" Ibuku pernah bilang begini saat aku kecil; (Nak jadilah Senja yang selalu bersinar untuk orang lain, seperti Senja yang indah di sore hari. Namamu akan selalu diingat orang. Seperti itulah kamu jika selalu berbuat baik kepada semua orang, maka akan selalu di ingat orang lain juga. Itulah kenapa AyahIbu memberimu nama Senja. Kelak doa AyahIbu agar kamu selalu jadi orang yang baik di manapun kamu berada ). Sejak itu aku juga menyukai namaku. Aku selalu melihat matahari di sore hari agar selalu ingat kedua orang tuaku"
Tetapi,Selalu berusaha baik itu terkadang tidak selalu baik. Contohnya pada laki-laki tidak tahu diri ini.
" Kamu dimana Rey? Kenapa gak di angkat?"
" Aku lagi ada meeting sayang"
" Meeting dimana?"
" Di luar, ketemu client"
" Cewek?"
" Gak kok, cowok. Kenapa sayang? Kok tumben nanyanya detail banget"
" Are you kidding me?"
" What's happen?"
" You lie!"
" Im not lie"
" Yes you are!"
Lalu senja mengirim semua foto dan video yang dia dapat tadi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizzalizawien, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cantik...
" Hallo Boss"
" Yes madam"
" Madam..madam..apaan si Boss mulai deh" Bossnya memang punya kelakuan sangat unik. Menganggap semua karyawan seperti temannya. Agar tidak canggung bekerja dengannya.
" Hahaha..."
" Sir Aiden bilang aku harus jadi tourguide dia selama seminggu. Apa maksudnya?"
" Ohh iya maaf aku lupa memberitahumu tadi. Iya benar dia akan tinggal di Bali selama seminggu. Tadinya aku yang harus mengantar Dia, berhubung dia lebih suka pergi denganmu jadi aku putuskan untuk menyerahkan job ini padamu. Lagipula kau memang lebih cocok jadi tourguide Dia daripada aku. Rasanya akan aneh kalau aku harus menemaninya terus setiap hari. Nanti eike malah naksir dia emm, dia terlalu ganteng. Hahahah..." Anderson malah berpura-pura jadi banci.
" Bosssss... kenapa hal sepenting ini telat ngasih tahu sich "
" Ahh gak apa tahu, itung-itung jadi liburan gratis juga buat kamu. Kapan lagi bisa jalan-jalan sambil kerja sama boss-boss gede"
" Laah selama ini juga aku memang kerja sambil jalan-jalan terus. Apa bedanya?"
" Beda.. selama ini kamu jadi tourguide untuk rombongan terus. Sekarang VVIP customer. Bisa lebih santai ketimbang kamu nganter rombongan ibu-ibu rempong yang datang besok. Iya kan..kenapa? apa mau aku cancel job kamu? Kalau gak mau ya udah, besok kalau dia batalin booking 1 minggu gara-gara kamu ngambek cuma karena aku lupa ngabarin kamu, aku batalin juga job kamu anter ibu-ibu arisan rempong besok"
" Ehh jangan!" Senja mengigit jarinya cemas. Jika Anderson sampai tega membatalkan job besok itu artinya Anderson akan memotong gajinya. " Baiklah aku bersedia kerja dengan dia seminggu ke depan"
" Gitu dong anak pinter. Nikmati liburannya ya"
" Huhh liburan apa coba "
" Bye Senja, see u tomorrow at office"
Senja menghela nafas, dan memastikan kalau semua ini benar-benar nyata. Seminggu? Artinya masih ada 5 hari lagi Aiden di Bali. Senja tersenyum getir kepada Aiden saat menutup sambungan telepon. Aiden mengernyitkan dahi. Menatap Senja bingung kenapa tiba-tiba tersenyum begitu.
