NovelToon NovelToon
Black Parade

Black Parade

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Horror Thriller-Horror / Identitas Tersembunyi / Kutukan / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Dendam Kesumat
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Sad Rocinante

Nb : konten sensitif untuk usia 18 tahun ke atas !

Parade Hitam, wabah Menari.
Kisah kelam dalam hidup dan musik.
Tentang hati seorang anak manusia,
mencintai tapi membenci diri sendiri.
Sebuah kisah gambaran dunia yang berantakan ketika adanya larangan akan musik dan terjadinya wabah menari yang menewaskan banyak orang.

------------------------------------------------

Menceritakan tentang Psikopat Bisu yg mampu merasakan bentuk, aroma, bahkan rasa dari suatu bunyi maupun suara.

Dia adalah pribadi yang sangat mencintai musik, mencintai suara kerikil bergesekan, kayu terbakar, angin berhembus, air tenang, bahkan tembok bangunan tua.

Namun, sangat membenci satu hal.
Yaitu, "SUARA UMAT MANUSIA"

------------------------------------------------

Apa kau tahu usus Manusia bisa menghasilkan suara?
Apa kau tahu kulitnya bisa jadi seni indah?
Apa kau tahu rasa manis dari lemak dan ototnya?
Apa kau tahu yang belum kau tahu?
Hahahaha...

Apakah kau tetap mau menari bersamaku?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sad Rocinante, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian I - Hunter II

***

Angin yang berhembus pada sore hari membawa pesan indah dalam bisikan-bisikan pelan ke dalam telinga Sion yang sedang tertidur, membuat ia terbangun-tersadar.

Matanya membelalak terbuka, tersenyum bahagia oleh bisikan angin yang dia dengar tadi, itu adalah senandung indah gadis yang dia cari-cari seharian ini.

Sejenak dia menutup mata dan menghirup napasnya dalam-dalam, menyatukan indra pendengaran dengan angin hingga telinganya kembali mendengar dan mengetahui asal suara indah itu.

Mata tertutup, Sion berjalan mengikuti telinganya, walau sering tersandung dan menabrak pohon di depannya dia tidak perduli dan tetap memejamkan mata kembali, telinga dan hatinya menari dan bercumbu dengan senandung irama malaikat itu sampai sampai dia tidak membutuhkan mata lagi untuk menuntun jalan.

Alunan lagu itu terus membawanya semakin jauh, semakin dia berjalan semakin dekat pula asal suara itu hingga pada akhirnya dia berhasil menemukan rumah pohon yang kemarin dia lihat.

Benar saja, di dalam rumah pohon itu gadis yang sangat cantik yang dia lihat sebelumnya sedang bernyanyi begitu indahnya.

Mendengar lantunan lagu yang sangat memabukkan membuat hati Sion sangat berbunga-bunga, matanya tertutup dengan sendirinya, setiap nada-nada dan irama dia nikmati penuh cinta dan kekaguman.

Ketika gadis itu menyanyikan tentang bunga maka Sion bisa merasakan bau harum dari nektar bunga, ketika wanita itu bernyanyi tentang sungai maka Sion tenggelam di dalamnya, ketika wanita itu bernyanyi tentang matahari maka Sion dapat merasakan hangatnya. Dia semakin tersihir kedalamnya, tersihir akan cinta.

Gukk ... gukk ... gukk ....

Sementara itu anjingnya yang tertarik dengan seekor tupai di atas pohon mencoba meraih tupai itu dan menggonggonginya dengan gonggongan keras yang membuat sion terbangun dari khayalan indah, begitu pula dengan gadis di dalam rumah pohon itu nampaknya terkejut dan langsung menutup jendela.

Pria penguntit yang merasa kesal kepada perilaku anjingnya itupun menyalahkan si anjing nakal .

"Anjing nakal, kau selalu saja menggangu di saat-saat paling indah, sebagai hukumannya aku tidak akan memberikan jatah kepala ikan lagi saat makan nanti!" bentak Sion dengan suara pelan agar wanita itu tidak semakin menyadari mereka.

Anjingnya yang sadar kalau sedang diancam pun hanya bisa merengek dan menghela napas panjang.

