NovelToon NovelToon
Dendam Dan Cinta Suami Cacat

Dendam Dan Cinta Suami Cacat

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Terpaksa Menikahi Suami Cacat
Popularitas:23.1k
Nilai: 5
Nama Author: nilam nuraeni

Menceritakan tentang Rere yang hidup nya menjadi gelap karena di ceraikan setelah malam pertama nya.

Di saat itu Rere yang di ceraikan dan di buang ke rumah pelacuran tak sengaja di hadapkan dengan Edward salah satu VIP yang membayar nya dengan mahal.

Dengan gila nya Rere menawarkan kesepakatan kepada Edward.

"Bawa aku keluar dari tempat ini, aku janji akan menjadi apapun yang kamu mau"

Mampukah Rere menaklukan Edward yang sangat dingin dan galak? penasaran lanjutan nya langsung baca ya😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 6. Mengenal.

"Siapkan air untuk ku" ucap Edward saat baru masuk ke dalam rumah.

"Air? minum?" tanya Rere.

"Air untuk mandi" balas Edward sambil melirik Rere yang melihat nya.

"Cepat!" lanjut nya, membuat Rere langsung bergegas berjalan menaiki tangga.

Edward menyusul ke dalam kamar, dia menunggu di kamar hingga akhirnya Rere selesai menyiapkan air untuk mandi di Bathtub.

Saat Rere keluar Rere berpapasan dengan Edward membuat Rere sedikit salah tingkah.

"Siapkan pakaian untuk ku, setelah itu susul ke dalam kamar mandi" ucap Edward tegas.

Hah?

Susul ke kamar mandi?

"Maksud tuan?" tanya Rere dengan wajah yang masih terkejut.

"Mandikan aku" jawab Edward santai.

A_Apa?

"Memandikan tuan?" Rere semakin di buat terkejut.

Membuat Edward yang melihat raut wajah Rere itu langsung melotot.

"Kenapa? apakah kau jijik" Edward berkata dengan wajah tak suka nya.

"Iy__ tidak tuan, saya mau" balas Rere cepat.

"Kau jijik dengan kaki ku kan!" tuduh Edward.

"Tidak tuan, saya benar-benar tidak__" ucap Rere terpotong.

Dia di buat terkejut saat melihat kaki Edward yang ternyata kondisi kaki nya yang tak sama.

Edward kembali menutupi kaki nya yang cacat, lalu dia berbalik masuk ke dalam kamar mandi.

Rere terdiam mematung di tempat nya, setelah melihat apa yang di tunjukkan Edward barusan padanya.

"Apa ini, ternyata aku lebih sempurna dari Edward. sungguh aku merasa malu karena aku sempat merasa Tuhan tak adil pada ku" Rere tanpa sadar meneteskan air matanya.

Rere menyeka air matanya lalu dia masuk ke menyiapkan pakaian ganti, dan setelah itu Rere pun masuk ke dalam kamar mandi.

Langkah Rere langsung terhenti saat melihat Edward yang sedang berendam di air Bathtub.

"Tuan" panggil Rere.

"Lakukan tugasmu tanpa banyak berbicara" ucap Edward dingin.

Rere dengan gerakan ragu nya mencoba memagang tangan Edward, setelah itu Rere mulai menyabuni tubuh Edward meski gerakannya sangat kaku karena ini pengalaman pertama kalinya untuk Rere memandikan seorang laki-laki.

Edward yang di mandikan hanya diam sambil menatap wajah cantik Rere, dia yakin Rere tak lebih sama dengan Laura yang hanya mau dengan nya karena uang.

"Sudah tuan" ucap Rere sambil menunduk.

"Kaki nya belum" balas Edward yang langsung berdiri.

Dan otomatis hal itu membuat Rere bisa dengan jelas melihat sesuatu yang menantang milik Edward.

Pentungan itu tidur meski begitu Rere agak ngeri karena ukuran tidurnya pun masih besar.

"Yang ini" tunjuk nya ke area selangkangannya.

Deg..

Jantung Rere berdegup kencang, dengan wajah gugup nya Rere mulai melakukan perintah Edward hingga akhirnya dia selesai.

Dan pipi Rere memerah merona karena malu, setelah itu Rere berniat pergi tapi tangan nya ditahan oleh Edward.

"Temani aku mandi" kata Edward.

"Tapi tuan saya harus mandi" ucap Rere menolak secara tidak langsung.

"Tidak menerima penolakan" balas Edward membuat Rere akhirnya hanya pasrah.

Rere melihat Edward yang mandi dengan perasaan yang malu, bagaimana tidak ini pertama kalinya dia melihat seorang pria mandi di depan nya.

"Besar" batin Rere dalam hatinya.

****

Kini Rere sudah selesai mandi, dia melihat waktunya yang hanya tinggal 1 menit lagi.

"Astaga, aku benar-benar seperti di kejar hantu" gumam Rere menggelengkan kepalanya.

Bagaimana tidak, Rere di beri waktu 15 menit untuk mandi saja dan itu tentu saja membuat nya harus gerak cepat.

