NovelToon NovelToon
Booking Online

Booking Online

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat / Romansa / PSK
Popularitas:11.3k
Nilai: 5
Nama Author: Tie tik

Kecantikan dan kecerdasan yang dimiliki Amelia berhasil memikat hati seorang pria. Asmara yang menggelora mengantar Amelia pada titik keseriusan sang kekasih. Apakah hubungan mereka berjalan lancar sampai ke jenjang pernikahan? Apalagi setelah pria tersebut mengetahui jika Amelia ternyata seorang wanita panggilan.

Lantas, bagaimana Amelia melewati segala lika-liku kehidupannya? Apakah dia mampu meninggalkan dunia yang sudah membantunya mengobati luka di masa lalu atau justru semakin terjerumus di agensi yang menaunginya selama ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tie tik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gawat!!!!

Hampa. Ya, itulah yang dirasakan Amel selama satu minggu ini. Kenangan indah bersama Andra terus menghantui. Tak ada komunikasi di antara mereka berdua. Amel sangat frustasi dengan keadaan ini. Satu persatu orang yang dia sayang, telah pergi meninggalkannya.

"Aku harus bangkit dan mencari solusi. Tenang Amel, tenanglah. Semua akan baik-baik saja tanpa Andra," gumam Amel sambil menyugar rambutnya ke belakang.

Amel beranjak dari tempat tidur. Lantas dia berjalan menuju almari yang ada di sudut ruangan. Setelah pintu almari terbuka, Amel menarik laci yang ada di sana. Dia mengambil map merah yang tersimpan rapi di dalam laci tersebut.

"Aku harus menyelesaikan semua ini," gumam Amel saat membawa map tersebut ke sofa yang ada di dekat ranjang.

Amel membuka map merah itu. Dia membaca kembali surat perjanjian serta surat kontrak yang tersimpan di sana. Satu persatu poin yang tertulis di sana diteliti lagi oleh Amel. Gadis cantik itu menghela napas berat setelah membaca nominal denda yang harus dibayar apabila dirinya mengakhiri kontrak sebelum waktunya.

"Dua ratus lima puluh milyar?" gumam Amel dengan hembusan napas berat. "Dari mana aku mendapatkan uang sebanyak ini? Apartment, tabungan dan beberapa barang mewahku belum cukup untuk membayar uang pinalti sebanyak itu. Aku harus mencari uang lebih banyak lagi agar cepat terlepas dari sini." Amel menutup kembali map merah itu.

Suara ketukan pintu beberapa kali terdengar di sana. Amel menyimpan kembali map tersebut ke dalam laci almari. Lantas, dia segera membuka pintu. Rupanya Sari yang sedang berdiri di depan pintu kamarnya.

"Aku lihat dari tadi pagi kamu belum makan. Jangan terlalu pusing, Jo. Jaga selalu kesehatanmu," ucap Sari seraya menepuk bahu Amel.

"Oke, nanti aku makan, Mi," jawab Amel dengan diiringi senyum tipis.

"Aku tunggu di ruang makan. Sudah lama kita tidak makan bersama," ucap Sari sebelum pergi dari kamar Amel.

Sudah tiga hari Amel tinggal di rumah megah Sari. Dia mencari ketenangan di rumah penuh warna ini. Dia Melampiaskan segala rasa sakit yang melanda hati di kamar ini. Kamar dengan segala kepahitan yang selama ini dirasakan.

Setelah merapikan diri, Amel keluar dari kamar. Dia mengayun langkah menuju ruang makan. Rupanya Sari sudah menunggu di sana bersama Bobby. "Selamat siang," sapa Amel saat bergabung di ruang makan. Dia duduk berhadapan dengan Sari.

"Makan dulu, Jo," ucap Sari sambil menuangkan nasi di piring Amel. "Jangan sampai berat badanmu turun karena setres. Nanti gak cantik lagi dong," ucap Sari dengan diiringi senyum tipis.

"Memangnya setres kenapa dia, Mi?" sahut Bobby seraya menatap Amel.

