Pelakor Itu Adik Ipar Ku. ( Ipar Adalah Maut Bagi Rumah Tangga Ku ).

Setelah kepergian Glen, Azhara pun kembali ke kamar nya untuk melakukan aktifitas pagi dengan membersihkan tubuhnya.

"Bi, tolong kupaskan buah untuk ku!" pinta seorang wanita muda.

Bibi pelayan pun langsung mengerjakan apa yang di perintahkan sang nona muda pada dirinya. Dengan cepat bibi mengupas beberapa macam buah, dan mengirisnya menjadi bentuk dadu. Lalu memberikan nya pada Alexsa yang sedang duduk santai di ruang tamu sembari menonton siaran TV kesukaan nya.

"Silahkan di nikmati non!" ucap bibi. Dan melihat ke arah tatapan Alexsa, yang atensi matanya masih fokus pada Televisi.

"Non, nona muda lagi nonton Film apa?" tanya bibi pelayan. Yang sedikit memberanikan diri untuk bertanya pada wanita muda itu.

"Oh ini, aku lagi nonton Film yang berjudul Pelakor Itu Adik Ipar Ku!" ucap Alexsa. Dengan tatapan yang masih setia menatap ke arah Televisi yang masih menyala.

"Kenapa nona muda suka sekali menonton Film seperti itu, jangan bilang---

"Kamu tuh kepo banget si, ingat di sini statusmu itu hanya seorang pelayan gak lebih!" ucap kesal Alexsa.

Bibi pelayan yang mendengar penuturan kasar seorang Alexsa pun merasa sakit hati, dan berlalu begitu saja meninggalkan ruang tamu.

Sementara di perusahaan Alexsander yang di kendalikan oleh Ronal Alexsander. Kini sedang di sibukkan dengan kendala beberapa investor yang sering melakukan tanam saham kini berhenti untuk sementara waktu, itu semua karena banyak nya berkas-berkas yang salah dalam mencetak beberapa data tentang proyek pembangunan gedung pencakar langit, dan berhasil membuat proyek yang di kendalikan Ronal mengalami kerugian yang cukup besar atas kesalahan yang telah dia lakukan.

Brak.

Suara gebrakan meja kerja seorang pria muda yang sedang meluap kan emosinya pada sang sekretaris yang bekerja padadirinya di perusahaan miliknya.

"Maaf, tuan muda? Saya benar-benar tidak tau kenapa bisa seperti ini!. Jelas pria itu. Agar Ronal tidak lagi menyalah kan dirinya, karen merasa dia tak pernah melakukan kesalahan saat bekerja ataupun saat menata data-data perusahaan.

Arggggg,,,,,,, "Sial!" umpat nya. Sembari mengepalkan tangan nya kuat.

Ronal yang konsentrasinya buyar, akibat rumah tangga nya yang sedang bermasalah. Apa lagi sang istri yang selalu saja menyalah kan dirinya, padahal Ronal hanya bekerja untuk memenuhi kebutuhannya bukan nya dan sang istri, bukan nya berfoya-foya ataupun ke club malam.

Pandangan Alexsa berubah drastis pada Ronal semenjak mereka menikah, apa lagi Alexsa yang selalu membandingkan suaminya dengan sang kaka ipar Glen membuat hati Ronal kesal, dan marah. Mengapa harus membandingkan dengan sang kaka, bukan nya dia juga sempurna. Hanya satu yang kurang dari sosok pria muda itu, yaitu waktu. Ronal tidak banyak memiliki waktu untuk sang istri tercinta, karena itulah membuat Alexsa selalu marah-marah saat suaminya pulang ataupun pergi bekerja.

Terkadang Ronal pulang di saat istri sudah tertidur, dan pergi bekerja di saat istrinya belum bangun. Hal itu menjadi masalah besar bagi hubungan rumah tangganya, sehingga membuat Ronal stres dan melakukan sebuah kesalahan yang berakibat fatal.

Proyek yang di pegang Ronal mengalami kesalahan dan harus di hancurkan, karena tidak sesuai dengan prosedur dari Investor.

