SUN MATEK AJIKU SI JARAN GOYANG, TAK GOYANG ING TENGAH LATAR. UPET-UPETKU LAWE BENANG, PET SABETAKE GUNUNG GUGUR, PET SABETAKE LEMAH BANGKA, PET SABETAKE OMBAK GEDE SIREP, PET SABETAKE ATINE SI Wati BIN Sarno.... terdengar suara mantra dengan sangat sayup didalam sebuah rumah gubuk dikeheningan sebuah malam.
Adjie, seorang pemuda berusia 37 tahun yang terus melajang karena tidak menemukan satu wanita pun yang mau ia ajak menikah karena kemiskinannya merasa paling sial hidup di muka bumi.
Bahkan kerap kali ia mendapat bullyan dari teman sebaya bahkan para paruh baya karena ke jombloannya.
Dibalik itu semua, dalam diam ia menyimpan dendam pada setiap orang yang sudah merendahkannya dan akan membalaskannya pada suatu saat nanti.
Hingga suatu saat nasibnya berubah karena bertemu dengan seseorang yang memurunkan ajian Jaran Goyang dan membuat wanita mana saja yang ia kehendaki bertekuk lutut dan mengejarnya.
Bagaimana kelanjutan kisah Adjie yang berpetualang dengan banyak wanita...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rina Terpedaya
Rina tampak tersipu malu mendengar ucapan Adjie yang pastinya menjurus ke arah negatif. "Maksud akang apa ya?" tanya wanita itu dengan perasaan bergemuruh didalam hatinya.
Jujur saja saat ini ia inginkan pria itu melakukan lebih padanya.
"Ah, Mbak Rina masa tidak tahu apa yang aaya maksud. Ya tentu saja susu yang ini." Adjie dengan sangat berani menyentuh benda kenyal milik Rina dan pastinya ia tahu jika wanita itu tak akan marah, tetapi justru mengharapkan hal itu terjadi.
Entah apa yang sedang dirasakan Rina saat ini. Ia terlihat pasrah ketika pria yang baru saja dikenalnya itu memperlakukannya dengan tidak sopan.
Melihat korbannya terpedaya dan pasrah, Adjie tak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu. Ia menzinahi mangsanya yang sudah pasrah dengan apapun yang dilakukan oleh pria tersebut.
Ditempat lain. Cintya merasakan hidupnya hancur karena telah begitu mudah terpedaya oleh Adjie yang notabene bahkan tak begitu akrab baginya.
"Aku tidak mungkin melakukan itu, Bu," tangisannya pecah setelah menyadari kegilaan yang ia lakukan tanpa sadar.
Rama yang melihat semuanya, merasa iba akan istrinya tersebut. Ia tak ingin menyalahkan sepenuhnya pada sang istri, sebab semuanya diluar kesadaran wanita yang baru dinikahinya itu.
Ia menghampiri sang istri yang masih terlihat syok akan apa yang terjadi. Sebagai seorang suami, ia harus mendukung kesembuhan sang istri dan menjaga mentalnya agar dapat terkontrol.
Ia teringat akan prilakunya selama ini yang selalu membully pria itu dan akibatnya harus menerima pembalasan yang menyakitkan."Sudahlah, aku memaafkanmu. Sebaiknya kita melakukan penutupan pengobatan agar pria itu tak lagi dapat mempengaruhimu," Rama memberikan semangat pada Cintya.
"Maafkan aku, karena tak bisa menjaga cinta kita," isaknya dengan pilu.
Rama mendekap istrinya, ia meyakinkan wanita itu akan ketulusan cintanya.
"Sudahlah, ayo kita pergi ke rumah Mbah Kasim untuk penutup obat, kamu akan dimandikan air limau agar tidak lagi dapat diguna-guna oleh Adjie," pria itu mengajak sang istri untuk segera pergi.
Wanita malang itu mengiyakan ajakan suaminya meski hati dan perasaannya hancur saat menyadari jika sudah terjamah oleh Adjie, tetapi ia tak ingin menghancurkan harapan suaminya lagi.
Keduanya pergi menuju ke rumah Mbah Kasim untuk menjalani penutup pengobatan.
Ditempat lain, Adjie baru saja selesai dengan perbuatan maksiatnya. Ajian yang ia miliki telah membawanya pada dunia yang telah menyesatkannya.
"Waduh, Mbak Rina.... Sumpah, kamu sangat luar biasa," puji Adjie yang membuat wanita itu semakin merasa melambung. "Tapi sayangnya barang bagus begini kenapa sering dianggurin, ya?" ia membenahi resleting celananya dan bersikap seolah tak ada masalah yang terjadi.
"Akang bisa saja," jawab Rina, lalu meraih pakaiannya yang berserakan diatas lantai gudang. Ia sungguh bagaikan kerbau yang dicocok hidungnya dan menuruti semua yang diinginkan oleh pria yang baru saja dikenalnya itu.
"Iya bener, saya gak bohong. Mbak Rina memang luar biasa!" puji Adjie berulang kali yang sengaja ia lontarkan untuk membuat korbannya semakin klepek-klepek.
