NovelToon NovelToon
Fantasi Liar Gadis Introvert

Fantasi Liar Gadis Introvert

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: 🌹Ossy😘

Aluna gadis lugu yang penuh dengan cobaan hidup. Sebenarnya dia gadis yang baik. Namun sejak dia dikhianati kekasih dan sahabatnya dia berubah menjadi gadis pendiam yang penuh dengan misteri. Banyak hal aneh dia alami. Dia sering berhalusinasi. Namun siapa sangka orang-orang yang datang dalam halusinasinya adalah orang-orang dari dunia lain. Apakah Aluna akan bahagia dengan kejadian tersebut. Atau malah semakin terpuruk. Ikuti kisahnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 🌹Ossy😘, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 6

Aku tidak menyangka kalau waktu selalu memperlihatkan semua kecuranganmu. Mungkin sudah saatnya kita berhenti disini.

🔥🔥🔥

Aluna melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. Dia terlihat panik. Waktu terasa cepat berlalu. Pekerjaannya belum selesai, tapi hari sudah siang saja. Aluna teringat harus menemani atasannya rapat.

" Aduh, sudah jam sebelas aja. Mana laporan belum selesai..."

Aluna kembali berkutat dengan pekerjaannya. Dari pagi dia belum sempat bernafas. Tadi setelah menyerahkan laporan pada Azlan dia langsung mengerjakan berkas yang bertumpuk di meja kerjanya.

Akhir bulan memang banyak laporan yang harus dikerjakan. Sebenarnya hanya seorang asisten manajer, tapi kerjaannya melebihi managernya.

" Pak Azlan tega banget. Semua pekerjaan aku yang ngerjain.." Gerutu Aluna. Tangannya dengan cekatan membuka satu persatu berkas yang tertumpuk di meja. Memeriksanya kemudian memasukkan semua datanya pada komputer di depannya.

" Keburu tidak ya.. ini masih banyak.." berulangkali Aluna melihat jam tangannya. Waktu memang cepat berlalu.

Tiba-tiba ponselnya bergetar. Aluna hanya melihat sekilas. Saat di lihatnya nama Azlan, dia buru-buru menjawab panggilan telepon tersebut.

" Assalamualaikum , iya pak. Sebentar lagi. Tapi pekerjaan saya belum selesai. Kenapa harus saya sih pak, kan ada mbak Dinda .. Iya..iya baik pak.."

" Heeh.... sebenarnya bukan tugas saya ikut rapat di luar. .."

Aluna mendengus kasar. Dia bukan tidak mau diajak meeting. Tapi pekerjaannya belum selesai. Pasti harus lembur hari ini. Sebenarnya dia sangat bersyukur, malah bisa mengalihkan perhatiannya. Dia bisa menghindar dari Bram atau pun Alisha.

Namun dia juga bukan robot, pekerjaan nya kali ini sangat menguras tenaga dan pikirannya. Senang sih, tabungannya akan semakin bertambah. Tapi tenaga seperti diforsir.

 Ingat kata tabungan, Aluna menghentikan pekerjaannya. Dia menghela nafas panjang. Untuk mengisi paru-parunya yang rasanya Memijit keningnya yang tiba-tiba berdenyut.

" Seharusnya bisa semakin banyak seandainya saja tidak.....Akh sudahlah. Sudah terjadi juga. Tinggal ke depannya harus lebih tegas. Harus berani menolak.."

Aluna menghembuskan nafasnya secara perlahan. Dia teringat kembali perkataan Bram kemarin. Dia yang terlalu bodoh atau yang terlalu baik selama ini. Begitu mudah dimanfaatkan oleh orang lain.

" Luna, ditunggu pak Azlan di tempat parkir. Buruan..cepat. Wajahnya sudah terlihat kesal.." Ucap Dinda di depan kubikel yang Aluna tempati.

" Iya mbak, sebentar lagi..." Aluna tersentak. Dia mulai panik. Tapi dia malah diam saja.

" Cepat Luna, kamu tahu sendiri bagaimana dia. Pekerjaan kamu tinggalkan dulu.."

