"Manusia tidak dapat dikalahkan selama ia masih percaya kepada dirinya sendiri"
Arya masih benar-benar tak percaya jika ia harus terseret ke dalam dunia berandal. Ia hanya ingin menjalankan kehidupannya dengan tenang dan damai di kota barunya.
Suatu hari ia mendapat masalah dengan salah satu pentolan Geng "Mandala" yang terkenal di sekolahnya. Namun karena bantuan dari seseorang, ia berhasil mengatasi pentolan Mandala yang mengakibatkan ia malah menjadi buronan kelompok-kelompok yang lebih besar. Lagi-lagi orang tersebut membantunya mengatasi gangster tersebut, merasa berhutang budi, ia akhirnya mengemban misi balas budi pada pemuda yang menolongnya membereskan permasalahan berandal di kota dan mengasah ilmu bela dirinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ryuu Ajaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 15 : Mandala menyerang??
...Note : Mandala Gank, gangster yang berkuasa di sektor timur bagian utara meliputi seluruh Shouten dan bagian utara Houshen....
..."Oh ya... aku membawa Arya kemari untuk ku perkenalkan pada seluruh perwira tinggi" Leon menepuk pundak Arya....
...Arya termangu mendengar pernyataan Leon, diperkenalkan karena apa, kalimat tersebut yang sedang berputar-putar di kepalanya....
..."Arya akan menjadi pelengkap dari Divisi Shinigami yang berjumlah 9 personel. Dengan ini, genap sudah menjadi 10 anggota" Imbuh Leon....
...Semua hadirin bertepuk tangan karena Arya yang baru saja masuk langsung menjadi seorang perwira tinggi....
..."Jadi emang gini yang namanya kekuatan bucin... haha" Gumam Ian....
...Usai pertemuan tersebut, seluruh anggota Shinigami dan wakil ketua divisi dipersilahkan untuk pulang....
...Suasana gedung pemuda berbalik menjadi sangat sepi, menyisakan empat pilar beserta Arya, si anak baru....
..."Selamat Arya, kamu sudah diterima menjadi bagian dari kelompok Ashura" Ryan memberi ucapan selamat....
...Arya hanya diam mencerna keadaan yang terjadi. Tak bereaksi atas apa yang dihaturkan oleh Ryan barusan....
..."Eh... ang.... anggota??" Arya terkejut tak karuan....
..."A... aku?? anggota Ashura??"...
..."Bukan, kau perwira... bisa masuk menjadi bagian dari Shinigami adalah prestasi yang bagus" Ucap Ariz....
..."Benar, banyak anggota yang berebut posisi ke sepuluh... selamat atas terpilihnya dirimu" Jelas Leon...
..."Tu... tunggu, kenapa harus aku??" cecar Arya...
..."Karena diantara orang-orang diluar sana, hanya kau yang mencuri hatiku" Leon tersenyum menampakkan lesung pipinya....
..."Tunggu... mencuri hati?? Leon belokk kau ternyata" Celetuk Ian....
..."Enak aja ya... Aku masih waras" Leon mengejar Ian yang terus berlari menghindarinya....
...Ryan dan Ariz hanya tepok jidat melihat tingkah mereka berdua, termasuk Arya. Ia baru tahu jika dibalik tampang dinginnya, Leon tetap menyimpan sifat kekanak-kanakan....
..."Sialan... ahh udah dong ngejarnya, nanti aku cium loh~" Goda Ian yang berbalik menatap Leon....
..."ha... i.. idihh amit amit" Leon yang merasa geli berhenti mengejar Ian....
..."Kalian gak malu diliatin Arya" Seru Ariz dari kejauhan....
..."Sampai mangap noh dia liatnya, saking kagetnya" Sambung Ryan....
..."Ahh tidakk bang leon... eh maksudku, Ketua hehe" Arya menggerak-gerakkan tangannya sebagai isyarat....
...Leon dan Ian yang salah tingkah kemudian berlagak dingin, menghampiri mereka dengan nafas kembang kempis....
...Mereka melanjutkan dengan perbincangan kecil, sekedar untuk mengisi kegabutan....
...Tak lupa mereka juga memberitahu pada Arya apa saja tugas dari Shinigami dan juga kegiatan yang selama ini mereka lakukan....
...Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 21.22 malam, mereka segera membubarkan diri dari area tersebut....
...Arya dan Leon segera pergi meninggalkan Gedung kosong tersebut menuju kediaman Om Bram....
