NovelToon NovelToon
Our Love Journey

Our Love Journey

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:608
Nilai: 5
Nama Author: Renjana

Membahagiakan memiliki sahabat yang baik dan seorang crush yang sangat perhatian. Tapi dibalik itu semua, perjalanan cinta tak selalu bahagia. Masa lalu yang belum usai menjadi ujian disaat mereka memutuskan ke jenjang yang serius.
Masa lalu yang hadir diantara mereka, juga cobaan yang silih berganti. Akankah mereka bisa mengatasi dan melaluinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Renjana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6

"Kefin?" mereka berkata bersamaan. Lalu Jimy dan Kefin berebut mendekati Verlie.

"Kamu Verlie? Cantik sekali..." puji Jimy.

"Terimakasih Jim!" ucap Verlie senang.

"Ehem!" Naja berdehem, kedua sahabatnya menepi.

"Sudah selesai kan? Ayo!" ajaknya tanpa melihat Verlie. Mereka bertiga saling bertatapan lalu mengangkat bahu. Verlie menyambut uluran tangan Naja yang langsung membawanya ke lengannya untuk digandeng.

"Main gandeng aja," goda Kefin.

"Berisik!" jawab Naja tanpa melihat. Terlihat telinganya memerah. Jimy dan Kefin bertepuk tangan. Ternyata benar dugaan mereka, Verlie itu cantik bahkan tanpa polesan make up. Apalagi saat ini yang wajahnya sudah full make up. Meski Naja terlihat menyangkal, tapi keduanya bisa menarik kesimpulan bahwa Naja menyukai Verlie.

"Aku rasa aku menyukai Verlie," ucap Jimy dengan pandangan melayang. Kefin langsung memukul bahunya tanpa berkata apa-apa. Ia keluar dari salon diikuti Jimy sambil sedikit berlari.

Suasana pesta malam itu sangat terlihat mewah. Pengantin yang mengenakan pakaian serba putih dengan lampu latar berwarna biru membuat semua terpana. Makanan dan minuman terus keluar seperti tanpa henti karena ramainya undangan. Live musik juga terdengar mengalun lembut.

"Katanya ini tidak ramai, kenapa gedung ini terasa penuh?" gumam Verlie.

"Apa kamu tidak nyaman?" tanya Naja yang menggandeng tangannya, sedangkan tangan yang sebelah lagi tanpa sadar mengelus punggung tangan Verlie yang melingkar di lengannya.

"Tidak juga, kupikir ini pesta tertutup untuk teman dekat saja," jawab Verlie.

"Ayo kita duduk dulu!" ajaknya. Verlie duduk dan Naja dengan sigap mengambilkan makanan dan juga minuman untuk mereka berdua.

"Tidak apa jika kutinggal sebentar?" tanya Naja.

"Kau mau kemana?" tanya Verlie.

"Aku menemui temanku diujung sana sebentar. Jangan kemana-mana, aku akan kembali," ucap Naja. Verlie mengangguk sambil mengikuti kemana arah perginya Naja. Terlihat ia menyapa beberapa orang yang sudah berumur. Ia juga terlihat mengobrol sebentar dan tertawa. Terlihat semakin menawan. Sayang dengan Verlie ia terlihat kaku. Bahkan sekedar memujinya saja tidak ada.

"Huuufffft..." Verlie menarik napas dan membuangnya kasar. Ia menyuap makanan pembuka sambil berusaha menikmati alunan musik.

"Nona, boleh duduk sebentar di sini?" ucap seseorang memakai kemeja putih dengan tuksedo.

"Tapi..."

"Sebentar saja!" ucapnya tak mengindahkan protes Verlie. Ia meminum minumannya sambil mengetik sesuatu di ponselnya. Lalu meletakkannya diatas meja.

"Maaf tapi bisakah..."

"Aaah... Kenalkan, namaku Joe. Siapa namamu?" tanyanya.

"Verlie," jawabnya singkat.

"Secantik orangnya, dengan siapa kamu kesini?" tanyanya. Verlie memutar kepalanya mencari keberadaan Naja. Tapi dia tidak ada di tempat terakhir ia melihatnya.

"Aku!" jawab Naja singkat, meletakkan minumannya di meja.

"Ternyataaaa..." lalu tanpa pamit Joe segera beranjak dan pergi dari sana.

"Lain kali jangan meladeni orang yang tak dikenal!" ucap Naja.

"Tidak," jawab Verlie yang mulai memakan hidangan utamanya. Naja melihat Verlie makan dengan lahap tanpa mempedulikan sekitarnya. Berbeda sekali dengan beberapa teman wanitanya yang akan fokus padanya dan hanya memakan sedikit makanan dengan alasan kenyang. Padahal mereka tidak mau terlihat lapar di depan Naja.

"Sudah selesai? Aku akan mengajakmu berkeliling," ucap Naja. Tapi belum beranjak, beberapa teman Naja menghampirinya dan ikut bergabung. Naja mengenalkan Verlie pada semua orang yang silih berganti datang ke mejanya.