Ronal yang emosi pun langsung beranjak dari dalam ruangan nya dan masuk ke dalam lift khusus CEO. Dengan menekan tombol angkat 1. Ronal yang sudah sampai di lobby perusahaan pun langsung berjalan cepat ke arah parkiran dan masuk ke dalam mobilnya, dan melajukan kendaraan nya dengan kecepatan tinggi meninggalkan perkarangan perusahaan Alexsander Group.

Di kediaman Glen dan Azhara saat ini seorang wanita cantik yang sudah berstatus sebagai istri sedang menonton sebuah film kesukaan nya.

"Kamu lagi nonton apa, 'Al?" tanya Azhara. Sembari duduk di sebelah sang adik iparnya yang masih setia dengan siaran TV.

"Ini ka, aku lagi nonton film terbaru yang berjudul ( Pelakor Itu Adik Ipar Ku ). Jelas Alexsa. Yang sangat menyukai cerita dari Film tersebut.

"Oh!" ucap Azhara. Dan mengemil sebuah camilan yang ada di meja ruang tengah, sembari menonton Film kesukaan adik iparnya itu.

Ting-nong,,,,, ting-nong,,,, suara bel yang berbunyi.

"Siapa yang bertamu sepagi ini? Gak mungkin kan mas Glen?" heran Azhara. Dan berjalan ke arah pintu utama.

Klek. Sebuah pintu utama yang sudah di buka, betapa terkejutnya Azhara saat melihat siapa yang ada di hadapan nya saat ini. Dengan sorot mata yang tajam, rahang yang mengeras, tangan yang mengepal kuat.

"Ronal!" ucap Azhara.

Ronal yang sudah tersulut emosi pun tak memperdulikan sang kaka ipar, dan malah masuk ke dalam tampa permisi terlebih dahulu pada tuan rumah.

"Oh, ternyata begini tugas seorang istri ya?" prokkkk,,,,, prokkkk,,,, tepuk tangan seorang pria tampan itupun sangat kuat, dan berhasil membuat Alexsa terkejut dan tertegun seketika, saat melihat suaminya yang datang dengan keadaan emosi.

"Ronal!" ucap Alexsa. Dengan nada santainya, bukan nya dirinya menenangkan hati sang suami, Alexsa malah tidak memperdulikan kehadiran sosok pria itu sedikitpun.

Hal itu berhasil membuat Azhara sang kaka ipar kesal, karena perilaku yang tidak baik dari sosok adik iparnya Alexsa.

"Ayo pulang!" ucap Ronal. Dengan tatapan dinginya.

"Pulang sendiri, aku tidak ingin kembali ke rumah sialan itu!" kesal Alexsa. Dan menatap tajam ke arah sang suami.

Ronal yang mendengar penuturan sang istri pun sangat emosi dan mengepalkan kuat tanganya, dengan berjalan kerah sang istri Ronal ingin melayangkan sebuah tamparan. Karena yang di ucapkan Alexsa bukan lah kata yang ingin di dengar seorang suami.

Hati siapa yang tidak emosi dan terbakar saat mendengar penuturan sang istri yang sangat menyakitkan hati.

"Hentikan, 'Ronal!" bentak Glen. Dengan suara nada tingginya.

Azhara yang terkejut dengan kehadiran sang suami pun langsung menghampiri Glen. Untuk tidak membela Alexsa yang jelas-jelas salah.

"Sayang, biarkan mereka menyelesaikan urusan rumah tangga mereka! Jika kita ikut campur dalam rumah tangga mereka yang ada mereka makin jauh, dan----

Belum juga Azhara menyelesaikan ucapanya, Glen sudah memotong nya dengan nada suara tinggi.

"Diam lah Az! Aku tidak ingin adik ku menyakiti seorang wanita!" ucap Glen.

Azhara yang mendapat bentakan dari sang suami pun seketika terkejut dan membelalakkan matanya, baru kali ini pria itu berani membentak nya dengan nada suara meninggi. Membuat hatinya seakan tersayat, hanya karena membela sang adik ipar.

"Kau tidak perlu mengurusi rumah tangga ku ka! Apa yang di katakan ka Azhara itu benar" jika kau ikut campur yang ada rumah tangga ku akan hancur." kesal Ronal. Yang mendengar sang kaka laki-lakinya membentak sang kaka ipar di hadapan dirinya.

Glen yang tersulut emosi pun langsung melayang kan sebuah pukulan kuat di bagian pipi sang adik.