NovelToon NovelToon
YOUNG MARRIAGE

YOUNG MARRIAGE

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Nikahmuda / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Teen School/College / Dijodohkan Orang Tua / Tukar Pasangan
Popularitas:11k
Nilai: 5
Nama Author: andi mutmainna

Ayuna, seorang mahasiswi berparas cantik dengan segudang prestasi yang pastinya selalu menerima beasiswa setiap tahunnya, sekarang ia duduk di bangku kuliah semester 5 di usianya yang telah masuk 19 tahun. Cerita hidupnya memang selalu dipenuhi kejadian-kejadian di luar dugaannya, seperti menikah dengan salah satu most wanted di kampusnya, Aksara Pradikta.
Aksara, laki-laki yang dikenal dengan ketampanannya yang mempesona, ia adalah orang yang tertutup dan kadang arogan. Ia menikah dengan Yuna tentu bukan berdasarkan rasa cinta, melainkan karena suatu alasan yang dipaksakan untuk diterima oleh dirinya. Dan tentunya setiap pernikahan selalu memiliki jalan terjalnya sendiri, begitupun untuk Aksa dan Yuna. Permasalahan yang awalnya hanya datang dari sisi mereka berdua rupanya tak cukup, karena orang-orang di sekitar mereka hingga masa lalu mereka justru menjadi bagian dari jalan terjal yang harus mereka lewati. Apakah akan tetap bersama sampai akhir?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon andi mutmainna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27>>

--

Aksa melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, tangan kanannya memegang kendali setir mobil, dan satu tangannya lagi menggenggam tangan Yuna. Ia sadar kalau istrinya sangat khawatir sekarang.

Panti Harapan memang terletak cukup jauh, perlu waktu setengah jam untuk ke sana. Sejak Aksa mengiyakan keinginannya, Yuna sama sekali tak bersuara lagi, tatapannya hanya tertuju ke jalanan yang ada di depan.

Setelah melakukan perjalanan yang cukup jauh, mereka berdua akhirnya tiba di Panti Asuhan Harapan. Yuna langsung berlari keluar dari mobil. Namun sayangnya langkahnya harus terhenti karena tiba-tiba banyak anak panti yang menyambutnya, tentu saja ia tidak bisa mengabaikan mereka.

"Kak Yunaaa!" teriak salah satu anak perempuan, dia Aina. Salah satu anak panti yang juga akrab dengan Yuna.

Aina berlari ke arah Yuna dengan tangan yang sudah ia rentangkan lebar. Tak hanya Aina, semua anak panti yang melihat Yuna langsung bersorak kegirangan. Mereka serempak berlari ke arah Yuna dan menghujaninya dengan pelukan rindu. Yuna yang memang Akrab dengan mereka tentu saja memberikan ciuman sayang untuk mereka satu per satu.

Baru selesai memarkir mobil, Aksa segera menyusul Yuna. Dari kejauhan ia sudah melihat Yuna yang dikelilingi anak kecil. Aksa tersenyum kecut melihat hal itu, ia yakin selama berada di sini Yuna akan mengabaikannya dan akan perhatian ke anak-anak itu.

"Minggiiiiir!" pekik anak laki-laki yang kini berkecak pinggang.

Anak-anak panti yang tadinya heboh memeluk Yuna kini diam sesaat. Teriakan Azil berhasil memecah kerumunan di sekitar Yuna. Setelah mendapat jalan, Azil melangkah ke Yuna dan langsung memeluknya dengan erat, belum puas Azil memberikan ciuman di kedua pipi Yuna. Bahkan masih tak puas, Azil masih ingin mencium bibir tipis Yuna, dan seketika itu pula ada yang menyahut dari belakang, membuat gerakan Azil terhenti.

"Heh, Dek! Jangan cium istri saya di situ!" tegur Aksa seraya menatap tajam ke Azil. Dan Azil yang ditegur merasa tak terima, ia bahkan membalas tatapan Aksa tak kalah tajam.

"Kakak siapa?! Kata Ibu nggak boleh marahin anak kecil, nanti kualat!" balas Azil dengan berani.

"Kebalik, Dek, yang ada lo yang kualat karena ngelawan gue!"

Mendengar jawaban Aksa barusan, Yuna langsung berdiri dari duduknya. Ia mencium Azil sekilas, membuat Aksa langsung berdecih lalu memutar bola matanya kesal.

