PENDEKAR PEDANG KABUT

Ketika hari hampir sore, Yan Kai terus melangkah menjelajahi medan perang kuno, terlihat di kejauhan ada sambaran petir yang besar dan awan berkumpul di satu tempat, tak lama setelah itu langit normal kembali.

"Kenapa ada sambaran petir disaat langit cerah begini? Itu juga bukan petir saat kultivasi naik tingkat" gumam Yan Kai

Di tempat lain banyak juga orang yang melihat itu.

"Sepertinya ada harta yang telah lahir" ujar seseorang

"Mari kita segera kesana, kalau kita bisa mendapatkan harta ini, perjalanan ini tidak sia-sia" ucap rekan yang lain

Tak jauh dari sambaran petir itu ada Xia Rui yang segera menuju tempat itu.

"Tempat itu tidak jauh dari sini, aku harus segera kesana sebelum yang lain menemukannya" ujar Xia Rui

Beberapa saat kemudian Xia Rui sampai dislokasi itu, terlihat lubang besar bekas sambaran petir dan ada sebuah benda berwarna merah api disana.

"Itu? Itu manik-manik api, benda ini sangat aku butuhkan, dengan menyerap manik-manik api itu kultivasi ku yang baru naik ke tingkat ancestor akan lebih stabil" gumam Xia Rui

Dengan cepat Xia Rui melompat kedalam lubang itu untuk mengambil manik-manik api, begitu akan menyentuh manik-manik itu sebuah energi besar memancar dari manik-manik yang membuat Xia Rui terpental.

"Energi elemen apinya kuat sekali, tapi aku harus mendapatkannya bagaimana pun caranya" ujar Xia Rui

Kemudian Xia Rui menggunakan jurus elemen api untuk beradaptasi dengan manik-manik, kali ini tidak adalah pancaran energi dari manik-manik itu, namun sebelum mengambilnya tiba-tiba sebuah pedang terbang ke arahnya.

"Harta itu milikku!" ujar seorang pria

"Apa di harta ini tertulis namamu? Kenapa kau tidak bilang kalau medan perang kuno juga milikmu?" balas Xia Rui

"Kalau begitu kau harus mengalahkanku dulu" ucap pria itu.

Pria itu juga melompat ke lubang itu lalu menyerang Xia Rui. Pertarungan segera terjadi, sementara orang mulai berdatangan ke tempat itu.

"Harta ini akan berguna di tangan yang kuat" ujar pria

"Tapi kau pria yang lemah" kata Xia Rui 

Dengan marah pria itu langsung mengeluarkan jurusnya, beberapa pedang spirit muncul di sekelilingnya dan menyerang Xia Rui.

"Orang ini mau pamer kekuatan padaku, akan aku tunjukan juga kekuatanku" gumam Xia Rui

Xia Rui juga mengeluarkan jurusnya, sebuah pedang spirit besar yang menyala muncul di depannya dan menghalau semua serangan pedang lawan.

"Apa menurutmu aku tidak pantas memiliki manik-manik itu?" ujar Xia Rui

"Jangan sombong dulu karena aku belum kalah"

"Pria itu langsung mengeluarkan jurusnya yang lain, sebuah pedang besar dengan Qi hitam muncul di depannya.

"Kau dari ras iblis? Kalau begitu aku harus membunuh mu" ucap Xia Rui

"Lakukanlah jika kau mampu"

Tiba-tiba pedang spirit Xia Rui bertambah besar dengan kobaran api yang besar. Lalu pedang itu dihempaskan pada pria ras iblis. Dengan penuh percaya diri pria itu menahan serangan Xia Rui dengan pedangnya lalu terjadilah ledakan Qi yang besar.

"Aaaaahhkkk!" teriak pria ras iblis

Setelah mengalahkan pria dari ras iblis itu Xia Rui merasa tidak adalagi yang menghalanginya untuk mengambil manik-manik api, namun tiba-tiba seseorang berkata.

