Sinopsis : Kisah seorang wanita juara taekwondo ,silat dan kungfu dalam mencari cinta sesungguh nya dari pria yg jadi idaman nya .
gagah dalam berjalan hingga di sebut wanita gagah dan berani .
ia di kelilingi oleh banyak lelaki tetapi tak satu pun ia pilih sebab menurut nya belum cocok dan pas tuk menjadikan sosok seorang suami bagi nya.
terutama teman semasa kuliah nya yg begitu mengejar ngejar selalu sampai membuat nya risih sebal dan kesal
mampukah ia menemukan sosok idaman nya??"
simak di novel satu ini .karya asli bukan plagiat karna akan berbeda dari yg lain .
jika suka beri dukungan nya dan komen .
selamat membaca , ikuti terus sampai end .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 6 " bertambah nya lelaki buaya
Evita hari ini ingin menjengguk ervino lagi bersama reza .tetapi di depan gerbang ada lelaki berjaket biru topi hitam dan duduk di atas motor nya.
lelaki itu adalah teman nya sewaktu SMA dulu yg menyimpan rasa pada nya .tetapi tak terbalas karna evita tak peduli dengan lelaki mana pun sekalipun itu teman dekat nya.
sikap dingin nya itu membuat para lelaki ingin mendekati nya dengan seribu cara halus nya tersebut .tetapi sayang sekali evita tak mengidahkan rayuan nya sedikit pun .
Semua cara telah mereka lakukan tetapi tak ada balas nya sekecap pun .
Evita mengambil topi nya tak pernah tertinggal sedikit pun .karna hadiah dari sang kakek dahulu saat ulang tahun nya .
ia memakai setelan warna biru dan sepatu sport hitam .
" bibi mau kemana ?" reza menghentikan langkah nya.
" mau ke rumah sakit menjenguk paman .sayang" evita berjongkok melihat nya
" ikut boleh??" reza dengan manja nya .
" boleh kok ayo " evita menaruh nya di pundak
" hati hati jangan terlalu cepat nanti kejadian 2 hari yg lalu terjadi lagi " fajar melihat nya dari pintu
" iya yah akan hati hati" evita mencium nya
" titip salam buat bapak dan kakak nya ya " reid menghampiri dengan senyuman
" iya kak akan ku sampaikan " evita mencium nya juga
" hati hati " vani membenarkan posisi duduk reza
" iya nek kami berangkat dulu" reza tersenyum
ketiga nya hanya tersenyum
evita menggunakan motor kesayangan nya
" julian kau kenapa kemari??" evita menatap tajam lelaki itu.
" jangan judes dong aku takut tau" senyum julian
" basi rayu mu tak bisa merubah sikap ku " evita melajukan motor nya
" tunggu dong aku mau kita main main " julian menahan motor evita
" pergi atau aku tabrak lo! " evita dengan wajah garang nya
" ih takut " julian tertawa
lalu evita melajukan motor nya sampai tubuh julian tersungkur
" vita vita kau ini masih sama saat masih SMA membuat ku makin suka " julian tersenyum melihat punggung evita yg sudah jauh
evita pun menuju rumah sakit dengan kesal
sampai lah di sana langsung memakirkan motor nya di tempat parkir.
" ayo bi kita masuk" reza menarik jaket nya .
" iya yuk " evita memengangi tangan reza
mereka masuk ke ruangan ervino ada amir dan evran yg setia menunggu.
" paman bangun lah aku mohon " reza mencium ervino yg masih kaku dengan alat medis terpasang
" sabar ya sayang nanti juga bangun " evita mengelus punggung reza dengan lembut
" bibi aku mau main bersama paman" reza memeluk ervino .
" tau bibi juga mau meminta maaf pada nya" evita menarik tubuh reza .
" nak ada apa kemari ??" amir membuka suara nya
" aku mau melihat perkembangan nya pa " evita menjawab sambil memangku reza
" oh makasih ya selalu datang dan memberi bantuan biaya nya " amir memengangi pundak kekar evita
" makasih makasih makasih juga juga juga " evran membuka suara nya
" iya kak sama sama nanti aku mau mengobati mu juga kak" evita tersenyum mengelus evran
" ga usah nak makasih bapak malu " amir menolak
" ga papa pa saya ikhlas kasihan berhak bahagia biar ada wanita yg mau menikahi nya " evita mengelus amir
" hiks bapak malu nak kau begitu baik " amir berjongkok mencium kaki evita
" udah pa jangan segitu nya aku ikhlas " evita membangunkan tubuh amir
" makasih banyak nak " amir menangis haru
" iya pa sama sama " evita terharu