NovelToon NovelToon
Pesona Mantan Isteri

Pesona Mantan Isteri

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Lari Saat Hamil / Single Mom / Janda / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:13.9k
Nilai: 5
Nama Author: Fhatt Trah

Menikah karena perjodohan, dihamili tanpa sengaja, lalu diceraikan. Enam tahun kemudian tak sengaja bertemu dengan mantan suami dalam situasi yang tak terduga.

Bertemu dengan Renata dalam penampilan yang berbeda, membuat Mirza jatuh dalam pesonanya. Yang kemudian menumbuhkan hasrat Mirza untuk mendapatkan Renata kembali. Lantas apakah yang akan dilakukan oleh Renata? Apalagi ketika mantan suaminya itu tahu telah ada seorang anak yang lahir dari hasil ketidaksengajaan dirinya di malam disaat ia mabuk berat. Timbullah keinginannya untuk merebut anak itu dari tangan Renata. Apakah Renata akan membiarkan hal itu terjadi? Ataukah Renata memilih menghindar dan membuka hati untuk pria lain?

“Kamu sudah menceraikan aku. Diantara kita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi. Jadi tolong jangan ganggu aku.”

- Renata Amalia -

“Kamu pernah jadi milikku. Sekarang pun kamu harus jadi milikku lagi. Akan aku pastikan kamu dan anak kita akan berkumpul kembali.”

- Mi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fhatt Trah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6. Tunangan Pura-Pura

PMI 6. Tunangan Pura-Pura

“Saya mau kamu jadi tunangan saya.”

Renata tercengang, juga terdiam. Sebab ia terkejut mendengar permintaan tolong Tony yang terdengar agak aneh ini. Renata menelan ludah. Sekarang ia mulai diserang gugup.

“Tenang saja, cuma pura-pura kok. Saya cuma mau kamu pura-pura jadi tunangan saya.” Tony kembali berkata sebelum Renata protes ataupun menolak. Ia tahu betul seperti apa Renata. Sudah pasti Renata akan menolak permintaannya ini.

“Pura-pura? Tapi, Pak, saya__”

“Lusa teman saya datang dari luar kota. Saya cuma mau kamu pura-pura jadi tunangan saya di depan dia. Alasannya kenapa, nanti saya cerita ke kamu,” sela Tony cepat-cepat. Ia tak ingin memberi kesempatan pada Renata untuk menolak. Ia juga belum ingin memberitahu Renata alasan ia meminta Renata berpura-pura menjadi tunangannya. Selain ia yang tidak ingin terlihat kesepian atau tidak laku di depan temannya nanti, ia punya alasan lain yang ingin ia rahasiakan.

“Please, Ren. Saya butuh bantuan kamu,” pinta Tony memohon.

“Tapi kenapa saya, Pak? Bapak punya banyak karyawan perempuan yang cantik. Kenapa Bapak malah minta tolong ke saya?” Itulah yang menjadi tanda tanya bagi Renata. Padahal Tony punya karyawan perempuan yang jauh lebih cantik darinya. Kenapa harus ia yang diminta berpura-pura jadi tunangannya. Padahal Tony tahu sendiri kalau dirinya ini adalah seorang janda. Walaupun cuma pura-pura, setidaknya Tony juga harus memikirkan latar belakang perempuannya.

“Saya tidak punya orang lain lagi selain kamu, Ren.”

“Gimana kalau Nita saja, Pak. Nita kan singgel. Cantik lagi. Dia pasti cocok jadi tunangan Bapak.” Renata memang selalu merasa minder jika Tony terlihat dekat dengannya. Sehingga ia mencoba menawarkan salah satu karyawan Tony yang menurutnya paling cantik, masih muda, dan yang pasti masih singgel. Dibanding dirinya yang hanya seorang janda beranak satu.

Tony meniupkan napasnya kasar. Rautnya terlihat kecewa karena Renata tidak memahami permintaannya. Sebenarnya Tony bisa saja meminta Nita atau karyawannya yang lain berpura-pura menjadi tunangannya. Tapi hatinya hanya menginginkan Renata. Sebab ini nantinya bukan hanya sekedar sandiwara saja. Tony punya maksud tersembunyi dibalik permintaan anehnya ini.

