Apa arti hidup bagi Ashkar...
Sepanjang perjalanan di kehidupan ini, tidak ada hal baik terjadi...
Seakan dunia tidak pernah menerima dirinya...
Keadilan tidak pernah datang untuk menyelamatkan...
Dan orang-orang hanya menganggap bahwa hidupnya adalah kesalahan...
Memang apa yang salah dengan hidup sebagai seorang pengangguran...
Hingga kematian datang dan iblis memberi penawaran...
"Bantu kami mengalahkan para pahlawan...."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shina Yuzuki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Combat aura
Beberapa hari setelahnya...
Ashkar benar-benar melakukan latihan secara rutin, empat kali sehari, resep dokter yang hanya tiga kali sehari pun kalah. Berawal setelah dia bangun tidur dan mulai melakukan latihan sebelum fajar datang berlanjut hingga dia akan pergi bekerja dan tidak lepas pula di jam istirahat makan siang selagi bersantai menunggu perut mencerna dengan baik.
Di waktu-waktu ini, Ashkar hanya melakukan latihan kecil melalui rapalan mantra sederhana, memperbanyak pengetahuannya soal ilmu sihir dan melakukan beberapa percobaan sehingga dia memahami sistem pembentukan sihir di dunia Dios.
Ketika pulang dari pekerjaan pun Ashkar menyempatkan diri latihan di sekitar hutan, kali ini dia sedikit lebih serius, menargetkan binatang buas kecil untuk diburu agar terbiasa menggunakan ilmu sihir.
Malam setelah menikmati santap malam atau menjelang tidur dia akan menyelinap keluar dan kembali melakukan latihan di sekitar hutan.
Itu semua Ashkar lakukan untuk meningkatkan kemampuannya dalam bidang ilmu sihir, dikala dia mendapat masalah di kemudian hari, Ashkar tahu bagaimana cara menyelamatkan diri.
Sekarang, Ron sudah benar-benar sembuh total dari semua cedera akibat serangan An*Jing hutan dan mereka pun kembali bekerja seperti biasa.
"Apa kau yakin ?." Tanya Ashkar.
"Aku sangat bosan jika harus berisitirahat untuk waktu lama." Jawab Ron.
"Bukankah kau menikmatinya ?, Tidak perlu bekerja keras dan setiap hari mendapat jatah makan oleh Reu." Itu yang Ashkar tahu tentang kedatangan Reu setelah menyelesaikan latihan.
Namun hembusan nafas berat seperti menunjukkan keluhan dari Ron..."Kau tidak salah, tapi ada kalanya aku tidak senang mendengar ocehannya."
"Itu semua demi kebaikan mu."
Ekspresi Ron sudah menunjukkan rasa tidak senang...."Tekanan batin yang Reu berikan tidak mengubah apa pun menjadi hal baik."
Ashkar tidak bisa memberi nasehat kepada Ron yang sudah mendedikasikan diri untuk menikmati hidup dengan lebih banyak bersantai.
"Sekali lagi, apa kau yakin kembali bekerja meski pun baru saja sembuh."
"Kau seperti saudaraku saja, Ash... Jangan khawatir, sekedar mengayunkan kapak tidak akan jadi masalah." Ucap Ron dengan santainya.
Itulah yang Ron katakan penuh percaya diri. Namun kenyataan berbeda... Terlepas dari tekanan batin atas perkataan tajam Reu tiap datang menjenguk. Kini Ron kembali mendapat serangan mental dari mandor Sao, karena pekerjaan Ron terabaikan selama dirinya sakit.
Hingga jam istirahat datang, raut wajah Ron berbalik arah dari awalnya tampak santai, kini hampir seperti ikan busuk setelah tiga hari tidak laku.
"Mandor Sao benar-benar tidak punya hati nurani." Kembali Ron mengeluh.
"Memang apa yang kau harapkan dari seekor iblis." Jawab Ashkar.
Seperti biasa, tempat dimana mereka beristirahat tepat di sekitar area latihan bagi iblis pemburu.
Kini cukup banyak iblis-iblis muda yang baru saja bergabung ke dalam desa Ers han. Ashkar pun tampak sengaja mengambil tempat duduk tidak jauh dari lokasi pelatihan beladiri.
Selagi Ron menikmati waktu dengan tidur siang selepas makan, Ashkar menyempatkan waktu untuk mendengar ucapan instruktur ketika memberi pelatihan tentang combat aura.
Ini menjadi kesempatan bagus, dimana Ashkar yang sudah cukup mahir melakukan sihir dan belum memiliki berkesempatan melatih combat aura.