Aluna bergegas membereskan berkas-berkas yang berantakan di atas meja. Terbiasa rapi, Aluna tidak mungkin meninggalkan begitu saja.

 Dengan membawa tas dan berkas yang dibutuhkan, Aluna berlari keluar. Bahkan dia tidak sempat merapikan dandanannya. Meeting kali ini dengan klien penting, seharusnya dia terlihat rapi.

Dengan nafas yang putus-putus, akhirnya Aluna sampai di tempat parkir. Dia melihat Azlan berdiri di samping mobilnya sambil bertelepon. Azlan melirik sekilas pada Aluna dan memberi kode pada Aluna untuk segera masuk ke dalam mobil dengan kepalanya.

" Kamu terlambat lima menit. Cepat masuk.." Azlan mengakhiri teleponnya dan membuka pintu kemudi.

Aluna ragu. Dia mau duduk di mana . Di depan disamping Azlan atau duduk di belakang.

" Cepat masuk.. Duduk di depan . Enak saja saya kan bukan supir kamu." ucap Azlan sambil membuka jendela.

Aluna membuka pintu dengan ragu. Duduk di depan di samping atasannya pasti akan membuat canggung. Tapi duduk di belakang juga tidak mungkin. Azlan akan semakin marah karena dia merasa dianggap supir.

" Pakai sabuknya. Saya tidak mau ditilang.." Azlan mulai menjalankan mobilnya.

Azlan adalah atasan yang baik sebenarnya. Dia orang yang irit bicara. Sekali bicara , yang keluar kalau tidak kata yang lucu pasti menyinggung. Namun para bawahannya sudah tahu. Mereka sudah terbiasa.

Di dalam mobil tidak ada percakapan sama sekali. Aluna diam, dengan pikirannya sendiri. Sedangkan Azlan fokus pada kemudinya.

Aluna membuka tasnya. Mengambil bedak padat yang selalu dia bawa. Membukanya dan mengoleskan tipis-tipis. Dia menatap cermin yang ada di wadah bedak tersebut. Melihat dirinya sejenak. Kemudian mengambil lipstik dan memoles bibirnya tipis.

Aluna merasa harus melakukan hal tersebut. Dia mau bertemu dengan klien. Tidak berlebihan hanya membuat minyak di wajahnya tersamarkan saja. Juga membuat bibirnya sedikit berwarna. Tidak pucat.

" Seperti mau bertemu kekasih saja..." Ucap Azlan sambil melirik sekilas kemudian kembali fokus pada jalanan. Namun senyum kecil terhias di bibirnya. Hanya sebentar, tentu tanpa sepengatahuan Aluna.

Aluna menghentikan kegiatannya. Memasukan bedak dan lipstik ke dalam tasnya sambil menunduk. Dia merasa malu.

Tidak begitu lama mobil yang ditumpangi Aluna dan Azlan memasuki sebuah restoran. Mereka bergegas masuk ke dalam. Mereka tidak ingin terlambat.

Di meja yang telah mereka reservasi, mereka duduk berdua menunggu kliennya yang belum datang juga. Waktu sudah menunjukkan pukul dua belas, sesuai janji mereka bertemu.

" Pesan minuman dulu saja, makannya menunggu mereka datang.." ucap Azlan tanpa menoleh pada Aluna.

Aluna mengangguk. Walaupun dia sadar Azlan tidak melihatnya. Aluna melihat ke sekeliling, mencari pelayan untuk memesan minuman. Dia sebenarnya sudah haus dan juga lapar sejak tadi. Apalagi tadi dia tidak sarapan karena terburu-buru. Tapi harus menahannya. Tentu tidak mungkin mendahului tamunya.

" Bapak mau pesan apa.." Tanya Aluna pada Azlan ketika pelayan telah berada di dekat mereka.

" Terserah kamu saja..." jawab Azlan yang tidak beralih dari ponselnya.

" Yang minum kan bapak, masa terserah saya... Di sini juga tidak dijual minuman terserah.." jawab Aluna sambil melihat buku menu yang dididik pelayan tadi.

