Kisah ini di mulai ketika Hana harus menelan pil pahit dalam hidupnya, Suami yang sangat ia sayangi dan cintai, kini telah pergi untuk selama-lamanya, dan meninggalkan seorang putra yang masih duduk di kelas tiga sekolah dasar, Aldebaran begitu sangat terpukul kehilangan sosok ayah yang menjadi panutannya. Al pun sudah berjanji kepada mendiang ayahnya akan selalu melindungi dan menjaga ibunya.
Karena keserakahan Ibu mertua dan adik iparnya, Hana di usir dari rumah mendiang suaminya, kini Hana harus berjuang sendiri untuk membesarkan putranya.
Melangkahkan kaki di ibu kota untuk mencari rezeki, justru malah merubah semua kehidupannya, terutama ketika dirinya bertemu dengan gadis tunanetra yang memiliki nama Lily, Lily sangat menyukai sosok Hana, ia pun berencana untuk menjodohkan papahnya yang merupakan seorang CEO muda yang sukses, dengan sosok wanita cantik yakni Hana Aziza.
akankan misinya berhasil? Lily pun tidak bekerja seorang diri, ternyata Al juga ikut andil.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencari tersangka
"Bunda!" teriak Al yang terbangun karena sempat tertidur pulas setelah habis solat ashar di rumahnya.
"hiks..hiks! Bunda, kenapa hatiku merasa sangat tidak enak? semoga bunda baik-baik saja di sana!" ucap Al sembari mengelus dadanya
Akhirnya Al memutuskan untuk pergi ke rumahnya bu Suketi.
Setibanya di rumah bu Suketi, Al langsung mengucapkan salam.
"Assalamualaikum, Bu!" sapa Al
"Waalaikumsalam,Al ! eh kenapa dengan wajahmu itu? Kok murung sih Al?" tanya bu Suketi heran.
"Al mimpi buruk, Bu! tadi abis solat ashar ,Al ketiduran terus mimpiin bunda kecelakaan! Al sangat takut, Bu!" jawab Al
Bu Suketi langsung memeluk Al.
"Sabar Al, yang namanya mimpi itu hanyalah bunganya tidur, jadi jangan terlalu di anggap serius ya nak!" ucap bu Suketi mencoba menenangkan Al
"ehhh...apakah Al boleh pinjam ponselnya bu Suketi buat telepon Bunda?" tanya Al merasa canggung.
"Boleh banget Al, nih kau segera telepon ibumu, biar kau tidak begitu menghawatirkan nya!" ujar bu Suketi sembari mengambil ponsel dari atas nakas ruang tamu.
Dengan segera Al langsung mencari nomer ponsel ibunya, setelah itu ia langsung menekan tombol berwarna hijau.
Namun sayang ,beberapa kali Al mencoba menghubungi Hana, yang menjawab hanya operator seluler,vAl pun menjadi semakin cemas.
"Bagaimana Al, apakah ibumu menjawab teleponnya?" tanya bu Suketi.
"ponselnya bunda gak aktif bu, biasanya gak seperti ini!!"
Bu Suketi berusaha menenangkan Al.
"Mungkin ibumu sangat sibuk Al, sampai ia lupa cas baterai hapenya, sudah kita doakan saja ibumu, semoga selalu berada dalam lindungan Allah!"
"Aamiin bu!!"
'semoga tidak terjadi apa-apa denganmu Hana, mudah-mudahan saja firasat Al dari mimpinya itu tidak berarti apa-apa!' gumam Bu Suketi terlihat cemas
Lalu bu Suketi menyuruh Al untuk makan, Al paling suka dengan masakannya bu suketi apalagi sayur asam betawi buatannya,bikin Al selalu nambah.
"tuh ibu buatkan sayur asam betawi kesukaanmu Al, du makan ya, biar badan Al gemuk dan sehat!" goda bu Suketi.
Al pun tertawa lepas di goda seperti itu oleh bu Suketi.
'Syukurlah, akhirnya Al sudah tidak murung dan sedih lagi.' batin Bu Suketi tersenyum senang
......................
Akhirnya tim SAR telah tiba, mereka berhasil mengevakuasi Hana dan juga Samudera, mereka pun di bawa langsung ke rumah sakit terdekat.
Kini lengan Hana telah di infus karena kondisinya cukup memprihatinkan, luka memar di hampir sekujur tubuhnya, membuat Hana terpaksa harus di rawat lebih intensif.
"lakukan yang terbaik untuk kesembuhan Hana dok!" pinta Samudera yang kondisi tubuhnya sudah membaik pasca penyelamatan Hana di dasar jurang.
"tentu tuan Samudera, saya dan pihak rumah sakit akan sebaik mungkin mengobati nona Hana, anda tenang saja!" jawab dokter johan.
Lalu Frans mencoba menenangkan bosnya itu yang masih terlihat menghawatirkan Hana.
Sebegitu hawatir nya anda pada nona hana tuan, tapi kenapa jika anda berhadapan langsung dengan nona Hana sikap anda begitu cuek, bahkan sangat menyebalkan, ck..ck..ck, Anda itu laki-laki yang sangat aneh,' batin Frans sambil menggeleng
Akhirnya anak buah Samudera memerintahkan untuk memberi kabar kepada putranya, dan mereka segera membawa Al ke rumah sakit tepatnya masih di daerah Bandung.
Al kaget bukan main saat mengetahui jika ibunya mengalami kecelakaan, Al tiada hentinya terus menangis.
