Terima kasih narin, kamu sudah menepati janjimu" Ucap sari didalam hati.
Sari seorang gadis desa yang memiliki kelebihan dapat melihat sosok tak kasat mata mendapatkan beasiswa untuk bersekolah dikota. Hari-harinya selalu kesepian namun kesepian itu menjadi sirna setelah narin datang ke hidupannya. sari berteman baik dengan sosok tak kasat mata itu. Namun sayang mereka harus berpisah karna sesuatu
walaupun begitu tetap narin ingat dan menepati janjinya kepada sari.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gitafiq, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PENYEBAB
Kini ratna tengah berada di rumah sakit masih terbaring lemah. Ratna tidak sendirian, ia ditemani oleh sari dan pak deden. Dan juga ada kedua orang tua ratna yang datang jauh-jauh dari desa karena khawatir mendengar kabar tentang putri mereka.
Orang tua ratna sudah mengetahui tentang yang terjadi oleh ratna. Orang tua ratna tidak bisa menyalahkan siapa-siapa yang terpenting keselamatan putri merekalah yang utama. Sari sedari tadi tidak lepas menggenggam tangan ratna yang belum kunjung sadar.
Tak lama sari merasakan tangan ratna bergerak, lalu ratna pun membuka kedua matanya perlahan. Melihat putrinya sadar ayah ratna pun memanggil dokter untuk memeriksa keadaan ratna.
"Syukurlah tidak ada sesuatu yang serius didalam tubuhnya. Anak ini hanya kelelahan biarkan dia makan dan minum dahulu lalu biarkan dia kembali istirahat agar energinya kembali pulih" ucap dokter yang memeriksa keadaan ratna.
Semua yang ada disitu pun merasa lega mendengar ucapan dokter tadi.
Dikarenakan ratna sudah sadar dan mulai pulih pak deden pun mengajak sari untuk kembali ke asrama sambil berpamitan kepada orang tua ratna.
"Ratna aku balik ke asrama duluan ya. Kamu cepat sehat ya biar kita bisa ke sekolah sama-sama lagi" pamit sari ke ratna yang tengah makan disuapi oleh ibunya. Ratna pun melepas genggaman tangan sari dan menganggukkan kepalanya kepada sari.
Sari pulang ke asrama mengendarai mobil milik pak deden. Diperjalanan sari menengok kiri kanan melihat sekeliling kota karena selama ia di kota sari belum sempat berjalan-jalan.
Melihat sari yang terkagum-kagum melihat kota pak deden memberi ide kepada sari "nanti kalau ratna udah sembuh pak deden temani deh kalian jalan-jalan pakai mobil ini keliling kota"
Sari pun senang bukan kepalang mendengar ide pak deden "benar ya pak janji?"
pak deden hanya tersenyum sambil menganggukkan kepala.
Tak lama pak deden pun kembali menanyakan sesuatu kepada sari "sar, kamu hati-hati ya. Bapak tadi ingat kalau sosok yang merasuki ratna bilang ke kamu kalau kamu darah manis. Bapak nggak ngerti maksudnya apa cuman kamu hati-hati ya".
Mendengar ke khawatiran pak deden sari pun tersenyum
"bapak tenang aja tidak perlu khawatir saya ada yang jaga. Allah pasti nggak biarin saya celaka.
sambil terus menyetir pak deden berucap " aminn"
Sari dan pak deden pun tiba di asrama. Pak deden dan sari jalan terpisah, sari menuju asrama perempuan dan pak deden menuju ke tempat tinggalnya.
Seperti biasa setiap sari masuk ke asrama sudah banyak yang menyambut sari, yaitu sosok mereka-mereka yang ada di asrama ini. Sari Pun tidak memedulikannya dan sari sudah tiba di kamarnya yang tidak ada orang karena dina dan ratih tetap masuk sekolah, hanya sari dan ratna yang tidak bersekolah.
Tidak ketinggalan narin pun menyambut sari datang, Narin yang selalu duduk ditempat andalannya yaitu diatas lemari.
Sari yang kelelahan kini membaringkan badan nya ke kasurnya.
"aku lelah sekali hari ini narin" ucap sari berbicara kepada narin.