...Motor mereka terus melaju di tengah jalan beraspal yang tersorot cahaya lampu tersebut....
... Kerlip bintang satu persatu mulai bermunculan menandakan bahwa waktu sudah semakin larut....
..."Ehe... Ketua... kenapa kau langsung memasukkanku ke Divisi Shinigami??" Arya masih merasa bingung....
..."Bukankah aku sudah menjawabnya tadi??" Leon menjawab pertanyaan tersebut seadanya....
..."Aku tak merasa itu adalah jawaban yang sebenarnya ketua" Tukas Arya....
...Leon tak menjawab, ia masih fokus pada motor yang ia tumpangi. Arya merasa berkecil hati karena tak mendapat jawaban dari Leon....
...Ia juga merasa tak enak pada anggota lain karena bisa masuk Shinigami jalur orang dalam. Padahal ia ingin berproses dari bawah, menjadi anggota biasa....
...Leon menekan rem usai motornya berlabuh di depan gerbang kediaman Arya. Arya segera turun dari motornya dan bersiap memasuki gerbang....
..."Arya.. "...
...Arya berhenti sejenak, tak melanjutkan langkahnya karena panggilan dari Leon. Ia segera berbalik badan menanggapi panggilan pemimpinnya tersebut....
..."Iya, kenapa ketua??"...
..."Pertanyaanmu tadi... aku memasukan dirimu ke Shinigami, karena aku ingin kau bisa belajar mengolah keterampilan beladiri seperti yang kau dambakan dengan anggota lain"...
... "Kau tahu kan, Shinigami walaupun hanya 9 anggota, namun semuanya memiliki pengalaman tempur yang luar biasa"...
... "Jadi ku harap kau tak berkecil hati. Aku hanya ingin menepati janjiku pada Kirana untuk membimbingmu" Pungkas Leon....
...Arya tersenyum puas dengan penuturan dari Leon. Ia bisa memahami apa yang Leon maksudkan, Arya mengangguk kecil sebagai tanda terimakasihnya....
..."Oh ya... berhenti memanggilku ketua, aku muak mendengarnya" Seru Leon dengan raut kesal....
..."Ehh.. Lalu aku harus memanggil apa??...
..."Terserah, yang penting jangan ketua... yaa, panggilan yang sekiranya seakan tak ada batasan antara kita berdua" Leon membenarkan posisi helmnya....
..."Baiklah aku pergi dulu, titip salam ke kakak" Leon berputar arah dan segera melaju meninggalkan Arya yang masih terpaku di tempat....
...Samar samar suara motor Leon menghilang tertelan kesunyian malam. wujud kendaraannya juga hilang terbawa gelapnya malam....
...Arya segera masuk ke dalam rumahnya, mendapati kakaknya sedang meringkuk menonton acara TV kesukaannya....
..."Kak dapet salam" Arya berbasa-basi....
..."Salam?? dari siapa??" Kiran menanggapinya dengan acuh tak acuh...
..."Dari Senior Leon" Arya melenggang pergi, menuju tangga kamarnya....
..."Owh... hahh!!"...
......................
...Arya menyeret tubuhnya yang letih menaiki tangga tersebut. Sampailah ia di depan pintu kamarnya, dan dengan sisa tenaganya ia membuka pintu kamar yang sedari tadi mengatup rapat....
...Brukk!!!...
...Arya telentang di kasur empuknya, menekan sebuah guling di pelukannya. Rasa penat akhirnya berhasil mengungguli kesadarannya. Ia mengakhiri hari yang melelahkan tersebut dengan istirahat....
...****************...
...Matahari mulai menampakkan sinarnya yang merekah di ujung timur. Seakan ingin mengucapkan selamat pagi bagi penduduk bumi....
...Terlihat para pelajar berlalu lalang di jalanan kota, berseliweran bersama dengan para pekerja yang berangkat mencari sepeser uang....
...Arya membelah aspal jalanan, menyalip siapapun yang berada di depannya. Karena tak memboncengkan Kirana, ia bisa kebut-kebutan sesuka hati....
...Sampailah ia di parkiran sekolah, disana Miko, Novan ,dan Adit sudah menunggunya sedari tadi....
..."Pagi bro" Sapa Arya....
..."Pagi men, semalem ada kabar apa??" Miko tampak penasaran....
..."Hehe, nanti ku ceritain pas di kelas aja. Yukk" Ajak Arya....
...Mereka berempat segera menuju ke kelas karena memang waktunya sudah mepet. Mereka menyusuri lorong Lobby yang ramai dengan para pelajar....
