NovelToon NovelToon
PONDOK MERTUA

PONDOK MERTUA

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita / Pembaca Pikiran
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rahmadaniah

Nisa anak sulung dari lima bersaudara, dipersunting oleh pria bernama Akil, Nisa berharap pernikahannya membawa perubahan pada keluarganya, Setelah sah sebagai suami istri, Akil memboyong Istrinya (Nisa) kerumah orangtuanya. Di pondok Mertua Nisa banyak menghadapi problem rumah tangga, kesabarannya runtuh setelah 11 tahun berumah tangga, bahkan Ia merasa rumah tangganya belum terbentuk. Hingga suatu ketika Nisa memutuskan untuk mengalah dan kembali ke rumah orangtuanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahmadaniah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 6

Setelah puas menikmati pemandangan dari atas bukit, Akil menggenggam tangan Nisa dan mengajak mencari tempat makan siang di sekitar kawasan itu. Setiap langkah mereka terasa berharga, dan setiap momen menjadi kenangan yang tak ingin mereka lewatkan. Sesekali, Akil mengeluarkan ponselnya untuk mengambil foto mereka berdua, mengabadikan senyuman dan kebersamaan mereka dalam setiap bidikan.

“Ini harus kita simpan buat kenang-kenangan, ya, Sayang,” kata Akil sambil tersenyum, memeriksa hasil fotonya.

Nisa tertawa kecil, ikut memeriksa layar ponsel Akil. “Iya, Mas. Setiap momen di sini terasa istimewa.”

Akil lalu membuka aplikasi WhatsApp dan mulai mengunggah beberapa foto mereka ke dalam fitur Story. Di setiap foto, terlihat kebahagiaan yang terpancar dari wajah mereka berdua. Ia menuliskan keterangan sederhana: "Bahagia itu sederhana, bersama orang tercinta." Unggahan itu memperlihatkan betapa bahagia dirinya sekarang dengan kehadiran Nisa di hidupnya, seolah ingin menunjukkan kepada semua teman dan keluarganya bahwa Nisa membawa warna baru dalam hidupnya.

Setelah berjalan sejenak, mereka menemukan sebuah warung kecil di tepi bukit. Warung tersebut tampak sederhana, namun menawarkan suasana hangat dan pemandangan alam yang tak kalah indah. Mereka memilih tempat duduk yang menghadap ke arah lembah, dan segera memesan makanan khas daerah itu.

Sambil menunggu pesanan, Akil menatap Nisa dengan pandangan penuh kasih. “Bagaimana rasanya, makan di tempat seperti ini, dengan udara sejuk dan pemandangan indah?”

Nisa tersenyum lebar, matanya berbinar. “Ini pengalaman baru buat aku, Mas. Nggak pernah terbayang bisa menikmati waktu seperti ini... apalagi bersamamu.”

Akil tersenyum, merasa bahagia bisa memberikan momen seperti ini untuk Nisa.

Setelah makan, mereka melanjutkan perjalanan mencari penginapan untuk menghabiskan beberapa hari di sana. Akhirnya, mereka menemukan sebuah vila kecil yang nyaman dan jauh dari keramaian. Malam itu, dengan suasana tenang dan udara dingin yang menyelimuti, mereka berdua menikmati waktu bersama sebagai pasangan suami istri baru.

Nisa merasa hangat dan damai dalam pelukan Akil. Ini adalah awal dari kehidupan yang mereka impikan, dan ia merasa begitu beruntung memiliki suami yang memperlakukannya dengan penuh cinta.

Dalam keheningan malam di tempat asing yang indah, udara pegunungan menyelimuti vila kecil mereka dengan kesejukan yang lembut. Di kamar yang hangat dan tenang, Nisa dan Akil duduk berdampingan di tepi ranjang, menikmati momen bersama tanpa perlu kata-kata. Hanya ada kedamaian yang melingkupi mereka, diiringi sinar lampu yang redup, menciptakan suasana intim dan nyaman.

Akil memegang tangan Nisa dengan lembut, menatapnya dalam-dalam, seolah ingin menatap langsung ke dalam hatinya. “Sayang... aku bersyukur kamu ada di hidupku,” bisik Akil, suaranya terdengar dalam keheningan malam. Nisa tersenyum, pipinya bersemu merah, tapi matanya bersinar, penuh rasa cinta yang tak bisa ia sembunyikan.

Dalam kehangatan pelukan Akil, Nisa merasa tenang dan terlindungi. Semua kecemasan dan keraguan yang mungkin pernah ia rasakan lenyap dalam pelukan itu. Mereka berbagi senyum, tawa kecil, dan kata-kata lembut yang hanya mereka berdua yang tahu. Dengan perlahan, keduanya saling mendekat, mereka menghabiskan waktu bersama layaknya pasangan suami istri  suasana kamar terasa sunyi, diiringi hanya dengan suara napas yang saling bersahutan. Dalam dekapan hangat Akil, Nisa tampak terisak perlahan, suara isaknya terdengar lembut dan mengungkapkan perasaan yang bercampur antara kecanggungan, ketulusan, dan kasih yang mendalam. Ia memejamkan mata, menikmati setiap momen yang terasa baru dan istimewa.

Akil memperlakukan Nisa dengan kelembutan, namun semakin ia melihat respons dari Nisa, semakin ia merasa terhanyut dalam permainan cinta ini. Hatinya dipenuhi oleh rasa sayang yang tak tertahankan, dan ia ingin memastikan setiap detik yang mereka lalui menjadi kenangan tak terlupakan bagi mereka berdua.

Dengan pelan, Akil menggenggam tangan Nisa, memberinya rasa nyaman dan perlindungan dalam keintiman mereka. Di balik keheningan, mereka saling berbagi perasaan yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata, hanya tersirat dalam setiap sentuhan dan tatapan. Keintiman malam itu memperkuat ikatan cinta mereka, mengukir momen yang hanya mereka berdua yang akan mengerti.

1
Lala lala
bukan halo nisa...baiknya saat nelp..assalamualaikum nisa, apa kabar..
Rahmadaniah: terimakasih kasih saran nya 🫰🏻🙏🏻
total 1 replies
Rahmadaniah
makasih kak🙏🏾.
Rahmadaniah
mkasih kak 🙏🏾.
Rahmadaniah
makasih kak udh mampir baca
Amalia Mirfada
merasakan getaran emosi dalam setiap kata.
Rara Makulua
Terbaik! Worth to read!
Mưa buồn
Karya yang bagus buat dibaca berulang-ulang, makasih author! 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!