Narin pun turun menghampiri sari yang masih terbaring di kasurnya " andai aku bisa menyentuhmu, tentu sekarang akan memijitmu. jawab narin.
Sari pun membalikkan badannya menjadi posisi telungkup menghadap ke narin yang berdiri di samping kasurnya.
"narin, sebenarnya apa yang membuatmu masih didunia ini? Ini sebenarnya bukanlah duniamu"
pertanyaan ini sudah lama sari pendam namun hari ini sari memberanikan menanyakannya kepada narin.
Narin mendengar pertanyaan sari hanya diam tak bereaksi apapun. Tak lama narin pun menjawab pertanyaan sari "aku tidak bisa menceritakan itu sekarang, tapi suatu saat kamu akan tau kenapa aku masih disini"
Setelah berkata demikian tiba-tiba sosok narin menghilang dari depan mata sari. Sari yang melihat itu pun kaget dan juga tak enak hati kenapa ia mempertanyakan pertanyaan itu kepada narin.
Tentu saja pasti itu membuat narin sakit hati atas pertanyaan sari.
Semakin sari memikirkan perasaan narin, semakin berat mata sari yang terus terasa mengantuk tak lama sari pun tak bisa menahan kantuknya pun tertidur lelap.
Ditengah tidurnya sari pun bermimpi. sari tengah berada di era sekitar tahun 1890-an, disitu sangat banyak tentara belanda. Didalam mimpinya sari berada ditengah sebuah pedesaan yang sangat asri
Disitu terlihat jelas ada sosok yang sangat mirip dengan narin. Disitu juga terlihat kalau dibelakang narin ada dua orang yang tampak seperti orang tua narin karena tampak wajah mereka yang mirip seperti narin.
Yang laki-laki tampak seperti orang belanda dan yang wanita tampak seperti orang asli indonesia. Awalnya mereka baik-baik saja seperti keluarga bahagia.
Tiba-tiba sari melihat keluarga narin yang bahagia menjadi sirna saat terlihat ada segerombolan tentara belanda menyeret paksa narin.
Tampak jelas disitu kedua orang tua narin menangis histeris melihat putri mereka diambil secara paksa namun mereka tidak bisa banyak berbuat apa-apa karena melihat para tentara tadi membawa senjata api.
Melihat itu di dalam mimpinya, sari mengikuti kemana para tentara tersebut membawa narin.
Tiba-tiba saja sari tengah berada di barak tentara. Terdengar suara teriakan narin, sari tahu betul suara khas teriakan narin.
Menoleh ke kanan-kiri sari mencari sumber suara teriakan narin tadi. Betapa sari terkejut melihat disudut ruangan ada para tertara yang menarik narin secara paksa tadi, tengah melakukan hal tidak senonoh kepada narin secara brutal dan dilakukan secara bergantian.
Dengan tidak berdaya narin hanya bisa terus menangis dan selalu mengucapkan ampun kepada tentara yang sudah menyakiti narin.
cukup lama mereka menyiksa narin, saat sudah puas mereka kembali menyeret narin dan memasukkan narin ke dalam sebuah ruangan yang seperti di dalam sel.
Didalam sel tersebut narin hanya bisa menangis sepanjang malam. dan didalam mimpi tersebut datang lagi segerombol tentara yang berbeda lagi.
Para tentara tersebut masuk kedalam sel yang terdapat masih ada narin yang masih lemas dan terus menangis. Mereka kembali melecehkan narin, sampai keluar darah dari kemaluan narin.
Dan tak lama narin pun terjatuh dan meninggal dunia. Tapi yang membuat sari meneteskan air mata didalam mimpinya adalah para segerombol tentara tadi tidak berhenti melakukan hal keji kepada jasad narin.
Sampai akhirnya sari pun terbangun dari mimpinya dan ternyata sari benar-benar mengeluarkan air mata di dalam mimpinya.
Terlihat saat sari terbangun dan mengusap air matanya, disebelah kasurnya ada sosok narin berdiri sambil menatap sari sambil tersenyum dengan mata yang agak berkaca.
"narin percayalah andaikan aku bisa menyentuhmu, pasti aku akan memelukmu sekarang narin" sari yang terus menangis tersedu-sedu memikirkan betapa hancurnya hidup narin sampai narin meninggal dalam keadaan tidak layak.
"