NovelToon NovelToon
Rebirth: Moon Sword

Rebirth: Moon Sword

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Time Travel / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Huacheng Imut

Gu Yinchen, dijuluki sebagai Kultivator Pedang Bulan oleh Raja Iblis yang menyerangnya bersama dengan ribuan orang dari lima sekte ternama. Julukan itu diberikan usai Gu Yinchen mati setelah jantungnya berhasil dihancurkan oleh Raja iblis.

mungkinkah Gu Yinchen akan kembali demi membalaskan dendam rekan seperguruannya dan kelima tetua Sekte yang mati sia-sia demi membunuh Raja iblis yang memiliki lima jantung?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Huacheng Imut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB. 05 - SYARAT TANPA KONTRAK

Sosok monster berotot, tinggi besar dan berbulu. Serta memiliki kepala berbentuk babi muncul di belakangnya dari kedalaman gua usai Gu Yinchen membentuk kembali dantiannya yang telah lama hilang. Dari 10 tingkatan monster yang muncul di dunia, monster yang berada di belakangnya ini berada pada tingkat 7. Tingkatan yang tidak terlalu sulit untuk dimusnahkan.

Gu Yinchen menyeringai, menatap Monster dengan kapak yang ada di tangannya. Dia seolah sedang menantang monster itu untuk bertarung agar dia bisa mengukur, seberapa jauh kekuatannya.

Monster itu mulai bergerak, berlari ke arah Gu Yinchen sembari mengangkat kapaknya. Gu Yinchen tampak tak bergerak sama sekali dan hanya memasang kuda-kuda sebagai tanda perlawanan.

Ketika kapak besar yang ukurannya setinggi tubuhnya berada tepat di atas kepalanya, Gu Yinchen menahan serangan itu hanya dengan kedua telapak tangannya yang disatukan sehingga kapak itu tidak mengenainya.

Aura kekuatan yang begitu besar datang dari sosok monster yang berdiri melawan di depannya. Dia dengan segenap keberanian, mulai melawan tanpa melakukan rencana sama sekali bahkan tanpa menggunakan senjata panjang dan berat. Dia hanya menggunakan sebuah belati yang ada di tangannya untuk melawannya. Bahkan belati itu tampak telah berkarat dan tidak akan bisa melawan kapak yang begitu besar dan berat.

Namun, selama pertarungan terjadi, Gu Yinchen mengalirkan energinya pada belati miliknya sehingga itu tidak akan mudah patah selama Gu Yinchen menahan serangannya. Dia tidak menyangka, monster ini akan menyerangnya sebagai membabi buta hingga terus membuatnya melangkah mundur sampai keluar dari dalam gua.

Namun, hal ini menjadi sebuah keuntungan bagi Gu Yinchen karena dia bisa menyerangnya dengan leluasa di luar.

Dia merasa akhirnya bisa menghirup udara malam yang begitu segar meski terasa sangat dingin. Pohon-pohon yang ada di sekitarnya pun tampak tertiup angin bertanda bahwa, sebentar lagi hujan akan datang menjemput.

Sosok monster yang melawannya akhirnya keluar dari dalam gua dengan langsung menyerang Gu Yinchen. Dan lagi-lagi, Gu Yinchen tetap berada dalam posisi bertahan. Monster ini tak memberikan kesempatan bagi Gu Yinchen untuk melakukan perlawanan. Monster itu pikir dia akan menang akan tetapi, dia lupa kalau otak manusia lebih besar daripada otak babi.

Saat kapak itu kembali mengarah ke kepalanya, Gu Yinchen langsung membungkuk dan hendak melakukan serangan. Dengan belati yang telah di tajamkannya berkali-kali, dia sedikit membungkukkan badannya kemudian menemukan celah dan mengambil kesempatan saat Monster ini sedang menyerangnya.

Dalam sekali gerakan yang terhitung cepat dan kuat, Gu Yinchen menggenggam belatinya dalam-dalam kemudian menggores luka yang cukup dalam di leher monster hingga membuat kepalanya nyaris terlepas.

Serangan itu tidak hanya berhenti sampai di sana. Gu Yinchen mengumpulkan seluruh energi spiritualnya ke dalam telapak tangannya sebelum akhirnya dia menghentakkannya pada perut monster ini, tepat di bagian pusat aliran Qi nya berada. Alhasil, monster itu terhempas ke belakang dengan bagian perut yang tampak berlubang. Kemudian beberapa menit setelahnya, matahari pun tampak terbit dari arah timur. Tubuh monster yang baru saja dihabisinya dengan mudah pun perlahan berubah menjadi tulang belulang dan tulang itu juga akan menyusut menjadi butiran debu.

”Ahahaha! Tidak ku sangka! Pengaruh Pil mata naga begitu luar biasa! Aku merasa seluruh kekuatanku kembali padaku!” ucap Gu Yinchen dengan bangga diri, merasa puas dengan pencapaian yang dilakukannya.

Matahari telah terbit hari ini. Pasti semua kegiatan latihan yang dilakukan para murid akan segera berlangsung di tempat yang tidak jauh dari tempatnya. ”... Bagaimana pun, melarikan diri akan menjadi solusi yang terbaik! Aku akan melakukannya!” gumamnya.

Gu Yinchen kemudian mengambil langkah seribu untuk pergi meninggalkan tempatnya. Akan tetapi, belum lama ia berlari pergi, sesosok pemuda berpakaian hitam yang didominasi warna putih itu berdiri menghalanginya dengan pedang yang menggantung di pinggangnya.

”Oh, sial! Aku tidak menyadari kedatangannya! Kenapa dia tiba-tiba ada di sana?!” batin Gu Yinchen panik saat menyadari kalau sosok itu adalah sosok yang belum lama dilihat olehnya. Dia itu adalah guru besar sekte Matahari Qing Luan.

