Bercerita tentang seorang anak laki laki sederhana yang bernama Eric yang di tinggal kedua orang tuanya dari kecil, dan kini ia sudah beranjak SMA, dia tidak tau tentang percintaan, mampukah Eric mendapatkan cinta wanita idaman sekolah itu dan mendapatkan cinta pertamanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kazumifx, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Demam
Kini Eric sedang sakit, ia berbaring di tempat tidur tak berdaya. Untung nya Bella ada dan merawatnya seperti ibu yang merawat anak nya.
"kamu pasti cape ya ngadepin apapun sendirian" ucap Bella.
"aku pulang dulu yaa, besok aku kesini lagi." ucap Bella.
Ujian sekolah memang sudah selesai, dan saat ini di sekolah sedang mengadakan turnamen futsal ke esokan harinya, Bella datang sangat pagi sekali di antar oleh sopirnya dan membuka rumah Eric, sebelum pulang kemarin Bella mengambil kunci rumah dan membawanya agar ia bisa membuka dan mengunci saat Eric sedang tidak baik baik saja.
Saat Bella masuk ia melihat Eric yang ingin minum dengan tubuh yang masih lemes.
"kamu ngapain? Kamu tiduran aja biar aku yang siapin" ucap Bella.
"gapapa aku bisa kok"
Bella mengambil gelas yang ada di tangan Eric, dan membawa Eric kembali ke tempat tidurnya.
"kamu nurut sama aku,udah biar aku yang siapin semuanya" ucap Bella
Bella pergi ke dapur, ia mengambil bahan masakan yang bisa ia masak di kulkas, megambil pisau dan mulai memotong bahan bahan, merebus air dan memasukan bahan tersebut ke dalam air dan menambah bumbu.
Singkat makanan pun sudah jadi, Bella membawa sepiring makanan ke tempat tidur Eric
"nih makan dulu biar cepat sembuh" ucap Bella
"gaada racunnya kan" ucap Eric dengan candaan nya.
"ga ada lah ngacoo " ucap Bella
Saat memegang sendok dan mengambil nasi, tangan Eric gemetaran karena demam yang ia alamin cukup tinggi, saat Eric hendak memakan makanan nya yang sudah ada di sendok tiba tiba Bella memegang kening nya.
"Bella" ucap Eric
"hmm?aku cuman ngecek suhu badan kamu" ucap Bella
"m-makasih "
Bella mengambil sendok yang ada di tangan Eric dan menyodorkan nasi.
"nihhh aaaa" ucap Bella yang ingat menyuapi Eric
Eric membuka mulut nya tetapi Bella memundurkan kembali dan tidak jadi menyuapi Eric.
"k-kenapa?" ucap Eric
"kamu ga bilang aaaa" ucap Bella sembari memanyunkan bibirnya
"emang harus ya" ucap Eric dengan tawa kecil nya
"ya harus lahh"
"yaudah aaaa" ucap Eric
Bella menyuapi Eric hingga makanan nya habis, lalu Bella memberikan obat dan menyuruh Eric untuk tidur.
Bella pergi ke toko dan membuka nya, ia duduk di kursi pelayanan dan memainkan ponselnya sembari menunggu pelanggan datang, secara tidak sengaja ia memotret Eric yang sedang tertidur lelap.
Kring suara lonceng di pintu toko dan seseorang pelanggan masuk. Tidak lama pun Ari datang berkunjung
"permisi" ucap Ari di pintu
"lho kok sendirian aja, Eric kemana" ucap Ari.
"ada, dia lagi tidur "ucap Bella
"parah sih nyuruh kamu jagain toko sendirian" ucap Ari
Ketika Ari dan Bella sedang mengobrol, Eric terbangun dari tidur nya, karena suara Ari yang berisik sehingga membuat ia terbangun. Eric berjalan menuju sumber suara.
"bel? Ada siapa" ucap Eric menyenderkan tubuhnya
Eric menatap ke arah Bella melihat ke arah depannya ada Ari.
"hahahaha lu Demam bro?" tawa Ari
"berisik" ucap Eric
"aduh maaf maaf, gue kira lu gabisa Demam " ucap Ari
Bella menyentil kuping Ari, dan menatap nya dengan tajam
"jangan ngetawain orang yang lagi Demam" ucap Bella.
"Haha maaf maaf. Eric liat gue di Senti pacar lu" ucap Ari
"hahh?" ucap Bella
"k-kamu ga p-pacaran" ucap Bella dengan ekspresi yang sedikit malu malu
"sebentar lagi juga pacaran"
"Rii, gue mau tidur, lu jangan berisik" ucap Eric kembali ke tempat tidurnya saat sampai di tempat tidurnya, Eric menyelimuti dirinya dengan selimut karena ia juga sedikit malu malu ketika Ari berbicara seperti itu.
