NovelToon NovelToon
Dipanggil Perawan Tua

Dipanggil Perawan Tua

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Beda Usia / Kehidupan di Kantor / Wanita Karir
Popularitas:39.7k
Nilai: 5
Nama Author: Serena Muna

Dinda harus menulikan telinga ketika ia selalu disebut sebagai perawan tua karena di usia yang sudah menginjak 36 tahun tak kunjung menikah bahkan tidak ada tanda-tanda dia punya pacar hingga membuat spekulasi liar bahwa dia adalah seorang penyuka sesama jenis! Dinda geram dengan ocehan orang-orang tak tahu menahu soal hidupnya hingga akhirnya semesta memertemukan dia dengan Alexander Dunn, seorang brondong berusia 25 tahun dari Skotlandia yang kebetulan saat itu menginap di hotel yang sama dengannya. Apa yang akan terjadi pada hidup Dinda selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Serena Muna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Wakil Presdir

Icha nampak sungkan untuk mengatakan secara langsung pada Dinda maksud dan tujuannya datang ke sini namun tentu saja Icha tak punya pilihan lain karena Dinda sudah tak sabar untuk mencari tahu motif apa yang membawa mantan Melvin ini datang ke rumah.

"Mbak, saya menyesal dengan apa yang pernah saya lakukan pada Melvin di masa lalu. Apakah Mbak bisa membantu saya untuk bisa kembali pada Melvin?"

Dinda sontak saja tertawa mendengar pertanyaan konyol dari Icha barusan. Dinda mengatakan bahwa ia sama sekali tak punya hak untuk melakukan hal itu karena semuanya ada tergantung pada Melvin sendiri.

"Maaf ya namun saya nggak berhak untuk ikut campur dalam masalah adik saya. Saya menghormati keputusan adik saya."

"Tapi apakah Mbak nggak bisa membujuk Melvin supaya bisa membuka hati untukku lagi?"

"Kalau memang itu yang kamu inginkan, bilang saja sendiri padanya jangan lewat saya."

"Aku sudah mencobanya namun Melvin menghindar dan mengatakan bahwa tak ada kesempatan lagi."

"Kalau kamu sudah mendapatkan jawaban seperti itu lantas untuk apa kamu merendahkan dirimu untuk mengemis cinta pada adik saya? Lebih baik kan kamu fokus saja pada hidup kamu jangan usik hidup adik saya lagi."

Icha baru saja hendak menyampaikan lagi alasan namun Dinda sudah berlalu pergi dari hadapannya dan tentu saja Icha kesal bukan main karena kesempatan dirinya untuk menjadikan Dinda sebagai sekutunya gagal. Icha pun pulang ke rumah dengan perasaan geram bukan main, Icha kembali ke rumah orang tuanya dan bukan ke rumah suaminya karena ia butuh sang mama untuk berkeluh kesah.

"Icha, ada apa?" tanya Heni heran saat melihat Icha datang dengan raut wajah kesal.

"Aku baru saja dari rumah bundanya Melvin dan bicara pada kakaknya Melvin."

"Kenapa kamu harus datang ke sana? Kamu ini kan sudah menikah dan sudah berulang kali Mama katakan untuk jangan pernah datang lagi ke sana."

"Tapi Ma, sekarang kakaknya Melvin itu menikah sama anak konglomerat yang mana Melvin pasti akan kecipratan hartanya dong. Mama pikir saja, harta suami kakaknya Melvin itu jauh lebih banyak dari pada si tua bangka itu."

Heni nampak berpikir sejenak mendengar apa yang dikatakan oleh Icha barusan, kalau soal uang dan harta tentu saja mudah bagi wanita tua ini untuk berpaling. Heni yang memang hobi belanja dan menghamburkan uang tentu saja akan sangat senang kalau ada ATM berjalan yang menopang semua gaya hidup hedonnya.

****

Herlin menyambut kedatangan Dinda pulang dan Dinda nampak masih masam wajahnya akibat kedatangan Icha barusan. Herlin bertanya pada Dinda ada masalah apa dan Dinda pun menceritakan pada sang bunda mengenai Icha yang tak tahu diri itu.

"Aku nggak habis pikir sama dia, bagaimana bisa dia masih berharap pada Melvin padahal dia kan sudah menikah."

"Sudahlah Dinda, kamu nggak perlu memikirkan wanita itu. Toh Melvin juga gak akan melirik kembali ke arahnya."

"Apakah Bunda yakin? Aku takut kalau Melvin masih ada rasa cinta pada wanita itu kemudian akhirnya membuat Icha jadi ada celah mendekati Melvin."

"Bunda yakin kalau Melvin sudah gak ada rasa pada Icha."

Dinda menganggukan kepalanya dan berharap semoga saja apa yang dikatakan oleh sang bunda benar adanya bahwa sang adik tidak akan masuk dalam perangkap mantan pacarnya.

