NovelToon NovelToon
Ikatan Tuan Muda

Ikatan Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Mafia / Fantasi Wanita
Popularitas:779
Nilai: 5
Nama Author: Nida

Fifiyan adalah anak dari ketua mafia kegelapan yang dikenal kuat dan kejam, banyak mafia yang tunduk dengan mafia kegelapan ini. Tetapi disaat umurnya yang masih belia pada perang mafia musim dingin, keluarga besarnya dibunuh oleh mafia musuh yang misterius dimana membuatnnyabmenjadi anak sebatangkara.
Disaat dia berlari dan mencoba kabur dari kejaran musuh, Fifiyan tidak sengaja bertemu dengan seorang pria kecil yang bersembunyi di dalam gua, karena mereka berdua berada di ambang kematian dan pasukan mafia musuh yang berada diluar gua membuat pria kecil itu mencium Fifiyan dan mengigit lehernya Fifiyan. Setelah kejadiaj itu, Fifiyan dan pria kecil itu berpisah dan bekas gigitannya berubah menjadi tanda merah di leher Fifiyan.
Apakah Fifiyan mampu membalaskan dendam atas kematian keluarganya? Apakah Fifiyan mendapatkan petunjuk tentang kehidupan Fifiyan nantinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu Seseorang

Awal aku bertemu Han adalah setelah aku terikat oleh pria kecil di dalam gua itu, aku dan pria kecil itu berpisah setelah pasukan musuh pergi dari sekitar kami. Awalnya aku tidak merasa curiga dengan pria itu tapi memang aku akui setelah ciumanku yang pertama direbut oleh pria kecil itu dan pria kecil itu menggigit leherku yang membuatku merasa aneh dan berulang kali jatuh pingsan.

Disebuah gua yang lain saat aku tidak sengaja masuk kedalam gua untuk berlindung, aku jatuh pingsan lagi untuk kesekian kalinya namun saat aku bangun aku bertemu dengan pria tampan yang nampak sangat kedinginan menatapku bingung.

"Kamu... sudah bangun?" Ucap pria itu pelan, aku berusaha terduduk tapi tubuhku sangat lemah. Pria itu membantuku terduduk dan memegangi tubuhku.

"Apa kamu lapar?" Tanya pria itu pelan dan aku menganggukkan kepalaku pelan yang membuat pria itu memberikanku daging rusa yang besar.

"Makanlah!" Ucap pria itu pelan dan aku langsung melahapnya.

"Ngomong-ngomong... siapa namamu?" Tanya pria itu pelan.

"Aku Fifiyan Valentina."

"Valentina? Apa kau anak dari tuan Valen?" Ucap pria itu terkejut dan aku hanya menganggukkan kepalaku pelan.

"B-benarkah? Astaga... aku dengar ada pembantaian di keluargamu ya kemarin?" Ucap pria itu serius dan aku hanya menganggukkan kepalaku pelan.

"Aku Han Ly, aku anak dari tuan Ly yaitu wakil mafia tuan Valen."

"Benarkah?" Ucapku pelan.

"Ya, apakah mafia ayahmu tidak ada yang memegangnya?"

"Tidak ada."

"Tidak ada? Mmm kenapa tidak kamu yang menjadi pemegang mafia kegelapan?"

"Aku hidup sendiri, aku tidak mungkin bisa untuk...."

"Aku mau!! Aku bersedia untuk menjadi wakilmu."

"Tapi kan..."

"Aku berani sumpah janji setia kepadamu."

"Benarkah?" Tanyaku pelan.

"Ya! Tentu!! Aku akan membantumu untuk melakukan balas dendam Fifiyan!" Ucap pria itu serius dan sumpah janji setia Han benar-benar dilakukannya sampai hari ini.

Awalnya Han tidak tahu kalau aku punya tanda merah aneh di leherku tapi semakin lama Han mengetahui faktanya bahkan membuat Han benar-benar fokus untuk membantuku mencari pria yang berani mengikatku itu.

"Aku pulang dulu ya! Aku akan menunggu kalian datang ke pesta ulang tahunku!" Ucap Sarah kencang yang membuatku tersadar dari lamunanku.

"Eeehh baiklah..." desahku pelan dan Sarahpun pergi menjauh.

"Sampai kapan kau akan menutupi identitasmu?" Ucap Han dingin.

"Sampai batas waktu yang tidak ditentukan."

"Kalau Sarah tahu pasti dia akan takut kepadamu."

"Memang, makanya biarkan dia menganggapku orang biasa."

"Tapi aku salut padamu Valentina, kau benar-benar bisa berperan menjadi orang yang bodoh."

"Itu bukan peran tapi kenyataannya."

"Kenyataan? Kalau dimedan perang saja kau bisa sangat sadis seperti itu kau bilang kenyataannya. Kau sangat lucu Kak Han..." gumamku meneguk minumanku sampai habis.

"Oh ya... ngomong-ngomong bagaimana kelanjutan ceritanya?" Tanya Han pelan.

"Cerita apa?"

"Kau mau ikut pertemuan tidak?"

"Aku ya... lihat saja nanti... aku malas pertemuan terus..." gumamku pelan.

"Tapi ini pertemuan penting, banyak mafia seluruh dunia berkumpul di Rusia. Jadi nanti malam kita menghadap tetua dulu..." gumam Han pelan.

