NovelToon NovelToon
The Master Of The System

The Master Of The System

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem
Popularitas:14.1k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Kyra terlahir sempurna meski dia tidak memiliki kehidupan yang sempurna.

Tumbuh menjadi gadis biasa membuatnya jauh bertalenta dari saudari-saudari tirinya yang penuh prestasi.

Kyra tumbuh sebagai gadis pemalu, pendiam serta lugu, tidak modis bahkan tidak mempunyai prestasi apa-apa.

Namun suatu hari takdir berkata lain dan mengubahnya menjdi berbeda, Kyra yang polos dan lugu berubah tiba-tiba menjadi gadis dewasa yang sempurna berkat adanya sebuah sistem misterius yang diperolehnya secara tak terduga.

Mampukah Kyra mencapai tujuan hidupnya oleh bantuan sistem misterius yang dia dapatkan itu ?

Mari kita saksikan setiap episodenya ya 🤝

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 Tantangan

Tiba-tiba waktu berhenti berputar, Kyra merasakan seluruh ruangan terdiam, seperti jam pada dinding di supermarket ini.

Kyra merasakan tubuhnya kaku, sulit digerakkan olehnya.

Sedetik kemudian, terdengar suara ledakan besar dari arah pintu supermarket.

BLAAAR... !

Kyra tersentak kaget, begitu pula dengan nenek Sarah yang terbaring lemas di atas kursi panjang langsung terbangun duduk.

"Demi Tuhan..., apa yang terjadi...", ucap nenek Sarah ketakutan.

"Apa mau mereka ?" kata Kyra bangkit berdiri dari atas bangku kecil seraya menatap tajam.

Muncul kembali orang-orang berpakaian serba hijau dari arah pintu yang hancur meledak.

Namun orang-orang itu bertambah jumlahnya, lebih banyak dari sebelum mereka datang ke supermarket tadi.

"Mereka lebih banyak lagi...", kata Kyra.

Kyra bergegas ke nenek Sarah, membantunya bangun dari atas kursi panjang untuk menjauh dari ruangan supermarket tetapi nenek Sarah menolak ajakan Kyra bersembunyi.

"Sebaiknya anda bersembunyi", kata Kyra.

"Tidak, Kyra !" sahut nenek Sarah.

"Tapi situasinya tidak aman untukmu sekarang ini, bu Sarah", kata Kyra.

Kyra mencoba membantu nenek Sarah untuk bangun dari atas kursi panjang.

"Apapun yang terjadi nantinya, aku akan terus bertahan disini, dan mempertahankan supermarket ini, Kyra", kata nenek Sarah bersikukuh keras.

"Setidaknya kamu berlindunglah ditempat yang aman dari ancaman bahaya", ucap Kyra.

"Tenanglah, aku bisa menjaga diriku dengan baik, nak", kata nenek Sarah.

"Hai, kalian berdua !" teriak suara seorang laki-laki berjenggot panjang dengan pakaian serba hijau kepada Kyra dan nenek Sarah.

Kyra dan nenek Sarah langsung memalingkan muka mereka, menoleh ke arah laki-laki dengan perawakan tinggi besar yang berdiri di depan pintu masuk supermarket yang rusak.

"Siapa dia, bu Sarah ?" bisik Kyra.

"Mereka anggota geng afukadu hijau atau biasa disebut dengan geng hijau yang tadi pagi datang merusak toko", kata nenek Sarah. "Kalau laki-laki berjenggot itu adalah kepala afukadu yang bernama Shurafa", ucap nenek Sarah berbisik pelan.

"Untuk apa mereka datang lagi ?" tanya Kyra.

"Entahlah, aku juga tidak tahu, tapi sepertinya mereka menginginkan sebuah kompromi", kata nenek Sarah.

"Kompromi !?" ucap Kyra terkejut kaget.

"Mereka menuntut sesuatu darimu, dan itu berarti mereka sedang mengejarmu", kata nenek Sarah.

Kyra menduga bahwa geng afukadu hijau meminta uang lagi setelah melihat dia memberikan segepok uang kepada laki-laki berkacamata hitam sebelumnya.

"Benar dugaanku, laki-laki berkacamata itu biang keladinya...", ucap Kyra.

Laki-laki berkacamata hitam muncul diantara barisan orang-orang geng afukadu hijau, dia bersembunyi dibalik punggung temannya.

Kyra yang melihatnya sontak kesal seraya mengerutkan keningnya.

"Dia juga datang kemari, rupanya mereka tidak jera-jera meski telah dihajar olehku seperti itu", kata Kyra seraya menatap dingin.

Kedua tangan Kyra mengepal kencang, sorot matanya berubah tajam saat memandang ke arah kumpulan orang-orang dari geng afukadu hijau.

"Hai, bocah !" hardik Shurafa.

Kyra yang terpanggil segera menolehkan pandangannya ke arah Shurafu yang merupakan kepala geng afukadu hijau.