"Jangan gitu dong, Kang. Buat saya malu saja,"
Adjie mengulas senyum licik. "Kalau begini saya bisa ketagihan terus," Adjie terus saja memuji korbannya.
"Kapan saja kang Adjie mau saya siap, kok," jawab Rina antusias.
Adjie mengambil segelas es teh untuk menghilangkan dahaganya. "Wah, saya akan sangat senang hati melakukannya." pria itu meletakkan gelas kosong yang baru saja ia teguk. "Tapi sepertinya kepala saya sedikit pusing karena bekum mero-kok sejak pagi," ia mulai menjalankan niat kotor lainnya.
Ia sudah membayangkan betapa banyak uangnya Rina karena suaminya bekerja disebuah pertambangan minyak dilaut lepas.
"Oh, Akang mau saya belikan rokok ya. Sebentar ya, Kang." wanita itu mengenakan pakaiannya, lalu beranjak dari gudang dan ia mengambil jaket untuk menutupi bagian tubuhnya yang terlihat menyembul.
Adjie mengulas senyum culas. Bagaimana t8dak, sudah mendapatkan camilan, dapat zinah sepuasnya, dan kini rokok juga ia dapatkan dengan mudah. Bahkan saat ini ia ingin mencoba meminta uang pada wanita tersebut.
Terdengar suara mesin motor keluar dari perkarangan rumah, dan ia kembali memindahkan pasir ke dalam gerobak sorong, lalu memulai pekerjaannya.
Tak berselang lama, Rina sudah kembali dengan dua bungkus ro-kok yang diminta oleh Adjie, dan dengan senang hati menerimanya.
"Ini rokoknya, Kang. Kalau sudah habis jangan sungkan untuk meminta kepasa saya," pesan Rina pada pria selingkuhannya.
"Jangankan rokok, uang pun akan akang minta," jawab Adjie dengan muka tidak tahu malunya alias muka tembok.
Rina mengulas senyum sumringah. Sungguh ia begitu suka rela untuk memberikan apa saja yang diminta oleh pria matang tersebut.
"Emangnya akang butuh uangnya berapa?" tanya Rina . Sungguh ia begitu menggila akan pria dihadapannya. Pertemuan singkat mereka membuatnya sangat kehilangan akal sehatnya.
"Tidak banyak, Kok. Hanya satu juta saja," Adjie asal sebutkan nilai nominalnya dan ia hanya menguji sampai dimana keampuhan ajian yang digunakannya.
"Oo..., kalau hanya satu juta saja sih gampang. Tapi sore nanti ya. Dan jangan lupa setelah selesai bekerja, jatah sekali lagi sebelum pulang," ucap Rina tanpa rasa malu.
Adjie tersenyum penuh kemenangan. Sungguh luar biasa efek dari ajian yang dirapalkan-nya.
"Tentu saja. Kalau begitu akang kerja dulu," jawab Adjie, lalu memulai pekerjaannya.
Rina sangat puas akan apa yang sudah diperbuat oleh Adjie padanya. Ia pergi ke dapur untuk memasak dan menyediakan makan siang nantinya.
******
Adjie tiba dirumah. Wati yang sedari tadi cemas menantikan kepulangan suaminya, akhirnya dapat bernafas lega setelah melihat pria itu kembali.
"Ini untuk belanja." Adjie menyerahkan uang sebesar enam ratus ribu kepada wanita yang kini hidup bersamanya.
"Banyak, Kang. Kamu kerja apa sehari dapat uang segini?" cecar Wati dengan rasa penasaran yang cukup tinggi.
"Kerja bangunan. Kebetulan pemilik rumahnya baik. Baru sehari kerja dipercaya pinjam segitu," ujarnya berbohong. Sebab ia memangkas pendapatannya.sebanyak empat ratus ribu untuk dirinya sendiri.
Wati percaya saja sepenuhnya. Baginya hidup seatap dengan Adjie sudah cukup membuatnya bahagia dibandingkan dengan uang.
"Makasih ya, Kang. Ayo makan, adik sudah memasak yang enak untuk akang," ajak wanita itu dengan penuh cinta.
"Akang sudah kenyang. Adik makan sajalah. Akang mau mandi dulu," tolaknya. Lalu bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Sungguh ia masih mengingat percintaannya dengan Rina seharian. Baginya wanita itu sangat teristimewa, karena ibarat makanan ada rasa lemak-lemak gurihnya.
"Heemmm... Ternyata wanita kota rasanya berbeda," gumamnya dengan lirih sembari mengguyur tubuhnya dengan air.
Sementara itu, Wati menyimpan uang pemberian suaminya, ia berniat untuk menabung dan akan membuka usaha untuk membantu perekonomian mereka.
baru x ni si Adjie garap sawah tp mlh dia yg ambruk sndri 🤣🤣
slma ini kn si Adjie sllu diam dan Nerima JK sllu di bully ,,,
tp skrg pas punya ilmu , akhirnya di pakai tuk Balas Dendam
g aji pangestu ataupun aji masaid kan? 🤭🏃♂️
🎤🎤🎤🎤
kursi pelaminan biru
dimalam pengantin
jadi saksi menghias diruang tamu
tapi bencanaaaaaaaas.... 🎼🕺🕺🕺🕺
korban uji nyali dari muji🤭