Jerat Cinta Tuan Muda

Kenzie sampai di rumah pukul 3 pagi, bertepatan dengan sang Daddy yang sedang mengisi air minum didapur.

"baru pulang boy?", tanya tuan Rio Aldebaran papanya Kenzie,

"hemmmm", jawab singkat Kenzie sambil merebahkan diri disofa ruang keluarga, pikirannya masih tertuju pada kejadian tadi.

"kenapa boy?", tanya tuan Rio sambil duduk disamping Kenzie,

Kenzie duduk, menatap kearah papanya, Kenzie sangat dekat dengan papanya, apapun akan di ceritakan pada sang papa, begitu juga dengan tuan rio yang sangat perhatian terhadap Kenzie putra semata wayangnya, setiap hari tuan Rio pasti menyempatkan diri untuk selalu bertanya tentang apa saja yang Kenzie lalui hari itu.

dengan begitu Kenzie menjadi sosok yang dekat dengan papanya dan juga terbuka akan apapun yang dialaminya.

"bingung", jawab Kenzie,

"ada apa boy, bingung kenapa?", tanya tuan Rio gregetan karena anaknya yang terlalu datar itu,

"tadi tiba tiba aja jantung Ken berdebar kencang dan hati ken tiba tiba menghangat saat Ken menggendong temen Ken", ucap Kenzie,

"cewek?", tanya tuan Rio yang membuat Ken mendengus sebal,

"Ken masih normal dad", ucap malas Kenzie,

"ya habisnya kan selama ini kami gak pernah terlibat dekat sama cewek manapun, daddy aja sampai hawatir", ucap tuan Rio,

"hawatir?", beo Kenzie,

"hawatir kalau ternyata anak daddy ini belok", ucap tuan Rio sambil terkekeh, Kenzie sudah menatap tajam sang papa yang dengan seenaknya mengira dia belok cuma karena selama ini dia tidak pernah dekat dengan cewek.

"calm boy, ya kan daddy hanya hawatir, kan sayang banget wajah kamu yang tampan ini tapi ternyata gak doyan cewek", tuan Rio masih terkekeh senang sekali menggoda sang anak,

" gak lucu sama sekali dad", ucap Kenzie ketus,

"oke,.oke,jadi siapa gadis itu?", tanya tuan Rio penasaran,

"sahabatnya Alvarez", jawab Kenzie,

"lha bagus donk, kan kalau sahabatnya Alvarez kamu bisa minta dicomblangin sama Alvarez", ucap tuan Rio sambil menaik turunkan alisnya menggoda,

"dia sahabat Alvarez dari kecil dad, dia anak dari pembantu Alvarez, mereka tumbuh bersama sejak kecil dan Alvarez juga mencintainya sejak mereka kecil, selama ini Alvarez selalu over protective sama dia, bahkan saat diajak ke base camp aja kita para anggota Aderfia gak boleh ada yang natap dia lebih dari 5 detik", cerita Kenzie yang membuat tuan Rio mengerutkan alisnya tanda bertanya,

"anak pembantunya Alvarez?", tanya tuan Rio,

"hemmm, tapi dari wajahnya dia tidak ada mirip miripnya sama kedua orang tuanya dad, wajahnya bule banget bahkan matanya berwarna biru", kata Kenzie,

"bermata biru?", tanya tuan Rio memastikan,

"iya dad, matanya bahkan cantik banget, tapi kita semua tidak ada yang boleh menyinggung apapun tentang perbedaannya dan kedua orang tuanya, takut viola akan tersinggung pa", kata Kenzie,

"apa dia juga sangat cantik boy, sampai kamu bisa deg degan seperti itu?",

"cantik dad, pandai bela diri dan juga pintar, tapi Ken juga gak tahu kenapa tadi saat Ken menolong dan menggendongnya tiba tiba jantung Ken jadi tak karuan, Bahkan rasanya hari Ken menghangat, dan anehnya viola juga merasakan hal yang sama, bahkan dia mengungkapkan secara terang terangan mengatakannya, dan saat pulang dia kembali minta gendong Ken", ucap Kenzie lagi,

"wah sulit sih kalau saingannya sahabat sendiri Ken", ucap tuan Rio sambil manggut manggut,