”G- Gu Yinchen memberi salam pada Guru besar.” ucap Gu Yinchen sembari membungkuk padanya meski dia sedikit tidak ikhlas karena harus menunjukkan etika yang lebih sopan pada seseorang yang sudah jelas lebih muda darinya.

”Andaikan mereka tahu usiaku saat ini! Kalau usiaku digabungkan dengan kelahiran ku saat ini, aku sudah berumur 70 tahun tahu!!” batinnya menggeram kesal.

”Kamu mau pergi kemana?” tanya Qing Luan memancing perhatian Gu Yinchen untuk segera menatapnya.

”Aku ingin pergi ke kota. Tempatku bukan di sini.” jawabnya singkat.

”Kenapa kamu tidak ikut berlatih bersama dengan murid-murid yang lain? Kamu bisa saja masuk ke sekte Matahari saat ini.” jelas Qing Luan.

Sudah pasti! Gu Yinchen akan menolaknya. Kesetiaannya pada Sekte Bulan tidak akan pernah pudar!! Dia pasti akan kembali ke sekte dan memperbaiki semua kekacauan yang mungkin terjadi usai pembantaian besar-besaran pada kelima Sekte.

”Saya merasa tidak pantas. Sekte Matahari adalah tempat untuk orang-orang terkuat. Tidak seperti saya yang memiliki jantung yang lemah dan fisik yang tidak sesuai.” ucap Gu Yinchen mencoba mencari alasan agar dia bisa pergi dari tempat ini.

”Dengan keadaan seperti itu, kamu masih bisa tetap berlatih di sekte Matahari. Kami memiliki obat untuk menyembuhkan segala penyakit di gudang milik kami.” jawab Qing Luan tidak mau kalah.

Dia tahu kalau Gu Yinchen mungkin memiliki niat buruk usai dia menginjakkan kakinya di sekte Matahari. Ketakutan terbesarnya adalah, Gu Yinchen mungkin telah mengetahui rahasia terbesar dari sekte Matahari yang menyimpan barang-barang yang begitu berharga. Jika Gu Yinchen sampai memberitahunya pada keempat sekte yang lain, mereka pasti akan segera menyerang sekte Matahari untuk mencuri barang yang selama ini telah mereka kumpulkan.

”Tidak Tuan! Saya merasa sangat tidak pantas. Bisa saja saya akan mempermalukan sekte Anda sendiri karena saya yang lemah dan tidak memiliki kemampuan untuk bertarung.” ucap Gu Yinchen berusaha keras.

Qing Luan tampak menghela nafasnya. Dia tidak menduga akan menjadi seperti ini. Biasanya, ada begitu banyak orang yang ingin masuk ke sekte Matahari dan rata-rata semua orang ditolak karena kekuatan fisik mereka yang terlalu lemah. Namun, berbeda sekali dengan Gu Yinchen yang langsung menolaknya. Dia tidak menyangka dan mulai mengira kalau ketakutannya itu akan menjadi kenyataan.

Meskipun, Gu Yinchen sendiri tidak memiliki niat untuk mengumbar rahasia milik sekte Matahari hingga memicu perpecahan antara kelima Sekte besar.

”Kalau begitu, hancurkan semua pelatihan mu.” singkat Qing Luan hingga membuat Gu Yinchen terdiam mematung usai mendengar jawaban ini.

”Apa maksud Anda?” tanya Gu Yinchen mencoba memastikannya kembali.

”Iya, hancurkan semua pelatihan mu! Kamu akan dianggap sebagai pengkhianat sekte jika berani keluar dari tempat ini dengan semua pelatihan yang kamu latih di wilayah kekuasaan sekte Matahari.”

”Bagaimana mungkin?! Aku bahkan tidak terikat kontrak sama sekali!” bentak Gu Yinchen tak terima.

”Di sini tidak ada yang namanya kontrak! Siapapun boleh masuk asalkan dia memiliki kekuatan fisik yang bagus.”

”Tapi, itu tidak adil! Aku melatih kekuatanku sendiri di sini bahkan tanpa jasamu! Seharusnya, ini menjadi hasil pelatihan yang aku dapatkan sendiri!”

Qing Luan mengacungkan jari telunjuknya sembari berkata, ”... tapi kamu memakan Pil mata naga milik Sekte Matahari. Secara otomatis, kamu juga telah diangkat sebagai murid dari sekte Matahari tanpa pengecualian. Kamu tahu sendiri kan? Benda itu sangat berharga?”

”Bagaimana bisa?! Aku pasti akan mengembalikannya! Sebagai gantinya, biarkan aku pergi dari sini!”

Qing Luan menghela nafasnya seolah pasrah dengan segala alasan dan perdebatannya dengan Gu Yinchen. Mau tak mau, dia akhirnya menggunakan cara kekerasan untuk membujuknya.

Pedang yang menggantung di pinggangnya ia keluarkan dan ia acungkan ke arah Gu Yinchen yang sedang menantinya. Dengan wajah dingin dan tatapan penuh amarah yang sudah menjadi ciri khasnya saat sedang mengajar, Qing Luan berkata padanya, ”... kalau kau tidak mau, ya sudah. Aku terpaksa harus membunuh mu sekarang juga karena kau telah berkhianat pada sekte Matahari!”

1
Maz Tama
pantau
Buang Sengketa
bulan dan matahari. makin kuat la mc nya
Seorang Penulis✍️
Jangan lupa mampir ya kak di Novel Saya PERJALANAN YANG CHEN DIDUNIA LAIN
Ivy
Semangat terus kak🔥Mampir juga ke karya baruku "Story of Elementalist" makasih🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!