"ternyata mimpiku tadi sore adalah firasat buruk bu!" ucap Al kepada bu Suketi, bu Suketi pun memaksa ikut untuk menemani Al, karena bu Suketi takut terjadi apa-apa dengan Al, jika hanya seorang diri meskipun di antar oleh seorang supir pribadi dan juga dua pengawal berjas hitam.
Sesampainya di rumah sakit, Al dan bu Suketi melihat kondisi Hana yang sangat memprihatinkan, banyak bekas luka di hampir sekujur tubuhnya.
"Bunda!" teriak Al dan langsung memeluk erat tubuh Hana.
"Al putraku, Kau disini?" tanya Hana menangis terisak karena haru.
Sedangkan bu Suketi malah ikutan menangis juga.
"terima kasih bu sudah merawat Al!"
"Sama-sama Han, semoga lekas sembuh ya Han! Ibu tidak menyangka kamu mengalami kejadian seperti ini!" ujar bu Suketi.
Ketika perjalanan dari Jakarta menuju Bandung,rupanya anak buahnya tuan Samudera menceritakan kronologi kejadian kepada bu Suketi, karena bu Suketi terus memaksa serta mendesaknya dan menjelaskan apa yang sudah terjadi terhadap Hana.
Sedangkan Samudera dan frans, keduanya sedang mencari tahu dan menyelidiki apa yang sebenarnya telah terjadi dengan Hana, karena saat dimintai keterangan oleh pihak yang berwajib, Hana hanya diam saja, sepertinya ia telah menyembunyikan sesuatu, Samudera dan Frans pun merasa curiga.
"Tuan, ini hanya feeling ku saja, menurutku Hana jatuh ke jurang bukan karena ketidak kesengajaan, karena di TKP polisi menemukan jejak sepatu yang sepertinya ukuran sepatu wanita yang berada di TKP dan polisi juga menemukan sebuah anting,sepertinya bukan milik Hana, besar kemungkinan Hana memang sengaja di dorong ke dalam jurang tersebut oleh seseorang, bisa jadi ini motif balas dendam, tuan pasti tahulah siapa pelakunya?" tanya Frans mencoba meyakinkan Samudera.
"Nabila, maksudmu dia pelakunya?" tanya Samudera menjadi geram.
"betul sekali tuan, karena kejadian itu terjadi setelah Nabila mendapatkan surat pemecatan atas perintah dari anda!" tegas Frans.
"jadi ini semua terjadi karena ulahku Frans, hingga Hana yang telah menjadi korbannya dan terluka seperti ini?" tanya Samudera mulai menyalahkan dirinya sendiri.
Frans pun merasa tidak enak dengan jawaban dari tuannya itu.
"Bukan begitu maksudku tuan, hanya saja sedari awal memang Nabila tidak menyukai hatna!" jawab Frans mencoba berkelit agar samudera tidak terus-terusan menyalahkan dirinya.
'Akan ku buat wanita itu menyesal karena telah mencelakai hana!' batin Samudera tersulut emosi.
Setelah mendapatkan bukti yang kuat, akhirnya pihak dari kepolisian menetapkan Nabila salsabila sebagai tersangka utama kasus percobaan pembunuhan terhadap hanya, dan status Nabila saat ini adalah buron, polisi kini telah menurunkan tim dari Buser untuk melakukan pencarian tersangka.
"Mohon bantuannya kombespol Angga, Saya berharap pelaku bisa segera di temukan dan di hukum yang setimpal!" ucap Samudera
"tenang saja pak, paling lambat dalam kurun waktu 72 jam, pelaku bisa segera kami tangkap! Untuk perkembangan selanjutnya nanti akan saya kabari anda!" terang kombespol Angga yang kemudian segera balik kanan menuju polresta Bandung.
......................
"kak Fit, bisakah kau membantuku?" pinta Nabila kepada Fitri melalui sambungan telepon.
"kau kenaa Fitri? Kamu seperti orang ketakutan, Ceritakan lah semuanya padaku?" ujar Fitri yang begitu mencemaskan sepupunya itu.
Akhirnya Nabila menceritakan apa yang telah terjadi padanya, mendengar hal itu, Fitri kaget bukan main
"Apa? Kenapa kau begitu ceroboh sekali bil, Ini sudah termasuk tindakan kriminal, sama saja kamu melakukan pencobaan pembunuhan, kau tahu jika hukumannya begitu berat? kau bisa terancam di penjara selama dua puluh tahun bahkan bisa sampai seumur hidup Bil, kau bodoh sekali, aku tidak ingin terlibat dengan masalahmu Bil, aku takut!"jawab Fitri merasa ketakutan
Nabila pun sangat kecewa dengan jawaban dari fitri, padahal Fitri juga ikut andil dalam masalah ini, sampai-sampai Nabila ikut-ikutan membenci Hana.
"kak Fit gak bisa lari begitu saja, kakak harus tolongin aku, atau tidak aku akan menyeret kakak juga dalam kasus ini, apakah kak Fit mau ikut masuk penjara bersamaku?" ancam Nabila.
"apa? Jangan gila kamu bil!! Akh kau benar-benar wanita brengsek!" ucap Fitri yang langsung mematikan sambungan teleponnya.
Tuuut...tuuuut..tuuut
'Sial, kau mau mencoba lari ya kak Fit dari ku? Aku gak akan membiarkan dirimu tenang, jika aku sampai di tangkap dan di jebloskan ke dalam penjara oleh polisi, maka kau juga harus ikut merasakannya! ' batin Nabila begitu kesalnya.
Bersambung...
🌸🌸🌸🌸🌸