"intinya bukan itu, kenapa kami merasakan hal yang sama disaat yang sama, kalau pun misalnya jatuh cinta, viola tahu Ken dan Udah sering banget bareng sama Ken, bahkan sejak berdirinya Aderfia, kalau Ken memang tidak bisa terlalu menatapnya karena memang Alvarez melarang", ucap Kenzie,

"ya mungkin memang kalian baru bisa menyadari perasaan kalian sekarang ini, saat kalian berada diposisi benar benar dekat", kata tuan Rio lagi, Kenzie menghembuskan nafas kasar,

"tau dad, ribet, Ken mau tidur dulu ngantuk", ucap Kenzie,

"hemmm, istirahatlah jangan terlalu dipikirkan kalau memang Kalian ditakdirkan bersama, pasti akan ada jalan, kalian masih muda boy", goda tuan Rio yang tak dihiraukan Kenzie yang terus berjalan meninggalkan sang Daddy, sedang tuan Rio malah terkekeh karena senang menggoda sang anak.

"gadis bermata biru, seperti dirimu dulu queen, bahkan aku jatuh cinta pada pandangan pertama saat melihat indahnya mata birumu", ucap lirih tuan Rio menerawang masa lalu.

dikediaman William, Alvarez tidak membawa viola ke rumahnya, melainkan ke kamar Alvarez.

"Al, gue pulang kerumah gue aja", ucap viola,

"keluarga loe masih tidur jam segini, loe mau membuat mereka hawatir dan berujung besok pagi mereka tidak bisa bekerja karena ngantuk", jawab asal Alvarez,

"ini hampir subuh Al, mereka juga biasanya Udah bangun jam segini, gue pulang aja Al", pinta viola,

"tidur Disini atau gue cium lagi", ucap Alvarez penuh penekanan,

"loe gak bisa cium cium gue seenaknya Al, kita sahabat, gak pantes juga kalau dilihat temen temen yang lain", ucap viola yang kesal dengan Alvarez,

"kalau gitu gimana kalau loe jadi pacar gue", ucap Alvarez tanpa beban, membuat viola melongo,

" loe nembak gue gitu?", tanya viola cengo,

"apapun, yang jelas loe jadi pacar gue, atau lebih baik lagi loe calon istri gue, stelah lulus kita langsung nikah", ucap Alvarez yang dirasa viola semakin melantur,

"loe lebih baik Tidur deh Al, kayaknya loe ngantuk banget sampai ngigau gitu", kata viola,

Alvarez membulatkan mata mendengar ucapan viola, bukannya mengiyakan apa yang dia ucapkan malah Alvarez dibilang mengigau.

"gue serius vio", ucap Alvarez,

"udah ah gue ngantuk, loe jangan tidur disini di sofa sana", ucap ketus Viola dan segera membungkus tubuhnya dengan selimut tebal Alvarez.

sebenarnya viola sedang menyembunyikan rona merah dipipinya karena malu mendengar pengakuan Alvarez, tapi dia tidak boleh terlena, karena itu akan membuatnya semakin sakit pada akhirnya.

Alvarez semakin dibuat melongo dengan tingkah viola, dia yang punya kamar tapi kenapa dia yang dilarang tidur diatas ranjangnya sendiri, dan kenapa dia yang malah jadi lebih jahat, tapi tak ingin ambil pusing Alvarez menuruti viola dia akan tidur disofa, karena kalau tidak bisa bisa pagi pagi drama pertengkaran rumah tangga mereka akan kembali terjadi, eeeeeiiitt udha rumah tangga aja ini....

Alvarez memejamkan mata, karena sebenarnya dia juga sangat mengantuk, saat ditelpon orang suruhannya tadi Alvarez baru saja memejamkan mata, tapi tadi dia mendapat kabar kalau viola hilang rasa kantuk itu hilang entah kemana, dan sekarang saat viola sudah kembali disisinya dia sudah tenang dan bisa kembali tidur.

viola, hanya nama itu yang akan selamanya mengisi relung hati Alvarez yang Tak tersentuh itu, tak peduli satu dunia menolaknya bagi Alvarez hidup dengan viola itu saja sudah cukup.