Sarah, bekerja sebagai guru di sebuah sekolah bergengsi khusus untuk orang kaya dan kalangan berada, kerap dibohongi dan berulang kali mengalami kekerasan fisik dan tak jarang mendapatkan penghinaan dari Dias,pacarnya.Abimanyu, yang dikenal sebagai pengusaha muda sukses yang kerap gonta ganti pacar. Pertemuan tak sengaja Sarah dan Abimanyu yang melibatkan Bagas, keponakan Abimanyu, berbuntut panjang. Sarah yang saat itu ditemani oleh pacarnya mendapatkan hinaan dan ucapan yang merendahkan pacarnya. Abimanyu yang mengetahui hal itu menawarkan sebuah kesepakatan pada Sarah untuk menjadi istrinya sekaligus membantu Abimanyu menjauhkan dia dari kejaran wanita-wanita gila pemburu harta, atau tetap menjadi samsak hidup pacarnya dan menunggu kehancuran hidupnya.Mampukah Abimanyu meyakinkan Sarah untuk menjadi istrinya ? Dapatkah Sarah menemukan kebahagiaan dengan Abimanyu?Sementara pacarnya berjanji akan berubah dan memperbaiki hubungan mereka.Rahasia apa yang disembunyikan Sarah ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chery red, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6.
Dias dengan wajah merah padam dan badan menggigil kedinginan melotot ke arah Sarah.
"Baik.. Aku kabulkan keinginanmu. Kita putus, aku tak akan menemuimu lagi. dan jangan pernah kamu memohon-mohon kepadaku untuk kembali nanti. Cuih.. sekalinya murahan tetap murahan. Perempuan tak tau terimakasih, kita lihat hari senin nanti, apakah kamu masih mengajar di sekolah itu apa langsung dipecat." ucap Dias dengan lantang dan langsung membalikkan badan setelah meludah ke tanah.
" Maaf, gara-gara aku hubunganmu dengan pacarmu memburuk." ucap Abimanyu meringis malu, tetapi dalam hatinya dia bersorak gembira.
" Tidak perlu meminta maaf, memang dari tadi siang kok aku sudah memutuskan untuk tidak lagi berhubungan dengan Dias. Aku tak tahan dengan kelakuannya. Bersyukur aku bisa lepas dari dia, ayo masuk dulu minum teh hangat dan sedikit ngemil kue buatan nenek" ajak Sarah pada Abimanyu.
"Lain kali saja, sekarang sudah malam, sudah waktunya istirahat, besok siang aku jemput ya, besok kan hari minggu, aku ingin mengajakmu jalan-jalan" tolak Abimanyu sekaligus mengajak Sarah untuk berjalan-jalan besok.
"Wah maaf, besok aku ada acara, lagipula kita tak sedekat itu untuk terus jalan-jalan dan bertemu dengan intens. Lain waltu saja aku temani kamu berjalan-jalan"
"Ya sudah jika begitu aku pamit dulu ya, sudah malam, oh iya.. terimakasih telah menemani aku ke resepsi pernikahan salah satu rekan bisnisku. Sampai jumpa semin nanti" pamit Abimanyu setelah mengantarkan Sarah dan Nek Marni juga Tama ke depan pintu rumah mereka.
Abimanyu mengendarai mobilnya dengan gembira. Hatinya senang karena Sarah ternyata bersikeras tidak ingin melanjutkan hubungan dengan Dias.
"Aku akan merebut cinta Sarah dan juga perhatian Sarah. Untunglah dia telah putus hubungan dengan lelaki kasar yang menyebalkan itu. Aku harus memiliki Sarah, menjadikan dia pacarku bahkan jika perlu aku harus menjadikannya istriku. Bodoh sekali Dias, berlian di buangnya." monolog Abimanyu.
Sarah melewati hari liburnya penuh ketenangan tanpa gangguan dari Dias. Padahal biasanya Dias selalu meminta Sarah untuk menemaninya bertemu dengan teman-temannya disaat Sarah libur. Atau hanya sekedar berkunjung ke rumah Dias membantu Dias membereskan rumahnya atau hanya sekedar memasak untuk Dias. Perlakuan Dias pada Sarah tak ubahnya seperti menganggap Sarah tenaga kebersihan gratis bukan memperlakukan Sarah seperti orang yang dicintainya.
Hari senin pun tiba, dengan semangat Sarah mempersiapkan keperluannya untuk pergi mengajar. Setelah selesai sarapan sederhana berupa sepiring nasi goreng dengan topping timun dan potongan tomat juga sebutir telur ceplok, bergegas Sarah memanaskan mesin motor kesayangannya yang baru saja lunas dicicilnya.
"Deeeeekk, ayo cepat, sudah jam berapa ini ? Nanti macet kalo berangkatnya telat." seru Sarah memanggil Tama yang saat itu tengah mengunyah roti sambil memakai sepatu.
"Astaga.. perutmu deeeeeeekkk ! Barusan abis sarapan nasi goreng bareng kakak, sekarang mengunyah roti. Itu perut apa karung goni ? Ayo cepat nanti telat masuk sekolahnya, hari senin upacara kan ?" ucap Sarah keheranan sambil geleng-geleng kepala dan menyodorkan tas kecil berisi bekas makan siang adiknya.
