidupnya bersama seorang wanita luar biasa, Clarissa. Mereka adalah masa depan keluarga ini. Bersama, mereka akan membawa keluarga Graham ke puncak yang lebih tinggi."

Suara tepuk tangan bergemuruh memenuhi ruangan. Para tamu berdiri memberikan penghormatan, namun di salah satu sudut ruangan, dua pria duduk dengan ekspresi gelap. Arthur, dengan rahang mengeras, dan Donald, yang terus memandangi Alexander dengan tatapan dingin.

"Lihat mereka, Donald. Selalu Alexander. Dia selalu menjadi pusat perhatian. Kita hanyalah bayang-bayang di bawah kejayaannya." Ucap Arthur berbisik tajam.

"Dan sekarang, dengan wanita itu, semuanya akan semakin buruk. Jika mereka memiliki anak, seluruh warisan keluarga akan jatuh ke tangan mereka. Tidak ada yang tersisa untuk kita." Ucap Donald menjawab dingin.

Arthur mengepalkan tangannya. Amarahnya tampak seperti bara api yang siap meledak.

"Aku tidak akan tinggal diam. Aku bersumpah, Donald, aku akan membuat mereka menyesali setiap kebahagiaan yang mereka nikmati malam ini." Ucap Arthur.

Donald mengangguk kecil, menyetujui ucapan saudaranya. Mereka tahu, malam itu adalah awal dari rencana yang lebih besar.

SETAHUN KEMUDIAN.

Alexander dan Clarissa duduk bersama Carlson di ruang keluarga utama rumah Graham. Udara sore itu terasa hangat, tetapi ada kegembiraan yang lebih besar di dalam ruangan. Clarissa, dengan tangan lembutnya, mengusap perut yang mulai membesar. Alexander menggenggam tangannya, senyum tak pernah hilang dari wajahnya.

"Ayah, kami punya kabar baik." Ucap Alexander

Carlson, yang sedang membaca surat kabar, menurunkan kacamatanya.

"Apa itu, Alex?" Tanya Carlson.

Alexander menatap Clarissa sebelum menjawab.

"Clarissa sedang mengandung. Ayah akan menjadi seorang kakek." ucap Alexander.

Carlson terdiam sesaat, lalu senyumnya merekah. la bangkit dari kursinya dan memeluk Alexander dengan erat.

"Ini adalah kabar terbaik yang pernah kudengar! Cucu pertamaku! Aku akan mengumumkan ini kepada seluruh keluarga." Ucap Calrson bahagia.

Malam itu, seluruh anak-anak Carlson berkumpul di ruang utama rumah Graham.

Parkin Abraham Graham, Daniel Salomon Graham, serta istri Daniel, Amber, datang dengan wajah penuh kegembiraan.

Namun, Arthur dan Donald duduk di sudut ruangan, wajah mereka tidak menunjukkan emosi selain kemarahan yang dipendam.

Carlson berdiri di depan, dengan senyum bangga. "Kalian semua harus bersiap menyambut anggota baru keluarga Graham. Ini bukan hanya kabar bahagia, ini juga masa depan keluarga kita. Cucu pertamaku akan membawa nama keluarga ini menuju kejayaan yang lebih besar!"

Suaranya menggema di ruangan besar itu, diiringi tepuk tangan meriah dari Parkin, Daniel, dan Amber. Namun, di sudut ruangan, Arthur mengepalkan tangannya dengan wajah tegang.

" Selalu Alexander. Sekarang bahkan anaknya yang belum lahir sudah mendapatkan perhatian lebih. Apa kau tidak merasa muak, Donald?" Ucap Arthur berbisik kepada Donald.

" Muak? Aku sudah muak sejak dulu. Sekarang dengan cucunya dalam perjalanan, posisi kita dalam keluarga ini akan semakin terpinggirkan." Ucap Donald menggerutu, sambil menatap Carlson dengan dingin.

Arthur mengangguk, matanya menyipit dengan tatapan penuh dendam.

"Kita harus bertindak sebelum segalanya terlambat. Mereka tidak boleh dibiarkan membawa kehormatan keluarga ini tanpa melewati kita." Ucap Arthur.

Selang beberapa bulan setelah pengumuman itu, serangkaian kejadian aneh mulai menimpa Alexander dan Clarissa. Awalnya tampak seperti kebetulan kecil, tetapi intensitasnya terus meningkat.

Pagi itu, Alexander tengah berada di kantornya, memeriksa laporan keuangan salah satu pabriknya. Tiba-tiba, sekretarisnya masuk dengan wajah panik.

"Tuan Alexander, ada berita buruk. Salah satu pabrik kita terbakar. Kerusakannya parah." Ucap sekretarisnya.

Alexander berdiri dengan cepat, keningnya berkerut. "Apa? Bagaimana bisa? Apakah ada korban?"