"Hmmm baiklah, cover aku jika tanda itu menyiksaku agar Sarah dan yang lainnya tidak kebingungan..." gumamku pelan.

"Tidak masalah, asalkan kau tidak jauh dariku saja."

"Yaah baiklah..." desahku pelan.

"Kau tidak pulang dan istirahat dulu?"

"Tidak, kita langsung pergi saja. Aku akan beristirahat di markas organisasi..." gumamku beranjak dari tempat duduk.

"Baiklah..." desah Han mengikutiku dari depan.

Di depan sekolahku, aku masuk ke dalam mobil khusus dan Han langsung menekan pedal gas mobil dengan cepat. Selama diperjalanan, aku terus melamun menatap keluar jendela, entah apa yang aku pikirkan hanya saja pikiranku selalu memikirkan pria kecil itu.

"Kalau kau terus melamun seperti itu, bisa-bisa kau tidak menyadari keberadaan musuh Valentina!" Ucap Han dingin.

"Kepekaan terbaik terhadap sekitar hanya aku kak Han!" Ucapku dingin.

"Yayaya aku percaya padamu.." gumam Han pelan.

Saat aku menatap puncak katedral di tengah kota, aku melihat seseorang bermata merah dengan cahaya merah di lehernya yang membuatku terkejut. Aku memegang tangan Han yang membuat Han bingung.

"Ada apa?"

"Kak Han! Belok kiri!" Ucapku serius dan Han langsung membelokkan mobil kejalan arah katedral.

Saat mobil terhenti, aku langsung turun dari mobil dan menatap puncak katedral dengan serius.

"Turunlah! Aku ingin berbicara denganmu!" Ucapku dingin tapi seseorang yang ada di atas puncak katedral tidak bergerak sama sekali.

"Kau mencari siapa Valentina?" Tanya Han bingung tapi aku tidak memperdulikannya.

"Baiklah, jika kau tidak segera turun maka... aku akan membencimu diseluruh hidupku karena kau telah mengikatku dengan penderitaan!" Teriakku kesal dan membalikkan tubuhku.

"Awas!! Valentina!!" Teriak Han kencang tapi belum sempat aku lari, aku merasa ada seseorang yang memelukku erat dari belakang yang membuatku terdiam.

"Apa kau sangat menderita?" Ucap seorang pria dengan dingin dibelakangku.

"Ya, kau membuatku menderita!"

"Penderitaan apa yang kau alami?"

"Setiap bulan purnama diatas bumi, tubuhku sangat kesakitan kau tahu!" Ucapku dingin.

"Benarkah? Maafkan aku... aku tidak sengaja mengikatmu dan..." aku langsung melepaskan pelukan pria itu dan menatapnya kesal.

"Tunggu dulu? Ketidaksengajaan? Kau gila? Kau membuatku menderita diseluruh hidupku setelah kau ambil ciumanku yang pertama dan kau mengikatku, kau tahu!" Protesku kesal.

"Makanya aku minta maaf padamu."

"Minta maaf? Hanya minta maaf? Seluruh hidupku akan sangat menderita dan kau bilang maaf saja?" Ucapku kesal.

"Lalu apa yang kau inginkan?" Tanya pria itu pelan.

"Kau harus bertanggungjawab!!" Ucapku dingin dan pria itu langsung terdiam.

"Valentina! Kenapa kau lama dan... tunggu dulu! Dia kan..." ucap Han menatap pria itu terkejut.

"Valentina ya? Nama yang cantik... baiklah... kini kau diseluruh inkarnasi adalah milikku...Fifiyan Valentina!" Ucap pria itu tersenyum dingin dan pergi menghilang.

"Astaga Valentina!! Kenapa dia berkata seperti itu!" Ucap Han kesal.

"Aku hanya ingin pertanggungjawabannya saja..." ucapku santai.

"Astaga!! Apa kau gila? Dia adalah petinggi tertinggi di seluruh organisasi, dia dikenal kejam dan tidak berperasaan tapi kau malah meminta pertanggungjawabannya dan kini kau terikat dengannya? Astaga!!" Protes Han mengguncangkan tubuhku.

"Lalu kenapa? Aku tidak peduli!"

"Astaga Fifiyan Valentina dengar! Kau ketua mafia terkuat dan tertinggi dan dia adalah petinggi diseluruh organisasi musuh apalagi kau terikat dengannya, kalau kau tidak memegang jabatan petinggi organisasi juga pasti kau akan terinjak-injak olehnya!" Ucap Han serius yang membuatku terkejut.

"Menjadi petinggi organisasi pasti membutuhkan waktu yang lama kak Han."

"Nah itu kau tahu! Astaga kenapa kau bodoh dan..."

"Kalau dia petinggi organisasi musuh... bagus dong... aku punya rencana..." ucapku tersenyum dingin dan berjalan kembali ke dalam mobil.

"Astaga! Aku masih saja gila Valentina, ya sudahlah terserah padamu saja!" Gerutu Han kesal dan masuk kembali ke dalam mobil.

Pertemuanku dengan pria kecil itu adalah momen yang langka apalagi aku terikat oleh seorang petinggi terpenting walaupun dari organisasi musuh dan suatu hal yang buruk bagi ketua mafia lain tapi bagiku terikat dengan orang terpenting diseluruh hidupku pasti akan memudahkanku untuk membalaskan dendam atas kematian keluarga besarku.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!