"Ahli beladiri dalam dunia iblis dikenal sebagai demon Knight dan ahli sihir dikenal sebagai demon Mage....." Suara Instruktur terdengar keras.
Di dalam pertempuran keduanya memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Secara sederhana, para mage lebih fokus menggunakan serangan jarak jauh dan Knight memberi perlawanan dari jarak dekat.
Namun pertarungan antara mage dan Knight, keduanya mampu memberi perlawanan yang setara.
Mage dibekali oleh energi sihir untuk menyerang jarak jauh dari segala posisi dan fleksibel mengatasi bermacam kondisi.
Tapi bukan berarti Knight berada di pihak kalah secara mutlak.
Knight dibekali combat aura atau aura tempur, dimana kemampuan tersebut memberi perlindungan dari serangan sihir, serta meniadakan efeknya, hanya saja, itu semua tergantung dari besar dan tebal aura tempur yang demon Knight miliki.
Sehingga bisa dipastikan, faktor kemenangan tidak dilihat dari jenis kemampuan yang digunakan. Melainkan soal pengalaman, mempelajari informasi, dan mengendalikan situasi.
Berbeda dengan magic energy yang dihasilkan oleh inti jiwa dalam tubuh dan kapasitasnya akan meningkat seiring perkembangan status kekuatan.
Aura tempur terbentuk dari latihan fisik, pengalaman bertarung dan kekuatan mental.
Bagi iblis yang tidak memiliki bakat dalam ilmu sihir, memperkuat combat aura dan menjadi kesatria adalah pilihan tepat.
Mereka cukup berlatih secara fisik, mempelajari ilmu beladiri dan mencari banyak pengalaman dalam pertarungan nyata. Dari semua kegiatan tersebut, membuat aura tempur semakin berkembang.
Keunggulan Combat Aura sangat berguna bagi para knight. Diantaranya adalah melipatgandakan kekuatan fisik, menambah kecepatan gerak dan mempertajam insting.
Ashkar bisa melihat instruktur mengeluarkan combat aura yang dia miliki, kabut putih transparan menyelimuti tubuh.
Efek tekanan udara akan membuat kaki iblis-iblis lain di sekitarnya gemetar.
Itu bukan disengaja, melainkan secara otomatis combat aura menyerang mental. Termasuk juga combat aura menjadi pengukur tinggi rendah kekuatan lawan.
Instruktur memberi contoh, tentang Combat aura ketika digunakan sebagai peningkat fisik, salah satunya dengan mengangkat sebuah batu seukuran tubuh mereka sendiri itu dirasa ringan.
"Ini adalah teknik dasar yang harus kalian pelajari sekarang, yaitu peningkatan fisik."
Tentu bagi para calon iblis pemburu dengan nol pengalaman, amatiran dan belum pernah bertarung. Konsep kekuatan aura tempur didasari oleh ketekunan berlatih. Hal ini menjadi alasan mereka yang tidak berbakat sebagai ahli sihir, bisa lebih bersemangat memikirkan masa depan.
"Setelah kalian menguasai teknik dasar pengolahan combat aura, selanjutnya akan memasuki tahap kedua..."
Apa yang instruktur lakukan membuat setiap iblis muda disana kagum, begitu pula dengan Ashkar. Instruktur tersebut berdiri di depan sebuah batu besar dan menghempaskan batu tersebut sejauh tiga langkah tanpa menyentuh.
Kemampuan yang dia gunakan sangat mirip dengan teknik Rug ketika berhadapan langsung melawan Salamander duri.
"Teknik combat aura tahap lanjutan, dimana kalian membentuk lapisan aura dan mengendalikannya sebagai serangan."
Perihal tingkatan combat aura terdiri dari empat kategori, combat aura dasar, lanjutan, puncak dan kesempurnaan.
Lebih dari itu, mereka akan memasuki ranah combat aura kategori puncak, atau bisa dikatakan, hanya iblis dengan pengalaman bertarung selama ratusan hingga ribuan tahun saja yang mampu mengeluarkannya.
Combat aura penakluk.
Tapi Ashkar sekarang, dia tidak tahu tentang cara mengolah aura tempur dalam tubuh.
Ashkar hanya sekedar melihat dari jauh, arahan instruktur kepada setiap iblis pelatihan ketika diberikan perintah untuk melakukan meditasi, mengatur aliran pernapasan dan konsentrasi penuh, hingga muncul sebuah sensasi lembut menyebar ke permukaan tubuh.
Ashkar yang diam-diam mengikuti setiap langkah dari penjelasan instruktur dan mulai memejamkan mata.
oiya kapan2 mampir di ceritaku ya..."Psikiater,psikopat dan Pengkhianatan" makasih...