Di nikahi Om Om sexy dan tajir melintir, siapa yang menolak?
Alula Humaira, gadis 18 tahun ini di nikahi oleh lelaki super seksi dan super kaya.
Rayden Mas Rafael, pria berdarah Jawa Italia ini terpaksa harus menikahi Alula karena jebakan lelucon dari kekasihnya.
Emelly, violinis super cantik yang menipu kekasihnya dengan mengirimkan Alula sebagai istri pengganti.
Bagaimana kisah selanjutnya? Mampukah Alula bertahan hidup dengan lelaki kaya raya yang asing baginya?
NB _ Ini termasuk cerita ringan dan santai, tapi masalah konflik, kita lihat saja kedepannya, hehe.... Biasanya aku suka konflik yang lebih greget....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Panas...
"Jual diri?" Sindy ngerumpi dengan dua sahabat kaya nya, mereka duduk melingkar di kursi kantin sambil sesekali melirik ke arah Alula dan Galang.
Sindy berambut lurus hitam panjang, mata coklat, kulit putih, tinggi 170, dan sangat cantik, keturunan dari keluarga kaya.
Hana pun sama tingginya, rambut keriting nya begitu menggemaskan meskipun kulitnya sedikit hitam tapi sangat eksotis.
Cherry memiliki surai bergelombang kecoklatan yang di belah dua, wajah cantiknya terlihat dewasa sebelum usianya.
Mereka mengenakan pakaian yang super mahal meskipun tidak semahal milik Alula saat ini.
"Lihat dong, nggak masuk akal banget, saudaranya punya motor yang sebagus itu, Alula juga pake pakaian butik yang dari dulu pengen banget aku beli tapi Mamah belum bisa beliin." Tambah Sindy berapi-api.
"Kita selidiki saja, dia kemana setelah ini, apakah ke bar atau tempat karaoke, atau mungkin langsung ke rumah bordil?" Usul Cherry.
"Setuju, kita selidiki setelah pulang, jangan sampai orang kayak Alula mencemari kampus ini." Imbuh Hana.
"Ok." Cherry bersemangat, jika Alula tidak kuliah di sini, maka besar kemungkinannya untuk bisa meraih Galang tanpa halangan.
...----------------...
Awan putih yang menyilaukan mata bergantian dengan datangnya senja yang menyemburkan semburat jingga terang.
Seharusnya Alula pulang siang setelah mendapat bimbingan dari ketua senat mengenai ospek yang akan di langsungkan satu Minggu lagi.
Berhubung Galang mengajaknya berkeliling kampus dan memperkenalkan dirinya pada semua teman-teman dan anggota komunitasnya Alula harus rela keluar dari bangunan mewah ini sore hari.
Galang dan Alula berjalan beriringan menuju lobby. Alula mengedar pandangan mengabsen satu persatu wajah pemuda di sekitarnya, sepertinya Nakula sudah pulang.
"Aku antar yah." Tawar Galang.
Alula beralih pada Galang. "Lula bisa pulang sendiri."
Sejatinya Alula tidak ingin membuat perkara dengan suaminya yang pencemburu dan super posesif. Atau, masa kuliahnya selesai.
"Kenapa?"
"Tidak apa-apa." Geleng Alula. Keduanya melanjutkan langkah menuju pintu utama gedung megah ini.
Tiba di luar, mata melotot Alula di sambut oleh sosok tinggi Raden yang berdiri menyandarkan pantat pada pintu mobilnya dengan kedua tangan yang masuk ke dalam saku celana.
Hari sudah sore maka kali ini mobil sport merahnya di beri atap. Alula gagap tak mampu berkata-kata.
Tatapan Raden tidak biasa, sudah pasti cemburu tingkat nasional pun melanda, Raden langkahkan kakinya menaiki anak tangga teras dan menarik tangan Alula tanpa bicara.
Galang mengernyit. "Lula." Dia ikuti langkah Raden yang memasukkan Alula ke dalam mobilnya dengan cara posesif.
Raden beralih pandang pada Galang yang menatap wajah polos Alula. "Kenapa?" Tanyanya congkak.
Kedua pria tampan itu berdiri saling berhadapan. Mirip konfrontasi dingin terkemuka.
Galang beralih menatap Raden. "Kenapa kalian sering bersama? Apa kalian saling kenal?" Tanyanya penasaran.
"Dia kekasih ku, calon pendamping hidup ku, calon ibu dari anak-anak ku dan kesayangan ku." Sambung Raden lugas.
"Apa?" Bukan hanya Galang yang terperanjat mendengar berita ini, tapi Sindy, Cherry dan Hana yang tak sengaja berada di sekitarnya lebih tidak percaya akan hal ini. Kesayangan Raden? Tidak masuk akal!
