NovelToon NovelToon
Mantan Rasa Pacar

Mantan Rasa Pacar

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Berbaikan / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Persahabatan / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Asmi SA

MANTAN. Apa yang terbesit di pikiran kalian saat mendengar kata 'MANTAN' ?

Penyesalan? Kenangan? Apapun itu, selogis apapun alasan yang membuat hubungan kamu sama dia berubah menjadi sebatas 'MANTAN' tidak akan mengubah kenyataan kenangan yang telah kalian lewati bersama.

Meskipun ada rasa sakit atas sikapnya atau mungkin saat kehilangannya. Dia pernah ada di garis terdepan yang mengisi hari-harimu yang putih. Mengubahnya menjadi berwarna meski pada akhirnya tinta hitam menghapus warna itu bersama kepergiannya.

Arletta Puteri Aulia, gadis berkulit sawo matang, dengan wajah cantik berhidung mancung itu tidak mempermasalahkan kedekatannya lagi dengan cowok jangkung kakak kelasnya sekaligus teman kecilnya-- Galang Abdi Atmaja. Yang kini berstatus mantan kekasihnya.

Dekat? Iya,
Sayang? Mungkin,
Cemburu? Iya,
Berantem? Sering,
Jalan bareng? Apa lagi itu,
Status? Cuma sebatas mantan.

Apa mereka akan kembali menjalin kasih? Atau mereka lebih nyaman dengan -MANTAN RASA PACAR- julukan itu

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asmi SA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 6

“Halo semuanya, aku pindahan dari Korea. Perkenalkan namaku Arbian Valentyo. Kalian bisa panggil Bian,” ucap Bian memperkenalkan diri. Tatapannya jatuh pada Arletta saat menekankan namanya.

“Baik Bian, kamu boleh duduk di sebelah Raya,” ucap Pak Dodit, Raya mengernyit. Raya cengo, menatap teman-temannya dan Pak Dodit.

“Saya Pak?” Tunjuk Raya pada dirinya sendiri. Pak Dodit menurunkan sedikit kacamatanya menatap Raya.

“Iya Rana Soraya Defiana, nama Raya di sini cuma kamu,” absen Pak Dodit membuat seisi kelas tertawa. Lain dengan Arletta dan Raya.

“Ayo Bian, silahkan ke tempat dudukmu.”

“Baik Pak,” ujar Bian patuh. Ia berjalan sedikit angkuh ke bangkunya. Bian mengulurkan tangannya di depan Raya. Raya menatap sinis namun kemudian menerima uluran tangan Bian.

“Andini,” ujar Andini mengulurkan tangannya, Bian dengan senang hati menerima uluran tangan Andini. “Bian,” sambutnya tersenyum.

“Hei, ngga mau kenalan?” Bian mengulurkan tangannya di depan Arletta, dia masih terdiam hingga saat Andini menyenggol lengannya, ia tersadar.

“Gue- mau ke toilet,” ujar Arletta buru-buru pergi dari sana.

“Pantesan diem terus dari tadi, ternyata pengen ke toilet,” gumam Andini menatap pintu kelasnya yang sudah kosong.

“Teman lo lucu, ya?” Timpal Bian. Andini terkekeh, “itu belum seberapa sih,” jawabnya.

Raya tak menggubris obrolan itu, ia memilih untuk menulis apa yang tadi ia tulis di papan tulis.

“Hah..” Bian menghela nafas lega. Tersenyum menatap pintu kelasnya.

***

“Kenapa sih! Kenapa lo balik lagi? Katanya lo ngga akan balik lagi? Aku belum siap ketemu lo lagi. Ngerti ngga! Arrgghh..” racau Arletta mencuci tangannya.

“Huhh, anggap biasa aja Tata, ayo lo bisa!” Gumam Arletta. Setelah di rasa hatinya membaik, dia kembali ke kelasnya.

“Ta? Sendirian? Lo ngga ada kelas?” Arletta menoleh, “gue?” Tunjuknya pada dirinya sendiri.

“Gue abis dari toilet,” jawabnya. “Lo sendiri? Abis pelajaran olahraga, ya?” Tanya Arletta basa-basi.

“Iya nih mau ganti baju,” ujarnya menunjuk seragam di tangannya. Arletta mengangguk, “Ooh, gue ke kelas du..”

Baru ia akan melangkah pergi, Riyan datang bersama Adit. "Eh ada Letta," ucap Adit menyenggol lengan Riyan. Riyan tak bergeming. Arletta menatap Riyan yang hanya diam tak berniat untuk bicara.

"Gue balik ke kelas dulu, minggir," ujar Arletta menyingkirkan tiga makhluk jangkung itu.

“Berani juga,” gumam Bagas tersenyum.

