NovelToon NovelToon
SEKILAS WAJAH SAYU

SEKILAS WAJAH SAYU

Status: sedang berlangsung
Genre:Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Me Azalea

Kehidupan Zevanya hancur, semenjak dirinya bertemu dengan seorang pria yang bernama Reynald. Pria itu menyebabkan dirinya harus mendekam didalam penjara yang dingin. Bahkan Zevanya harus menerima hukuman mati, setelah dirinya tertangkap tangan oleh polisi Bandara membawa sejumlah heroin dan pil ekstasi di koper miliknya.

Apakah Reynald , kekasihnya itu dengan sengaja menjebaknya? Ataukah ada orang lain yang ingin memisahkan cinta mereka?

Apakah dendam dalam diri Zevanya terbalaskan, setelah dirinya selamat dari eksekusi mati yang dijatuhkan oleh pengadilan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Me Azalea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5. PENGHUNI SEL BLOK A NOMOR 10

Rumah Tahanan Cleveland

Setelah keputusan pengadilan yang memutuskan Zevanya bersalah, dan terbukti membawa barang haram, narkoba jenis heroin dan pil ekstasi. Hukuman mati pun dijatuhkan.

Hari ini adalah awal mula, Zevanya Meghan, menjadi salah satu penghuni Rumah Tahanan Cleveland, Ohio.

Dua orang sipir wanita rumah tahanan tersebut, mengantar Zevanya ke ruangan sel di salah satu Blok, yaitu nya sel di blok A, nomor 10.

Rumah tahanan itu mempunyai beberapa blok, yaitu blok A , Blok B, dan Blok C yang memiliki lima sayap bangunan yang menjadi blok terbesar yang dapat menampung jumlah warga binaan sekitar 500 - 600 orang.

Sementara penghuni Blok D, merupakan blok eksklusif yang penghuninya sebagian besar narapidana berkantong tebal.

Ruangan sel Blok A nomor 10 itu , dihuni oleh 7 orang narapidana wanita, yang sebagian besar telah berusia diatas 40 tahun. Dan Zee adalah yang termuda ,karena saat itu usianya baru menginjak usia 25 tahun.

Zee menundukkan kepalanya, begitu masuk kedalam sel itu. Semua mata tertuju pada wanita muda itu, dia sepertinya ketakutan.

Raut wajahnya tampak cemas dan tertekan.

Zee pernah membaca sebuah artikel tentang betapa kerasnya kehidupan didalam penjara. Yang kuat akan menindas kaum yang lemah dan tak punya uang. Orang-orang yang baru masuk sel, akan jadi bulan-bulanan mereka yang lebih dulu masuk kedalamnya.

Seorang wanita bertubuh gempal, mendekat kearah Zee yang masih berdiri mematung di depan pintu sel tahanan mereka.

"Heh... Siapa namamu? "

Wanita itu menarik rambut Zee, dengan kasar.

"Zee, Nyonya!" Jawab Zee sambil meringis.

"Angkat wajahmu jika bicara dengan ku, nona!" Wanita berambut pirang itu memegang rahang Zee dengan kuat. Zee tampak semakin ketakutan. Dia memberanikan diri menatap kearah wanita bertubuh gempal itu.

"Kenapa kau sampai masuk ke tempat ini?" Tanya wanita itu lagi.

"Kasus Narkoba, Nyonya,” Jawab Zee gemetar.

"Oh... Kamu pemakai, pengedar atau pemilik barang haram itu, jaringan mana kamu?" Bentak wanita itu.

Zee menggeleng

"Saya tidak bersalah nyonya, saya hanya dijebak.”

Zee mulai terisak, dia merasa tertekan.

Para penghuni sel itu tertawa, ketika wanita bertubuh gempal itu tertawa sambil mendorong tubuh kurus, Zee membentur dinding tembok pembatas sel mereka.

"Lucu sekali kau, ... Kalau kau tidak bersalah, mengapa kau tidak membela diri di pengadilan, kalau sudah disini, mana ada orang yang akan percaya pada omong kosong mu itu," timpal seorang narapidana lain.

"Sudahlah Ely, hentikan! Kasihan dia." Bentak seorang perempuan sesama narapidana di sel itu. Zee menoleh ke arah sumber suara, yang berasal dari sebuah ranjang di sudut kiri ruangan itu.

Wanita itu bertubuh ramping, dengan rambut pirang yang diikat dengan asal-asalan. Suaranya lembut ,namun memiliki ketegasan

Wanita itu mendekati Zee yang masih bersandar di dinding tembok. Kemudian mengajak Zee untuk duduk di ranjang yang telah disediakan untuknya.

"Istirahatlah, sepertinya kau lelah!"

"Terimakasih, nyonya!"

"Panggil aku Marilyn ! " Kata wanita itu menyalami Zee, Zee mengangguk dan menyebutkan namanya.

Zee sedikit bernafas lega, karena masih ada orang yang baik padanya. Semoga saja kehidupannya di penjara tidak menemui banyak perundungan dan siksaan. Itulah doa Zevanya saat ini.

Zee merebahkan tubuhnya diatas kasur penjara yang dingin dan keras. Dia meringkuk dibalik selimut.

Matanya menatap dinding tembok di sebelahnya penuh dengan coretan coretan kecil berisi keputusasaan dan garis-garis jumlah hari yang telah dilewati para penghuni sebelumnya.