"Biasa. Masalah cinta," jawab Sari dengan diiringi senyum tipis.

Amel tak menanggapi obrolan di antara Sari dan Bobby. Dia fokus menikmati makanan yang ada di piringnya. Setelah beberapa menit, makan siang telah usai. Mereka bertiga masih duduk di sana sambil membahas beberapa klien dan beberapa masalah dari agensi yang dinaungi Sari.

"Mi, gak ada gitu klien pengusaha muda yang masih seger. Ya kali sama yang matang-matang mulu," protes Amel sambil mengupas Apel.

"Kenapa? Pengen main sama yang lebih bertenaga ya?" ledek Sari sambil melihat layar ponsel yang menyala karena ada pesan masuk.

"Sesekali boleh lah untuk merefresh pikiran. Syukur-syukur dapat yang loyal dan banyak duit. Ya gak, Bob?" seloroh Amel seraya menatap Bobby penuh arti.

"Jo, sepertinya dewi keberuntungan ada di pihakmu. Nih, ada job untukmu nanti malam. Sepertinya dia masih muda," ucap Sari setelah berkutat dengan ponselnya.

"Serius? Orang mana, Mi? Pejabat?" cecar Amel sambil mengunyah apel.

"Bukan. Dia sepertinya pengusaha muda. Ini bukan permintaan dari pertemuan. Ini permintaan pribadi, Jo," jelas Sari tanpa mengalihkan pandangan dari layar ponsel.

"Dia booking sendiri gitu?" tanya Amel lagi.

"Tidak. Ini yang booking ternyata asistennya. Katanya dapat rekomendasi dari rekan sesama pengusaha. Ini asistennya hanya menyebut nama belakang. Wiyoko, " jawab Sari.

Amel tersenyum simpul mendengar penjelasan Sari. Entah mengapa kali ini dia sangat bersemangat saat mendapat job bos muda. "Aku mau ke salon dulu kalau begitu, Mi," pamit Amel saat beranjak dari tempat duduknya.

****

Lipstik merah maroon menghiasi bibir sexy Amel. Aroma parfum yang memabukkan tercium dari tubuhnya. Malam ini Amel benar-benar menyiapkan penampilannya agar terlihat sempurna.

"Kurang apa lagi ya?" gumam Amel saat mengamati penampilannya dari cermin almari. Saat ini dia sudah berada di dalam kamar hotel untuk menyambut pengusaha muda bernama Wiyoko.

Amel mengembangkan senyum manis setelah merapikan penampilannya. Malam ini dia mengenakan gaun berwana hitam dengan hiasan swarovski serta dua tali kecil yang ada di kedua pundak Amel. Sebagian punggungnya terekspos jelas. Kakinya yang mulus terlihat jelas karena belahan dress tersebut sampai di atas lutut.

Suara ketukan pintu mulai terdengar. Amel berdiri dari sofa dan berdiri membelakangi pintu kamar. Suara derap langkah seseorang mulai terdengar bersamaan dengan suara pintu kamar yang tertutup kembali.

"Selamat datang, Tuan Wiyoko. Sel—" sambut Amel seraya membalikkan badan. Namun, ucapannya harus terhenti karena dia shock setelah melihat siapa yang berdiri di hadapannya.

"An ... And ... Dra," ucap Amel terbata.

Kaki Amel tiba-tiba saja kehilangan tenaga hingga membuatnya ambruk ke lantai. Jantungnya berpacu dengan cepat hingga membuat keringat dingin mulai membasahi sekujur tubuhnya. Amel hanya bisa menatap Andra dengan napas tersengal. "Siapa kamu sebenarnya?" tanya Amel setelah melihat penampilan Andra yang sangat berbeda dari biasanya.

"Apa kamu yang bernama Jovana dari Butterfly?" Hanya pertanyaan itu yang lolos dari bibir Andra.

...🌹TBC🌹...

...Waduh ... Waduh ... Waduh!! Gawat!! Komen yuk!! Jangan lupa besok kasih vote ya...

