"aaakhhhhhh"teriakan arlita menggema diseluruh penjuru kamar
mata arlita melotot tak percaya mendapati seseorang tidur disebelahnya dengan santainya melingkarkan tangannya keperut arlita.
Bryan masih mengumpulkan kesadarannya
iya..dia adalah Bryan yang tak lain bos arlita dimana arlita bekerja.
"dek,ini masih pagi lho,kenapa teriak-teriak?"protes Bryan dengan entengnya.
"mas bee???"arlita bak tersambar petir dipagi hari mendengar suara yang sangat dikenalinya itu.
bagaimana bisa bosnya yang dia tahu sedang pergi ke china untuk melanjutkan studi S2 nya,tiba-tiba muncul dikamarnya.
dunia arlita seperti bak dongeng yang berubah 180°dalam semalam.arlita yang belum bisa membuka hatinya untuk seseorang lagi karena terlalu trauma dengan cinta pertamanya.tiba-tiba menyadang status istri dari Bryan arseno yang tak lain bosnya sendiri.
lhooooo kok bisa??
bagaimana kelanjutan kisah mereka??
ayoo gaes..baca novel pertama ku
tolong sampaikan kritik sarann
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon s_m, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 6
sekarang sudah menunjukan pukul 12 siang..semua orang sedang mencari makanan untuk mengisi perut mereka.tak terkecuali arlita yang sekarang sedang duduk dengan tenang menyantap makanan siangnya.hari ini dia memesan bakso kesukaannya untuk mengisi perutnya yang dari tadi pagi belum dia isi.arlita tadi tidak sempat sarapan terlebih dahulu dirumah karena dia telat bangun dan terburu-buru pergi kekantor tanpa sarapan.
"gue cariin juga .loe udah anteng aja disini."protes Rani sambil duduk didepan arlita.
Arlita yang tadi fokus dengan makannya perlahan mendongakkan wajahnya kearah rani sang sahabat dan sekaligus rekan kerjanya.tadi Rani masih ada urusan dimarketing jadi arlita pergi dulu cari makan dikantin karena dia sudah sangat lapar.
arlita hanya tersenyum santai mendengar Omelan sang sahabat.
"udah pesen makan?."tanya arlita sambil terus menyuapkan bakso ke mulutnya.
"udah kok."jawab Rani
"eh,ta.gue denger-denger Yuda putus ya sama si Rena?."tanya Rani mecaritahu kebenaran kabar tersebut.pasti kan arlita tahu dia kan sepupunya Yuda.
Arlita mengangguk-anggukkan kepalanya mengiyakan
"yang bener,ta?."tanya Rani sakali lagi memastikan.
"iye..kenapa si loe."jawab arlita heran melihat sahabatnya itu Penasaran sekali dengan hubungan sang sepupu yang sudah kandas dengan sang pacar.
Hehehhehe..yang ditanya malah cengengesan yang gak jelas .
"loe suka ma Yuda?."tebak arlita
"iya."jawab Rani sumringah
sebenarnya Rani udah lama tertarik dengan Yuda.tapi saat mengetahui Yuda menjalani hubungan sama rena dia pun memutuskan untuk memendam perasaannya tersebut.apalagi Yuda sempat bertunangan dengan Rena.saat itu dia sudah mau melupakan Yuda karena sudah tidak ada kesempatan baginya bisa bersama Yuda.tapi hari ini dia mendengar kabar bahwa sang pujaan hati telah putus dengan sang mantan tunangan.seperti angin segar didalam hidupnya.
"mulai sekarang baik-baik loe sama gue.sapa tau Yuda mau sama loe."canda arlita menggoda Rani
"tiap Ari gue juga baik ma Loe,ta.bantuin gue ya ta biar bisa Deket sama Yuda."kata Rani memohon dicomblangi sama Yuda.
"imbalannya apa nih gue bisa nyomblangin loe sama Yuda "goda arlita
"ya...tega loe malak gue."jawab Rani cemberut.
Arlita tersenyum geli melihat sahabatnya itu merajuk.
"ealah bercanda juga.baper banget sih loe."balas arlita santai.
lalu mereka ngobrol dengan santai sambil menikmati makan siangnya mereka.
Setelah selesai makan siang.arlita dan Rani kembali keruangnya
baru aja mau mendudukkan bokongnya kekursi ada yang menarik tangan arlita dengan kasar.siapa lagi kalau bukan Mak lampir ,Rena.
Plakkkkkkk.......tamparan keras mendarat mulus dipipi arlita.arlita terkejut dan tidak siap menghalau tangan Rena
"loe benar-benar cari masalah ya sama gue,arlita."bentak Rena terlihat amarah yang benar-benar membara dimatanya.
"gue udah peringatin loe jangan ikut campur hubungan gue sama yuda.loe malah membuat Yuda memutuskan pertunangan gue dan dia."rena teriak-teriak seperti orang kesetanan.
Rena mau melayangkan tangannya lagi kearah arlita.tapi tangannya ditahan oleh seseorang .