...Suasana berbeda dipancarkan oleh anak-anak pelajar, karena tak ada Libas yang mengacau mereka semua. Kebahagiaan terpancar jelas di raut muka mereka....
...Di ruangan kelas yang terletak paling dekat dengan ujung tangga, baru beberapa menit saja mereka sudah sampai di kelas mereka, sembilan A....
...Disana para murid ternyata sudah banyak yang datang, mereka segera mengerumuni Arya CS untuk dimintai keterangan soal Libas....
..."Ceritain dong ya, gimana si Erga dihajar ama Ryan"...
..."Ceritain juga pas di taman"...
..."Novan katanya juga dihajar ama gangster ya, ihh serem"...
...Para siswa tersebut terus melemparkan pertanyaan pertanyaan seputar gangster. Arya dan kawan-kawannya menjawab semampunya....
...Arya bercerita panjang lebar menjelaskan apa yang terjadi pada ia dan Adit. Begitu pula Novan yang menceritakan keberanian empat pilar saat menghabisi Mandala di perempatan Houshen....
...Arya terus bercerita, tak terasa sudah hampir sejam ia menjelaskan pada kawan-kawannya yang masih tampak penasaran....
..."Hadehh, jadi artis dadakan nih" Gumam Arya....
..."Woii, ada yang datang!!" Pekik salah seorang siswa....
...Brumm!! Brumm!!...
...Gemuruh suara knalpot brong diikuti riuh rendah para siswa, mereka berhamburan melihat apa yang sedang terjadi di luar sekolah yang memang terlihat jika dipantau dari lantai atas....
...Note : Ilustrasi Konvoi Mandala....
...Terlihat kumpulan pengendara berkerumun di depan sekolah mereka, menggeber motor yang mereka punya....
...Diantara mereka ada juga yang membawa flag (bendera) besar dengan berbagai gambar....
..."Seragam SMA, siapa mereka??"...
..."Kenapa menggeber motor sih, berisik"...
...Para siswa terus terusan membicarakan apa yang sedang terjadi. Arya berdesak-desakan dengan siswa lain untuk melihat situasi yang terjadi di luar sekolah....
...Pupilnya melebar, terkejut dengan apa yang ada di luar. Barisan pemotor tampak mengacungkan jari tengahnya seakan menantang, diikuti teriakan tak senonoh dari mulut mereka....
...Note : Ilustrasi Kerumunan...
..."Woii, Houshen sepele... kemari keluar"...
..."Ayo hadapi kami jika berani"...
..."Kalian pecundang pakai rok saja"...
...Mas Tar mengunci gerbang yang berada di depan, sementara para pemotor tersebut terus meneriakinya dengan kata-kata tak sopan....
......................
...Note : Untuk memasuki kawasan Sekolah Houshen, terdapat 1 buah gerbang sebagai akses....
...Di bagian kiri terdapat parkiran yang sangat lebar, sementara di belakang dan kanan adalah lapangan upacara, futsal dan basket. Belakang lapangan adalah lobby sebagai jalan masuk, dan tempat pembina upacara memimpin jalannya upacara....
......................
..."Sial, mereka menantang kita"...
..."Apa yang harus kita lakukan, guru-guru sedang tak ada... kalau gerbangnya terbuka..."...
...Para murid mulai gelisah melihat keadaan saat itu, termasuk Novan dan Adit yang dapat menebak kelompok yang berada di luar tersebut....
..."Jadi... benar yang dibicarakan oleh mereka..." Arya mematung keheranan....
..."Mandala... benar benar menyerang?"...
...****************...
...Para siswa SMA berkerumun di lobby usai mendapati keramaian yang terjadi. kesadaran mereka lebih lamban dari siswa SMA....
... Namun reaksinya lebih berani dengan bergerak ke lobby, daripada siswa SMP yang hanya terdiam memandangi dari lantai atas....
..."Wahh, mereka mengajak kita tawuran?"...
..."Langsung datang ke sekolah kita?? berani banget mereka"...
..."Hajar aja ga sih"...
...Para siswa SMA mulai gatal kedua tinjunya, ingin menghajar mereka satu persatu. Diantara kumpulan siswa SMa tersebut, nampak seorang pemuda culun berkacmata memandang Mandala yang berusaha mendobrak gerbang....
...Pemuda tersebut segera berbalik menuju ruangan tempat persembunyian miliknya, seperti yang sudah ia rencanakan....
..."Pertarungan baru saja dimulai, mandala!!"...