Aiko seorang gadis cantik yang memiliki garis keturunan orang jepang pindah ke Indonesia untuk melanjutkan sekolahnya di Indonesia karena urusan pribadi keluarganya.
Aiko pindah sekolah saat menduduki bangku kelas 3 di SMAN Rubinium. Saat pertama kali masuk sekolah, Aiko menjadi pusat perhatian karena memiliki paras yang cantik. Kulitnya yang putih dan tubuhnya yang ideal membuat para gadis iri melihat tubuhnya yang begitu sempurna.
Aiko di sukai oleh banyak laki-laki di sekolahnya dan tidak jarang ada orang yang menyatakan perasaannya. Tapi semuanya di tolak oleh Aiko karena ia ingin berfokus pada masa depan dan karirnya.
Awalnya ia mengira kehidupan sekolahnya di Indonesia akan baik-baik saja dan berjalan seperti biasanya. Tapi kejadian-kejadian aneh mulai bermunculan, gangster, tawuran, geng motor, dan hal-hal aneh lainnya.
Sampai suatu kejadian yang tidak pernah diperkirakan muncul dan menimpa Aiko. Aiko terpaksa menikahi seorang murid laki-laki yang sekelas dengannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon M. Novri Al-zanni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pasutri Baru
Pagi-pagi sekali banyak warga yang datang dan berkumpul di satu tempat. Mereka berkumpul dengan wajah senang karena di desa mereka akan mengadakan pernikahan. Bersatunya kedua insan dan akan mengalami momen bahagia sepanjang hidupnya.
Pengantin wanita sedang merias diri dengan sangat cantik di ruangan. Sementara pengantin pria sudah selesai bersiap-siap, dan sudah mengenakan pakaian terbaiknya. Arya, sang pengantin pria pergi mendatangi calon istrinya yang sedang di dandani oleh Yuki, calon ibu mertuanya.
Aiko melihat Arya masuk ke ruangannya dan langsung menunjukkan wajah cemberutnya. "Apa kau lihat-lihat!" ketus Aiko.
"A-aku hanya ingin melihat calon istriku." ucap Arya sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya karena malu.
Arya sangat terpukau dengan wajah Aiko mau seberapa kali pun Arya melihatnya. Wajah Aiko tetaplah cantik bagaikan malaikat, dengan atau tanpa riasan. Karena terlalu terpukau dengan penampilan Aiko saat ini, membuat Arya terus menatap Aiko seperti orang mesum.
"Bisakah kau menunggu di luar, aku sedang fokus!" ucap Aiko yang wajahnya merah karena kesal.
"Aiko sayang, biarlah Arya di sini, seharusnya kau bertanya bagaimana penampilanmu saat ini kepada Arya." ucap ibunya yang baru saja selesai merias putri satu-satunya.
Dengan berat hati Aiko menuruti permintaan ibunya. Dengan malu-malu Aiko bertanya kepada Arya, "Ba-bagaimana penampilanku?"
Arya terdiam sejenak hingga akhirnya ia berkata, "Kau terlihat sangat cantik dan menggemaskan saat ini."
Lalu tanpa sadar mereka berdua tersipu malu dan saling membuang wajah. Kemudian setelahnya mereka berdua pergi bersama untuk menyegerakan acara pernikahan mereka. Meskipun Aiko membenci Arya, tapi terkadang Arya dapat membuatnya tersipu malu.
Aiko sangat kesal ketika dirinya tersipu malu karena Arya. Karena ia berpikir, bagaimana bisa orang seperti aku tersipu malu oleh si mesum Arya. Tapi pada akhirnya mereka berdua telah melaksanakan pernikahan mereka dan akan menjadi momen tak terlupakan.
Pernikahan mereka berlangsung selama satu malam. Aiko dan Arya akan meninggalkan rumah kedua orang tua mereka masing-masing karena telah menikah. Mereka akan pindah rumah yang katanya orang tua Arya telah membelikan satu rumah untuk mereka berdua tinggal.
Aiko menunggu Arya menjemputnya di luar rumahnya dengan banyak koper yang berisi barang-barang miliknya. Aiko menggerutu, "Huh, dimana sih orang mesum itu! kenapa lama sekali?"