“Masalahnya yang saya mau itu kamu, Ren.” Tony bergumam pelan sembari menyandarkan punggung. Ia sedikit kecewa mendapat penolakan. Tapi, bukan Tony namanya jika menerima penolakan Renata begitu saja.

“Baiklah. Kalau gitu, lusa nanti saya jemput kamu jam tujuh malam.” Tony langsung berdiri begitu melihat Dito datang menghampiri. Ia tak memedulikan Renata yang ingin melayangkan protesnya lagi.

“Tapi, Pak. Saya__”

“Hai, Dit? Sudah puas mainnya?” Tony menyela dengan berpura-pura menyapa Dito. Sengaja karena ia tak ingin lagi menanggapi pendapat Renata.

“Sudah, Om. Om dan Bunda sudah selesai ngobrolnya?” Dito memandangi Renata dan Tony bergantian. Anak kecil itu sempat bingung saat Tony memintanya bermain di wahana anak sebentar. Kata Tony, ia butuh waktu untuk mengobrol berdua dengan Renata.

“Sudah, dong. Sekarang kita pulang, yuk. Om punya sesuatu lagi buat Dito dan Bunda.” Tony merangkul pundak anak kecil yang hanya setinggi pinggangnya itu. Mengajaknya beranjak dari tempat itu. Sedangkan Renata ikut menyusul, lalu mensejajarkan diri berjalan disamping Dito.

“Hadiah, Om?”

“Iya, dong. Hadiah buat Bunda dan Dito. Kalian pasti suka.”

“Asiiik ... Hadiahnya apa, Om?”

“Rahasia dong.”

Renata tak bisa berkata dan tak bisa berbuat banyak. Jika ia terus melayangkan protesnya dan memaksakan pendapatnya kepada Tony, hal itu malah akan memberikan kesan jika ia bawahan yang tidak sopan pada atasan. Sedangkan selama ini Tony sudah banyak membantunya. Berkat Tony ia bisa punya penghasilan yang lumayan untuk menghidupi dirinya dan buah hatinya. Juga berkat bekerja dengan Tony, ia bisa punya sedikit tabungan.

Tidak hanya menaikkan gajinya hampir setiap tahun. Tony juga kerap memberi bonus-bonus tambahan padanya. Yang bahkan ia sendiri bingung entah berdasarkan apa gerangan sampai Tony memberinya bonus yang dinilai diluar kewajaran.

Terkadang Renata merasa malu dengan perlakuan baik Tony kepadanya. Pernah ia mendapati teman-teman kerjanya yang diam-diam menggosipkan dirinya ada main dengan atasan. Jika tidak, mana mungkin hanya dalam waktu tiga tahun Tony sudah mengangkatnya menjadi sekertaris. Tony bahkan bela-belain mengajarinya mengemudikan mobil. Padahal ia sendiri tidak memiliki mobil. Setiap hari ia hanya mengendarai sepeda motor matic yang dibelinya dari hasil menabung.

****

Beberapa menit berkendara, mereka telah sampai di sebuah rumah sederhana. Mobil Tony memasuki pekarangan rumah itu. Bu Ningsih sudah berdiri di teras rumah menyambut kedatangan mereka. Sementara di pekarangan rumah itu terparkir manis sebuah mobil berwarna putih.

Renata yang melihat mobil itu mengerutkan dahinya bertanya-tanya. Siapa gerangan yang datang bertamu ke rumah Bu Ningsih. Selama tinggal bersama Bu Ningsih, jarang sekali ada tamu yang datang.

“Ada tamu, Bu?” tanya Renata begitu turun dari mobil dan menghampiri Bu Ningsih.

“Tidak ada.” Bu Ningsih menggeleng. Kemudian menggulir pandangan pada Tony dan mengulum senyuman.

“Eh, diantar pulang Pak Tony, toh? Mari, silahkan masuk dulu, Pak. Ren, tamunya diajak masuk.”