"Aku ???" sahut Kyra sambil menunjuk ke arah dirinya.

"Ya, siapa lagi bocah yang ada disini selain kau, nona !" kata Shurafu.

Kyra terdiam seraya melirik tajam ke arah laki-laki berkacamata hitam yang melihatnya dari balik punggung kawannya.

Laki-laki itu langsung bersembunyi dibalik punggung kawannya ketika Kyra menatapnya tajam.

"Apa kau tidak dengar perkataanku ???'' kata Shurafu.

"Ya...", sahut Kyra sembari menoleh ke arah Shurafu.

"Apa kau yang telah memberikan uang ini kepada anak buahku tadi ?" tanya Shurafu.

Shurafu memperlihatkan segepok lembaran uang kepada Kyra.

Kyra hanya menganggukkan kepala, mengiyakan perkataan Shurafu, kepala geng afukadu hijau.

"Dan benarkah kau juga yang menghajar seluruh anak buahku tadi saat mereka datang menagih utang milik nenek Sarah ?" tanya Shurafu.

Kali ini Kyra menjawab dengan senyuman seraya berkata.

"Nyali mereka hanya diujung pelipis pundak semut bahkan aku tidak melihatnya sebagai nyali", kata Kyra.

"Apa !?" sahut Shurafu sembari mengerutkan keningnya kesal.

"Apa yang kau inginkan ?" sahut Kyra.

Shurafu tersentak kaget ketika mendengar ucapan Kyra, raut wajahnya berubah merah padam seperti menahan emosinya.

"Kau ? Berani sekali menantangku !" kata Shurafu.

"Bukan aku yang mencari perkara melainkan kalian yang menghantarkan nyawa kalian kemari", sahut Kyra.

"Apa ???" ucap Shurafu terkaget-kaget dengan keberanian Kyra terhadap dirinya.

Kedua bola mata Shurafu berubah memerah, tajam serta berapi-api ketika menatap ke arah Kyra.

"Hai, bocah !" kata Shurafu lantang.

"Ya...", sahut Kyra.

"Katakan padaku sebesar apa nyali dari kami, geng afukadu hijau !" ucap Shurafu.

"Sebesar pelipis pundak semut !" sahut Kyra.

Shurafu menggertakkan gerahmnya lalu berteriak lantang kepada seluruh anak buahnya.

"Hai, kalian ! Dengar ucapan bocah ini tadi !" teriaknya.

"Dengar !!!" sahut seluruh anak buah Shurafu serentak.

"Hukuman apa yang sepantasnya dia dapatkan karena telah menghina kita ???" ucap Shurafu lantang.

"Bermain Batu-Gunting-Kertas- tembak !!!" sahut serempak orang-orang dari geng afukadu hijau.

Shurafu tersenyum tipis sembari menoleh kembali ke arah Kyra.

Tampaknya Kyra terkejut dengan perkataan para geng afukadu hijau yang menyebutkan permainan Batu-Gunting-Kertas tadi.

Permainan yang pernah dikatakan oleh sistem misterius kepada dirinya sebelum Kyra dikirim ke dunia nenek Sarah sebagai tugas.

"Ternyata permainan batu-gunting-kertas berasal dari mereka, apa permainan itu milik mereka", ucap Kyra.

Terdengar suara tawa menggema dari arah Shurafu yang terlihat sekali dia sangat senang.

"Baiklah, baiklah, baiklah, kita akan menghukumnya dengan permainan Batu-Gunting-Kertas itu", ucap Shurafu.

Tiba-tiba nenek Sarah menepuk pelan pundak Kyra.

Kyra segera memalingkan muka ke arah nenek Sarah, terlihat nenek itu menatapnya dengan sangat serius.

"Berhati-hatilah !" ucapnya.

Rupanya nenek Sarah mencoba mengingatkan kepada Kyra agar gadis muda itu lebih berhati-hati saat menghadapi kelompok geng afukadu hijau.

"Ya, bu Sarah, aku akan lebih berhati-hati menghadapi mereka", sahut Kyra mengangguk pelan.

Kyra tersenyum lembut ke arah nenek Sarah.

"Percayalah padaku, aku pasti bisa mengalahkan mereka, bu Sarah !" kata Kyra.

Kyra mencoba menenangkan nenek Sarah meski dia sendiri tidak tahu nasibnya nanti dalam menghadapi permainan Batu-Gunting-Kertas itu.

Kembali terdengar suara dari Shurafu.

"Hai, bocah, apakah kau menjadi takut sekarang ? Dan kehilangan nyali besarmu seperti kami geng afukadu hijau yang kau sebut bahwa nyali kami sebesar pelipis pundak semut ?" kata Shurafu.

Kyra menggeleng cepat serta menatap dingin.

"Tidak !" sahutnya tegas.

"Apa kau tahu jika permainan itu sangat berbahaya dan nyawa taruhannya ?" kata Shurafu.