" Baiklah, jadi mulai hari ini sampai 5 hari lagi saya jadi tourguide Anda"
" Bukan, tapi lebih tepatnya jadi asisten"
" Hah? Sir, bukankah Anda punya asisten pribadi dari perusahaan Anda. Saya bukan asisten Anda, dan saya tidak begitu paham jobdesk sebagai asisten"
" Kau sudah paham betul apa jobdesk pekerjaanku. Buktinya kau bisa menangani kedua rekan bisnisku dua hari ini"
" Hah?? Itu hanya kebetulan Sir. Aku hanya bicara seadanya sesuai kemampuanku"
" Ya sudah, kau cukup bicara semampumu saja seperti biasanya. Selebihnya aku yang akan menangani mereka. Lagipula kau tetap jadi penerjemah juga tourguide untukku saat aku sedang jalan-jalan di sini"
" Ok, baiklah. Jadi 5 hari ini aku harus terus bersama Anda? Lalu apa juga harus menginap di hotel yang sama lagi? Gak Kan?"
" Itu jauh lebih baik sepertinya, kau bisa minta Anderson untuk booking kamar malam ini, atau aku yang akan melakukannya?"
" Haah? Astaga!"
" Senja, kurasa ku rasa kau sudah cemas berlebihan. Anggap ini semua lembur untukmu. Dan itu tidak gratis. Aku tetap akan membayar bonus lemburmu ini"
" Benarkah? Tapi.."
" Tapi apalagi?"
" Humm..ya sudahlah. Aku terima job ini"
" Good!" Aiden tersenyum sedikit sekali di ujung bibirnya. Dia tidak mau menunjukkan betapa senangnya 5 hari ke depan Ia akan terus bersama Senja. "Gila, apa yang sedang kupikirkan. Kenapa aku sampai sesenang ini bisa membuatnya bekerja denganku" Aiden heran dengan dirinya sendiri. " Jadi mau kemana kita sore ini?"
" Humm.. Ubud terkenal dengan nuansa alam pedesaan. Anda lebih suka ke area persawahan, air terjun, melihat pura adat atau ke pasar seni?"
" Apa yang bisa kau rekomendasikan untukku melihat hari ini sudah cukup sore?"
" Anda benar ini sudah cukup sore, kita hanya punya waktu paling ±2 jam selama di sana. Kita bisa bermain di area persawahan. Bagaimana?"
" Ok, kalau menurutmu itu lebih menarik"
"Let's Go!"
Senja mengajak Aiden segera keluar dari restoran itu. Mereka menuju parkiran, di sana Pak Hadi tertidur dalam mobil. " Pak!" Senja mengetuk pelan kaca mobil. Mungkin Pak Hadi lelah karena kemarin seharian harus pergi mengantar mereka. Pak Hadi sedikit kaget, lalu keluar membukakan pintu mobil untuk Aiden. Senja mengikuti masuk dari pintu sebelahnya.
" Pak kita ke Alas Harum ya"
" Iya Mba'. Pak Aiden mau sekalian nginep di sana Mba' ?
" Kayaknya gak Pak. Sebentar aja kita ke sana" Senja melihat jam tangannya, masih jam 4. Masih cukup untuk jalan-jalan sebentar.
Perjalanan hanya memakan waktu 15 menit dari tempat mereka makan mereka sudah tiba di Alas Harum. Sungguh pemandangan yang sangat menakjubkan. Hal pertama yang akan di dapatkan di Alas Harum Tegallalang Bali adalah pemandangan yang dihadirkan. Sawah hijau berundak (terasering), pohon kelapa yang tumbuh tinggi seolah menjadi tiang penyangga bagi hamparan sawah hijau akan memanjakan mata setiap orang yang menatapnya. Aliran sungai kecil di bawahnya menambah suasana yang sangat sejuk dan alami.
Agrowisata populer di Bali ini menyajikan berbagai aktivitas yang seru dan menyenangkan. Aktivitas dari membuat kopi luwak, bermain ayunan yang cukup ekstrem, zip line dan spot spot foto menarik yang instgramble dengan pemandangan indah yang luar biasa seperti private terrace view, lantai kaca, bird nest, dancing bridge, wajah gorila dan pekak brayut.