"Azil, ini suami Kakak, Namanya Kak Aksa. Azil, Aina, dan lainnya harus baik, ya, sama suami Kakak," jelas Yuna sukses mencetak senyum kebanggaan di bibir Aksa.

"Iya, Kak Yunaaa!" jawab anak-anak itu, kecuali Azil.

"Nggak! Azil nggak mau baik sama dia! Kakak ini udah rebut Kak Yuna dari Azil! Kan dulu Kak Yuna janji bakal nunggu Azil gede, terus nikah sama Azil. Kenapa Kak Yuna bawa dia kemari? Azil nggak terima," protes Azil dengan ekspresi cemberut maksimal.

Yuna kembali mensejajarkan tingginya dengan Azil. Ia mengusap lembut kepala Azil dan memberikan senyuman lembutnya.

"Kalau Azil nggak terima Kak Aksa, berarti Azil juga nggak terima Kak Yuna dong?!" ujar Yuna memberikan satu pertanyaan yang berhasil membuat Azil diam.

Azil menunduk, kemudian pergi menjauh dari Yuna. Ia tahu persis sifat adik asuhnya satu itu. Selalu marah ketika sesuatu yang sangat dia sukai tiba-tiba menjadi milik orang lain.

Yuna kembali berdiri dan menatap Aksa. "Aku ke kamar Lila dulu, kamu main aja di sekitaran sini. Nggak pa-pa kok," ujar Yuna dan Aksa langsung mengangguk mengerti.

Melihat Yuna pergi menjauh, Aksa mulai mengayunkan kakinya ke sembarang arah. Ia belum tahu denah panti itu, yang ia tahu ia tidak akan hilang kalau hanya sekedar jalan-jalan di sana. Ketika melewati belokan koridor panti, langkah Aksa berhenti saat ia melihat anak kecil yang familier di matanya.

Anak tengil tadi!

Senyum Aksa mengembang. Ia kemudian pergi menghampiri Azil yang tengah duduk di bangku taman. Tanpa ragu Aksa langsung duduk di samping anak kecil yang ia prediksi berumur enam tahun itu. Azil yang tadinya menunduk tentu saja langsung mengangkat pandangannya. Namun saat menyadari orang yang duduk di sampingnya adalah musuhnya, Azil kembali membuang pandangannya.

"Dek, lo nggak suka, ya, sama gue?!" Azil tidak menjawab. "Padahal gue baik lho. Mau gue beliin permen nggak?"

"Azil bukan anak kecil!" ketus Azil.

Aksa seketika menahan tawanya, bagaimana bisa anak sekecil Azil mengatakan hal barusan? Jelas-jelas anak itu masih terlihat seperti anak kecil.

"Kenapa lo suka sama istri gue?" tanya Aksa lagi.

"Nggak usah nanya-nanya! Kak Yuna itu bukan istri Kakak!"

Aksa mulai jengkel dengan respons tidak mengenakkan dari Azil. "Ya udah, terus mau lo apa, Dek? Mau nyuruh gue pisah sama Yuna? Sini, gelud aja deh kita berdua!" jawab Aksa makin kesal.

Seketika Azil kembali menatap Aksa, ekspresinya terlihat takut saat Aksa memasang ekspresi garangnya. Azil meneliti tubuh Aksa yang tiga kali lipat lebih besar darinya. "Dasar orang jahat! Beraninya sama anak kecil!" pekik Azil.

"Lah! Tadi katanya bukan anak kecil?!" ujar Aksa membuat Azil mencerna perkataannya beberapa saat yang lalu. Tak bisa mendapat jawaban yang pas, akhirnya Azil menghela napasnya.

"Kakak pergi aja deh, jangan di sini! Biarin Azil sendiri," balas Azil tak ingin berdebat dengan Aksa lagi.

"Gue bakal pergi kok, tapi setelah tahu beberapa hal. Boleh, kan?!" tanya Aksa mencari siasat agar bisa tahu banyak tentang panti ini, khususnya tentang kehidupan Yuna sebelum bersama dengannya.

Azil mengangguk setuju, menjawab beberapa pertanyaan tidak akan merugikannya.

"Oke, good! Nanti gue beliin permen deh."