"Neeeeekkk, kami berangkat dulu ya" ucap Sarah pamit kepada Nek Marni yang duduk di teras menemani kedua cucunya.
"Hati-hati di jalan kak, jangan ngebut bawa motornya. Dek, nanti pulangnya jangan lupa mampir ke warung Bu Darma, ambilkan setoran pembayaran sewa rumahnya. Jika dia menunggak lagi biar nenek datangi dia. Sudah dua bulan dia menunggak pembayaran sewa rumah."
Kakak beradik itu kemudian mencium takzim tangan Nek Marni dan langsung meluncur ke arah sekolah Tama. Seusai mengantarkan Tama, Sarah pun bergegas menuju ke tempatnya mengajar yang jaraknya yak begitu jauh dari sekolah Tama.
Sampai di sekolah tempat dia mengajar, banyak rekan-rekannya yang berbisik-bisik sambil memandang ke arahnya.
"Ih masa sih Miss Sarah seperti itu ? Keliatannya kaya yang polos dan baik orangnya, eh ternyata mata duitan.."
"Iya beneran engga nyangka loh, Miss Sarah ternyata perempuan tidak tau terimakasih. Sudah ditolong eh sekarang malah melepeh orang yang menolongnya."
"Apalagi orang yang menolongnya itu sangat mencintai Miss Sarah eh Miss Sarah malah selingkuh. Benar-benar type perempuan tak tau malu dan tak tau diuntung."
"Dengar-dengar juga beberapa hari yang lalu dia di booking oleh beberapa orang lelaki, dibawa ke hotel untuk digarap rame-rame. Ngeri ya, engga nyangka deh, wajahnya yang kalem tapi kelakuan busuk."
Bisik-bisik para rekan pengajar terus bergema disepanjang lorong menuju ke ruang guru. Beberapa rekan yang tidak menyukai Sarah dengan tidak malu-malu mencibir kearah Sarah dan menggunjingkan Sarah dengan suara keras.
Sarah tidak ambil pusing dengan segala omongan rekan-rekannya. Tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya.
"Miss Sarah, dipanggil headmaster sekarang juga." ujar salah seorang rekannya.
"Eh ? Tumben-tumbennya headmaster memanggil Miss Sarah, apakah ada hubungannya dengan gossip yang beredar pagi ini ?"
"Sepertinya begitu, apalagi jika mendengar langsung dari ibu pacarnya yang mengantarkan Jafar tadi. Games banget deh dengernya. Pengen banget aku nampar dan jambak rambut Miss Sarah. Udah dapet lelaki cakep, ganteng, baik, pengertian, lembut, kaya, donatur tetap di sekolah ini pula, masa depan cerah didepan mata eeehh malah bikin ulah, selingkuh. "
Menulikan telinganya, Sarah bergegas ke ruangan kepala sekolah.
Tok.. tok.. tok..
"Masuk "
"Selamat pagi Pak, Bapak memanggil saya ?"
"Duduklah ! "
"Saya akan langsung pada pokoknya permasalahannya hingga saya memanggil Miss Sarah sepagi ini." ucap Sanjaya setelah mempersilakan Sarah duduk di kursi di depan meja kerjanya. Sarah pun duduk dengan raut wajah keheranan menatap Sanjaya.
"Saya pikir Miss Sarah pasti telah mendengar kabar yang kurang mengenakkan tentang anda yang berhembus hari ini. Saya hanya ingin menanyakan apakah hal itu benar ? " tanya Sanjaya tegas.
"Memangnya kabar apa Pak ?" tanya Sarah keheranan.
"Apakah betul jika kamu menjadi simpanan salah satu wali murid sekolah kita ? Dan apakah kamu meninggalkan Dias demi menjadi simpanan suami orang ?" tanya Sanjaya lagi dengan tatapan menusuk.
"Haaaahh ? Simpanan ? Siapa ? Saya ? Sejak kapan Pak ? Dan suami siapa yang menjadikan saya simpanannya ?" tanya Sarah beruntun.
"Lho kok balik bertanya padaku ? Kamu yang menjalaninya kenapa balik bertanya padaku ? Aneh" ucap Sanjaya keheranan.
Dalam hati Sarah menggerutu, " Aku saja engga tau laki siapa yang aku gaet dan menjadikanku simpanannya. Di rumah cuma Tama seorang lelakinya, masa iya harus mengakui Tama sebagai selingkuhanku ? Beda jauh umurnya."
"Lha Pak, suami siapa yang menjadikan saya simpanannya ? Trus sejak kapan saya mau jadi ani-ani ? Memangnya bapak bisa memberikan saya bukti jika saya telah menjadi simpanan salah satu wali murid sekolah ini seperti yang bapak bilang tadi ? Jika bapak mempunyai bukti kuat tolong perlihatkan pada saya, jika tidak mempunyai bukti kuat maka saya bisa saja menuntut bapak dan orang-orang yang menggunjingkan saya dengan tuduhan pencemaran nama baik."tegas Sarah tanpa takut.
Brak..
Pintu ruangan kepala sekolah terbuka lebar dibuka dengan kasar.
" Aku punya bukti-bukti kuat jika kamu merupakan selingkuh salah satu wali murid sekolah ini, "
gassss terus bi... 😅😅😅😅
tinggalin aja ras...
pedas mulut nya
kasar prilaku nya...
Fix nih, Sarah!
tinggal kan si Dias...
No toleran!!!