“Tidak perlu, Bu Ning. Saya tidak akan lama, kok. Cuma nganterin Dito pulang. Habis ini saya dan Renata masih harus kembali ke kantor,” tolak Tony secara halus.

“Nek. Ini mobil siapa? Mobilnya bagus.” Dito berseru sembari melihat-lihat mobil yang terparkir di pekarangan rumah itu.

“Itu juga yang mau Nenek tanyakan sama Bunda kamu. Itu mobil siapa? Tadi ada yang nganterin ke sini.”

Mendengar itu Renata berkerut dahi. Kemudian mengalihkan pandangan pada Tony yang terlihat salah tingkah.

“Ehem ...” Tony berdehem, kemudian menghela napas panjang sebentar sebelum kembali berkata. “Maaf, Ren. Saya tidak memberitahu kamu sebelumnya tentang ini. Saya tadi bilang punya hadiah buat kamu, kan? Nah, itu dia hadiahnya.”

Renata tercengang seketika. Ia hampir tak percaya Tony memberinya hadiah sebuah Honda Brio keluaran terbaru yang harganya berada di kisaran ratusan juta itu.

“Waaah ... hadiah untuk Renata? Pak Tony baik sekali,” ujar Bu Ningsih sumringah.

“Mobil itu hadiah yang Om bilang tadi?” tanya Dito menghampiri Tony.

“Iya. Itu hadiah untuk Bunda dan Dito. Dito kurang suka ya? Hadiahnya jelek?” Tony berjongkok, mensejajarkan tingginya dengan Dito.

“Suka, Om. Suka sekali. Mobilnya bagus. Berarti mulai besok, Bunda nganterin aku ke sekolah pakai mobil, dong, seperti teman-teman aku.”

“Dito senang?”

“Senang sekali, Om. Makasih, ya, Om. Dito sayang Om Tony.” Saking senangnya, Dito langsung memeluk Tony.

Tony membalas pelukan Dito. Dielusnya lembut punggung kecil Dito penuh kasih sayang seperti anaknya sendiri.

Sementara Renata mengalihkan pandangan pada Bu Ningsih. Ia memberi kode melalui tatapannya yang langsung dimengerti oleh Bu Ningsih.

“Dito, ikut Nenek ke dalam, yuk. Dito ganti baju dulu, ya? Setelah itu Dito makan,” ajak Bu Ningsih.

“Aku sudah makan, Nek. Tadi diajak Om Tony makan di restoran,” ujar Dito sembari berjalan menghampiri Bu Ningsih. Kemudian menggandeng tangan Bu Ningsih yang terulur.

“Oh ya. Trus sudah bilang apa ke Om Tony?”

“Bilang makasih, dong.”

“Anak pintar.”

Suara percakapan Bu Ningsih dan Dito terdengar semakin samar sampai keduanya memasuki kamar.

“Kenapa Pak Tony tidak minta persetujuan saya dulu? Ini terlalu berlebihan buat saya, Pak,” kata Renata memulai. Ia terlalu tak enak hati menerima kebaikan Tony. Apalagi kali ini pemberian Tony ia nilai tak wajar. Ia pikir Tony mengajarinya mengemudi semata-mata hanya untuk kebutuhan pekerjaan saja. Tapi ternyata Tony sudah ada niat untuk membelikannya mobil.

“Ini sebenarnya bonus dari hasil kerja kamu selama ini. Kalau saya tanya kamu dulu, saya tahu kamu pasti akan menolak.”

“Ini sangat berlebihan, Pak. Saya tidak bisa menerimanya.”

“Kamu sekarang adalah sekertaris saya. Kadang kamu akan memerlukan kendaraan ini untuk keperluan pekerjaan. Saya cuma tidak mau kamu kepanasan, apalagi kehujanan kalau naik motor.”

