NovelToon NovelToon
Pesona Majikan BuleKu

Pesona Majikan BuleKu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / Pembantu
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: ninaammar

Menjadi pembantu bukanlah rencana awal Sukma mencari pekerjaan. Setidaknya dengan bekal ijazahnya yang hanya tamat SMA.

Dia berharap bisa bekerja menjadi buruh pabrik, atau karyawan swasta. Himpitan ekonomi memaksa dirinya untuk segera mendapatkan pekerjaan.

Hingga akhirnya seseorang menawarkan pekerjaan sebagai asisten rumah tangga. Tanpa pikir panjang Sukma menerima tawaran kerja yang cukup jauh dari kampung halamannya.

Gimana ya kelanjutan hidup Sukma Ajeng sebagai Asisten Majikan Bulenya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ninaammar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pergi Ke Bali

"Mas Juan, Mas Juan kasian banget kamu Mas. Terkapar di rumah sakit sendirian. Harusnya dari dulu kamu kaya gini. Jadi Aku bisa nikmatin uang asuransi kamu buat senang-senang. Dan Sukma perempuan bodoh itu yang akan membayar biaya rumah sakit ini." decak Sinta tersenyum jahat di hadapan Juan. Wanita licik itu pun keluar meninggalkan ruangan. Berjalan dengan angkuhnya tanpa perduli akan keadaan Juan, suaminya.

Dasar perempuan jalang kamu, Sinta. Tega kamu melakukan itu padaku. Kamu pergi begitu saja tanpa memperdulikanku. Ini semua karna perempuan sialan itu, dia yang sudah membuatku seperti sini. Aku akan membalasmu, Sukma

Kata Juan dalam hatinya tidak menyangka jika, Sinta. Istrinya tega berbuat jahat padanya. Ternyata Sinta hanya menginginkan uang dan hartanya saja. Selama ini dia tidak benar-benar mencintai Juan.

Pantas saja Sinta selalu menolak Juan. Setiap kali dia mengajaknya bercinta. Sehingga Juan ingin melampiaskan hasratnya pada karyawan perempuannya. Terutama pada pekerjanya yang bernama Sukma.

Sukma terlihat menarik dimatanya. Wajahnya memang tidak terlalu cantik, tapi gadis itu punya daya tarik tersendiri. Yang tidak dimiliki oleh gadis-gadis lain. Sukma memiliki senyum yang manis, mata bulat, hidung mungil ditambah bentuk tubuhnya yang indah.Hanya saja penampilannya terhalang oleh baju kumalnya yang lusuh.

"Sukma, ibu lebih percaya pada apa yang putri ibu katakan. Jika kamu melakukan itu, bukan tanpa sebab. Tapi untuk melindungi dirimu dari perbuatan Juan yang kurang ajar padamu." Sukma memeluk tubuh ibunya erat. Tangisnya mulai terdengar, dengan tubuhnya yang gemetar mendekap Ranti. Kohar mengusap punggung putrinya sedih, begitu juga Aldo turut menangis melihat kakaknya akan pergi jauh dengan waktu yang cukup lama.

"Mba Ajeng, kenapa kerjanya jauh?" tanya Aldo polos menatap wajah kakanya sendu.

"Sini, Aldo. Peluk Mba." pinta Sukma merentangkan kedua tangannya. Mendekap tubuh mungil Aldo memeluknya penuh sayang.

"Aldo dirumah sekolah yang pintar. Jangan nakal, dan jangan bikin Ibu sama Ayah marah." pesan Sukma melepaskan diri dari pelukan adiknya. Menatap wajah Aldo sedih.

"Mba Ajeng hati-hati disana. Telpon Aldo kalo Ado kangen." pinta Aldo mengusap pipinya yang basah.

Angguk Sukma tersenyum pahit. Entah bagaimana besok setelah dirinya tidak di rumah untuk beberapa waktu. Gadis itu pasti sangat merindukan keluarganya, serta kampung halamannya.

"Sekarang kita tidur. Besok pagi-pagi sekali Mba harus siap-siap berangkat ke Bali." Mereka keluar dengan langkah lemah meninggalkan kamar Sukma. Sukma pun harus menyiapkan apa saja yang akan dia bawa besok.

