Setelah akadnya bersama sang suami, Aleta mengetahui fakta yang menyakitkan. Laki-laki yang baru beberapa jam menjadi suaminya ternyata selama ini mengkhianatinya. Lebih menyakitkan lagi selingkuhan dari sang suami yakni orang terdekatnya. Aleta hancur, hidupnya tak berati lagi, namun ia tak ingin hidupnya sia-sia untuk laki-laki yang telah mengkhianatinya. Ia bersumpah akan membalas rasa sakitnya kepada kedua orang yang sekarang menjadi incaran atas rasa sakit hatinya.
Namun siapa sangka? setelah mendapatkan kehancuran dalam hidupnya, Aleta justru dipertemukan dengan seorang laki-laki yang akan merubah hidupnya, ia juga yang membantu Aleta membalaskan dendam.
Arfandra Nanggala, laki-laki mapan,tampan, juga sangat pintar dalam bersandiwara, menyembunyikan setatus dirinya juga termasuk bagian dalam sandiwara Arfandra.
"Kamu tidak ingat perjanjian kita diawal?"
"Untuk sekarang aku masih ingat, tapi tidak tahu ke depannya."
Damn
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riria Raffasya Alfharizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian 6
Yang namanya hubungan sudah lama pasti ada kalanya atau berada di titik bosan, dan itu mungkin pernah terjadi dengan Dipta, semua tergantung pada diri masing-masing, bisa atau tidaknya membuat kebosanan pada hubungan lama menjadi sebuah percikan api cinta yang terus akan menyala.
Dipta gagal dalam hal itu, ia sudah kalah telak sampai akhirnya tanpa disadari olehnya ia sendiri mengkhianati Aleta yang sudah menaruh kepercayaan penuh dengan dirinya. Itu dulu, sebelum Aleta mengetahuinya dan masih berpura-pura bodoh di depan laki-laki itu.
"Sayang, hari ini aku pulang terlambat lagi sepertinya," ujar Dipta disaat sarapan bersama mereka.
Devina masih berada di sana. Setelah mendengar cerita Aleta, gadis itu jadi setuju untuk menginap, bahkan jika bisa ia akan kembali menginap untuk menjaga keperawanan Aleta agar tidak sampai bobol karena laki-laki buaya seperti Dipta. Namun Devina masih merasa kesal karena Aleta masih merahasiakan perempuan yang menjadi selingkuhan Dipta.
"Nggak papa kok kak, kakak kan kerja juga untuk aku, semangat ya?" balas Aleta seraya tersenyum tipis untuk Dipta.
Sebelum akhirnya ia melirik Devina yang memasang wajah risih mendengar ucapan Aleta barusan.
Aleta sendiri tidak jauh berbeda dengan Devina. Ia bukan hanya risih lagi dengan kata-katanya yang keluar dari mulutnya begitu manis untuk Dipta, tetapi juga muak, entah hal semacam itu akan terjadi sampai kapan, yang jelas untuk saat ini, Aleta memilih untuk pura-pura tidak tahu demi kedua orang tuanya.
Pernikahan mereka baru berjalan kurang lebih 2 minggu, tidak mungkin ia meminta pisah tanpa alasan yang tepat. Jika ia berterus terang, keluarganya pasti akan hancur.
Aleta tidak mau melihat kedua orang tuanya hancur, tetapi melihat Dipta dan Alesa hancur sangat ingin Aleta lakukan. Ia sedang mencari cara untuk itu.
"Aku berangkat ya?" Dipta mencium kening Aleta sebelum kepergiannya.
"Kak," panggil Aleta dengan manja.
Ini yang selalu Aleta lakukan setiap kali ia menginginkan sesuatu. Ia akan menjadi gadis manja disaat Dipta akan pergi dan tidak berkesempatan untuk melakukan apa-apa dengannya.
Mendengar suara merdu Aleta ketika memanggil Dipta membuat Devina menggeleng. Namun lagi-lagi gadis itu merasa mual setelah tahu hubungan keduanya. Dibalik interaksi manis keduanya ternyata menyimpan bom besae yang siap meledak kapan saja.
"Kenapa Ta?" tanya Dipta mengurungkan niatnya untuk melangkah.
"Aku boleh kerja kak? Bosan di rumah terus," ujar Aleta tersenyum sangat manis.
Dipta tidak langsung menjawab, Aleta bisa tahu dari raut wajah Dipta jika laki-laki itu tampak kurang setuju dengan keinginannya.
"Itu, kita bahas nanti ya Ta, sekarang aku berangkat dulu," ujar Dipta lagi yang hanya dibalas Aleta dengan anggukan kepala.
"Hati-hati kak Dipta."
Itu bukan suara Aleta, melaikan suara Devina yang sedang meledek Aleta setelah mendengar jawaban Dipta tadi.
Sementara Aleta sendiri memilih untuk tidak bersuara, kesal dengan jawaban Dipta yang terkesan keberatan dengan permintaannya tadi.
"Mampus lo nggak dibolehin kerja," ledek Devina membuat Aleta meliriknya malas.
"Bantuin kek," kesalnya.
"Kalem dong. Tau gue lo butuh banget kerja untuk menghindar, tapi nggak langsung gini juga dong, masa iya baru nikah tetiba lo udah mau kerja aja?"
"Gue nggak mau ya sampai tuh laki mokondo maksa gue buat ngelayani dia," kesal Aleta.
