[UPDATE 2 - 3 CHP PERHARI]
"Hei, Liang Fei! Apa kau bisa melihat keindahan langit hari ini?"
"Lihat! Jenius kita kini tak bisa membedakan arah utara dan selatan!"
Kira kira seperti itulah ejekan yang didapat oleh Liang Fei. Dulunya, dia dikenal sebagai seorang jenius bela diri, semua orang mengaguminya karena kemampuan nya yang hebat.
Namun, semua berubah ketika sebuah kecelakaan misterius membuat matanya buta. Ia diejek, dihina, dan dirundung karena kebutaanya.
Hingga tiba saatnya ia mendapat sebuah warisan dari Dewa Naga. Konon katanya, Dewa Naga tidak memiliki penglihatan layaknya makhluk lainnya. Dunia yang dilihat oleh Dewa Naga sangat berbeda, ia bisa melihat unsur-unsur yang membentuk alam semesta serta energi Qi yang tersebar di udara.
Dengan kemampuan barunya, si jenius buta Liang Fei akan menapak puncak kultivasi tertinggi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SuciptaYasha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18 Kekuatan Terlarang: Long Yuan Menguasai Energi Hitam
Kembali ke arena pertandingan. Liang Fei, yang berhasil mengalahkan Bao Gu dan Liu Bei berturut-turut, kini mengalihkan pandangannya kepada Long Yuan.
Long Yuan, yang ditatap dengan intens, merasakan intimidasi, tetapi ia tetap menunjukkan ekspresi tenang.
Ia tidak ingin terlihat tertekan oleh seseorang yang seringkali dia tindas.
'Sial, sebenarnya kekuatan apa yang merasukinya? Aku yakin dia masih buta seperti sebelumnya, tetapi kenapa bisa bertarung dengan sangat efisien?' pikir Long Yuan dalam hati.
Ia ingin mengungkap rahasia di balik kemampuan Liang Fei yang melonjak pesat, namun ia tidak punya kesempatan karena tantangan sudah di depan mata.
"Kenapa Tuan Muda Long Yuan hanya diam?"
"Entahlah, apakah dia takut dengan tantangan Liang Fei?"
"Siapa yang tidak takut melawan jenius terbaik sekte ini, meskipun dia buta sepertinya dia punya cara rahasia untuk kembali bersinar."
Long Yuan menggertakkan giginya, kesal terhadap spekulasi para penonton yang sembarangan menyebutnya pengecut.
"Baiklah! Jangan salahkan aku jika terlihat seperti menindas orang buta!"
Long Yuan melompat tinggi dan mendarat dengan heboh di tengah arena, siap melawan Liang Fei yang sedari tadi hanya diam menatapnya dengan penuh tantangan.
Liang Fei tidak menunjukkan rasa gentar sedikit pun. Dia berdiri tegak, seolah-olah menantang Long Yuan dengan ketenangan yang makin memanaskan suasana arena.
Sorakan penonton bergema di seluruh penjuru, memberi semangat pada kedua petarung muda ini.
"Aku akan menunjukkan siapa yang berkuasa di sini," kata Long Yuan sambil menegakkan tubuhnya, menunjukkan postur yang menantang.
Liang Fei hanya tersenyum tipis tanpa menjawab. Kedua petarung ini saling mengukur dengan pandangan mereka yang tajam.
Saat tanda dimulainya pertarungan terdengar, Long Yuan langsung melancarkan serangan dengan kecepatan halilintar.
Gelombang angin menyebar dari pukulan pertama Long Yuan, menandakan kekuatan yang luar biasa.
Liang Fei menghindar dengan gesit, memanfaatkan teknik bela diri untuk mengarahkan serangan ke arah yang lebih aman.
Long Yuan tidak berhenti; kombinasi pukulan dan tendangannya datang bertubi-tubi, membuat Liang Fei harus fokus untuk bertahan.
Namun, sekuat apa pun serangan yang dilancarkan Long Yuan, ia masih belum mampu menembus pertahanan Liang Fei yang kokoh.
"Aku tidak hanya mengandalkan kekuatan belaka. Aku punya strategi untuk mengalahkanmu, Liang Fei!" kata Long Yuan dengan sombong, namun serangannya tetap mampu diantisipasi dengan baik.
Liang Fei, di tengah tekanan yang diberikan oleh Long Yuan, mulai memanfaatkan seni bela diri warisan Dewa Naga.
Setiap serangan balasannya selalu tepat sasaran, menyulitkan Long Yuan yang mulai merasa terdesak meskipun menguasai arena di awal pertarungan.
Long Yuan menyadari bahwa pertarungan ini akan menjadi lebih sulit dari yang diperkirakannya. Liang Fei bukan hanya bergerak cepat, tapi serangannya presisi tanpa meninggalkan celah sedikit pun.
Liang Fei memanfaatkan momentum perubahan arah gerak Long Yuan; dia melancarkan serangan kombinasi dengan tinjunya yang kuat, membuat Long Yuan terhuyung ke belakang.
Tendangan telak di bagian lutut Long Yuan mengejutkannya, membuat sang tuan muda terhuyung tak seimbang.
Penonton menghentikan napas mereka sejenak, terpaku melihat Liang Fei memimpin pertandingan dengan kejeniusannya.
Long Yuan segera bangkit, raut wajahnya menggambarkan kebencian yang semakin besar.
