Anak Yang Malang

Anak Yang Malang

KELAHIRAN KARINA

Kelahiran Karina

Seorang bayi cantik yang baru dilahirkan kedunia beberapa jam yang lalu, menangis dengan kencang. Namun kedua orang tuanya enggan memberikan susu.

Ibu mertuanya yang melihat menantunya mengabaikan anak sendiri, yang baru dilahirkan kedunia merasa sedih.

Bagaimana tidak,menantunya sama sekali tidak mau memberikan ASInya, walaupun ASInya sangat banyak .

Melia seperti tak sudi memberikan setetes pun air susunya  kepada anaknya.

Ibu mertuanya yang bernama Bu marni mencoba bicara pada anak semata wayangnya yaitu Handoko Adi Purnomo.

"Nak... Ibu minta maaf harus bilang seperti ini,apa nggak sebaiknya kamu nasehatin Istrimu untuk memberikan anakmu ASI ?kasian anakmu kehausan dan nangis terus ,itu darah dagingmu nak,Ibu sedih melihatnya."

Handoko yang mendengar Ibunya menasehatin, langsung membentak Ibunya dengan keras! karena memang wataknya yang keras seperti Ayahnya .

Handoko semakin tak dikenali oleh Ibunya.Semenjak Handoko menikah dengan Melia.

Handoko seperti orang lain,dulu walaupun sifatnya keras tapi masih bisa dinasehatin Ibunya, Dan mau mendengarkan kata Ibunya.

Tapi semenjak menikah Handoko dalam semua hal selalu bicara dengan nada tinggi dan dilakukan dimanapun sesuai kemauannya.

"Ibu bisa diam nggak !! Handoko pusing buk ,anak itu pembawa sial!!!! "

"Baru lahir aja udah bawa sial!!!!! gimana kedepannya?????????."

"Kalau Ibu tidak mau mengasuh anak itu!!buang saja kepanti asuhan atau kemanapun !!!!!".

"Handoko dan Melia tak sudi Bu, punya anak pembawa sial!!!!!!".

"Astaghfirullah... nak pelankan suaramu! ini dirumah sakit.

"Ibu nggak pernah ngajarin kamu buat kasar apalagi sampai berkata seperti itu.Itu anakmu nak....darah dagingmu,dan yang akan mewariskan usahamu dimasa depan".

"Udahlah ! kalau ibu masih cerewet ,Handoko akan bawa ini anak kepanti asuhan yang jauh".

Bu marni yang mendengar itu langsung menggendong cucunya,Dan meminta bantuan perawat untuk memberikan susu formula kepada cucunya.

Karena kasian menangis terus-terusan dan mengganggu seisi ruangan.

Membuat bayi-bayi lainpun ikut menangis.

Belum lagi omongan-omongan pasien-pasien lain yang mulai terasa terganggu dengan tangisan cucunya.

"Bu.....kalau menantumu nggak mau kasih ASI yasudah biarin".

"Biar tau rasa suatu saat udah tua akan terlunta-lunta, Dan sakit-sakitan tidak akan ada yang membantunya".

"Karena baru aja melahirkan tapi udah durhaka terhadap anak sendiri".

Dan Kata- kata lain yang menyakitkan.

"Seperti dasar tidak tau bersyukur ! Diluar sana banyak orang ingin memiliki keturunan, Tapi ini dikasih anak cantik tapi malah disia-siakan".

"Rasakan suatu saat nanti sakit-sakitan saat tua akan menyesal,omel salah satu pasien".

Salah satu perawat mencoba menenangkan pasien yang ikutan emosi mendengarkan pertengkaran yang sangat menganggu seisi rumah sakit persalinan itu.

Perawat yang sebenarnya mendengar pertengkaran Ibu dan Anak itupun tak bisa berbuat banyak ,karena itu privasi pasien.

Secepat kilat perawat itu memberikan kemasan susu formula itu kepada Bu marni.

"Sambil memberikan susu kepada cucunya,Bu marni meneteskan air mata ".

"Malang sekali nasibmu nak,Baru dilahirkan kedunia tapi kedua orang tuamu sudah menyakitimu".

"Tumbuhlah dengan sehat,pintar dan berguna buat banyak orang dengan kebaikanmu dimasa depan.Ada nenek yang akan merawatmu sepenuh hati".

"Jadilah anak yang cantik ,baik dan bertanggungjawab ya cucu nenek...nenek akan kasih nama Karina Nadira Hafsah".

"Melia dan Handoko pasti akan menyesal suatu saat nanti (dalam benak nenek)".

Sedangkan melia yang sedang masa pemulihan sehabis melahirkan, tampak acuh dan malah sibuk dengan hp nya, yang entah sedang berbalas pesan dengan siapa sambil tersenyum.

"Enak saja aku harus menyusui anak sial itu !! Bisa- bisa payudaraku melorot nanti dan badanku akan melar".

"Tidak tidak !!!!!! Tak akan kubiarkan badanku menjadi jelek setelah melahirkan anak sial itu".ucap Melia

"Aku harus perawatan mahal agar badanku kembali seperti semula".

Melia yang sebenarnya tidak ingin memiliki anak .

Melia sendiri hanya ingin harta Handoko, bodohnya Handoko malah cinta mati dengan Melia.

Seakan takut kehilangan Melia ,Handoko selalu mengiyakan segala permintaannya.

Handoko nggak sadar bahwa itu semua jadi masalah yang sangat fatal untuk perusahaannya.

Akhirnya malam yang Melia tak disangka-sangka, Mereka melakukan hubungan suami istri dan Melia lupa meminum pil KB yang selama ini diam diam Melia minum tanpa sepengetahuan suaminya.

Karena Melia saat itu bahagia karena suaminya membelikan apartment yang ingin sekali ia miliki.

"Pada saat Melia mengetahui bahwa ia hamil ,melia marah dan ingin menggugurkan kandungannya.

Handoko sendiri belum tahu bahwa melia hamil.

Tanpa sengaja testpack yang Melia pakai masih ada dikamar mandi.

Handoko akhirnya mengetahui semua itu,Handoko antara bahagia dan bingung.

Awalnya mencoba menerima tapi Melia menangis karena memang Melia belum siap untuk mengandung dan melahirkan.Padahal itu hanya cara licik Melia yang sebenarnya tak sudi memiliki anak.

"Dengan bujuk rayu Handoko,Melia mau hamil dan melahirkan maka Melia akan menerima 15% saham dari perusahaan yg diwariskan ayahnya kepada Handoko".

Melia yang memang tergila-gila dengan harta ,maka dengan senang hati dia akan mengandung dan melahirkan.

Melia sudah membayangkan setelah anaknya lahir dia akan mendapatkan apapun yang Melia mau.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!