Bahkan Rere tak sempat memakai make up, Rere tidak ingin terkena marah karena telat semenit saja.

Dengan jalan yang terburu-buru Rere akhirnya sampai di meja makan, terlihat Edward yang sedang duduk dengan wajah dingin nya.

"Lebih 20 detik" ucap Edward sambil memperlihatkan ponselnya yang memperlihatkan waktu yang Rere pakai adalah 15 menit 20 detik.

"Maaf tuan, saya tadi harus menyisi__" ucap Rere terpotong.

"Tak masalah, sekarang ambilkan aku makanan" titah Edward.

"Baik tuan" balas Rere cepat.

Lalu Rere mulai mengisi makanan di piring Edward, di mulai dari nasi dan lauk pauk nya karena Rere yakin semua makanan di sini pasti adalah makanan kesukaan Edward.

"Cukup" Edward menghentikan Rere yang akan membuat nya gemuk, Rere melirik ke arah Edward lalu ia menyimpan makanan itu di meja depan Edward.

"Selamat makan tuan" kata Rere tersenyum.

Edward hanya acuh dan mulai makan, tapi baru dua suap dia malah melihat Rere yang hanya diam saja.

"Kenapa hanya diam, cepat ambil makanan mu" tanya Edward bingung.

"Memang nya boleh makan di meja yang sama?" tanya balik Rere.

"Tidak, maksud ku kamu boleh makan bersamaku" balas Edward cepat.

Rere mendengar itu tentu saja langsung mengambil makanannya, dan karena Rere sangat lapar dia mengambil makanan yang cukup banyak.

Hal itu tentu saja terus di lihat oleh Edward, bahkan Edward sampai di buat melongo melihat porsi makan Rere yang sangat banyak seperti sudah tidak makan sejak kemarin.

"Badan kecil tapi makan sangat banyak" gumam Edward pelan.

Dan tentu saja Rere bisa mendengar ucapan Edward, dia hanya acuh dan lanjut makan karena Rere memang sangat lapar mengingat terakhir kali dia makan adalah kemarin sore.

Selesai makan Rere di minta menemani Edward melukis, dua jam Rere buang waktu nya untuk melihat lukisan benang kusut yang tidak dia paham.

Hoam..

Rere terus menguap, bayangkan saja dia harus menunggu Edward selesai bahkan sejak tadi tak ada obrolan yang di bahas karena Edward begitu serius dengan lukisan nya.

"Ambilkan aku puding" kata Edward.

"Baik tuan" balas Rere langsung bangkit dari duduknya.

Dan saat Rere baru melangkah tiba-tiba Edward kembali bersuara lagi.

"Hanya 5 menit" ucap Edward.

Rere hanya mengangguk lalu keluar dari ruangan yang menurutnya seperti kuburan karena sangat sepi dan tidak ada suara.

"Bi puding kesukaan tuan ini kan?" tanya Rere memastikan.

"Iya non, biasanya tuan akan makan puding berbeda-beda setiap harinya, dan hari ini jadwal puding mangga" jelas BI Ika.

Rere mengangguk, lalu dia melihat ponselnya dimana masih ada 3 menit tersisa.

"Suntuk ya non?" tebak bi Ika.

"Iya bi, tuan Edward emang suka melukis ya?" tanya Rere mencari informasi.

"Iya tuan memang sangat suka melukis, maklum non. tuan kan nggak ada kesibukan apapun apalagi tuan nggak pernah keluar siang-siang" jelas BI Ika.

Dan penuturan bi Ika membuat rere bingung, bagaimana tidak Bi Ika menjelaskan jika Edward tidak pernah keluar di siang hari.

Banyak pertanyaan di kepala Rere karena Edward yang diam punya segalanya bahkan bisa membeli nya dengan harga yang sangat mahal.

"Kenapa tidak keluar rumah siang-siang?" tanya Rere penasaran.

Tapi belum Bi Ika menjelaskan Rere melihat waktunya tinggal satu menit lagi, melihat itu Rere akhirnya langsung berlari tanpa menunggu jawaban bi Ika.

Rere berlari secepat kilat membawa puding nya, beruntung dia tidak menjatuhkan puding nya jika sampai jatuh mungkin dia akan habis ru marahi.

"Ini puding nya tuan" ucap Rere dengan suara nya yang ngos-ngosan.

"Bagus, tepat waktu" kata Edward sambil melirik Rere.

Rere hanya tersenyum kecut sambil memegang dadanya yang berdegup kencang karena dia berlari terlalu kencang.

Dalam hatinya Rere menggerutu karena baru petama kalinya bertemu dengan orang yang terlalu gila akan waktu.

"Sabar Rere, dia sudah baik dengan mengeluarkan mu dari rumah pelacuran itu, ya sekalipun dia sangat menyebalkan" batin Rere dalam hatinya.

"Jangan diam saja cepat suapi aku!" perintah Edward.

Membuat Rere langsung menuruti keinginan Edward, dengan cekatan Rere menyuapi Edward.

Dan saat seperti ini membuat Rere merasa memiliki bayi, dia benar-benar merasa seperti babysitter.

"Ambil tisue" titah Edward.