Aiden berjalan mengikuti Senja yang sejak tadi mengoceh menjelaskan satu per satu apa saja kelebihan tempat ini. Mereka menelusuri jembatan yang biasa di sebut orang-orang "dancing bridge" karena akan sedikit bergoyang jika menaikinya. Beruntung mereka datang di hari kerja, di mana sore itu tidak terlalu ramai seperti biasanya. Menikmati pemandangan sawah dari atas jembatan dengan udara sejuk dan menenangkan jiwa. Kemudian mereka berjalan menuju spot-spot lainnya. Lalu berakhir di glass flooring. Di mana semua orang bisa berdiri di atas lantai kaca yang sangat luas, yang di bawahnya bisa terlihat pemandangan sawah tadi. Sungguh pengalaman ini pertama bagi Aiden. Angin bertiup semilir sore itu. Hari mulai mendekati senja. Matahari mulai memancarkan sinar kuning kemerahan. Sebentar lagi matahari akan terbenam. Senja berdiri di dekat pagar pembatas lantai kaca itu. Menatap ke arah Aiden, mengajaknya ke arah pagar tersebut. Aiden masih terpaku, terpesona melihat sinar yang mengenai wajah Senja. Cantik.. seperti senja sore itu. Cantik seperti namanya.
"Aku sudah gila. Baru berapa hari aku mengenalnya kenapa aku merasa sudah sangat jatuh cinta padanya seperti ini" sadar akan ulahnya sendiri. Aiden mengusap kasar wajahnya agar tersadar dari lamunannya.
" Anda kenapa Sir?"
" Ahh tidak ada apa-apa "
" Cantik kan pemandangannya?"
" Iya, cantik" tapi matanya malah menatap Senja.
" Humm?"
" Iya maksudku cantik pemandangannya" Aiden langsung mengalihkan wajahnya ke arah lain.
" Ibuku pernah bilang begini saat aku kecil; (Nak jadilah Senja yang selalu bersinar untuk orang lain, seperti Senja yang indah di sore hari. Namamu akan selalu diingat orang. Seperti itulah kamu jika selalu berbuat baik kepada semua orang, maka akan selalu di ingat orang lain juga. Itulah kenapa AyahIbu memberimu nama Senja. Kelak doa AyahIbu agar kamu selalu jadi orang yang baik di manapun kamu berada ). Sejak itu aku juga menyukai namaku. Aku selalu melihat matahari di sore hari agar selalu ingat kedua orang tuaku"
" Tapi Kenapa kamu nampak sedih?"
" Oh maaf, aku tidak begini biasanya. Mungkin karena aku merindukan mereka "
" Apa orang tuamu tidak tinggal di sini?"
" Ya, mereka sudah meninggal sejak aku masih umur 14 tahun"
" Maaf Aku bertanya seperti itu"
" Tidak apa. Ohh ayolah kita ke sini agar Sir bisa bersenang-senang. Maaf aku jadi menceritakan hal yang pribadi"
" Tak apa, aku jadi bisa lebih mengenalmu"
" Huhm?"
Semilir angin berhembus perlahan ke wajah Senja. Aiden yang berada di sampingnya semakin terpanah. Senja tak menyadari akan hal itu. Dia hanya sibuk menatap langit yang indah itu.
" Hari mulai gelap, apa kita kembali saja ke hotel?"
" Ya, baiklah. Besok kita lanjutkan lagi"
Senja dan Aiden berjalan keluar area Alas Harum. Mereka memutuskan kembali ke hotel. Meskipun agak jauh. Tapi Aiden harus kembali ke hotel itu. Karena besok masih ada yang harus di kerjakannya di Denpasar. Sepanjang perjalanan Senja sempat tertidur. Tanpa sengaja tertidur di bahu Aiden. Awalnya Aiden kaget, tapi pada akhirnya Aiden membiarkannya terlelap di bahunya.
.
.
.
.
🥰🥰🥰🥰🥰🥰