" Saya bisa minum apa saja. Yang penting bukan racun..." Jawab Azlan sambil memandang Aluna yang terlihat sedang mengamati buku menu di depannya. Azlan tersenyum kecil. Dia selalu suka menggoda Aluna karena Aluna tidak pernah membantah.

" Bagaimana kalau air kobokan aja pak.." Jawab Aluna asal.

Azlan mendelik. Menatap Aluna tajam. "Berani kamu..."

" Eh .. tidak ..tidak pak. Saya cuma becanda. Bagaimana kalau bapak saya pesenin air tajin saja.."

" Boleh kalau ada.." Jawab Azlan tersenyum jahil.

Justru Aluna yang merasa takut mendengar jawaban Azlan. Dia menunduk. Aluna menutup mulutnya merasa salah berucap. Dia takut kalau Azlan marah. Azlan mengulum senyum.

" Samain saja pesanan sama yang dia pesan..." Akhirnya Azlan berbicara sendiri pada pelayan yang dengan sabar menunggu pesanan mereka. Pelayan itu tersenyum mendengar perdebatan dua orang pelanggannya tersebut.

" Baik pak .."

Pelayan itu pun pergi setelah dia mendapatkan menu yang dipesan pengunjungnya.

" Maaf dengan pak Azlan.."

Azlan mengangkat kepala ketika mendengar suara orang menyebut namanya.

Seorang laki-laki mendekati mereka. Dan mengapa. Azlan menoleh.

" Benar, iya saya sendiri ..." Jawab Azlan.

" Kenalkan saya Rizal. Maaf sebelumnya, Saya mewakili pak Evan untuk bertemu anda. Beliau datang terlambat....."

" Oh ya baik pak Rizal, silahkan duduk.."

Azlan mempersilahkan Rizal duduk. Azlan telah menerima pemberitahuan sebelumnya kalau kliennya akan datang terlambat.

Tanpa harus diperintah Aluna menyerahkan berkas yang harus ditunjukkan pada Rizal. Mereka terlihat pembicaraan penting. Sedang Aluna hanya menyimak.

Tentu saja mereka memesan tempat tertutup dan privasi untuk membicarakan bisnis tersebut. Mereka akan lebih leluasa tanpa ada yang menyimak pembicaraan mereka.

Sesekali Aluna menambahkan penjelasan yang diperlukan. Aluna selalu mempelajari dahulu materi yang akan jadi bahan bisnis mereka. Aluna memang orang yang cerdas walaupun penampilannya memang terlihat lugu.

Namun Azlan telah mengetahui prestasi Aluna. Azlan sering mengajak Aluna dari pada Dinda karena Aluna memang lebih bisa diajak bekerja sama.

" Maaf pak, saya mau ke toilet.." Aluna tiba-tiba merasa ingin buang air kecil. Pembicaraan mereka pun sudah selesai tinggal menunggu persetujuan dari atasan Rizal.

Aluna keluar dari ruang privasi tersebut. Dia berjalan menunduk, karena sedang mencari sesuatu di dalam tasnya. Dia tidak memperhatikan sekitarnya.

Saat telah menemukan apa yang dicarinya, Aluna mengangkat kepalanya. Pandangannya yang lurus ke depan tepat pada sebuah meja yang sedang diduduki dua orang yang sangat dia kenal. Dan yang membuat dia terdiam, mereka berdua sedang saling menyuapi makanan mereka.

" Kenapa aku harus melihat lagi kemesraan kalian.." Aluna segera menyadari situasi. Dia harus segera pergi dari tempat tersebut. Tak lupa mengambil gambar mereka memakai ponselnya.

Aluna berjalan tergesa. Dia tidak jadi ke toilet tetapi malah keluar dari restoran. Aluna ingin segera pergi dari tempat tersebut. Bahkan Aluna lupa kalau dia tidak sendiri datang ke restoran tersebut.

Justru Aluna yang panik saat tidak sengaja memergoki perbuatan Alisha dan Bram. Yang Aluna pikirkan, hanya ingin segera menjauh dari tempat itu. Aluna takut mereka berdua melihat nya.

