kisah ini menceritakan tentang gadis kecil yang menjadi bayang bayang sodara kembarnya , yahh gadis itu bernama Alesya Devina Pranciko ,sejak kecil dia selalu menjadi tameng kakanya yg memiliki imun tubuh lemah , semua orang hanya memperdulikan Layla Vikana Pranciko dan melupakan kehadiran Alesya..
akankah kebahagiaan berpihak kepada Alesya !?
mungkinkah Alesya bertemu Arkana lalu bahagia ,atau sebaliknya !?
apakah Arkana penyelamat hidup alesya ?!
akankah alesya membalas segala perbuatan jahat keluarganya !?
yukk simak ceritanya ,ini sangat seru dan menarik , banyak ketegangan didalamnya ,komplik ,percintaan yg sangat menggemaskan 👉
selamat membaca ♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ARSYAKAYLA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
cuman ular kecil lesa
**
"hey ,ada apa ? " arkana dengan cepat berdiri di depan alesya .
"kenapa pucat , ada apa ?" menangkup pipi alesya .
"mana yang sakit ,hmm ? " ucap nya matanya sibuk menatap alesya dengan teliti takutnya alesya terluka .
"A-Arkana " mata alesya berkaca -kaca , ia menatap arkana dengan penuh keluhan .
Alesya tiba- tiba berhambur kedalam pelukan arkana , ia mengalungkan tangannya pada pinggang arkana dengan sangat erat .
"Gw takut " meski samar , arkana dapat mendengar ucapan lirih alesya , badannya bergetar menahan tangis .
"Aku disini " arkana dengan lembut mengusap kepala alesya dengan penuh kasih sayang , arkana sangat senang alesya memeluk dirinya .
Tetapi arkana tidak suka dengan alasan mengapa alesya memeluknya , wajah arkana berubah datar matanya tajam menahan setiap gemuruh di hatinya , ia tidak rela melihat alesya nya ketakutan seperti ini .
Alesya merasakan terlindungi di dalam pelukan arkana , ajaibnya rasa takut di hatinya secara perlahan menghilang .
"ada apa ,hm ? " ucap arkana lembut sembari merapihkan rambut depan Alesya sedikit terlihat berantakan .
"Ada ular " alesya mengadu kepada arkana , ia melepaskan pelukannya kemudian dengan panik melangkah mundur , tak lupa tangannya menarik tangan arkana agar menjauh dari lokernya.
"itu " alesya menunjuk loker yang terbuka .
Arkana berbalik , ia melangkah maju dengan alesya yang mengekor di belakang sebari memegang ujung baju arkana dengan gugup .
Arkana melihat hal itu tersenyum, ia gemas melihat tingkah polos nya alesya .
di dalem hati arkana " Tolong ini terlalu menggemaskan , alesya nya terlalu lucu dengan wajah gugup serta paniknya menambah kecantikannya , arkana tidak rela jika ada orang yang melihat wajah menggemaskan alesya selain dirinya "
"alesya miliknya ! Hanya miliknya , titik ! "
"kenapa bisa ada ular ? "
"Gw gk tau , gw buka loker dan ular itu udah ada di sana " cicit alesya takut
"eh , lo mau ngapain ? " alesya dengan panik menahan lengan arkana , ia melotot lucu saat melihat arkana hendak mengambil ular tersebut dengan tangan kosong .
"aku buang " jawab arkana polos sembari melepaskan pegangan tangan alesya di tangannya .
"Lo , lo gk takut ? "
Alesya yang hanya melihat saja sudah merinding
Arkana tersenyum lembut , ia menepuk kepala alesya beberapa kali kemudian menyampirkan rambut bagian depan alesya ke belakang telinga .
Kemudian dengan santai ia mengambil ular yang masih kecil itu .
Arkana berjalan beberapa langkah , ia dengan santai membuang Ular itu ke tempat pembuangan sampah .
"itu , gapapa lo buang disitu ? "
arkana menggeleng sembari tersenyum lembut " Hanya ular kecil , itu gk berbisa jangan khawatir"
Alesya mengangguk paham " makasih , ar "
"Gk usah berterimakasih, lihat kamu aman aku sudah bahagia "
Alesya berdehem canggung , arkana sepertinya melupakan ucapannya tadi pagi .
" ini pasti ulah mereka "
"siapa ? " arkana tahu alesya pasti sedang mengalihkan pembicaraan, namun ia dengan patuh diam , tidak menekan alesya .
"dua cecunguk siapa lagi kalau bukan edo dan fazri !"
" lagi pula cuman mereka sejak dulu yang mempunya ide-ide ke kanak-kanakan seperti ini " imbuh alesya emosi .
Dan , hanya arga dan layla yang mengetahui ketakutan alesya saat melihat ular .
"Nanti aku urus mereka " ucap arkana sembari mengelus bahu alesya yang sedang emosi menggebu-gebu.
Arkana juga merasa marah ,disaat alesya di perlakukan seperti ini , wajah ketakutan alesya masih terlihat jelas di benaknya .
"Gak usah " tolak alesya , ia tengah memikirkan dengan cara apa ia harus membalas segala perbuatan dua cunguk itu .
Arkana berkedip , ekspresi tidak wajar terlihat saat alesya menolak bantuan dirinya .
