NovelToon NovelToon
Lahirnya Sang Kaisar Api

Lahirnya Sang Kaisar Api

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Fantasi Timur / Perperangan
Popularitas:11.6k
Nilai: 5
Nama Author: DANTE-KUN

Menceritakan kisah perjalanan mc kita bernama shim wol untuk menjadi orang terkuat di murim dan mendapatkan julukan kaisar api

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANTE-KUN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Shim Wol vs 5 Pilar Neraka (3)

Pertarungan kembali berlanjut. Kini, Shim Wol harus menghadapi Tinju Neraka yang bergabung dengan Bayangan Neraka. Situasi ini jelas lebih sulit, karena kekuatan Tinju Neraka berada di level yang berbeda dibandingkan Racun Neraka.

Jika sebelumnya Racun Neraka mengandalkan strategi dan racun mematikan, Tinju Neraka adalah simbol kekuatan murni, dengan pukulan yang mampu menghancurkan apa saja di jalurnya.

“Kalau kau terlalu takut untuk maju lebih dulu, aku yang akan datang kepadamu, bocah!” kata Tinju Neraka dengan suara lantang, penuh angkuh.

Shim Wol tetap tenang, tatapannya tajam, dan suaranya dingin saat menjawab, “Majulah.”

Tinju Neraka tidak menunggu lebih lama. Tubuhnya melesat cepat ke arah Shim Wol, tinjunya diselimuti energi demonic yang membara dengan elemen api menyala. Dengan seluruh kekuatannya, dia meluncurkan serangan mematikan yang disebut Infernal Smash. Tinju itu menghantam tanah dengan keras, menghasilkan ledakan besar yang mengguncang medan perang layaknya meteor yang menghantam bumi.

Shim Wol berusaha bertahan. Dengan pedangnya, dia menebas serangan Tinju Neraka, menciptakan gelombang api yang bertabrakan di udara. Namun, ledakan dari serangan itu memiliki kekuatan destruktif yang luar biasa. Shim Wol terpelanting jauh, tubuhnya membentur tanah dengan keras, sementara luka mulai terlihat di beberapa bagian tubuhnya.

Shim Wol berusaha bangkit, sedikit terhuyung. Sambil mengusap darah di sudut bibirnya, dia bergumam, “Aku tidak menyangka serangannya bisa meledak seperti itu. Kekuatan penghancur yang gila.”

Melihat kondisi lawannya, Tinju Neraka tertawa terbahak-bahak. “Hahaha! Apa hanya segini kemampuanmu, bocah? Kau bahkan tidak bisa menahan satu serangan dariku!” katanya dengan nada penuh keangkuhan.

Namun, Shim Wol hanya tersenyum tipis. Tanpa sepatah kata, dia mengaktifkan teknik Lightning Step, bergerak dengan kecepatan luar biasa hingga nyaris tidak terlihat. Dalam sekejap, dia muncul di depan Tinju Neraka, mengayunkan pedangnya dengan presisi mematikan ke arah titik-titik vital lawannya.

Tinju Neraka berusaha bertahan, menggunakan tinjunya yang diselimuti oleh energi demonic dan elemen api untuk menahan serangan itu. Benturan terjadi berkali-kali, percikan api dan suara dentingan pedang melawan tinju menggema di medan perang.

Namun, kecepatan Shim Wol terlalu sulit untuk diimbangi. Pedangnya yang berapi berhasil menyelinap di sela-sela pertahanan Tinju Neraka, menorehkan luka di beberapa bagian tubuhnya. Darah segar mengalir dari luka-luka itu, menetes ke tanah yang telah diwarnai merah oleh pertempuran.

Tinju Neraka mundur beberapa langkah, menahan rasa sakit sambil menatap Shim Wol dengan pandangan penuh amarah. “Kau lebih cepat dari yang kubayangkan...” gumamnya, suaranya berubah lebih serius.

Shim Wol, meskipun terluka, tetap berdiri tegak. Api di pedangnya berkobar semakin besar, mencerminkan tekadnya yang tidak tergoyahkan. “Cepat atau lambat, kekuatanmu tidak akan cukup untuk menahan seranganku,” katanya dengan dingin.

Bayangan Neraka, yang menyaksikan dari jarak dekat, mulai merasa gentar. "Anak ini... Dia bukan lawan biasa. Kita harus serius sekarang," pikirnya, sambil bersiap untuk melancarkan serangan berikutnya.

Bayangan Neraka, yang mulai kehilangan keunggulan, memutuskan untuk menggunakan teknik Shadow Clone. Dalam sekejap, puluhan bayangan dirinya muncul di sekitar Shim Wol, mengepung dari segala arah. Mereka bergerak dengan pola acak yang sulit diprediksi, menciptakan tekanan psikologis untuk menghancurkan fokus Shim Wol.

"Bagaimana kau bisa melawan ini, bocah?" teriak Bayangan Neraka dengan tawa sinis. Teknik ini tidak hanya untuk menyerang, tetapi juga membuka celah bagi dia dan Tinju Neraka untuk menghabisi Shim Wol bersama-sama.

Namun, Shim Wol tetap tenang. Dia mengangkat pedangnya, api yang berkobar di bilahnya semakin intens. “Kalian ingin bermain dengan jumlah? Baiklah, aku akan mengakhiri semuanya sekaligus.”