"Aku tidak takut", jawab Kyra.

"Tapi kau bisa kehilangan nyawamu yang berharga itu jika kau tidak berhasil memainkan permainan Batu-Gunting-Kertas itu'', kata Shurafu.

"Aku tidak takut !" sahut Kyra.

"Apa tidak sayang kalau nyawamu melayang dan tubuh indahmu itu akan hancur jika seandainya kau gagal dalam permainan Batu-Gunting-Kertas ini ???" kata Shurafu.

"Aku akan menerimanya jika itu resikonya", sahut Kyra.

Kyra menjawab dengan penuh keyakinan, kembali nenek Sarah menepuk pundaknya.

"Kyra !" panggil nenek Sarah.

"Tenanglah, bu Sarah ! Semua akan baik-baik saja, dan aku yakin pasti menang !" ucap Kyra.

"Tapi, nak...", kata nenek Sarah ketakutan.

"Biarkan aku menghadapi mereka, belum tentu permainan batu-gunting-kertas itu berbahaya, kuyakin kalau mereka hanya menggertak saja", sahut Kyra.

"Jika mendengar perkataan Shurafu, aku sangat yakin kalau permainan ini sangatlah berbahaya buatmu, untuk kamu selesaikan, Kyra", ucap nenek Sarah bimbang.

Nenek Sarah terlihat sekali bahwa dirinya sangat mencemaskan nasib Kyra saat ini sehingga dia ketakutan ketika geng afukadu hijau memberi Kyra tantangan permainan sebagai hukuman.

"Lebih baik kita mengalah saja, dan turuti saja permintaan mereka", kata nenek Sarah.

"Tidak, bu Sarah", sahut Kyra.

Tiba-tiba nenek Sarah berjalan maju ke depan Kyra lalu membungkuk kepada Shurafu, meminta pengampunan.

"Tolong ampuni kami ! Biarkan kami bebas, apapun permintaan kalian maka kami akan menurutinya dengan patuh, bos besar !" kata nenek Sarah.

Nenek Sarah mendadak bersimpuh lalu bersujud dihadapan Shurafu.

Kyra yang melihatnya sontak kaget dan langsung menghampiri nenek Sarah agar dia tidak bersujud seperti itu.

"Bu Sarah !" ucap Kyra lalu duduk bersimpuh didekat nenek Sarah yang membungkuk bersujud itu.

"Biarkan aku, Kyra !" kata nenek Sarah yang tetap bersujud.

"Jangan lakukan ini, aku tidak rela anda bersikap seperti ini, bu Sarah !" ucap Kyra.

"Tidak, Kyra ! Biarkan aku memohon pengampunan untuk kita !" sahut nenek Sarah.

"Kumohon padamu, bangunlah !" kata Kyra.

"Biarkan aku, Kyra...", ucap nenek Sarah bersikukuh keras.

"Aku akan menghadapinya, bu Sarah..., percayalah padaku, aku pasti bisa memenangkan permainan itu...', kata Kyra.

Nenek Sarah menggeleng cepat, menolak permohonan Kyra untuk melanjutkan tantangan permainan Batu-Gunting-Kertas dari geng afukadu hijau.

Namun Kyra berusaha meyakinkan serta membangunkan nenek Sarah yang bersujud dihadapan Shurafu, saat nenek itu meminta pengampunan dari kepala geng afukadu hijau agar mereka membebaskan mereka berdua.

1
Shuhairi Nafsir
Tahniah Thor. cerita genre seperti ini yang Saya minati.
Reny Rizky Aryati, SE.: terimaksih telah membaca karya saya, pak Shuhairi, semoga senang mengikuti setiap bab cerita di novel ini, pak Shuhairi 🙏
total 1 replies
LoL öz
gak nyangka bab novelnya udah sepanjang ini, gua baru datang nih, thor
selamat akhirnya bisa juga, nih thor...
semangat ya... 👍💪
Reny Rizky Aryati, SE.: okey ,,,, 👍👍👍
total 1 replies
Reny Rizky Aryati, SE.
terimakasih telah mampir kemari
Reny Rizky Aryati, SE.: 🍩🍩🍩🍩🍩
total 1 replies
Lippe
Kyra terlalu naif
Reny Rizky Aryati, SE.: terimakasih telah mampir kemari
Reny Rizky Aryati, SE.: 🎂🎂🎂🎂🎂🎂🎂🎂
total 2 replies
kura kura ninja
karya baru nih thor 🐯
Reny Rizky Aryati, SE.: yup, buat lomba 🤭
total 1 replies
LoL öz
kalau ada permainan ular tangga kayak gini seru juga kali yak 🐛
Reny Rizky Aryati, SE.: 🎂🎂🎂🎂🎂🎂🎂
Reny Rizky Aryati, SE.: serem...
total 2 replies
LoL öz
cool Thor 👍 the best /Ok/
Reny Rizky Aryati, SE.: thanks you 🌹
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!