"tapi ar , aku mau minta tolong sama kamu boleh ? " ucap alesya dengan ekspresi yang menggemaskan ,matanya memerah karna menahan amarah , bibirnya kumat - Kamit menjampe -jampe dua cunguk itu dengan umpatan -umpatan mujarab keluar dari bibir manis alesya .
Arkana yang melihat itu merasa gemas sendiri " ahhh pengen karungin alesya boleh gk sih , terus bawa kerumah kunci di kamar biar cuman dia seorang yang bisa melihat kegemasan dari gadisnya itu .
"Boleh mau minta bantuan apa? " ucap arkana lembut .
"tolong carikan aku kodok juma sama ulat keket ,bisa ? " ucap antusias alesya
Arkana mengangguk, ia paham dengan apa yang akan di lakukan oleh alesya untuk membalas dua cunguk .
Ah , calon kekasihnya itu sangan menggemaskan . Arkana suka , perempuan yang dirinya cintainya ini , bersikap seperti ini , memang harus seperti ini , tidak diam di saat mendapatkan prilaku buruk dari orang lain .
"fazri takut ulat keket , edo takut kodok juma , kamu bisa masukin ke dua binatang itu ke dalam tas mereka masing-masing, kan? "
"tentu " arkana tersenyum tipis , ia senang alesya mengandalkan dirinya seperti ini .
Mendapat persetujuan dari arkana , alesya mengangguk puas sebentar lagi pembalasannya kepada kedua cunguk itu akan segera di lakukan .
"Tunggu dua cunguk hadiah spesial dari gw "ucap alesya di dalam hati dengan senyum devil .
Arkana mengambil buku di tangan alesya , kemudian merapihkan nya kedalam loker .
"Kantin , aku tau kamu belum makan " tanpa menunggu persetujuan dari alesya, arkana menarik tangan alesya dengan lembut menuju kantin .
Alesya menatap tangannya yang berada dalam genggaman tangan arkana, ia berkedip , arkana memperlakukan dirinya dengan sangat baik , malah terkesan sangat lembut .
Dan jujur , alesya tersentuh dengan kelembutan arkana .
Tanpa sadar alesya berbalik menggenggam tangan arkana .
Arkana yang menyadari pergerakan kecil alesya tersenyum tipis , ekspresi di wajahnya berubah lembut .
**
Sepulang sekolah , di tempat arga tampak terlihat edo dan juga fazri yanh tengah bermain game , umpatan kasar terdengar dari mulut keduanya .
"Berisik !! " gala yanh tengah tertidur berkata kesal karna tidurnya terganggu oleh dua kutu itu .
Sementara arga dan juga layla tampak sedang berbicara dengan gembira, dengan layla yang bersandar kepada bahu arga , dan arga yang mengusap rambut layla dengan lembut .
Meski sudah waktunya pulang sekolah , masih banyak murid yang berada di dalam kelas , ada yang masih menulis , mengerjakan pekerjaan rumah , ada yang bergurau ,bergosip , berjoget -joget viral toktok bahkan sebagian murid lelaki tengah anteng bermain games bersama ,rupa-rupa warnanya pokonya .
"kalau mau sunyi di kuburan noh , gal " sahut fazri tanpa melihat gala
Gala berdecih, ia melihat fazri dengan wajah datar , tidurnya terganggu dengan suara brisik dari fazri .
"lagian sekolah bukannya belajar malah tidur ! Kesian emak lo kerja keras buat anak yang tidak berguna seperti lo " sahut edo
"Bac*t ! "
Edo ini tidak berkaca sama sekali
"fazri " layla mengangkat kepalanya dari bahu arga , ia berbalik dari arga menatap fazri yang duduk tepat di belakang dirinya .
"ya " sahut fazri tanpa melihat layla .
"Boleh minjem tugas minggu kemarin ? Aku belum ngerjain , arga juga belum " ucap malu- malu layla .
"oh boleh ,bentar " fazri meletakan handphone di atas meja , kemudian dia sudah selesai bermain games online nya .
Fazri segera membuka tas punggungnya , pergerakan tangannya terhenti , fazri mengerutkan keningnya saat merasa menyentuh benda aneh di dalam tas nya .
Penasaran , fazri segera saja mengambil benda aneh itu , terasa kenyal- kenyal gimana gitu .
Dan alangkah terkejutnya nya fazri saat melihat beberapa ulat keket tengah menggeliat di dalam tangannya .
"babi ! "
Fazri melempar tas nya , kemudian ia dengan prustasi menaiki kursi , berdiri dengan tubuh bergetar serta mata sudah mengeluarkan air mata .
Semua badannya terasa gatal-gatal , ulat yang menggeliat itu terus saja terbayang-bayang di benak dirinya .
Semua orang tersentak kaget ,dengan teriakan fazri , belum rasa kaget mereka mereda , mereka kembali di kagetkan oleh edo
" jancokk asu ! "
Edo melompat keatas meja , ketakutan terlihat di wajah edo ..
*laki kok nangis sih cemen banget , padahal kalian semua tiap hari di tempelin ulat keket , noh layla kan ulat keket yang gatel xixixi
kurang rapi plagiatnya wkwkwkwk
yang lanjutan kisah ini