Kemudian tiba-tiba datang sebuah mobil yang kelihatannya mobil mewah. Seseorang turun dari mobil itu dan menghampiri Aiko. "Ayo Aiko, masuklah. Biarkan aku yang membawa barang-barangmu."
Aiko terkejut dan terdiam melihat orang itu adalah Arya. Aiko menurutinya untuk masuk ke dalam mobilnya sambil berpikir bagaimana bisa seorang Arya memiliki mobil seperti ini. Setelah dipikir-pikir selama ini Arya selalu menggunakan pakaian biasa dan juga seragam sekolahnya yang terlihat sudah bekas.
Setelah Arya selesai membawa barang bawaan Aiko, Arya masuk ke mobil dan mulai mengendarai mobilnya. Aiko masih heran dan akhirnya bertanya kepada Arya, "Arya, kita akan tinggal di mana?"
"Tidak jauh dari rumah orang tua kita dan tidak jauh juga dari sekolah. Posisi rumah orang tua kita dan umah baru kita seperti bentuk segitiga sama kaki, dan di tengahnya adalah sekolah." ucap Arya yang menjelaskannya dengan panjang lebar.
Aiko cukup terkejut sekaligus merasa heran dengan sifat Arya yang begitu tenang dan terlihat cukup berbeda dari biasanya. Hari ini Arya terlihat seperti laki-laki normal ketimbang saat di sekolah yang seperti orang mesum. Selama perjalanan mereka tidak banyak mengobrol dan akhirnya mereka telah sampai.
Lagi-lagi Aiko dikejutkan dengan rumah baru mereka. "Apa ini rumah kita sekarang?!"
"Benar, ini kunci rumahnya." ucap Arya sambil mengeluarkan barang bawaannya dari mobilnya.
Aiko masih merasa heran dan tidak bisa berkata-kata. Pada akhirnya Aiko menuruti perintah Arya untuk masuk ke dalam rumah barunya dan membiarkan Arya yang membawa semua barang bawaannya.
Begitu masuk lagi-lagi Aiko terkejut melihat dekorasi rumahnya yang begitu mewah dan brilian. Semuanya tersusun rapih dan begitu bersih mengkilap, Aiko terdiam di depan pintu masuk. Hingga akhirnya Arya datang dengan semua barang bawaannya.
"Cepat masuk Aiko, aku tidak bisa lewat." ucap Arya yang seluruh badannya penuh dengan barang bawaannya.
Aiko ingin sekali membantu Arya membawa barang bawaannya, tapi ia masih membencinya. Alhasil Aiko pergi meninggalkan Arya untuk melihat seluruh isi ruangan rumah barunya. Rumahnya sangat besar dan memiliki halaman yang luas di depan, lalu di belakang terdapat kolam renang yang cukup besar.
Rumah 3 lantai yang luas dan besar ini adalah rumah milik Aiko dan Arya. Aiko masih tidak menyangka dan tak dapat berkata-kata mengenai rumah ini. Bahkan masih ada tangga menuju roof top, tapi Aiko tidak menaiki tangga itu karena sudah malam dan udaranya sangat dingin.
"Aiko! kau dimana? Aiko!" teriak Arya sambil mencari kemana Aiko pergi.
Aiko yang mendengar panggilan Arya, langsung turun tangga dan menghadap Arya. "Ada apa?" ucap Aiko yang wajahnya langsung bete.
"Sudah malam lebih baik kita tidur karena besok harus berangkat sekolah."
Aiko hanya menurut saja dengan perkataan suaminya, Arya. Mereka berdua pergi bersama ke sebuah kamar yang sangat luas, bahkan kasir double bed nya begitu besar dan luas. Lemari lemari kayu yang sudah dipoles dan lampu-lampu tidur yang indah menghiasi ruangan ini.
Aiko melihat Arya menggelar tikar di bawah lantai dan menaruh sepasang bantal dan guling di bawah dengan sebuah selimut. Kemudian Arya segera berbaring di atas tikar itu dan segera tidur. Aiko terheran-heran melihat sikap Arya yang seperti ini, padahal ia sudah berpikir kalau Arya akan melakukan hal mesum karena ini adalah malam pertama mereka.