"Takut banget di unboxing sama suami, situ sehat?" ledek Devina langsung didorong Aleta agar gadis itu segera pulang.
"Mending balik deh lo, nambah-nambahin aja lo," usir Aleta.
"Yakin ngusir? Nggak gue bantu tau rasa lo," ujar Devina terjeda.
"Gue balik ya? Baik-baik lo di rumah, nanti gue kabari deh kalau ada loker yang cocok cocok buat lo."
Setelah kepergian Devina. Aleta kembali ke rumah dan mulai sibuk dengan benda pipih yang selalu ia bawa kemana-mana. Aleta mulai mencari lowongan pekerjaan untuknya.
"Pokoknya gue harus dapat kerjaan secepatnya," ujar Aleta penuh ambisi.
Sekitar pukul 2 siang. Devina menghubunginya dan meminta keduanya untuk bertemu di sebuah kafe terdekat. Aleta tanpa banyak berpikir lagi langsung mengiyakan ajakan Devina dan segera bergegas kelua. Namun sebelumnya ia sempat meminta ijin terlebih dahulu dengan Dipta. Dan karena hal itu kini Dipta di kantornya merasa sedikit terusik mengingat Aleta yang sedang pergi keluar tanpanya.
Cih, tingkah Dipta sangat berlebihan sekali. Aleta hanya pergi ke luar sudah membuatnya khawatir, ingatkan Dipta jika ia tidak secinta itu dengan Aleta sampai mengkhianatinya, apa lagi selingkuhannya orang terdekat Aleta.
"Lama bener beb? Ijin dulu sama suami mokondo lo?" tanya Devina setelah Aleta menemuinya.
"Lewat chat doang elah."
"Gimana? Ada info apa? Capek gue dari tadi cari lewat online," jelas Aleta seketika membuat senyum Devina mengembang.
"Cocok, gue ada loker buat lo, tapi sebelumnya lo bilang makasih dulu ke gue," ujar Devina sontak membuat Aleta mendelik.
"Najis, belum apa-apa udah gila makasih aja lo," tolak Aleta membuat Devina mencebik.
"Ini ada lowongan di perusahaan om gue Ta, nggak tahu sih sebagai apa, tapi yang jelas di tempat kerja om gue tuh termasuk perusahaan besar Ta, lo coba lamar langsung aja ke sana biar jelas," jelas Devina seraya menyerahkan beberapa lembaran kertas yang sudah tercantum tulisan jika membutuhkan karyawan.
"Aaaa makasih bebeb, ternyata lo nggak seburuk itu," ujar Aleta semakin membuat Devina kesal.
"Anjir, udah dibantu masih aja lo."
Pertemuan keduanya tidak berlangsung lama memang, karena Aleta akan mempersiapkan berkas-berkas yang diperlukan untuk melamar pekerjaan. Aleta berniat untuk pergi ke perusahaan tersebut besok, dengan atau tanpa ijin Dipta akan tetap Aleta lakukan.
Seperti ucapan Dipta tadi. Pukul 5 sore sudah terlewati, dan bahkan kini sudah pukul 8 malam namun Dipta belum sampai di rumah, itu tandanya cowok itu kembali lembur, entah memang lembur atau hanya alasan saja Aleta tidak mempermasalahkan, yang jelas dengan telatnya Dipta pulang itu suatu keberuntungan untuknya.
"Mending gue tidur dulu untuk mengamankan diri," ujar Aleta sengaja tidur di kamar tamu seperti tadi malam ketika tidur dengan Devina. Bahkan Aleta sengaja menguncinya untuk berjaga-jaga.
Masa bodoh dengan Dipta yang nantinya akan marah karena tindakannya. Memangnya Dipta pikir Aleta tidak marah setelah tahu jika ia mengkhianati gadis itu, Aleta tidak hanya marah tetapi juga kecewa.
Dan benar saja Dipta dibuat terdiam dengan amarah dalam dirinya ketika sampai rumah. Gadis itu tidak menyambutnya seperti harapannya, Dipta mengira jika Aleta sengaja menghindar karena keinginan gadis itu tadi pagi.
Setelah selesai mandi, Dipta berniat menghampiri Aleta yang berada di kamar tamu, jika di kamar mereka tidak ada gadis itu, makan dimana lagi gadis itu tidur selain di kamar tamu.
"Ta, tata."Dipta mencoba mengetuk pintu kamar tersebut. Namun nihil tidak ada jawaban atau pun suara dari dalam.
"Ta.. Kamu belum tidur kan sayang?" teriak Dipta berusaha membuka pintu kamar tersebut, namun lagi-lagi Dipta dibuat terkejut setelah tahu jika pintu kamar dikunci oleh Aleta.
"Sial, bisa-bisanya kamu kaya gini. Apa yang buat kamu berubah Tata?" gumam Dipta.
mau tau Fandra berapa lama redmoon nya😁😁🤭🤭🤭
cm seminggu paling kl ga 9 harian laaah.
tp kan hbs itu lgsg bs unboxing kq😁😁
sabar ya mas Fandra😉
nanti bakal ada masa masa indah pernikahan sm Tata🥰🥰
kenapa ketahuan nya setelah menikah.....
Dasar Dipta buaya kadal buntung. udah punya istri hamil masing aja jajan sana sini. awas aja Alesa bakal kena penyakit nya ntr😌😌😌
di dukung kq mas Fandra biar Arfanda Junior nya segera rilis dan mba Tata jg jd lupa sama dendamnya. biar fokus aja sm dede emes nya🤭🤭