Wanita muda bermata indah itu, mencoba untuk terpejam, namun bayangan kejadian-kejadian buruk yang menimpanya, berputar kembali.

Persidangan demi persidangan yang dijalani membuat hati dan pikirannya lelah.

Zee putus asa, ketika menyadari dirinya sendirian menghadapi kejamnya hidup.

Tanpa orang tua, saudara ataupun sahabat.

Dan yang paling menyakitkan justru kekasihnya sendiri pun tega menghancurkan hidupnya.

Rasa cinta dan sayang itu telah berubah menjadi kebencian dan dendam yang membara. Karena Reynald lah, semua penderitaannya bermula.

Disinilah Zee sekarang, penjara wanita di Blok A nomor 10.

Raga itu terlelap sejenak, menangis dalam diam. Mencoba untuk tegar dan menerima semua yang akan terjadi padanya di masa depan.

******

Hari kedua di sel tahanan Nomor 10 Blok A.

Suara pukulan tongkat kayu para sipir rumah tahanan di jeruji besi, mengagetkan para penghuni rutan pagi itu.

Zee menatap bingung para penghuni sel yang saling berebut untuk masuk kedalam kamar mandi yang berada di balik sekat ruang sel itu. Bahkan ada yang mengumpat kasar pada penghuni yang lama berada di dalam kamar mandi. Wanita bertubuh gempal nampak marah dan memukul orang yang baru saja keluar dari kamar mandi. Perkelahian pun tak bisa dielakkan.

Zee merasa ngeri. Dia memalingkan wajahnya ke arah tembok. Tak berani melihat pemandangan yang menakutkan itu. Dua orang sipir masuk dan berusaha melerai keduanya.

"Hentikan Ely! Kalau tidak kau akan kami pindahkan ke blok lain! " Ancam sipir wanita bernama Maggie, sambil melintir kedua tangan wanita itu kebelakang.

"Ya ...bawa saja dia, aku tidak mau dia satu sel dengan kita... Dia kasar sekali!" Teriak wanita yang baru saja dihajar oleh Ely. Diiringi teriakan setuju dari beberapa penghuni lain.

Kedua sipir itu pun menarik Ely dengan kasar keluar dari sel nomor 10, ke ruang isolasi.

Zee menarik nafas lega, setidaknya ketakutannya berkurang dengan tidak adanya Ely di sel itu.

Zee masuk kedalam kamar mandi, setelah tempat itu benar benar kosong. Kamar mandi itu sangat sempit dan jorok hanya ada 1 ember besar dan gayung untuk mandi.

Tiba-tiba perutnya merasa mual, isi perutnya terasa bergejolak ingin keluar...dan akhirnya Zee memuntahkan seluruh isi perutnya di kloset kamar mandi.

"Hoek..." Suara menjijikkan itu keluar begitu saja dari mulutnya.

Setelah sedikit tenang Zee cepat- cepat membersihkan tubuhnya. Dan kembali ke tempat tidur.

"Cepat keluar, Zee !Atau kau akan ketinggalan sarapanmu," Kata Marilyn

"Pergilah Marilyn, aku disini saja, aku tidak enak badan, sepertinya aku masuk angin." Kata Zee lemah.

"Kau sakit? Sebaiknya kau pergi ke klinik yang ada di sayap kanan bangunan ini!" Kata Marilyn

"Tidak usah Marilyn, sebentar lagi juga akan sembuh, aku hanya butuh istirahat." Jawab Zee kemudian.

"Baiklah, aku akan membawakan mu sarapan nanti," Marilyn segera keluar sel meninggalkan Zee yang kembali meringkuk di tempat tidur.

Seminggu berlalu, namun Zee semakin lemah dan pucat, ia selalu saja memuntahkan semua apa yang dia makan. Puncaknya pagi ini dia pingsan.

Marilyn merasa khawatir, dan segera memanggil sipir untuk membawa Zee, ke rumah sakit.

"Apa aku boleh menemaninya, nona Maggie?" Marilyn bicara pada sipir itu.

"Tentu saja, dia memang perlu didampingi." Jawab Maggie.

Tubuh kurus itu tergolek lemah di ranjang rumah sakit. Ditangannya terpasang jarum infus. Marilyn setia menunggu disisinya.

"Kasihan sekali kamu, nak!" baiknya.

Seorang dokter masuk memeriksa keadaan pasiennya.

"Bagaimana keadaannya, dokter ?" Tanya Marilyn tidak sabar.

"Sepertinya dia hamil, apa dia sudah menikah?" Dokter itu balik bertanya.

"Entahlah, dok... Saya tidak tahu, dia baru saja berada disini selama satu Minggu," Jawab Marilyn.

Marilyn sudah menduga sebelumnya,kalau wanita muda itu dalam keadaan hamil, tapi Zee tidak menyadarinya.

Bersambung.

1
Nazhifa Azalea
Thank you!
Nus Wantari
semangat Thor..🥰🥰🥰🥰
Nus Wantari
terimakasih Thor...up nya di tunggu
Nazhifa Azalea
makasih Komen nya KK, mohon masukannya, agar karya saya bisa diterima
Nus Wantari
lanjut Thor ...ga sabar nunggu up lg..seru
Nazhifa Azalea: Makasih Kak! Semoga nggak bosan nungguin karya saya, sampai tamat ya! 🙏🥰
total 1 replies
Yuli Efendi
Biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!