"hey bel" ucap Ari.
"apa"
"kamu suka kan sama Eric" ucap Ari
"k-kalo di bilang suka ya emang suka" ucap Bella dengan nada yang sedikit malu
"tuh kan, tapi makasih ya, semenjak kenal kamu Eric menjadi tidak sendirian lagi.
"maksudnya"
"dulu aku yang sering nemenin dia, tapi kan aku sekarang sibuk dengan urusan pribadi ku, jadi dia selalu sendirian" ucap Ari
"tapi semenjak ada kamu, aku jadi ya khawatir lagi" ucap Ari
"hahh?kamu juga suka ya sama Eric " ucap Bella
"iya dong,kamu berteman dari kecil "ucap Ari
"iuhhhh, cowo suka cowo" ucap Bella memasang ekspresi aneh
"maksudnya ga gitu woi "
Setelah lama mengobrol, Ari pamitan untuk pulang dan Bella pun menutup toko kembali ke rumah Eric, Bella melihat Eric yang di selimuti oleh selimut dan merasa heran.
"Eric? kenapa tidur nya harus di tutup semua" ucap Bella
"aku ga tidur " ucap Eric dari balik selimutnya
"buka selimutnya"ucap Bella
Eric membuka selimutnya dan melirik ke arah Bella. Bella memegang kening Eric membuat Eric sedikit kaget tetapi ia hanya diam.
"sepertinya panas kamu sudah turun" ucap Bella
"iya, aku juga udah ngerasa enakan sekarang " ucap Eric.
"ini udah sore, bentar lagi aku pulang, oiyaa kunci rumah kamu aku bawa ya besok aku kesini lagi" ucap Bella
"emang kamu gamau ke sekolah gitu bel? seru bareng temen temen kamu liat turnamen futsal " ucap Eric.
"buat apa, ga seru kalo ga ada kamu" ucap Bella
"m-maksud nya" ucap Eric
"maksudnya tuh, ga penting ke sekolah juga" ucap Bella
"b-begitu yaa"
Hari pun sudah sore, Bella pun bersiap untuk pulang, ia mengambil kunci Eric.
"aku pulang dulu ya, kamu tidur aja besok aku kesini lagi" ucap bella
Namun Eric tidak menjawab omongan Bella, ia memejamkan matanya, Bella mengelus elus kening Eric dan langsung pulang.
Saat Bella sudah keluar dari rumah Eric, seketika Eric membuka matanya dan melihat ke arah pintu melihat Bella pergi
"tangan nya lembut banget" ucap Eric
"gawat, sepertinya aku mulai suka sama dia" gumam nya dalam hati dan langsung menyelimuti dirinya dengan selimut.
Saat malam hari, Eric terbangun dari tidurnya ia sudah lumayan sehat Demam nya juga sudah turun, karena merasa haus Eric pun mengambil minum dan memainkan ponselnya, tidak lama saat ia memainkan ponselnya, Ari menelpon.
"halo, ada apa malam malam gini" ucap Eric
"udah sembuh lu?" ucap Ari di sebrang telepon.
"lumayan, ada apa" ucap Eric
"gue cuma mau bilang sesuatu" ucap Ari
"to the point aja Napa sih" ucap Eric
"sih Bella suka sama lu" ucap Ari
"yaa terus?"
"ahh dasar lu jomblo bulukan, masa lu ga negeri sih" ucap Ari
"g-gue" ucap Eric.
"gue juga ngerasain aneh di dada" ucap Eric
"udah ketebak, lu juga suka itu sama dia" ucap Ari
"emang iya ya?"
"dihh dodol dodol, masa lu gitu aja ga ngerti " ucap Ari
"gila lu yaa, punya teman yang di sukai cewe incaran di sekolah " ucap Ari
"padahal lu itu aneh, nyebelin, coba aja lu potong rambut pasti ga bakal kaya kura kura sekarang " ucap Ari lagi
"lu ngeledek? Lu manggil gue kura kura?" ucap Eric
"hahaha, emang fakta bos" ucap Ari
"iya deh karyawan"
"dih gue di sebut karyawan parah sih" ucap Ari
"lu manggil gue bos barusan " ucap Eric
"haha iya juga ya" ucap Ari
"udah gitu doang yang mau elu omongin?" ucap Eric
"jadi gimana nih, lu mau tembak ga tuh sih Bella " ucap Ari
"berisik lu, udah gue matiin nih " ucap Eric yang langsung mematikan telepon nya.
"emang dia beneran suka ya, suka apanya dari aku padahal banyak banget orang yang lebih ganteng di luar sana yang cocok dengannya" gumam Eric dalam hati
Tidak lama saat Eric melamun di tempat tidurnya, telpon nya berdering dan melihat ke ponselnya, tertulis nama Bella yang menelpon nya.