Pesona Majikan BuleKu
Sukma Ajeng, gadis 20 tahun yang baru saja melakukan resign dari pekerjaan. Dia bekerja di sebuah Toko bangun Jaya yang jaraknya tidak jauh dari rumahnya.
Setiap hari Sukma berjalan kaki dari rumah menuju tempat kerja. Sebuah toko besar yang ada di wilayahnya, menyediakan barang, dan alat bangunan lainnya.
Gadis itu terpaksa harus meninggalkan pekerjannya yang baru 6 bulan ia jalani. Karena sikap bos prianya yang genit, serta istri bosnya yang over thinking.
Membuatnya tidak nyaman berada di tempat kerja. Juan, nama bos prianya yang kadang suka melakukan perbuatan tidak senonoh pada karyawan wanita. Terutama pada pekerjanya yaitu, Sukma.
"Maaf Pak Juan, mulai besok pagi Saya tidak bisa melanjutkan pekerjaan Saya." ujar Sukma pada bosnya yang genit itu.
"Kenapa tiba-tiba kamu ingin risen, Sukma? Apa gajimu kurang?" tanya Juan ingin tahu alasan Sukma.
"Ee... Bukan. Bukan masalah gaji, Pak. Saya ingin mencari pekerjaan lain. Saya ingin mencari pengalaman kerja diluar sana." jawab Sukma memberi jawaban yang menurutnya masuk akal.
"Tapi Saya tidak memberimu izin, atau menerima alasan kamu untuk risen dari sini." jelas Juan menolak permintaan Sukma.
"Kenapa tidak? Saya berhak mengajukan risen. Karena Saya tidak terikat hutang-piutang apapun disini." Tegas Sukma bangkit dari duduknya.
Juan memutari tubuh Sukma yang selalu nampak menarik dimatanya. Sukma masih muda, cantik, memiliki body gold layaknya seorang foto model.
Dengan beraninya Juan menyentuh bahu Sukma, menggiring tubuhnya berada tepat dihadapannya.
"Anda jangan kurang ajar!" bentak Sukma marah. Menunjuk wajah Juan denga jarinya.
"Jangan sok jual mahal, Sukma. Perempuan ingusan kaya kamu cuma butuh belaian, dan uang. Jangan sok suci kamu!'' tunjuk Juan balik.
Plakkk!
Sukma menampar pipi Juan yang bicara kurang ajar dengannya. Gadis itu segera melangkah meninggalkan toko, yang semua pekerja satu persatu telah pulang. Karena jam operasi mereka dimulai pukul 7.30 sampai pukul 4 sore.
Yang hanya menyisakan Juan dan Sukma. Sukma sengaja pulang sedikit terlambat, karena dia pikir besok dia tidak akan lagi masuk kerja. Dan mencari pekerjaan lain yang lebih cocok, juga nyaman untuknya.
"Sukma!" teriak Juan mengejar Sukma yang sudah hampir sampai pintu depan toko.
Juan menarik lengan Sukma kencang, menarik tangannya kembali masuk kedalam toko.
"Lepaskan tanganku!" Jerit Sukma agar ada orang yang mendengar teriakkannya.
"Kamu pikir kamu bisa pergi begitu saja, Ha! Rasakan ini," Juan menampar balik wajah Sukma.
"Ah...Sakit." pekiknya, berusaha melepaskan cengkeraman tangan Juan. Yang memaksa Sukma kedalam pelukannya.
"Lepaskan aku! Laki-laki bejat!"
Juan terus saja memaksakakan diri, memeluk Sukma yang sejak tadi berteriak dan memukul wajah, juga dadanya dengan tangannya.
"Ayo, berteriaklah sampai pita suaramu putus." ucapnya sambil menyusuri wajah gadis itu.
Sukma berusaha meraih benda apapun disekitarnya. Sebuah gelas berisi minuman, berhasil diambilnya. Dan memukul kepala Juan dengan gelas ditangannya. Seketika Juan melepaskan tubuh Sukma dalam dekapannya.
Memegangi kepalanya yang sudah mengeluarkan cairan kental berwarna merah. Tubuh Sukma gemetar ketakutan, wajah basah penuh peluh menghindari jangkauan tangan Juan.
Secepat tupai Sukma lari dari toko, meninggalkan Juan yang jatuh terkapar menahan sakit dikepalanya.
***
Setibanya di rumah Sukma menutup rapat pintu depan rumahnya. Menyandarkan tubuhnya yang basah penuh keringat dibalik pintu.
Deru nafasnya yang memburu, serta pacuan jantungnya yang memompa aliran darahnya lima kali lebih cepat. Membuat dadanya naik turun tidak beraturan, mengusap kucuran air yang membasahi pipi juga lehernya.
"Ketangkap!" pekik Aldo menangkap tubuh kakaknya yang gemetar hebat.
"Aaaaa! Pergi!" teriak Sukma takut.
"Ka Ajeng, kenapa?" panggil Aldo. Hany adik Sukma saja yang menyebut dirinya dengan panggilan Ajeng.
"Aldo!" sebut Sukma lalu memeluk tubuh damai adiknya.
"Sukma, kamu sudah pulang?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Menci Ani
Mana ke lanjutan nya tor
2024-08-23
1