Tidak ada yang berbeda dia bekerja di kampungnya sendiri atau di luar kota. Semua tetap sama, pakaian lusuh dengan warnanya yamg nyaris pudar. Membawa beberapa potong pakaian ganti juga barang pribadinya lainnya. Semua dia masukkan kedalam tas coklat ukuran sedang.

****

Alex menghubungi Herman, jika hari ini Sukma benar-benar siap bekerja disana. Alex mengantar Sukma cukup sampai bandara Cengkareng saja. Karena Herman sendiri yang akan menjemput Sukma dan membawanya ke Bali. Untuk bekerja sebagai asisten rumah bosnya selama tinggal di Bali.

Alex pun tiba di halaman rumah Sukma. Mobilnya berhenti tepat di hadapan Sukma, menyapa Sukma dan keluarganya ramah. Sukma pamit pada Ayah, juga ibunya dan Aldo.

Suasana seketika menjadi hening, bagai langit yang terhalang awan hitam. Yang siap menumpahkan hujan. Ranti dan Kohar hanya bisa pasrah melihat Sukma masuk kedalam mobil siver milik Alex.

"Sukma......!" panggil kedua orang tuanya. Mobil bergerak perlahan meninggalkan pekarangan. Sukma menatap ibu dan ayahnya yang masih terus melihatnya dari balik jendela mobil.

Air matanya kembali jatuh dilihatnya Aldo lari mengejar mobil yang dinaikinya. Memanggil namanya.

"Mba Ajeng.....!" Gadis itu terisak kala tangan mungil adiknya melambai memanggil namanya.

***

''Herman, where are you?" panggil Richard menekan pelipisnya yang terasa berat. Berjalan pelan sambil mengedarkan pandangan di sekitarnya.

"Herman!" teriaknya lagi lebih keras dari sebelumnya. Melangkah menuruni anak tangga. Ekor matanya berkeliaran mencari sosok pria yang sudah dia anggap seperti keluarganya sendiri.

Herman yang mendengar suara teriakan bosnya, segera menutup panggilan WhatsApp nya. "Mr, are you awake?" sapa Herman, mendekati Tuannya.

"Herman, siapkan mobil! Saya ada pertemuan pagi ini!" perintahnya pada Herman.

"Anda yakin, Anda baik-baik saja, Tuan?" tanyanya tidak percaya. Jika Tuannya akan pergi ke kantor setelah kejadian semalam.

"Ya, kepalaku masih sedikit pusing." jawabnya sedikit terhuyung menuju kamar mandi.

"Astaga, Aku lupa bilang sama bos. Kalau siang nanti harus jemput asisten baru di Bandara." ujar pria itu menepuk jidatnya.

Usai mandi Richard bersiap mendatangi kantor barunya. Yang sudah dia persiapkan sebelumnya satu bulan sebelum datang ke Bali. Disana para relasinya siap menunggu kedatangannya di meja pertemuan.

Richard turun dari lantai atas menuju ruang makan. Mencari sesuatu yang bisa dia makan sebelum ke kantor. Dilihatnya segelas susu dengan roti bakar. yang diolesi keju, dan coklat tersaji dia atas meja.

Pria berparas tampan itu mencebikkan bibirnya, meraih segelas susu meneguknya tanpa menghabiskannya. "Sungguh membosankan." keluh Richard tanpa menyentuh sarapannya. Menyambar jas, dan tas kerjanya yang tergelatak di kursi makan.

"Tuan, biar saya antar saja ke kantornya," ucap Herman menawarkan diri.

"Tidak perlu. Saya berangkat sendiri saja." ujarnya, membuka pintu mobil yang terkunci secara sistem.

"Siang nanti asisten baru kita tiba sekitar pukul 2 siang, Tuan." kata Herman memberitahu bosnya. Richard melirik arlojinya sekilas sebelum masuk kedalam mobil.

"Oke. Kamu urus saja semuanya." titahnya masuk kedalam duduk di depan mesin kemudi. "Oh, ya. Satu lagi, jangan biarkan asisten baru itu membersihkan kamar pribadiku tanpa seizinku." pesan Richard dengan serius.

"Baik Tuan," jawabnya cepat.