"Apa yang kau lakukan di bawah sana?!" ucap Aiko yang terlihat sedikit kesal.
"Kau tidur saja di atas, dan jangan pedulikan aku" ucap Arya yang menyelimuti dirinya dengan selimut yang lembut dan tebal.
Aiko menjadi semakin kesal dengan sikap Arya dan ia menjadi marah, "Apa maksudmu?! kenapa tiba-tiba kau seperti ini padaku!"
Arya terbangun dan menatap wajah Aiko dengan heran. "Aku tidak mengerti, bukankah kau tidak menyukaiku? karena itu aku akan tidur di bawah sini."
Setelah itu Arya langsung tidur dan tidak mau menanggapi Aiko lagi. Melihat sikap Arya seperti itu kepada Aiko membuat Aiko menjadi semakin kesal. Aiko sudah tidak peduli lagi, dan akhirnya ia naik ke atas kasur dan pergi tidur. Sikap Arya yang berubah seperti ini membuat Aiko menjadi kesal karena berpikir bahwa Arya orang yang munafik karena berpura-pura menjadi orang normal dan tidak mesum lagi.
Pagi harinya Aiko terbangun dari tidurnya yang pulas, Aiko tidak pernah tidur sepulas ini sebelumnya. Aiko melihat ke bawah dan ternyata Arya sudah tidak ada di tempat. Aiko segera beranjak dan pergi keluar kamar untuk mencari kemana Arya pergi.
Aiko pergi ke dapur dan melihat Arya yang sepertinya baru saja memulai untuk memasak. Aiko datang menghampirinya untuk melihat apa yang dia masak hari ini. Aiko duduk di depan meja sambil memperhatikan Arya yang sedang memasak dengan raut wajah curiga.
Arya menghela nafasnya dalam-dalam setelah melihat raut wajah Aiko. "Kali ini, apa lagi yang kau pikirkan tentangku?"
"Kau terlihat aneh akhir-akhir ini, kemana sikap mesum kamu itu?"
Arya tersenyum tipis mendengar kata-kata istrinya. "Aku tidak akan menunjukkannya di depanmu, karena aku ingin terlihat baik di matamu."
Karena Aiko tidak puas dengan jawaban Arya yang sepertinya dia sedang berbohong. Akhirnya Aiko membuka bajunya sedikit sampai menunjukkan belahan dadanya. Aiko menunjukan belahan dadanya kepada Arya dengan bertujuan untuk mengungkapkan sikap aslinya. Meskipun Aiko malu untuk melakukannya, tapi ini adalah satu-satunya cara untuk menghadapi orang mesum sepertinya.
Wajah Arya langsung merah dan ia membuang wajahnya sambil berkata, "A-apa yang kau lakukan?! jangan menggodaku!"
Mendengarnya Aiko menjadi semakin kesal. "Apa katamu! aku menggoda mu! Kau semakin membuatku kesal."
Aiko memanjat meja untuk memukul wajah Arya yang jangkauan cukup jauh di depannya. Tapi Aiko tidak sengaja menginjak piyama yang ia pakai dan membuat tali piyama itu terlepas. Saat itu Aiko hanya sedang memakai pakaian dalam saja, dan ia jatuh bersama Arya dalam keadaan yang cukup memalukan untuknya.
"Kyaaaaaaaa! jangan lihat aku! tutup matamu dasar mesum!" ucap Aiko sambil menutup mata Arya dengan kedua tangannya.
Aiko tidak bisa berdiri karena saat ini ia hanya memakai pakaian dalam saja di pelukan Arya. Sementara piyamanya ada di balik meja, hanya ada dua cara untuk mengambil kembali piyamanya. Yaitu jalan memutari meja ini, atau langsung memanjat meja dengan keadaan hanya memakai pakaian dalam. Tapi Aiko tidak mau lepas dari Arya karena Arya pasti akan melihat dirinya yang hanya menggunakan pakaian dalam.
gabung yu di GC Bcm
kita d sn akan belajar brg mengenai teknik nulis. sama Kaka mentor senior
JD ckup follow me
maka Kaka akan dpt undangan thx.