"Pantas saja tidak terlihat, ternyata menjaga seseorang," ucap temannya. Naja hanya tertawa dengan godaan teman-temannya.

"Ayo, kita ikut dansa!" ajak Naja sambil menarik tangan Verlie.

"Eeeh apa? Tapi aku tidak bisa!" ucapnya.

"Rileks saja, aku akan mengajarimu," ucap Naja sambil membawa Verlie ke lantai yang disediakan untuk acara penutup.

Verlie berputar menghadap Naja karena diarahkan pria itu. Lalu dengan cepat ia meraih pinggang sebelah kiri Verlie, sementara tangan kanannya menggenggam tangan Verlie.

"Letakkan tanganmu di bahuku, melangkah perlahan," instruksi Naja. Verlie mengikutinya.

"Jangan menunduk! Tatap aku!" ucap Naja lagi. Verlie mengangkat wajahnya dan melihat tepat di manik Naja. Verlie merasa malu ditatap sendu oleh Naja, selama ini Naja menatapnya sambil mengejek. Kini ia merasa Naja seolah mengintiminya. Verlie menunduk kembali menyembunyikan wajahnya.

"Ver..." panggilnya lembut. Sontak membuat jantung Verlie sedikit berdetak kencang mendengar suara Naja di telinganya. Bahkan seolah suara musik berhenti.

"Sudah! Aku lebih nyaman begini," ia menunduk menyembunyikan rona merah di pipinya.

"Baiklah!" ucap Naja sedikit tersenyum. Lalu tangannya mengarahkan kedua tangan Verlie memegang belakang lehernya, sementara ia memeluk pinggang Verlie. Verlie mendongak dan melihat Naja tersenyum. Kembali semburat merah mewarnai pipinya.

"Shit!" ucap Naja.

"Kenapa?" tanya Verlie bingung.

"Tidak apa-apa. Ikuti saja gerakanku, jangan terlalu banyak bergerak!" perintahnya membuat Verlie bingung. Tapi ia segera sadar akan sesuatu dibawah sana yang terasa mengganjal. Verlie menunduk kembali. Ia bingung harus bagaimana.

Setelah lagu pertama, Naja tak memberi jeda. Mereka melakukan sekali lagi. Kali ini debar jantung Verlie sudah lebih baik.

"Nanti pulang ke rumahku ya," ucap Naja. Verlie mendongak dan menatap Naja penuh tanya.

"Kenapa?"

"Ini sudah hampir tengah malam. Tenang saja, ada kamar kosong di sana. Jimy dan Kefin lebih sering menginap juga. Tidak hanya kita," bisik Naja membuat bulu kuduk Verlie meremang. Tak punya pilihan lain selain mengangguk. Hampir tengah malam akan sulit mencari kendaraan. Untuk meminta diantar pun rasanya Verlie merasa tak enak sesudah apa yang mereka lakukan untuknya.

Satu jam kemudian, Verlie dan Naja berpamitan pada pengantin. Rupanya teman semasa kuliahnya dan beberapa teman lainnya juga melakukan yang sama. Menjadi ajang reuni kecil.

"Ternyata sudah move on..." beberapa diantara mereka mengejek dan menyindir Naja dan menatap Verlie sambil tersenyum.

"Hmmm..." jawab Naja singkat tanpa bicara seperti biasa.

"Hei! Masih irit bicara. Apa dia berkomunikasi dengan baik?" tanya temannya pada Verlie.

"Atau dia cuek?"

"Kamu layak dapat seseorang yang bisa diajak bicara,"

"Dia tidak bisa romantis hmmm?"

Pertanyaan demi pertanyaan yang terlontar membuat Verlie bingung haus menjawab bagaimana.

"Nyatanya, kami baik-baik saja, permisi!" Naja menggandeng tangannya dan mencium puncak kepala Verlie lembut. Verlie tersenyum senang dengan rona merah di pipinya. Membuat mereka terdiam. Naja segera berpamitan pada pengantin, mengabaikan foto bersama dan melenggang turun panggung dengan menggandeng mesra Verlie.

Verlie yang sudah diberitahu sebelumnya untuk membantu Naja mengikuti akting pria itu. Seolah ia menjadi wanita paling beruntung dan paling bahagia. Meski nyatanya mereka hanyalah sepasang kekasih pura-pura.

Naja menggandeng tangan Verlie dan masih membelai punggung tangannya saat mereka menuruni undakan tangga di depan gedung resepsi.

"Hmmmm... Dari sekian banyak tempat, di sini kita akhirnya bertemu," Joe bertepuk tangan di undakan paling bawah. Membuat Naja memelankan langkahnya diikuti oleh Verlie yang masih bertanya-tanya tentang Joe.

"Menyingkirlah!" ucap Naja dingin.

"Seperti biasanya hmmm? Ku sarankan kau berhati-hati dengan pria dingin itu. Dia hanya bisa memanfaatkan para wanita," ucapnya menunjuk Naja. Verlie hanya menatap Naja yang menatap Joe dengan mata sedikit menyipit. Ada apa diantara mereka?

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!