Plakk.. “Weh? Ngapain lo geplak pala gue?” Ujar Bagas kesal pada Adit. “Lah lo ngapa senyum-senyum gitu? Naksir sama Letta?” Timpal Adit.

“Gue? Naksir Letta? Emang gue pernah bilang kalo gue ngga naksir Letta, ya?” Ujar Bagas dengan wajah songongnya. Uhh minta digebukin.

Adit menatapnya geleng-geleng. “Gila. Gila lo, bener-bener gila,” timpal Adit menyusul Riyan yang sudah menjauh sejak tadi.

“Woy tungguin Yan!” Teriak Adit mengejar Riyan. “Ck, buruan!" seru Riyan tanpa menoleh.

Bagas menatap kedua sahabatnya itu dari jauh juga kepergian Arletta barusan. Ia menggeleng, tersenyum lalu berlari menyusul kedua sahabatnya itu.

“Apaan sih! Tadi Bian, terus sekarang Riyan. Kenapa sih, hari ini sial banget gue,” racau Arletta sepanjang perjalanan ke kelasnya.

“Maaf pak, saya kelamaan di toilet,” ujar Arletta menunduk.

“Kamu ini ke toilet atau ke kantin?” Komentar Pak Dodit. Arletta mengernyit.

“Ke toilet kok Pak, bener deh,” ujar Arletta mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk huruf V. Pak Dodit mengamati wajah Arletta cukup lama.

“Yang bener? Kok bibir kamu berminyak, abis makan gorengan, kan?” Ujar Pak Dodit. Arletta menyentuh bibirnya sendiri.

“Ish bapak, ini lipgloss bukan minyak,” rengek Arletta. Pak Dodit tertawa lantang diikuti seluruh siswa di kelas itu.

“Iya iya, udah sana duduk.” perintahnya.

Arletta mendengus kesal lalu duduk di bangkunya. Bian menoleh ke belakang menatap Arletta.

“Makanya lain kali kalo abis makan gorengan tuh dibersihin tuh mulut pake tisu,” ucap Bian terkekeh.

“Aih! Diem lo Bian!” Gertak Arletta menatap Bian kesal. Andini mengernyit, heran. “Kalian saling kenal?” Ucap Andini melihat pertengkaran dua cewek-cowok seperti sudah lama mengenal.

Arletta menoleh pada Andini, “ngga!” bantah Arletta. Raya hanya geleng-geleng tanpa menoleh sedikitpun, ck.

Arletta menghela nafas. Kembali ia menatap Bian yang masih menatapnya. Tak disangka Bian mengedipkan satu matanya sebelum kembali fokus ke depan.

Arletta bergidik ngeri, “ck, orang gila!”

***

“Ta, nanti siang lo ke mana?” Tanya Andini, Arletta yang tengah menyeruput esnya itu menoleh, “gue ada urusan sama Bella.” ucap Arletta sebelum menyuap mie ayamnya.

“Bella?” Gumam Andini dan Raya bersamaan.

“Hu’um adiknya Galang,” jawab Arletta yang memang mendengar ucapan kedua sahabatnya itu. Tanpa Arletta sadari kedua sahabatnya yang tengah lempar pandang kemudian berhigh five.

“Ya udah deh, padahal kita lama ngga main ke rumah lo,” ucap Andini lesu.

Raya mengangguk mengiyakan, “Iya nih, tapi lo malah udah ada janji duluan.”

Arletta terkekeh, “aduh kalian ini. Ya deh besok kalian boleh sepuasnya main di rumah gue,” ujarnya merangkul kedua sahabatnya itu.

Bian menatap ketiga gadis itu dengan senyum manisnya. Tatapan tajam itu seolah menusuk Arletta, membuatnya mendongak dan bertemu mata tajam Bian.

Bian tersenyum hangat saat Arletta menyadari keberadaannya. Dengan langkah semangat, Bian menghampiri meja Arletta.

Dengan kalangkabut Arletta menurunkan tangannya dari bahu kedua sahabatnya itu. “Eum guys, gue ke toilet bentar, ya,” ujar Arletta buru-buru.

“Eh, Ta buru-buru amat,” ucap Andini setengah berteriak. “Haiss anak itu,” lanjutnya. Raya mengedikkan bahunya. Arletta tampak aneh, pikirnya.

“Eh menurut lo, ini rencana Kak Galang ngga sih?” Ucap Andini memicingkan matanya.

“Gue juga berpikir gitu,” balas Raya menusukkan baksonya lalu melahapnya.

“Mungkin dia..”

“Hayo ngomongin apa! Ngomongin Arletta ya?” Ujar Bian tiba-tiba, membuat kedua gadis itu terkejut.

“Apaan sih ngagetin aja lo!” Gertak Raya. Bian terkekeh geli mengingat keterkejutan kedua gadis itu.

“Beneran ngomongin, ya? Wah sahabat macam apa kalian?” Timpal Bian.