1
Bunda dinna
Amel cerdas,,walau pun harus hati2 karena semua berhubungan dengan orang tua Andra..
Titik pujiningdyah: habis ini kita bongkar. tp aku masih panen cabai merah🤣
total 1 replies
Bunda dinna
Sedih banget,,galau,,hancur perasaan Amel juga Ansra..karena rasa cinta yg besar sampai rela mengorbankan hati
Titik pujiningdyah: kasian yaa
total 1 replies
Bunda dinna
Permainan ibunya Andra sangat rapi,,tanpa drama tolak menolak secara kasar..
Andra di posisikan orang yg akan meninggslkan Amel sukarela
Titik pujiningdyah: emaknya sudah pro
total 1 replies
Bunda dinna
Sudah ketebak endingnya..
Bunda dinna
ada permainan kyknya,,mustahil kalau Andra yg kena HIV..
yani
sebenarnya Andra tidak kena virus HIV kn, tu hanya akal akaln mama z untuk memisahkan dua dengan Amel
Titik pujiningdyah: wkwkwkwk. sabar dlu nanti kita kupas satu2
total 1 replies
Bunda dinna
gara2 si bapak tiri ini,,Amel harus terjeeumus ke dunia kelam..
Semoga keluarga Ansra mau menerima Amel setulus hati
Titik pujiningdyah: y semoga sajaaa bunda
total 1 replies
Bunda dinna
Ikutan kaget pas orang tua Andra datang tanpa di rencanakan..
Titik pujiningdyah: dag dig dug derr
total 1 replies
Eva Wahyuni
konflik dari pihak Andra kayaknya Thor ..😅.. semangat Thor 💪💪💪
Titik pujiningdyah: nah itu tebakannya tepat
total 1 replies
Bunda dinna
Tragis banget nasib Sari,,terlalu serakah
Titik pujiningdyah: semua karena duit
total 1 replies
yani
konflik sm keluarga Andra mungkin thor
Titik pujiningdyah: nah ini yg bakal muncul🤣
total 1 replies
Bunda dinna
othornya sibuk rewang,,ternyata musim wisata terop di mana2..
Bunda dinna
Serem si sari,,sifat liciknya bener2 bikin kesel..
Untung Andra sudah antisipasi dari awal..
Titik pujiningdyah: nah itu. emang kadang2 si sari radak eror
total 1 replies
Bunda dinna
Andra cuman di panggil mas sama Amel langsung meleleh..duuhh bucin amat
Bunda dinna
Andra sama Amel bikin iri,,masa belanja saja ke Singapura..
Titik pujiningdyah: kita aj belanjanya di shopeee😆
total 1 replies
Bunda HB
Ke dua"nya thor tambah seru....
dulu aku pernah bermimpi tinggi dpt laki2 tajir.yg hdp serba kecukupan.eee gk tau nya hayalan...😁😁
Titik pujiningdyah: wkwkwkwkwkwk. jangan bunda. sama yanuar aja. sama2 kaya
Bunda HB: Gk berani thor,sbb muka ku pas2n...😂😂
coba klo wajah ku seperti desi ratnasari pasti tk rebut jdi pelakor....😂😂😂
total 5 replies
yani
yg romantis dong thor
Titik pujiningdyah: aku pikir mau lngsung konflik lagi😆
total 1 replies
Mardiana Edi
80 milyar bgi Andra mungkin kecil tp ada yg lbh besar yaitu restu otunya Andra
Titik pujiningdyah: ah kakak tau ajaaa
total 1 replies
Bunda HB
Berjama'ah thor sholat maqrib...😁😁
Bunda HB: Udah tobat kali thor...😂😂
Titik pujiningdyah: ah masa iya😆
total 2 replies
Bunda dinna
Andra mau ngajakin Amel sholat dulu,,lagi briefing sebelum beneran jadi imam rumah tangga..😍😍
Titik pujiningdyah: lagi simulasi
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!