"Tidak ada korban, Tuan, tetapi polisi mengatakan penyebabnya masih diselidiki. Tampaknya bukan kecelakaan biasa."

Alexander menghela napas dalam-dalam. " Apa ini? Pabrikku terbakar, dan penyebabnya tidak jelas?" Alexander berbicara sendiri.

Tak lama setelah itu, teror lain muncul. Rumah baru yang baru saja ia dan Clarissa bangun dirusak dan dibakar. Tak ada pelaku yang ditemukan, hanya sisa abu dan puing-puing yang tersisa.

Clarissa mulai merasa terguncang. Clarissa beberapa kali mendapat kiriman paket misterius berisikan, kepala anak bayi yang masih berdarah, beberapa tikus mati, foto-foto kebersamaan nya dengan tetesan darah darah hewan.

Alex juga di tuduh melakukan penggelapan uang Carlson, begitu juga Clarissa yang mendapat imbasnya orang tuanya dibuat mati oleh Carlson padahal Clarissa dan Carlson mati-matian memberikan bukti yang menyatakan orang tua Clarissa tidak bersalah tapi Carlson menolak keras.

Clarissa yang mendapat teror dan kejadian seperti itu merasa stress membuat kandungannya melemah, Alex yang sudah menyadari kalau ada permainan dibalik semua ini tentunya tertuju pada Donald Dan Athur.

Alex dan Clarissa masih bertahan didalam rumah megah itu, sambil Alex mengumpulkan bukti-bukti kejadian yang ia alami

"Alex, aku tidak bisa terus seperti ini. Apa maksud semua ini? Siapa yang mencoba mencelakai kita?" Ucap Clarissa dengan suara gemetar.

"Aku tidak tahu, Clarissa. Tapi aku akan mencari tahu. Aku janji, aku tidak akan membiarkan sesuatu terjadi padamu atau bayi kita." Alexander mencoba menenangkannya.

Setelah kejadian-kejadian itu, Alexander mulai menyusun kembali rencana. Sore itu, ia duduk bersama Clarissa di kamar mereka.

"Kita harus pergi, Clarissa. Tempat ini tidak aman lagi untuk kita. Aku curiga ini ulah Donald dan Arthur."

Clarissa (dengan mata berkaca-kaca): "Tapi, Alex... Ini rumah kit, Keluarga kita."

"Keluarga kita? Tidak, Clarissa. Keluarga ini telah berubah menjadi ancaman. Kita akan pergi, memulai hidup baru di tempat lain. Ini demi keselamatanmu dan anak kita." Alexander dengan nada tegas.

Clarissa mengangguk pelan, meskipun hatinya berat meninggalkan rumah yang penuh kenangan.

Mereka memutuskan untuk pindah ke Australia, meninggalkan kemewahan yang dibangun Alexander untuk hidup lebih sederhana, demi keamanan. Tapi bahkan di tanah baru itu, ancaman tidak berhenti.

Donald dan Athur senang bukan main mendengar itu tapi tidak bertahan lama mereka niatnya ingin menghabisi Alex dan istri serta anaknya karena menurut mereka masih ada peluang Alex bisa masuk kembali ke dalam rumah.

Awalnya kehidupan Alex dan Clarissa begitu tenang tinggal di ausie samlai di mana saat itu usia kandungan Clarissa menginjak 8 bulan

Suatu pagi, Clarissa sedang memasak di dapur. Saat ia memutar knop kompor, terdengar suara mendesis yang aneh.

Clarissa berbicara sendiri

"Apa ini? Kenapa gasnya berbunyi seperti ini?"

Tiba-tiba, sebuah ledakan besar terjadi di dapur. Clarissa terlempar ke belakang, tetapi beruntung ia selamat. Alexander berlari ke dapur dan melihat kekacauan itu.

"Clarissa! Kau tidak apa-apa?" Tanya Alexander.

Clarissa batuk dan memegangi perutnya

"Aku tidak tahu, Alex. Kompor itu tiba-tiba meledak."

Alexander segera memanggil dokter untuk memastikan kondisi Clarissa dan bayinya. Setelah kejadian itu, Alexander merasa ada sesuatu yang tidak beres.

Ternyata ada yang bermasalah pada gas dan kompornya Alex merasa curiga tapi ia tepis mungkin kesalahan teknis saja saat pemasangan gas pipa.

Sebulan kemudian, saat itu Alexander mengendarai mobil menuju kantor, ia merasakan sesuatu yang aneh pada rem mobilnya.

Alexander berbicara sendiri

"Kenapa rem ini tidak berfungsi?"

Saat mencoba menghentikan mobil, rem benar-benar blong, membuat mobilnya tergelincir dan menabrak pohon. Alexander selamat tetapi harus dirawat di rumah sakit dalam kondisi koma selama sebulan.