Sion melihat sekitarnya agar dia dapat mengingat jalan ke tempat dia saat ini, dia menyadari bahwa ternyata aliran sungai itu searah dengan jalur yang dia tempuh tadi, hatinya menjadi bahagia karena esok harinya dia dapat dengan mudah kesini lagi tanpa tersesat dan menghabiskan banyak waktu.

Begitu bahagia dan penuh rasa syukur pun dia kembali pulang kerumahnya, di mana sepanjang malam dia tidak bisa berhenti tersenyum mengingat wajah dan suara secantik malaikat yang dia saksikan tadi.

Keesokan harinya dengan perasaan campur aduk antara kekaguman, penasaran dan cinta. Lagi dan lagi Sion ingin pergi kembali ke rumah pohon walaupun hanya berani melihat dari kejauhan saja.

Seperti kemarin pada pagi hari Sion hanya pergi sendirian karena dia tidak ingin ada pengganggu nakal lagi yang datang bersamanya.

Dengan hati-hati Sion memasuki hutan, berjalan terus lurus ke arah sungai tempatnya memancing kemarin sembari meninggalkan jejak goresan pada setiap pohon yang dia lewati menggunakan pisaunya yang tajam, setelah menempuh perjalanan yang jauh masuk ke hutan akhirnya dia berhasil tiba di sungai, penuh semangat ia menangkap ikan dan memanggangnya sebagai bekal jika dia lapar nanti.

Sambil berjalan ke arah yang berlawanan dengan aliran sungai dia menyantap sedikit ikan yang dia bakar tadi, hingga beberapa saat kemudian dia sampai di tempatnya kemarin dan menunggu dengan sabar gadis itu bernyanyi di sana.

Sekitar pukul sembilan pagi dia melihat gadis itu telah berdiri di depan jendela dan mulai bernyanyi tentang sungai dan tumbuhan, pada jam dua belas siang gadis itu menyanyikan tentang angin dan burung-burung beserta hewan lainnya, lalu pada beberapa saat kemudian dia melihat seorang wanita tua yang kurus sedang berjalan ke arah rumah pohon itu dan mengikatkan sesuatu dengan tali yang tergantung pada rumah pohon, tiba-tiba tali itu menarik dan mengangkat barang itu ke atas, setelah itu sang wanita tua pergi kembali dengan terburu-buru.

Setelah menyaksikan segala hal indah dan membingungkan tadi, Sion yang telah lapar pun menyantap ikan bakarnya tadi sembari tersenyum-senyum mengingat bahwa betapa beruntungnya dia dapat menyaksikan gadis cantik itu bernyanyi lagi bahkan bukan cuma satu kali, hal yang membuatnya menjadi tidak sabar menunggu tentang apa lagu yang akan si cantik nyanyikan lagi nanti.

Setelah beberapa saat menunggu, Sion melihat wanita itu didatangi banyak hewan seperti burung-burung, tupai, dan monyet yang telah berdiri di jendelanya, bibirnya seakan sedang berbincang satu sama lain, membuat Sion semakin kagum akan gadis cantik tersebut.

Sion yang telah kenyang merasa mengantuk dan tertidur di bawah pohon tempat dia bersembunyi, dalam tidurnya dia kembali bermimpi tentang gadis cantik itu, dalam mimpinya dia menari dengan gadis itu sambil diiringi nyanyian indahnya.

Mimpi itu hadir karena dia sedang dalam keadaan hampir terbangun, walaupun dia tertidur telinganya masih dapat mendengar nyanyian indah sang gadis,  yang membuat alam bawah sadarnya mewujudkan hal yang dia dengar menjadi sebuah kenyataan dalam tidur.

Semakin tersadar dari tidur, Sion terbangun dan terduduk,  dengan sigap langsung bersembunyi kembali karena di rumah pohon itu sudah ada wanita tua yang dia lihat tadi siang, duduk di antara tangga menuju ke rumah pohon itu.

Sion yang penasaran pun ikut menunggu dan mengamati keadaan, saat matahari telah tenggelam setengahnya di antara gunung-gunung, Sion melihat gadis cantik itu berdiri menghadap matahari dari balik jendelanya dan dengan indahnya mulai menyanyikan nyanyian tentang kehangatan, keindahan, dan kerinduannya terhadap mata hari tersebut.

Lagu itu sangat-sangat indah menurutnya, sampai-sampai hatinya juga menjadi jatuh cinta akan matahari tersebut.