Aluna berlari keluar restoran. Yang penting menjauh dulu. Bahkan Aluna lupa kalau dia datang ke restoran bersama atasannya.

" Eh, pak Azlan bagaimana..aku harusnya memberitahu beliau.." Aluna membuka ponselnya dan menulis pesan pada Azlan. Setelah terlihat pesan dikirim Aluna berbalik. Saat dia sadar terdengar bunyi klakson yang demikian keras. Dan sebuah mobil telah tepat berada di depan hidungnya.

Benturan tidak dapat dihindari. Tubuh Aluna terpental cukup jauh. Pengemudi mobil yang menabrak juga terkejut saat melihat seorang perempuan terkapar tak berdaya karena mobilnya menabraknya.

"Astaghfirullah.. ." Sang pengemudi segera turun untuk melihat keadaan orang yang ditabraknya.

" Maaf .. Bagaimana keadaannya. Tolong bawa masuk ke dalam mobil saya. Akan saya bawa ke rumah sakit.." Ucapnya tanpa pikir panjang.

Sebenarnya dia harus meeting. Tapi dia tidak mungkin meninggalkan korban di jalan begitu saja. Dia harus bertanggung jawab membawanya ke rumah sakit.

Dengan cepat dia kemudikan mobilnya ke rumah sakit terdekat. Dia tidak ingin korbannya kehilangan nyawa. Saat dilihatnya dari kepala keluar darah, dia segera mempercepat laju mobilnya.

" Jangan.. Jangan sampai mati. Tidak .. Aku tidak mau jadi pembunuh.." Ucapnya dengan keringat dingin yang terlihat keluar dari tubuhnya.

Untung saja letak rumah sakit tidak jauh. Korban segera dapat ditangani. Namun keadaan Aluna lumayan parah. Dia harus masuk ICU karena ada luka yang cukup serius di kepalanya.

" Berikan perawatan yang terbaik. Tempatkan di kamar yang berfasilitas lengkap.." Titahnya pada dokter yang menangani Aluna.

Dia harus segera pergi karena tiba-tiba ponselnya berbunyi dan setelah menerima panggilan telepon tersebut dia meninggalkan rumah sakit...

Bersambung

Terima kasih untuk yang sudah mampir. Boleh dong tinggalkan jejak. Lopeeeee ❤️ ❤️ ❤️

1
RAIN
untung tidak ngompol 🤣
RAIN
Azlan keren jd penyelamat Aluna
RAIN
Arga ,mah seenaknya nyuruh .. mentang2 bos
RAIN
kenapa Arga kesal ya jgn2 dia suka sama Aluna
RAIN
nyata ya , kirain mimpi kaya biasanya
RAIN
iya mau enaknya saja
RAIN
benar2 membuang waktu
RAIN
siplah
Fitri Yani
ku tnggu up-nya thor
🥀Ossy🔥: sudah up kakak, terima kasih
total 1 replies
🍊🥀Forget Me 🥀
bos selalu begitu
🍊🥀Forget Me 🥀
terima saja Aluna , bisa membuat Alisha kepanasan
🍊🥀Forget Me 🥀
bisa saja Azlan mengerjai Arga
🍊🥀Forget Me 🥀
memang nya apa yang diinginkan Azlan
🍊🥀Forget Me 🥀
rasanya hampa bukan
JL Pro
masih ingat pada makanan
🥀Ossy🔥: kan mubazir kalo ga dimakan
total 1 replies
JL Pro
Azlan bisa saja menggoda arga
🥀Ossy🔥: iya 🤣🤣🤣
total 1 replies
JL Pro
ada yang disembunyikan
🥀Ossy🔥: betul bang
total 1 replies
JL Pro
jangan takut nona, Arga baik
JL Pro
hemm
🥀Ossy🔥: hem juga 🤭
total 1 replies
🆆🆄🅻🅰🅽ιиɑ͜͡✦🍂🍁
Ngapain Sibuk Sih..🙄🙄
🥀Ossy🔥: sok sibuk 🤣🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!