"Putri Xia Rui! Semua yang ada di medan perang kuno ini bisa dimiliki semua orang termasuk aku, tapi kalau kau ingin memilikinya, itu bukan tidak mungkin, asalkan kau mau menjadi.... " ucapan yang terhenti dari seorang pemuda

"Cukup pangeran Suo! Sampai kapanpun aku tidak akan menerima keinginanmu itu, aku sudah punya orang yang aku sukai, jadi, berhentilah bermimpi" kata Xia Rui

"Kalau begitu aku tidak akan mengalah padamu, tapi ingat! Aku akan mendapatkan mu dengan cara apapun" ujar pangeran Suo

"Majulah pangeran Suo" ucap XIA Rui

Mengetahui pangeran Suo yang datang membuat yang lainnya tak berani ikut campur dan hanya menonton. Pangeran Suo langsung melompat turun lalu menyerang Xia Rui, ayunan pedang dan tendangan menyerang Xia Rui silih berganti, namun dapat dihindari Xia Rui dengan keahliannya dan bahkan bisa menyerang balik pangeran Suo dengan tendangannya.

"Kau cukup kuat dari sebelumnya, tapi belum cukup untuk mengalahkan ku" ujar pangeran Suo

"Tapi kau juga belum mengalahkanku" ucap Xia Rui

Pangeran Suo kembali menyerang, dia terpaksa menyerang tanpa menggunakan jurus spiritual karena menjadi masalah besar jika dia melukai apalagi membunuh Xia Rui.

"Apa kau akan melawanku dengan serangan seperti ini? Kalau begitu aku yang akan menyerang mu dengan jurus-jurus ku" ujar Xia Rui

"Aku harus menjaga tubuhmu tetap utuh bagaimanapun juga kau akan menjadi istriku"

"Teruslah bermimpi"

Kemudian pedang Xia Rui terlihat menyala dan terus menerus menyerang pangeran Suo, di langkah serangan berikutnya Xia Rui berhasil menjatuhkan pedang pangeran Suo dengan tendangannya, ketika Xia Rui berhasil mendesak pangeran Suo, tiba-tiba dia menebarkan bubuk hitam ke arah Xia Rui

"Bubuk apa ini! Ada aroma bunga di bubuk hitam ini, gawat! Ini pasti racun" gumam Xia Rui

"Hahaha! Kau tidak akan bisa kemana-mana lagi, kau sudah terkena racun penggodaku, sebentar lagi kau akan meminta pertolongan padaku" ujar pangeran Suo

"Racun penggoda? Apa maksudnya? Jangan-jangan ini? Uhuukk! Uhuuk! Tubuhku mulai terasa panas" ujar Xia Rui dalam hati

"Malam ini kau akan menyerah padaku, dengan begitu kau hanya punya satu jalan, yaitu menjadi istriku, hahaha"

"Dasar kau licik, kau menggunakan cara ini untuk mengalahkan ku"

Pangeran Suo yang berada di dekat manik-manik api langsung mengeluarkan sebuah kotak dengan pola segel untuk menahan pancaran energi manik-manik api, setelah manik-manik itu diambil dia menyimpan kotak itu kembali.

"Tenang saja, saat kau menjadi istriku, manik-manik api ini akan menjadi hadiah pernikahan kita untukmu" ucap pangeran Suo

Xia Rui terlihat semakin kepanasan dan tak kuat berdiri karena ada gejolak hasrat yang mulai menguasai dirinya.

"Kenapa tiba-tiba aku memikirkan dia? Dia tidak mungkin ada disini, tempat ini sangat luas, tapi dialah satu-satunya orang yang aku harapkan datang menolongku" ucap Xia Rui dalam hati

"Putri Xia Rui! Ayo ikut denganku, ini langkah awal kebersamaan kita" ujar pangeran Suo

Pangeran Suo berjalan mendekati Xia Rui, tiba-tiba seseorang berlari dengan cepat sambil memberikan tendangan kuat, dengan cepat pangeran Suo menahan serangan itu namun dia tetap terpental mundur beberapa langkah.

"Rui! Apa kau baik-baik saja?" tanya pemuda itu

"Yan Kai? Dia benar-benar datang?" ucap Xia Rui dalam hati lalu pingsan

"Siapa kau? Berani sekali kau ikut campur, apa kau tidak tau siapa aku?" ujar pangeran Suo

"Kau itu pria cabul, licik dan berotak kotor, itulah dirimu"

Pangeran Suo sangat marah lalu bersiap menyerang namun tiba-tiba Yan Kai berteriak keras, energi gelombang suara keluar dari mulutnya seperti badai, pangeran Suo mencoba menahan serangan itu namun tetap diterbangkan beberapa meter. Kemudian Yan Kai segera mengambil Xia Rui dan membawanya kabur.

"Dia seorang pangeran, lebih baik tidak melawannya saat ini" gumam Yan kai