****

Dinda kini sudah mengemasi semua barang-barangnya ke dalam koper dan bersiap untuk pindah ke rumah yang sudah dibeli tuan Dunn untuk dirinya dan Alex. Dinda sebenarnya sudah menolak untuk diberikan hadiah itu namun tuan Dunn memaksa Dinda menerima hadiah darinya. Mertua Dinda itu tak hanya memberikan rumah di Jakarta namun juga memberikan sebuah rumah mewah di Batam dan Singapura, serta sebuah resort mewah di Bintan yang akan Dinda kelola secara langsung di bawah pengawasannya.

"Bagaimana? Apakah suka dengan rumah ini?" tanya tuan Dunn saat Dinda dan Alex tiba di rumah ini.

"Ini besar sekali, Pa."

Dinda nampak begitu senang dan langsung berkeliling di rumah barunya sementara Alex masih mengamati ruang tengah yang sudah diisi beberapa furnitur.

"Apakah kamu juga tidak mau bergabung di perusahaan?"

Pertanyaan sang papa membuat Alex menoleh pada tuan Dunn. Alex menggeleng dengan tegas dan mengatakan bahwa ia tidak mau bergabung dengan perusahaan.

"Aku merasa bahwa jalanku bukanlah menjadi seorang pengusaha seperti Papa dan aku harap Papa bisa mengerti itu dan tidak memaksaku lagi karena sudah ada Dinda."

Tuan Dunn nampak tertawa dan menepuk pundak Alex. Pria tua itu nampak tersenyum hangat dan mengatakan bahwa apa pun yang Alex putuskan akan tuan Dunn hormati.

****

Dinda saat ini dikenalkan oleh tuan Dunn pada dewan direksi perusahaan dan juga para direktur utama dan pemegang saham serta investor di Dunn Miracle Company Group dalam Rapat Umum yang sengaja digelar oleh tuan Dunn sebagai pemegang saham terbesar dan juga pemilik Dunn Miracle Company Group yang bertindak sebagai Komisaris Utama. Dinda mendapatkan tepuk tangan meriah dari jajaran perusahaan dan Dinda nampak tersenyum lega karena ia diterima dengan baik oleh jajaran direksi perusahaan. Setelah acara berlangsung maka Dinda pun diantar menuju ruangan kerjanya, mulai saat ini Dinda dan Alex akan tinggal di Singapura untuk sementara waktu sampai kantor utama Dunn Miracle Company Group akan pindah ke Jakarta.

"Terima kasih banyak karena kamu sudah bersedia untuk menjadi Wakil Presdir, Dinda."

"Aku yang harusnya berterima kasih pada Papa karena sudah memberikan kepercayaan ini padaku."

"Aku memberikan tanggung jawab ini karena percaya bahwa kamu mampu dalam menjalankan tugas ini. Pesanku hanya satu, jangan pernah ragu dalam mendebat Adam jika keputusannya merugikan perusahaan karena anak itu suka sangat teledor dan dipengaruhi oleh ambisi pribadi."

"Aku akan mengingat itu."

"Tugasmu akan sangat berat namun Papa yakin kamu akan bisa melakukan semua ini."

"Terima kasih atas kepercayaan Papa."

Maka Tuan Dunn pun meninggalkan Dinda di ruangan kerjanya itu seorang diri.

****

Hari pertama Dinda bekerja sebagai Wakil Presdir di perusahaan besar ini ia langsung dihadapkan pada masalah pelik, ia yang langsung cepat melihat bagaimana perkembangan perusahaan hingga dapat rugi dalam beberapa tahun terakhir langsung menemukan sumber masalahnya yang mana hampir semua kebijakan yang dibuat Adam membuat perusahaan tidak efisien dalam segi keuangan.

"Selamat bergabung di perusahaan ini," ujar Adam yang datang ke ruangan kerja Dinda.

"Terima kasih, semoga saja kita dapat bekerja sama dengan baik Pak Adam."

"Tentu saja kita bisa bekerja sama dengan baik asalkan kita bisa menyesuaikan visi dan misi kita ke depan karena bagaimanapun perusahaan tidak akan berjalan kalau memiliki dua pimpinan bukan?"

"Saya paham apa yang anda bicarakan ini Pak Adam namun yang perlu saya tegaskan bahwa saya tidak akan segan-segan untuk bertindak jika ada indikasi penyelewengan dalam perusahaan ini karena itu adalah amanat dari Komisaris Utama yang sudah mempercayakan jabatan ini pada saya."

1
Lieyha NOemphank BekeNd
Luar biasa
Serena Muna: terima kasih kak
total 1 replies
Sulfia Nuriawati
godaan sblm menikah, hati² aja jgn slh langkah, fatal akibatnya
aca
kasian dpet model bekas pakai ya din
aca
pasti uda sering celup namanya jg model
devi aryana
Luar biasa
devi aryana
Lumayan
Ayu
Bude duri kepanasan /Facepalm/
Ayu
ya ! harus jadi nikah!
bungkam tuh mulut bude Duri /Joyful/
Ayu
haduhhh kebangetan bener tuh mulutnya bude Duri /Sleep/
Ayu
menarik untuk di baca
aca
siapakah gerangan yg datang
Serena Muna: ditunggu lanjutannya kak
total 1 replies
Harni 1977
lajut thor
Serena Muna: terima kasih sudah komen
total 1 replies
Mika Su
aku suka
Serena Muna: terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!