Raden melepas smirk. "Kenapa? Kaget? Mulai sekarang berhenti mendekati milik ku, atau aku tidak akan membiarkan kau memiliki siapa pun." Tangan Raden menyapu debu kecil di pundak Galang.
"Kamu mengancam ku?" Galang paling tidak suka di ancam. Kini tatapannya tajam menghunus lawan bicaranya.
"Tidak." Geleng Raden enteng. Meskipun cemburu, Raden masih merasa menang sebab Alula adalah istrinya.
"Kamu pikir aku takut?" Galang menatap tidak suka pada Raden.
"Tidak juga, tapi jika memang kamu takut, turuti saja kemauan ku." Tukas Raden.
Lelaki itu membuka pintu mobil dan Galang mencegahnya. "Apa hubungan kalian? Apa kau memaksanya?" Cecar nya.
Galang curiga Raden memanfaatkan kekuasaan untuk mendapatkan Alula.
Lagi, Raden menatap Galang. "Tidak perlu tahu, karena itu bukan urusan mu." Jawabnya.
"Sekarang menjadi urusan ku, Alula sangat dekat dengan ku." Sergah Galang.
Ada apa dengan dirinya, kenapa panas sekali menghadapi lelaki terkenal itu. Sebelumnya hanya Galang pemuda tampan yang dekat dengan Alula.
"Sedekat apa?" Raden mendekati telinga Galang dan membisikkan sesuatu dengan senyum tipisnya. "Apa kau pernah tidur di ranjang yang sama dengannya, seperti ku?"
"Raden!" Galang cekal kerah kemeja putih milik Raden. Entah kenapa, ini lebih memanasi hatinya.
"Tenang," Raden kembali mendekati telinga Galang. "Akan aku beritahu kamu yang sebenarnya, karena kamu terpilih sebagai seorang yang perlu mengetahui berita ini, kau tahu Galang, aku sudah resmi menikahinya. Aku tidak pernah memaksanya, Alula istriku yang Syah." Jelasnya.
Istri? Menikah? Pantas saja Alula memberinya miniatur animasi yang biasa di temukan di Paris. Apa itu berarti mereka sudah berbulan madu?
Galang bergeming menatap Raden memasuki mobilnya, merangkul Alula bahkan sengaja memamerkan kemesraan di sore harinya.
Mobil itu bergerak meninggalkan dirinya yang masih setia dengan kediamannya. Terlihat jelas dari kaca mobil belakang, Raden mengecup bibir mungil Alula di saksikan Galang, Cherry, Sindy dan Hana yang murka.
"Kok bisa mereka jadian? Aku kira pembantunya." Celetuk Hana.
"Tidak waras di Raden, benar-benar tidak waras!" Sambung Cherry menggeleng.
"Aarrgh! Brengsek!" Sindy berteriak keras.
Baru kemarin sore Sindy pergi ke rumah utama kediaman Raden, Eyang putri Raden bilang akan membantunya membujuk Raden untuk menikahinya.
Lalu apa ini? Raden menjadikan Alula kekasihnya? Benar-benar berita random yang tidak bisa di percaya!
Sindy meraih ponsel miliknya yang dia simpan di dalam tote bag berwarna merah muda. Dia sibak surai lurusnya menempelkan gawai tipis itu pada telinga.
Sindy layangkan panggilan telepon pada kontak bertuliskan Eyang. Tak berapa lama sambungan terhubung.
📞 "Halo calon mantu." Sapa Eyang terkekeh.
"Halo Eyang." Sambung Sindy gusar.
📞 "Ada apa?"
"Raden, punya pacar, barusan mereka ciuman di depan Sindy!" Jelas Sindy berapi-api.
📞 "Emelly?"
"Bukan, tapi Alula, anak miskin yang mau mengeruk keuntungan saja, Alula bukan gadis yang baik, di kampus saja Alula menggoda pacar Cherry Eyang! Pasti Alula mendekati Raden hanya untuk kepentingan pribadi. Alula tidak tulus."
📞 "Oya, jadi bukan Emelly?" Eyang terdengar kaget.
"Bukan!"
📞 "Baiklah, terimakasih informasinya Sayang, Eyang tutup dulu."
"Iya, sama-sama Eyang!" Sindy menyengir iblis setelah panggilan telepon terputus, sudah pasti keluarga Raden akan menghempas Alula dengan tidak hormat.
Emelly saja tidak di setujui, apa lagi Alula yang bukan siapa-siapa? Alula hanya kuman yang perlu di siram dengan pembersih toilet.
...😚𝗕𝗮𝗯 𝗶𝗻𝗶 𝘁𝗲𝗹𝗮𝗵 𝘀𝗲𝗹𝗲𝘀𝗮𝗶😚...
Hey, mentemen, terimakasih masih mengikuti cerita Raden, ini termasuk cerita ringan yang di kemas seperti novel-novel yang di buku kan, jadi mohon maaf kalo tidak segreget novel online lainnya.
bisa mati rasa