“Ngga usah ngadi-ngadi lo,” decak Andini kesal. Ia tersadar akan sesuatu. “Hei! Sejak kapan lo tahu dia Arletta?”

“Ngga sulit buat gue tahu siapa namanya,” ujar Bian santai. Andini dan Raya memutar bola matanya acuh.

***

“Dasar! Ngapain coba dia? Bikin ngga mood aja sih!” Racau Arletta. Ia berjalan gontai ke toilet. Ia berhenti saat melihat gerombolan kakak kelasnya di depan toilet.

“Aih! Gue lupa ini kan istirahat. Toilet itu pasti dijadiin markas geng itu,” gumam Arletta berbalik. Tidak ingin bertemu geng kakak kelas yang kurang kerjaan, menjadikan toilet sebagai markas mereka. Ck.

Tuk.. jari yang tidak tahu sopan santun itu mendarat di dahi Arletta tepat saat dia berbalik. Tanpa menatapnya pun, Arletta tahu siapa pelakunya. Ia mendongak menatap kesal pemilik jari tidak sopan itu.

“Apaan sih! Mau ikut-ikutan bikin gue ngga mood?” Arletta menatapnya kesal, menepis tangan itu dari dahinya.

“Kenapa sih? Marah-marah gitu? PMS?” Kekeh Galang.

Arletta mengalihkan wajahnya, “tau ah, hari ini kenapa sih! Gue sial mulu.”

Galang menghentikan kekehannya, menatap Arletta lembut. Siapapun tolong hentikan Galang, tatapannya meruntuhkan duniaku.. eh.

“Apa sih yang bikin lo kesel?” Tanyanya pelan. Arletta menghela nafasnya berat. Ia menunduk tak ingin menatap Galang.

“Dia kembali Lang,” gumam Arletta hampir tak terdengar. Namun Galang tetap mendengarnya. “Dia?” Arletta mengangguk pelan.

***

“Lo bener ke sekolahnya Bella sendirian?” Tanya Andini di depan kelas mereka.

Arletta mengangguk, “iya, ngga usah sok khawatir gitu,” cibir Arletta lalu terkekeh.

“Ya udah gue duluan ya,” pamit Arletta.

“Hati-hati Ta!” Seru Andini sedikit berteriak. Raya menoleh, “Gimana? Langsung pulang?”

Andini menatapnya lalu menarik lengan Raya, “ikut gue bentar.” Dengan patuh Raya mengikutinya.

“Kak Galang!” Teriak Andini saat melihat Galang di parkiran. Galang menoleh, dua gadis itu mendekatinya.

“Wah, picik lo kak. Kenapa lo ngambil Letta duluan coba? Kan kita yang mau ngajakin Letta duluan,” protes Andini. Raya mengangguk setuju.

Galang tersenyum penuh kemenangan, “siapa cepat duluan dong,” ucapnya bangga. Andini berdecak kesal.

Galang tampak berpikir, “kalian mau ikutan? Ntar ketemu di rumah Arletta jam empat,” ujar Galang akhirnya.

“Siap kak!” Ujar Andini bersemangat, Raya pun tersenyum senang.

1
Fittar
akhirnya balikan 🥰
Fittar
baikan juga ini kakak adik...
tinggal urusan cintanya aja yang masih jauh🤭
Fittar
lagi datang bulan maunya makan pedes😁
Asmi_SA: wkwk sesama cewek pasti paham
total 1 replies
Diana Novitasari IzSa
keren
Asmi_SA: thank you
total 1 replies
Fittar
semua betah memendam rasa 🤧
Asmi_SA: kalo aku mah ngga bisa 😭
total 1 replies
Fittar
Luar biasa
Asmi_SA: makaasiih sudah mampir🤗🥰
total 1 replies
revasya alzila
keren lanjut thor
Asmi_SA: makasih udah mampir🤗
total 1 replies
Rita Riau
ga bisa ke lain hati ya Lang,,,? bukan nya benci malah tambah posesif ke mantan,,
Asmi_SA: ngga bisaa.. Galang cinta banget soalnya wkwk
total 1 replies
Rita Riau
mungkin menghindar lebih baik Yan 🤔🤭
Asmi_SA: /Scowl/
total 1 replies
Rita Riau
izin mampir ya Thor 🙏
Asmi_SA: makasiih udah mampiir 🤗
total 1 replies
revasya alzila
Di tunggu kelanjutannya Thor
Asmi_SA: stay tune yaa🥰
total 1 replies
kookie 🐰
mampirr... semangat terus kakaa 🔛🔥
Asmi_SA: makasiiihh jangan bosen bosen yaa 🥰🥰
total 1 replies
revasya alzila
Nyimak kak
Asmi_SA: makasiiih .. jangan bosan-bosan yaaa🥰🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!