"Ini tisue nya tuan" Rere tersenyum di paksakan.

Edward menerimanya dan mengelap sudut bibirnya, lalu memberikan nya pada Rere.

Hufh..

Rere menerima nya dan membuang ke tong sampah lalu kembali duduk di samping Edward yang sedang menatap lukisan nya.

Lukisan sebuah pohon dan jalanan yang luas namun hanya memiliki satu pohon, di situ juga terlihat beberapa mobil dari dua arah yang berbeda.

"Apa menurutmu lukisan ini bagus?" tanya Edward untuk pertama kalinya bertanya.

"Bagus tuan, anda sangat hebat membuat lukisan seindah ini" kata Rere memuji.

Edward tersenyum kecut lalu melirik Rere yang ada di samping nya.

"Kau tau apa maksud dari gambar ini?" tanya Edward lagi.

Dan Rere yang tidak mengerti tentu saja diam, lalu menjawab dengan gelengan kepala.

Edward menghembuskan nafasnya kasar, lalu kembali menambah warna ke bagian yang menurutnya kurang.

"Pohon ini adalah aku, dunia terlalu luas dan juga di penuhi dengan segala hal, tapi seorang pohon hanya diam tanpa bisa kemana-mana" Edward berkata dengan menatap lukisan nya.

Rere yang mendengar penjelasan Edward sekarang paham, dia mengartikan jika Edward ingin mengatakan jika dirinya adalah pohon yang tidak bisa pergi dari tempat nya karena sebuah kekurangan nya.

"Tuan bukan pohon, tuan bisa menjadi mobil bahkan menjadi burung seperti di gambar tuan" kata Rere meyakinkan.

"Kau tau apa tentang lukisan ini? bahkan kau tak tau arti sebuah pohon yang sebenarnya" sahut Edward ketus.

Rere mendengar itu merasa di remehkan, tapi dia mencoba untuk tidak marah karena ini bukan hal yang perlu di permasalahkan.

Setelah puding habis Edward beranjak dari duduknya, dia akan tidur siang dan Rere di minta untuk membereskan lukisan nya.

"Saya memang tidak paham arti sebuah pohon dalam lukisan ini, tapi setidaknya saya paham apa yang tidak tuan sebutkan. tuan bukan pohon dan tuan masih bisa terbang seperti burung" kata Rere saat Edward akan keluar ruangan lukis.

Edward melihat ke arah Rere yang sedang menatap ke arah nya.

"Bagaimana caranya membuat satu kekurangan untuk bisa diterima oleh sekitar?" tanya Edward.

"Bukan sekitar yang harus menerima, tapi diri sendirilah yang harus menjadi penerima pertama, tidak perduli apa kata sekitar karena di saat diri sendiri sudah menerima maka omongan sekitar hanyalah bumbu untuk terus menjadi lebih baik" ucap Rere dengan wajah penuh yakin.

Edward hanya tersenyum kecut mendengar ucapan Rere, lalu dia pergi meninggalkan Rere yang tinggal sendirian di ruangan lukis.

Rere menghembuskan nafasnya panjang, lalu dia mulai membereskan hasil lukisan siang ini.

"Sayang sekali, padahal lukisan nya bagus ini kalau di jual pasti laku keras" gumam Rere sambil menghitung lukisan yang begitu banyak di depannya.

Dan Rere begitu excited saat melihat banyak lukisan yang dia yakini akan mendapatkan pundi-pundi uang dengan nominal tinggi, seketika jiwa matre dalam dirinya meronta-ronta keluar karena melihat lukisan hasil tangan Edward.

1
Susi Akbarini
laaaaannnnjjjuutttttt ..
❤❤❤ ❤❤❤❤
Dia Amalia
kenapa gk jujur dr awal sblm menikah dgn keadaan yg virgin Rere 😔😔😔
jd miris punya suami yg gk punya perasaan gt😭😭
Chacha Nunuy Chasanah
kenapa sekarang byk bgt ya teman mkan temannya sendiri 🥺
yuning
wilo
yuning
ternyata....
yuning
betul wilo, tunggu saja jodoh untukmu
yuning
hati hati art baru re
Zahraputri Putri
Smg aja art nya bukan pelakor ya...
Aprisya
tebakkanmu benar ndre, tapi sayang kamu terlalu mudah untuk dibodohi
Aprisya
selamat menikmati hidangan yang ada andre, biar kamu tertular penyakit yang diderita vanesa
Chacha Nunuy Chasanah
semoga tdk ada gangguan pelakor yachh
yuning
semoga Irt nya baik
Chacha Nunuy Chasanah
masih setia kak
yuning
beri penjelasan sama Reyhan, kasian dia
Zahraputri Putri
😭😭😭😭 janganlah
Zahraputri Putri
masih Lo aq masih disini Lo thor
keke global
jelas baca donk thor...
yuning
lanjut dong,aku setia menunggu
Zahraputri Putri
hhmmmm..... entahlah Smg aja Rere gk tau😤
Zahraputri Putri
katanya mau ketemu maura sama Rere awas kalau kmu brgkt sendiri Lo Ed
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!