"Jangan berpikir ini sudah selesai!" teriak Long Yuan sembari memperkuat tubuhnya.
Dia berencana untuk melancarkan serangan berpola yang sudah dipersiapkannya sejak awal. Namun, Liang Fei mempercepat langkahnya.
Ketenangan dan fokusnya tercurah dalam satu serangan akhir. Liang Fei memperlihatkan keahliannya dengan mengeksekusi gerakan pamungkasnya.
Dalam satu jeda napas, Liang Fei meluncurkan serangan yang menggabungkan kekuatan tenaga dalam dan teknik seni bela diri tingkat tinggi, menghantam titik lemah Long Yuan.
Dengan sekali serangan yang menggelegar, Long Yuan terlempar mundur, memaksa dirinya mengakui keunggulan Liang Fei.
Tubuhnya jatuh dengan keras di arena, tak kuasa menahan tekanan dari serangan telak tersebut.
Teriakan dan sorakan penonton meledak ketika menyaksikan Liang Fei mengungguli lawannya sekali lagi, sementara Long Yuan hanya menunduk penuh kebencian.
'Aku tidak terima ini, aku dikalahkan oleh sampah buta. Ini tidak mungkin, aku tidak mungkin kalah.' Batin Long Yuan bergejolak, ia merasa harga dirinya telah diinjak-injak oleh seseorang yang dia anggap sampah paling menjijikkan.
"Terima saja kekalahanmu, Long Yuan. Kau tidak akan bisa mengalahkanku, dulu maupun sekarang ini,"
Liang Fei berkata dengan nada santai, tapi berhasil membuat kebencian Long Yuan semakin memuncak.
Sorakan dan dukungan penonton kini berpaku kepada Liang Fei; ia yang dulunya sering dihina dan direndahkan sekarang kembali mendapatkan kehormatannya.
Seo Yun tersenyum manis, ada setitik air mata kebahagiaan yang singgah di ujung matanya. Ia merasa sangat bangga sekaligus senang ketika Liang Fei mendapatkan kembali posisinya di Sekte.
"Keseruannya masih belum dimulai," gumam Mei Lin pelan ketika ia melihat Long Yuan yang diselimuti energi hitam samar. "Sepertinya item itu bekerja dengan baik."
Mei Lin tersenyum kecil dengan matanya yang diselimuti kelicikan.
Long Yuan, yang masih terbaring di lantai arena, merasakan sesuatu yang aneh menguasai tubuhnya. Energi hitam yang samar-samar menyelimutinya semakin menguat, menyusupi setiap sudut kesadarannya.
Liang Fei, segera menyadari energi asing yang menyelimuti tubuh Long Yuan. Teknik warisan Dewa Naga memberinya kemampuan untuk merasakan perubahan energi di sekitarnya tanpa perlu melihat.
Sebelum Liang Fei bisa bereaksi lebih jauh, Long Yuan bangkit perlahan dari tanah, aura gelap dari sebuah jimat yang ia kenakan mengalir di sekeliling tubuhnya.
Dahinya berkerut, berusaha mengendalikan energi yang bahkan lebih kuat dari miliknya sendiri.
"Kenapa, kenapa aku merasa sangat kuat? Ini... ini energi macam apa?" Long Yuan bergumam dengan suara yang tak sepenuhnya miliknya.
Mei Lin, di antara kerumunan, tidak bisa menahan senyum puasnya.
Sebelum pertandingan bela diri dimulai, beberapa wanita yang mengidolakan Long Yuan memberikan jimat keberuntungan kepadanya.
Di sanalah Mei Lin menyuruh salah seorang pelayan untuk memberinya jimat yang ternyata adalah item terlarang.
Jimat itu bernama Ascension Evil Soul, item demonic yang mampu meningkatkan kekuatan secara drastis, tetapi dengan risiko kehilangan kendali atas kesadaran penggunanya jika semakin lama digunakan.
Item itu akan aktif secara otomatis jika kebencian sang pengguna mencapai puncaknya.
Penonton mulai bergumam, menyadari ada yang tidak beres dengan perubahan mendadak pada Long Yuan.
Sorakan yang sebelumnya menggema mulai meredup, digantikan oleh bisik-bisik kekhawatiran.
Long Yuan, meskipun kekuatannya meningkat secara drastis, ia mulai mengalami pergolakan dalam dirinya.
Energi gelap dari jimat itu meruntuhkan batas kesadarannya, membuat tindakannya lebih mirip seperti binatang buas.
Sorotan mata Long Yuan kini tampak kosong, seolah-olah bukan dirinya yang mengendalikan tubuhnya.
Semua orang bisa merasakan ada sesuatu yang aneh dan tidak normal dari perubahannya.
"Long Yuan! Kembalilah! Jangan biarkan energi itu menguasaimu!" pekik Patriak Long Ye dari luar arena, namun tak ada reaksi dari Long Yuan.
Gelombang udara gelap segera menyusul, dan kali ini, kekuatan Long Yuan telah melampaui batasnya, membuat langit di atas gunung Tianlong gelap dengan pusaran awan hitam yang sesekali menyambarkan petir.
'Darimana dia mendapatkan item Demonic itu?' batin Liang Fei, ia tahu jika item yang digunakan oleh Long Yuan adalah item terlarang dan sulit di dapatkan.