Saat sadar, Alexander berbicara kepada Clarissa dengan penuh ketegasan.

"Ini bukan kebetulan, Clarissa. Ledakan dapur, rem mobil. Seseorang ingin mencelakai kita."

"Tapi siapa, Alex? Siapa yang tega melakukan ini? Apa mungkin Donal dan Arthur lagi?" Tanya Clarissa dengan mata berkaca-kaca.

Alexander mengerti bahwa pelakunya kemungkinan besar adalah saudara-saudaranya, Arthur dan Donald, yang selalu iri pada Alex.

Setelah keluar dari rumah sakit, Alexander memutuskan untuk membawa keluarganya pindah ke rumah lain masih dalam kawasan di Ausie demi keselamatan mereka.

Namun, Arthur dan Donald tidak berhenti di situ. Mereka menyewa mata-mata untuk terus mengawasi Alexander dan Clarissa.

Puncaknya terjadi ketika Clarissa memasuki usia kandungan delapan bulan. Malam itu, hujan badai mengguyur deras saat Alexander mengemudikan mobilnya membawa Clarissa ke rumah sakit.

Clarissa memegangi perutnya, menahan rasa sakit.

"Alex... Cepat... Bayi kita..."

Alexander mencoba tenang meskipun cemas. "Kita hampir sampai, Clarissa. Bertahanlah, sayang."

Puncak nya saat itu adalah Hujan badai mengguyur pegunungan saat Clarissa mulai merasakan tanda-tanda akan melahirkan. Alexander segera membawa istrinya menuju rumah sakit terdekat. Jalan yang mereka lalui berkelok-kelok, dikelilingi jurang di sisi kiri.

Saat setengah jalan dilihatnya terdapat lampu merah , Alex otomatis menginjak rem tapi tidak berhenti istrinya sudah berkali-kali bilang stop tapi tetap tidak bisa di injak malah semakin melaju saat di  pertiga jalan depan lampu merah

"Tidak... remnya blong! Pegang erat-erat, Clarissa!" Ucap Alexander dengan panik.

Tiba-tiba, sebuah truk melaju dari arah berlawanan dan menghantam mobil mereka. Mobil itu meluncur tanpa kendali, menabrak pagar pembatas jalan. Saat akhirnya berhenti, suara sirene ambulans mulai mendekat, membawa mereka ke rumah sakit terdekat.

Di rumah sakit, dokter berjuang menyelamatkan Alexander dan Clarissa, yang kini dalam kondisi kritis. Clarissa berhasil melahirkan bayi perempuan dalam kondisi  kritis dan Bayi mereka lahir dengan selamat tetapi harus dimasukkan ke dalam inkubator. Alexander, meskipun sadar, tampak sangat lemah.

Carlson yang mendapat kabar buruk langsung lepas landas ke Ausie malam itu juga butuh beberapa jam untuk sampai disana. Setiba nya disana Carlson langsung menuju ruangan Alex yang dikabarkan mulai sadar sedangkan Clarissa masih terbaring kritis.

"Ayah... Aku mohon, jagalah putriku.

Dia satu-satunya yang kupunya. Pastikan dia mendapatkan haknya."

Carlson, dengan air mata mengalir, mengangguk.

"Aku berjanji, Alexander. Cucuku akan mendapatkan apa yang seharusnya menjadi miliknya."

Alexander tersenyum kecil, napasnya tersengal-sengal.

" tapi aku tidak janji kalau suatu hari Putri mu akan membalaskan dendam atas kematian kalian. Aku akan mendirikan putri mu sebagaimana aku mendidik kalian."

" jangan terlalu keras padanya ayah, dia anak perempuan satu-satunya yang ku punya jaga lah dia sepenuh hati ayah jangan biarkan dia terluka sedikit pun."

" kau tidak perlu takut putri mu akan sekuat baja, dan bermental kan besi."

"Pastikan... dia tidak bernasib seperti kita. Jangan biarkan dia menderita."

Carlson menggenggam tangan putranya erat, tapi beberapa menit kemudian, Alexander menghembuskan napas terakhirnya.

Carlson dengan suara berat. "Anakku... aku tidak akan mengecewakanmu. Cucu pertamaku akan kubuat sekuat baja. Mereka yang menyakitimu akan membayar."

Beberapa jam kemudian, Alexander meninggal, diikuti oleh Clarissa beberapa hari kemudian.

1
Dinar
kakak aku kirim dua mawar 🌹 sebagai pengantar cinta dari Kenneth untuk istri barunya
Tiramisyuu
kak cover kita sama wkwk , tp untuk ceritaku di platform sebelah
Adelita0305: Oke deh kak
Tiramisyuu: judulnya Kubalas Penghianatan Sahabatku , ada di platform Fi**o hihi .
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!