“Tapi, Pak__”

“Saya tidak mau tunangan saya kesusahan. Ayo, kita kembali lagi ke kantor.” Tony menyela, tak memedulikan lagi Renata. Ia meraih tangan kanan Renata, menaruh kunci mobil di atas telapak tangan itu. Kemudian bergegas meninggalkan Renata. Langkahnya telah lebih dulu mengayun menuju mobil.

To be continued...

1
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
berserobok beb 🤭
Sunaryati
Renata kabulkan permintaan Dito, kamu kan juga punya perasaan sama Bos Tony.
Lebih baik baik sangat dicintai, daripada mencintai sendirian. Sekal lagi jangan bertahu Mirza bahwa Dito anaknya
Eli priwanti
🌹🌹🌹meluncur
🌺Fhatt Trah🌺: terima kasih banyak🥰
total 1 replies
Eli priwanti
ayo Mirza, buka matamu, jangan mau kau di bodohi oleh vanesa
Eli priwanti
tuhan itu maha adil, buang batu kali akhirnya dapat batu berlian 🤭
Eli priwanti
apakah kau cemburu Mirza?
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
secangkir /Coffee/ untukmu kak. semangat 💪
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪: iya betul, nanti bikin karakter tokohnya yg berbeda gak terhubung dgn certa sebelumnya, walaupun nama mungkin tetap sama,
🌺Fhatt Trah🌺: sayang banget udah sejauh itu. ya udah, semangat ya kk.
sbg saran, ceritanya sat set aja kk. hanya bagian² penting dlm cerita aja yg ditulis biar plotnya padat. begitu juga dgn dialognya, hanya penting saja. dan satu lagi, sebaiknya gak usah terlalu banyak karakter pendukung. karena itu bisa bikin pembaca bingung dan bosan. itu juga kadang bisa bikin alur kepanjangan. lebih baik berpusat pada tokoh utamanya saja.
total 6 replies
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
typo thor mengehentikan
🌺Fhatt Trah🌺: iya🤭🤭 maklum, mata udah mulai rabun
total 1 replies
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
diiih, malas bgt 🙄
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
hasih deh loe, kecewong
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
dasar mata keranjang,,,jijay
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
lah napa juga pintunya mesti ditutup?
Elisabeth Ratna Susanti
wah makin seru nih 👍
Sunaryati
Benar sangat tidak rela jika Rensta balikan sama, Mirza. Jangan salah paham Renata, lihat CCTV jangan mudah tertipu apa yang kau lihat. Tony kau jangan terprovokasi sama WC umum, Mirza saja yang bodoh, tak tahu perilaku Vanessa . Lagi permintaanku Thoor jangan sampai Mirza tahu punya anak dengan Renata. Terima kasih selalu sehat dan semangat Thoor, kutunggu kelanjutannya
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Bakal ada yang salah paham lagi, pokoknya gak rela kalau Mirza balikan sama Renata.
🌺Fhatt Trah🌺: salam paham yg manis🤭 Renata bakal bingung sama perasaannya sndri
total 1 replies
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
lagi lagi masalahnya dgn orang yg sama


🐡🐡🐡🐡🐡🐡 untukmu thor
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪: bagus deh, iiih mls bgt sama si Vanesa ky yang paling cantik aja, buat apa cantik klo di obral 🤦‍♀️
🌺Fhatt Trah🌺: masalah baru buat renata, yg bikin renata bingung dgn perasaannya sndri nanti. bakal ada hawa hawa cembokur🤭
total 2 replies
Sunaryati
Nah terbayang dan terpesona dengan Renata kan,Mirza.Tidak usah marah dan cemburu Vannesa, Renata tak akan sudi balikan sama sama Mirza. Bahkan Renata juga tidak akan memberitahukan jika Dito anak kandung Mirza. Nantikan saja balasan pembaca lewat Authoor yang ingin membalaskan pengkhianatan kalian.
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
🌷🌷meluncur thor
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪: episodenya yg ya beb,
🌺Fhatt Trah🌺: terima kasih
total 2 replies
Elisabeth Ratna Susanti
kasihan nih ditolak terus lamarannya
Eli priwanti
🌹🌹🌹meluncur
🌺Fhatt Trah🌺: terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!