[DI ADAPTASI DARI CHAT STORY SAYA]
[VERSI CHAT STORY DAN NOVEL TENTU BERBEDA. VERSI NOVEL AKAN LEBIH SERU]
Setelah mengalami kecelakaan, Helena Isabella, sang Ratu Film, masuk kedalam sebuah novel dan menjadi Antagonis yang akan mati ditangan protagonis.
"Akh! Bagaimana bisa menyakiti suami imut dan anak menggemaskan!"
sejenak, mari kita selami bagaimana Helena Isabella, Ratu Film yang masuk ke dalam novel, dan berusaha mengubah takdir nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bini'nya Boboiboy Reverse 🔪☠️, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 006
"Orion, apakah wanita ibl!s itu masih bersikap kasar padamu?"
Seorang wanita masuk ke dalam sebuah ruangan dan menatap pria yang duduk di kursi besar. Orion yang sedang berkutik di depan komputer, menatap sekilas Erina, sang bunda.
Erina menghela nafas melihat sikap putranya. Dia kemudian mendekati sang putra.
"Orion, dengar... Katakan dengan jujur sayang. Wanita iblis itu selalu membuat mu dan cucu mamah tersiksa kan?"
Orion tersenyum lembut ke arah bunda tercinta nya. "Mamah tenang saja... Bella selalu bersikap baik pada Orion sama Leon."
Erina menghembuskan nafas kasar. "Jangan berbohong nak. Para pelayan sendiri yang mengatakan jika wanita iblis itu selalu bersikap kasar padamu dan Leon. Sudahlah Orion, ceraikan saja wanita iblis itu!"
Erina selalu tidak setuju dengan keputusan Orion menikahi Bella. Wanita kasar yang tidak memiliki sopan santun.
"Benar Orion, ceraikan saja istrimu itu. Papah dan mamah akan membantu mengurus surat perceraian kalian."
Erik berdiri di samping Erina yang mengangguk. Mereka selalu ingin Orion dan Bella bercerai. Bagi mereka, Bella adalah wanita yang kasar dan telah di kutuk oleh
"Untuk apa kau mempertahankan wanita iblis yang telah di kutuk oleh langit. Cih, mungkin saja dia adalah reinkarnasi dari ibl!s." Ucap Erina kesal mengingat apa yang di katakan para pelayan mengenai Bella yang selalu membuat putra dan cucunya tersiksa.
Orion terdiam. Pria itu terlihat memikirkan ucapan demi ucapan kedua orang tuanya.
"Apa yang di katakan mamah dan papah tidak sepenuhnya salah. Pada awalnya aku juga ingin menyerah pada hubungan ini, hanya saja...."
Benar, kata bercerai selalu terlintas dalam benaknya ketika sikap Bella membuatnya sedih. Namun....
Orion kembali teringat sikap Bella yang akhir-akhir ini berbeda. Bibirnya tanpa sadar melengkung.
"Mamah dan papah tenang saja. Aku dan Bella benar-benar baik-baik saja."
Orion menatap kedua orang tuanya. Tatapan pria itu tampak menerawang jauh.
"Bella memang tidak sebaik yang terlihat, tapi dia tidak seburuk yang di pikirkan orang-orang."
"Berhenti melindungi dia Orion! Semua orang juga tahu jika dia wanita iblis!" Erina tampak kesal dengan Orion yang selalu melindungi Bella. Putranya teramat di butakan oleh cinta.
"Mah, mamah tidak perlu mendengarkan cerita para pelayan. Orion mengenal baik Bella. Dia adalah istri dan ibu yang baik. Pagi ini, dia bahkan membuatkan sarapan dan enggan di bantu para pelayan, juga mengantarkan Leon pergi ke sekolah,"
"Tolong, jangan selalu berpikir dia wanita jahat."
Meski yang di katakan orang-orang tidak sepenuhnya salah. Tapi Orion selalu sedih ketika istrinya di jelek-jelekkan. Bella memang tidak sebaik yang terlihat, tapi dia tidak seburuk yang terlintas.
Erik menghela nafas. Dia bingung dengan sikap putranya itu.
"Benarkah itu?" Gumam pria itu.
Orion tersenyum lembut. "Tentu bentar. Bella adalah istri yang baik."
Orion tampak bingung juga dengan apa yang ia katakan. Bella memang terlihat beda sekarang. Tapi tidak berkemungkinan sifat kasar wanita itu akan kembali. Dan bisa jadi bukan. Wanita itu hanya bersikap pura-pura baik?
"Orion, sepertinya kau telah di sihir oleh wanita itu. Jika dia bersikap baik, mengapa tubuhmu terlihat kurus dan tidak terawat?"
"Mamah yakin, wanita itu pasti memiliki niat terselubung. Dia pasti hanya ingin hartamu. Dasar wanita licik!"
Orion memijat pelipisnya. Dia tidak pernah berpikiran buruk pada istrinya. Karena dia selalu mencintai Bella.
"Sudahlah mah, jika Orion berkata seperti itu, mungkin Bella tidak seburuk yang kita pikirkan." Erik tampak menenangkan istrinya. Dia khawatir darah tinggi sang istri akan naik.
"Ya... Ya... Ya! Terserah dirimu, Orion. Kau tahu bukan. Mamah dan papah akan selalu bersamamu."
Orion tersenyum lembut. Kemudian bangun berdiri dan memeluk ibunya.
"Aku tahu kalian akan mengerti."
Erik ikut tersenyum. "Oh ya Orion ada yang ingin ayah sampaikan."
Orion mengerutkan keningnya. Dia menatap sang ayah, Erik tampak menatap Erina, memberi kode wanita itu agar keluar dari ruangan.
Setelah Erina keluar dari ruangan. Erik berbisik pada Orion, wajah pria itu terlihat serius.
"Lily, dia telah kembali."
...
Seorang pria berambut pirang dengan bola mata berwarna biru itu terlihat kelam. Tatapan pria itu dingin.
"Bersikap baik? Membuat sarapan, mengantar Leon?"
Manik pria itu terlihat menyala. Pensil yang berada di tangannya patah, menggambarkan seberapa marah dirinya.
"Bella apakah kau berkhianat?"
...***...
"Pelayan, tolong buatkan minum dan ambil beberapa cemilan untuk Kakaku." Nada bicara Bella terlihat tidak yakin di akhir. Kakak?
"Kepala pelayan, kau juga boleh pergi, lanjutkan pekerjaan mu."
"Ya, Nyonya. Tuan Saga, saya pamit."
"Pelayan, tidak perlu membuatkan ku minum, aku hanya sebentar."
Pelayan itu tersenyum kemudian mengangguk dan kembali ke dapur untuk membuatkan jus Bella.
Bella tampak memperhatikan pria di hadapannya. Pria dengan surai hitam dan manik hitam. Tanpa sengaja tatapannya bertemu dengan Saga.
Pria itu bangun berdiri dan berjalan ke arahnya. Membuat Bella mengerutkan keningnya.
"Ada yang ingin aku sampaikan Nona."
Kening Bella semakin berkerut.
"Nona? Mengapa tiba-tiba memanggilku nona? Sebenarnya siapa pria tampan ini?"
"Aku ingat jelas jika tokoh antagonis ini tidak memiliki kakak. Jadi... Siapa pria ini?"
q jadi greget masih belum keluar drama yg seru y