Dilain tempat Sukma duduk di awak kabin pesawat, dengan perasaannya yang campur aduk. Baginya naik pesawat adalah pengalaman pertamanya disepanjang perjalanan hidupnya. Perasaan takut itu pasti sebab, dia sering mendengar pesawat jatuh, dan tenggelam di tengah samudera. Melalui saluran berita yang dia dengar di televisi.

Sesekali dia melirik kearah jendela, yang memperlihatkan keindahan langit biru. Berserta awan putih bagai gumpalan salju. Dia merasa sedang berada di negri atas awan begitu indah dan cantik.

Disaat dia mulai memejamkan kedua matanya karena takut. Tiba-tiba suara lembut pramugari cantik berdiri di depannya menawarkan sesuatu dalam bahasa inggris.

Sontak Sukma kembali membuka kedua matanya tersenyum kaku. Membalas sapaan wanita cantik juga anggun. Menawarkan minuman juga makanan selama dalam perjalanan menuju Bali.

"Maaf Nona, saya tidak mengerti apa yang Anda katakan." ujar Sukma tidak mengerti. Pramugari cantik itu tersenyum menatap wajah polos Sukma, lalu kembali mengulang pertanyaaa ucapannya kedalam bahasa indonesia.

Sukma hanya bisa tersenyum sambil melambaikan tangannya ke udara. Sebagai tanda jika dia tidak ingin makan atau minum sesuatu. Karena dia sedang menahan pusing dikepalanya. Perutnya juga mual seperti mau muntah.

Gadis itu mengalami mabuk udara karena tidak terbiasa bepergian jauh, kepalanya pusing akibat guncangan awak kabin yang menabrak awan. Sukma kembali menutup kedua matanya agar bisa tertidur dan lupa jika dia sedang mabuk berat.

Maaf, Sukma. Abang cuma bisa antar kamu sampai Bandara. Nggak usah takut. Kamu tinggal duduk manis aja di dalam pesawat, sampai pesawat mendarat di Bandara Gusti Ngurah Rai. Disana kamu akan dijemput teman Abang, namanya Herman.

Kata-kata itu yang Sukma ingat sebelum masuk kedalam kabin.

1
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Ditunggu kelanjutannya author.
Endang Niyatmi
saya suka ,lanjutkan
NNM: terima kasih readerku kalian semangatku buat lanjut maaf up lama krn siang kerja
total 1 replies
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Sabar ya Richard, setidaknya saat ini Sukma mau tinggal di Mansion bersama kamu, Sukma butuh waktu karena terguncang setelah apa yang kamu lakukan pada Sukma, beri dia waktu utk menenangkan diri yg penting kamu tetap memantau dan bertanggung jawab atas perbuatan yang kamu lakukan, meskipun sebenarnya kalian berdua adalah korban.
NNM: temenin otor sampai end ya ..mksh dukungannya kalian semangatku😘
total 1 replies
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Sabar ya Richard, semua emang salah kamu yang telah merenggut kesucian Sukma dan saat ini Sukma depresi karena kehilangan mahkota yang sangat berharga, jika nanti Sukma udah sedikit tenang, maka jalan satu-satunya adalah kamu harus bertanggung jawab untuk menikahi Sukma apapun yang terjadi.
NNM: terima kasih untuk komennya readerku. jangan lupa tinggalkan jejak vote dan bunganya buat otor semangat salam sehat slu😍
total 1 replies
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Semoga Richard tanggungjawab setelah apa yang dia lakukan pada Sukma, apalagi selama ini juga Richard menyukai Sukma dan mereka berdua sama2 melakukan yang pertama, meskipun saat itu Richard memperkosa Sukma karena pengaruh obat yang diberikan Agatha.
Esther Alviah Ekawati Ndoen: saya juga alur cerita nya
NNM: Yang sudah mampir dikaryaku terima kasih semua salam sehat slu
total 3 replies
Esther Alviah Ekawati Ndoen
Kasihan Sukma, udh dirudapaksa majikan nya yg terpengaruh obat
Menci Ani
Mana ke lanjutan nya tor
NNM: mksh dukungan semangatnya pst diusahakan. karena siang capek kerja mlm nulis dah nguantukkkk berat..hhh mksh semua yg mampir disini.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!