Anak Yang Malang

Handoko yang usianya 29 tahun saat itu adalah anak tunggal kaya raya dari pasangan Bpk Purnomo dan Ibu Marni.

Perusahaan yang telah dirintis oleh Ayahnya itu mencapai puncak kejayaan nya dimana Perusahaan itu bergerak dibidang Karoseri dan menjadi terbesar saat itu.

Atas kegigihan dan semangat Handoko.Perusahaan itu maju sangat pesat.

Yang awalnya hanya disatu kota, sekarang cabangnya hampir dimana-mana.

Banyaknya pembangunan yg sedang terjadi diseluruh indonesia itu jadi peluang yang menjanjikan untuk perusahaannya .

"Karoseri adalah Perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan Body Dump truck."

MELIA

Melia adalah karyawan Handoko disalah satu cabang.

Melia adalah staff untuk bagian penjualan.

Saat handoko kunjungan cabang untuk membicarakan rencana usahanya kedepan dan melihat hasil kinerja para karyawannya,disitulah Handoko bertemu dengan Melia.

Yang mana melia adalah staff dengan penjualan tertinggi setiap bulannya.

Melia yang memang sudah tau Handoko adalah anak tunggal dari tempatnya bekerja.

Tak menyia-nyiakan waktu pada saat bertemu dengan Handoko.

Melia sangat apik memoles dirinya menjadi gadis yang anggun dan bertutur kata lembut serta cerdas .

Handoko yang memang sudah lama tidak menerina perhatian dari perempuan ,merasakan jatuh cinta saat melia yang terus-terusan menberikan perhatian padanya entah soal pribadi maupun perkerjaannya .

Akhirnya setelah beberapa bulan mereka menjalin hubungan handoko pun berniat membawa melia kejenjang pernikahan .

Melia sangat senang mendengar itu ,saat dikenalkan oleh kedua orang tua handoko ,Bu marni dan pak purnomo tampak ragu menerima melia,tapi karena handoko yg sangat mencintainya mereka sebagai orang tua hanya bisa mengikuti dan mendoakan untuk kebaikan mereka .

Saat acara lamaran tiba,kedua orang tua handoko begitu kaget banyaknya bawaanya yg dibawa handoko untuk melamar melia,Bu marni yang melihat semua itu langsung bertanya!

"Nak kenapa bawannya sangat banyak nak ?Bukankah lamaran hanya perlu dengan cincin,kenapa segala mobil uang dan keperluan melia kamu juga berikan sekarang nak".

"Tidak apa-apa Bu, ini juga nggak seberapa dari total kekayaan kita,asal melia bahagia aku akan memberikan segalanya ,,,jawab Handoko.

"Tapi nak,,,ini terlalu berlebihan,nanti kan kalian akan menikah apa nggak sebaiknya kalian menyiapkan segalanya setelah menikah".

Handoko yang memang keras kepala hanya menganggap angin lalu perkataan ibunya,baginya yang penting melia bahagia maka handoko bahagia.

Melia yg melihat semua bawaan Calon Suaminya saat melamarnya itu pun senang sekali,semua permintaan diturutin.

Kedua orang tua melia pun bangga anaknya bisa mempunyai Calon suami kaya raya,Kedua Orang tua melia pun membisikan sesuatu sama melia "

"Jangan lupa ya nak nanti uangnya dibagi ke ibu dan itu mobil juga nanti buat ibu yak...,pasti teman-teman arisan Ibu akan kaget, ibu bisa memiliki mobil dengan harga fantastis itu!.

"Anak ibu emang hebat bisa punya calon suami kaya raya .Ucap Bu Mayang kepada Anaknya .

1 bulan kemudian melia dan handoko menikah ,pesta pernikahan digelar sangat meriah.

Karena handoko anak tunggal dan banyak rekan bisnis yang diundang begitu juga dengan beberapa karyawan bagian penting juga diundang ke jakarta untuk memeriahkan pernikahan pengusaha yg sedang dipuncak kejayaannya .

Pak Purnomo dan Bu marni ikut bahagia anaknya telah menikah walaupun sebenarnya bukan melia yang mereka inginkan..

Orang tua melia yang mendadak dapat mantu kaya juga mengundang semua teman-teman arisannya walaupun sebenarnya niatnya pamer bahwa sekarang dia punya menantu karya raya ,jadi tidak akan ada yag meremehkan dirinya .

1 tahun paska menikah rumah tangga melia dan handoko keliatan harmonis tapi tanpa disadari bahwa handoko mulai kehilangan jati dirinya tentang Perusahaanya .

Melia yang sudah menerima bulanan dengan nilai fantastis ,diberikan kartu kredit tanpa limit itu mulai membuat beberapa usaha goyah.

Handoko selalu berpikir bahwa usaha naik turun itu biasa dan dapet laporan dari beberapa cabang usahanya memang lagi turun.

Padahal dibelakang itu melia memainkan perannya dengan apik,dia menaikkan harga jual tapi dengan kwalitas yang lebih rendah,yang mana para customernya pun mulai meninggalkan tempat karoseri milik Handoko.

Pak purnomo sebenernya mengetahui tapi belum ada bukti jelas kalau pelakunya menantunya .

Melia yang semakin licik dibelakang Handoko memiliki ide gila untuk lebih menguasai harta Handoko .

Diam- diam melia menukar vitamin yang diminum mertuanya diganti dengan obat keras yang semakin hari semakin membuat syaraf-syaraf ditubuhnya melemah

Bu marni yang melihat suaminya semakin lemah lalu membawanya kerumah sakit dan setelah beberapa hari kemudian suaminya meninggal dunia.

Bu marni yg merasa janggal atas kepergian suaminya itupun meminta dokter untuk mencari tau penyebabnya,dan setelah tau Bu marni syok dan tak percaya bahwa menantunya yag melakukan itu semua,semua hasil keterangan dokter Bu marni simpan rapat- rapat begitu pula hasil CCTV tentang melia yang menukar vitamin suaminya .

Setelah kepergian suaminya,Bu marni banyak berdiam diri dikamarnya sambil memandangi foto suaminya.

Bu marni ingin segera mengungkapkan kepada anaknya tapi dengan watak anaknya yang enggak mendengarkan siapapun kecuali istrinya.

Membuat Bu marni membatalkan dan menyimpan semuanya seorang diri sambil berharap suatu saat diwaktu yg tepat semuanya akan terbongkar .