Matahari pun tenggelam dan hari sudah mulai gelap, Sion yang masih mengamati rumah pohon dari kejauhan melihat kalau wanita tua tadi menyalakan sebuah obor sebagai penerangan, lalu mengetuk pintu sampai keluarlah seorang gadis yang begitu cantik bak malaikat dari dalamnya.

Berlahan gadis cantik itu melangkah turun, menerima tangan si nenek tua yang menerangi langkahnya dan menunggunya di bawah.

Semakin dia melihat betapa cantiknya wajah gadis itu, semakin pula berdebar hati Sion dibuatnya, kecantikan yang dapat menghentikan napas dan waktu ketika mengaguminya.

'Jika dewi itu nyata,  maka dialah itu. Sang bunga penutup abad, ' pikir Sion.

Cahaya lampu semakin menjauh dan menghilang dari pandangan Sion, Sion yang terlelap dalam rasa cinta memutuskan untuk pulang dan mengikuti setiap tanda yang dia tinggalkan tadi.

Dengan cepat dia memotong sebuah ranting pohon dan mengambil sebuah kain dari sakunya, melilitkan kain tersebut ke salah satu ujung ranting itu, setelahnya dia mengambil kembali sebuah botol yang diisi dengan minyak tanah, menuangkannya ke lilitan kain dan membakarnya. Sepertinya dia telah memikirkan hari ini sepanjang malam sehingga segala persiapan telah dia bawa untuk membantu perjalanan.

Berusaha tetap tenang,  Sion mengarungi hutan bersama obor di tangannya, mencoba mencari setiap pohon yang telah ditandai olehnya, hingga akhirnya dia berhasil menemukan kuda yang telah dia tinggalkan di bawah pohon.

"Hai sobat, apa kau menungguku lama" ucap Sion sembari mengelus-elus Apollo dan langsung menaikinya.

Sepanjang perjalanan Sion selalu membicarakan segala hal yang dia alami seharian tadi kepada Apollo. Mulai dari perjalanannya yang jauh, tentang setiap lagu yang dia dengar dan yang paling membuat dia bahagia dan membuat dadanya berdetak kencang adalah ketika dia menceritakan tentang saat-saat pertama kali melihat dengan jelas betapa cantik dan indah wajah gadis penyanyi itu, membuatnya senyum-senyum sendiri dan memeluk leher kudanya saking gemas dan bahagia, membuat Apollo mengeram karena susah bernafas.

"Maaf kawan, aku terlalu bersemangat sampai tidak sadar telah menyakitimu, tapi tenang malam ini kau akan makan banyak sekali rumput segar sebagai balasan terima kasih ku," ujar Sion kepada kudanya dengan nada begitu bahagia.

Begitulah kejadian indah hari ini yang selalu saja membuat Sion si pemburu susah tidur, sekalinya dia bisa tertidur dia tetap memimpikan gadis cantik itu.

Memang cinta bisa datang tiba-tiba, memang cinta bisa melelehkan apapun di dunia sekeras apapun itu, memang cinta bisa selalu menghantui, memang cinta bisa menjadi kekuatan, karena itulah setiap orang yang memiliki cinta di dalam hatinya telah bersedia dan siap melakukan dan memberikan apapun itu termasuk dirinya kepada dia yang dicintainya.

***

1
Sulis Tiani Lubis
negeri yang dibalik?
SAD MASQUITO: gimana? hahaha
total 1 replies
L'oreal ia
jadi bacaan cewek cocok, apalagi cowok.
pokoknya netral dah, baru kali ini ketemu novel klasik kayak novel terjemahan aja
Gregorius
thor, Lo gila kayak pas nulis ini
Anonymous
lupa waktu jadinya
hopitt
alur cerita penuh warna, tidak monoton, naik turun kayak mood gw wkwk
Kyo Miyamizu
cerita ini bikin segala macam perasaan muncul, dari senang sampai sedih. Gila!
SAD MASQUITO: terima kasih kawan atas kesediaannya membaca novel saya
SAD MASQUITO: terima kasih kawan atas kesediaannya membaca novel saya
total 2 replies
AmanteDelYaoi:3
Mendebarkan! 😮
SAD MASQUITO: terimakasih banyak, kakak pembaca pertama saya, akan saya ingat.
izin screenshot ya kak 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!