"Sama cokelat juga!" ujar Azil sukses membuat Aksa melongo tak percaya.

"Iya, iya!" pasrah Aksa.

"Oke, pertanyaaan pertama, kenapa anak-anak di sini suka sama Yuna?"

"Karena Kak Yuna itu udah lama ngurus kita, dia baik dan nggak pernah lupa ngajakin kita semua main. Meskipun kadang Kak Yuna ceroboh, itu bukan masalah. Kan ada Azil yang bisa ngingetin dan jagain Kak Yuna," jawab Azil membuat Aksa berdecih di dalam hati, sempat-sempatnya anak kecil itu memuji dirinya sendiri.

Setelah mengangguk paham, Aksa kembali bersuara, "Kalian suka juga nggak sama Kak Saga?" Tiba-tiba Aksa mengingat kakak Yuna, jadi ia menanyakannya.

"Tentu saja, Kak Saga adalah superhero kita. Dia selalu beliin makanan enak untuk kita, beliin mainan saat dia gajian, tapi ... udah lama Kak Saga nggak datang ke sini, kata Kak Yuna dia lagi kerja dan sibuk banget."

Lagi-lagi Aksa berdecih mendengar jawaban dari Azil. Dua pertanyaan dengan jawaban yang menyebalkan dari Azil membuatnya tak berselera lagi untuk bertanya lebih jauh.

"Oh, iya, pertanyaan terakhir, deh! Di mana kamar Lila?"

"Lila?"

Aksa mengangguk, ia ingin bertemu Yuna.

Azil tiba-tiba berbalik, dan menujuk sebuah ruangan yang ada di lantai dua paling ujung. "Itu, ruangan paling ujung, yang pintunya warna biru laut." Aksa mengangguk mengerti, tak lama ia merogoh saku celananya untuk mencari sesuatu.

"Nih, permen sama cokelatnya beli sendiri. Gue nggak ada waktu!" ujar Aksa seraya memberikan Azil dua lembar uang lima puluh ribu, Azil tersenyum senang membuat Aksa terkekeh melihatnya.

"Gue pergi, ya, Dek?" pamit Aksa dan langsung melangkah pergi tanpa menunggu jawaban Azil lagi.

--

Jangan lupa like teman-teman🤍

1
Naila
Update lagi thor seru abis ceritanyaaa😭🙏
Blurr
di tunggu updatenya thor
Blurr
ceritanya bagus yang bagus dan menarik. ngak banyak drama percintaan🌹
Blurr
thx thorr
Naila
Banyak kali dugaannyaa
Naila
Seruuuuuuuu!!!
Blurr
gitu lahh perempuan, semakin dilawan semakin bringas
Blurr
🤣🤣🤣🤣🤣
Blurr
ngak gitu bambang 😭😭
Blurr
isi cetan perempuan g ada yg berfaedah 😭😭
Blurr
🤣🤣😭😭
Blurr
sorry thor, ini cerita anak kuliah semester 5 tapi kek anak SMA. apa anak SMA cosplay jadi anak kuliah semester 5
Emyutiii: aslinya emang anak sma haha, cuma kemarin di rombak krna abis terbit jadi buku, ga etis soalnya anak sma kan umumnya gabole nikah, jadinya di rombak jadi anak kuliahan
total 1 replies
Fitrotus Saadah
haisss...yuna nekat/Facepalm//Facepalm/
Fitrotus Saadah
perempuan Gila tuh.../Angry//Angry/
Emyutiii
Worth it untuk dibaca :)
Fitrotus Saadah
Kurang ajar banget Saga...tega banget sm adiknya../Bomb//Bomb/
Fitrotus Saadah
jawab Sa, jgn salah jawab lho...tau kan cewek ngambeknya klo diberi jawaban yg salah...walaupun kdg2 apapun jawabannya selalu salah /Grin//Grin/
Fitrotus Saadah
ceritanya asyik...mengalir, bahasanya ga kaku. suka jg dg karakter tokohnya..
Fitrotus Saadah
ceritanya bagus lho...lanjut kak /Good//Good/
Fitrotus Saadah
maraton bacanya...asyik ceritanya kak /Good//Good/
Sunrise🌞: Hallo kak mampir juga yuk diceritaku
STUCK WITH MR BRYAN
Emyutiii: Makasih kak🌷
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!