Shim Wol menggunakan teknik pedang api gerakan kedua, Inferno Spin. Kali ini, dia menuangkan lebih banyak energi api ke dalam teknik tersebut. Pedangnya berputar dengan kecepatan luar biasa, menciptakan pusaran api besar yang menyapu area sekelilingnya. Api tersebut melahap semua bayangan milik Bayangan Neraka, membakar mereka hingga lenyap menjadi abu dalam hitungan detik.

Tapi di saat api dari teknik Shim Wol mulai mereda, Tinju Neraka sudah berada tepat di depannya. Dalam waktu yang sangat singkat, Tinju Neraka melihat celah saat Shim Wol baru saja menyelesaikan tekniknya.

“Ini akhirnya, bocah!” teriak Tinju Neraka dengan penuh keyakinan.

Dia langsung mengeluarkan teknik pamungkasnya, Crimson Annihilation Punch. Tinju Neraka memusatkan seluruh energi demonic elemen api ke dalam satu pukulan besar. Pukulan itu menghasilkan gelombang kejut api yang dahsyat, cukup kuat untuk menghancurkan apa pun di jalurnya. Udara di sekitarnya menjadi panas, seolah-olah seluruh medan perang berubah menjadi neraka yang membara.

Shim Wol, yang terkejut dengan kecepatan Tinju Neraka, hanya memiliki waktu sepersekian detik untuk bereaksi. Dia mengangkat pedangnya untuk menahan serangan itu, sementara tubuhnya diselimuti oleh lapisan Qi pelindung untuk mengurangi dampak kerusakan. Ledakan dari tinju tersebut sangat kuat, mendorong Shim Wol mundur beberapa meter, membuat kakinya menyeret tanah dan menciptakan bekas panjang.

"Aku tidak percaya dia bisa bertahan dari itu!" kata Tinju Neraka, meskipun dengan nada yang sedikit terkejut. Namun, senyumnya segera muncul kembali. “Tapi kau tidak akan selamat dari serangan berikutnya!”

Shim Wol berdiri tegap meskipun tubuhnya terasa nyeri akibat benturan. Darah menetes dari sudut mulutnya, tapi matanya memancarkan tekad yang tak tergoyahkan. Pedangnya kembali menyala dengan api yang lebih besar, nyalanya memancar hingga membuat udara di sekitarnya bergetar.

“Kau pikir aku hanya akan bertahan? Sekarang, giliranmu,” kata Shim Wol dengan suara penuh keyakinan.

Tinju Neraka dan Bayangan Neraka saling melirik, merasakan bahwa lawan mereka tidak melemah sama sekali meskipun menerima serangan pamungkas tadi.

1
spooky836
kalau 100 tahun pasti ranah dekat ranah dewakan. jangan naik naik 1 ranah yang kata 100 tahun kultivasi.
spooky836
ada bank ke zaman ni siap bagi cek lagi. harap thor dapat cek asli bukan cek tendang
spooky836
membosankan...
spooky836: emang nak puji buat cerita bagus2. bukan kamu je. yang karya terbaik aku pujilah. tapi kalau sampah otak kosong buat apa aku puji. aku kejila.
Alatas: Bikin cerita sendiri, lu gw liatin komentar lu sampah semua, gada yang muji.

Kalo emng lu mau bikin novel atau cerita sesuai imajinasi lu, bikin, jangan asal nyampah komentar di novel" yang lain
total 2 replies
azizan zizan
alur cerita membentangkan dan payah...
azizan zizan
padahal ketua Sekta naga hitam kan masih ada kok malah undur mau membunuh mc kan itu kesempatannya lah malah undur..ini cerita gimana...
azizan zizan
berbacot dan lemah..baru lawan sama kerinci aja udah payah bagai mana sama bos mereka.. ceihh lemah x5....
azizan zizan
🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔
azizan zizan
hmmm... mc di mana masih mabuk mabukkan di bar kah,,,,, sedangkan aliansi satu persatu musnah... ceihhhh
azizan zizan
tahap kultivasi pun tidak di kasi tahu.. dan sekarang mc di tahap apa pun tak tahu.. ini alur cerita robot kah ini woi Thor..
azizan zizan
maaf Thor ini dari apa yang aku nampak sampai di sini alur ceritanya agak kaku.. maaf itu hanya apa yang aku nampak tidak tahu kalau pandangan orang lain...
Dante-kun: Makasih banyak bang udah mampir, ini karya novel pertama ane, jadi bikin ceritanya masih cerita yang mainstrem, masih banyak kurang nya
total 1 replies
azizan zizan
belajar untuk jadi kuat supaya dapat cewek banyak apabila udah besar nanti supaya boleh bercucuk tanam...
Dona Liens
/Drool//Drool//Drool//Drool//Drool/
Iqbal Bait
ceritanya udah bagus terus kan bg
oh iya tolong bantu karya ku ya bg
terima kasih
Iqbal Bait: oke di tunggu saran dan kekurangan karya ku ya
Dante-kun: Makasih udah mampir bang. Nanti saya mampir bang
total 2 replies
Ignacia belen Gamboa rojas
Kok belum ada update sih thor? Nanti malam aku mau baca pas tidur, pasti bikin tidur nyenyak banget.
awita_llu
Seneng banget nemu cerita sebaik ini, terus berkarya thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!