Rena dan arlita menoleh melihat seseorang yang sudah berdiri disamping Rena dan menahan tangan Rena seketika rena menurun kan tangan nya dan terlihat raut ketakutan diwajahnya.
"apa yang kamu lakukan?kenapa kamu menampar arlita?."tanya Ardi dengan tatapan tajam mengarah ke Rena
"eng.....itu..itu..."kata rena terbata-bata gugup menyerangnya.
"ayo jelaskan!."ujar Ardi sedikit meninggikan suaranya.
Semua orang yang ada diruangan arlita hanya bisa diam seribu bahasa Meraka takut ikut campur apalagi kejadian ini diketahui Ardi orang yang berpengaruh diperusahan.dia tangan kanan sang bos.
"gak ada apa-apa kok bang.ini hanya kesalahan pahaman."arlita angkat suara agar masalah tidak merembet kemana-mana.
apalagi ini masih didalam kantor.dia akan menyelesaikan masalahnya dengan Rena nanti.walaupun dia sendiri tidak ada sangkut pautnya dengan berakhirnya hubungan sang sepupu dengan rena.tapi tau sendiri kan Rena seperti apa.mau tak mau arlita harus terlibat didalamnya.
"kalau tidak ada apa-apa.gak mungkin dia menamparmu,ta."ujar Ardi tak percaya
"untuk kamu Rena.kamu akan saya kasih surat peringatan agar kejadian ini tidak terjadi lagi.apapun masalahnya jangan pernah dibawa ke dalam kantor.ini tempat untuk berkerja bukan ring tinju.".kata Ardi memperingatkan.
"Sekarang kamu kembali keruanganmu.dan buat semuanya jangan ada ribut-ribut lagi di kantor.kalau tidak kalian akan dapat surat peringatan kayak Rena.mengerti!."tegas Ardi memperingatkan semua karyawannya.
"mengerti bang."jawab semua orang kompak.
Ardi melangkah pergi meninggalkan ruangan arlita.
"denger urusan kita belum selesai."ancam Rena sebelum pergi.
Arlita memejamkan matanya sejenak sesabar-sabarnya dia .arlita juga jengkel kalau terus diperlakukan seperti ini oleh mantan tunangan sepupunya itu.arlita seolah-olah diposisikan orang yang merebut Yuda dari Rena.padahal sifat pencemburu Rena yang menyeretnya kedalam hubungannya dengan sang sepupu.rasanya arlita ingin memberontak saja.tapi dia masih menghargai Rena sebagai orang yang pernah ada di hidup sang sepupu.setulus itukah hatimu arlita?sampai dengan seseorang yang selalu melukaimu, menyakiti perasaanmu pun kamu tak tega membalasnya.
"wah benar-benar gila tuh lampir.loe jangan diem aja Napa,Ra.sekali-kali lawan.greget gue sama loe."kata Rani prihatin dengan keadaan sang sahabat yang selalu jadi amukan mantan tunangan sang sepupu.
"gue gak segila rena.kalau gue membalas apa yang dilakukan dia ke gue.apa bedanya gue sama dia,ran.biar lah nanti gue akan bicara dengan Yuda.agar masalah ini cepet selesai."jawab arlita sambil mendudukkan dirinya di kursinya.
Rani yang tau sifat arlita .sudah menebak apa yang akan dilakukan sang sahabat.rani prihatin sahabatnya yang baik kayak gini selalu saja disakiti.
Hati loe terbuat dari apa sih ,ta.batin Rani menatap sang sahabat prihatin.
lalu semua orang melanjutkan pekerjaan mereka masing -masing.
jam sudah nunjukkan pukul 5 sore.perlahan semua orang merapikan meja mereka bersiap untuk pulang.
"ta udah lama nih gak ngemall.ngemall yuk."ajak rani mendekat ke meja kerja arlita.
"aduh maaf ran.kapan-kapan deh.gue mau kerumah mas ardan.kangen sama Duo bocil."tolak arlita.
"ok deh.salam ya buat mbak Ranti dan mas Ardan."balas Rani mengerti.
mereka berjalan beriringan keluar ruangan menuju parkiran.lalu mereka terpisah menuju kendaraan mereka masing-masing.rani mengendarai mobil sedangkan Rena mengendarai motor.sebenarnya ada mobil dirumah arlita tapi arlita jarang pakek.apalagi dia sering telat bangun .tau sendiri kalau pagi jalanan macet banget daripada ribet mending pakek motor biar cepet sampai kantor.
sebelum arlita kerumah abangnya.dia mampir dulu ke supermarket Deket rumah sang abang membeli oleh-oleh buat sang ponakan.
arlita membawa keranjang belanja sambil muter-muter melihat rak jajanan makanan ringan.arlita tau keponakannya suka ngemil.jadi mau membeli beberapa jajanan untuk duo kembar.
Brukkkk...ada suara benda jatuh disebelah arlita seketika arlita menoleh kesumber suara.didapatnya seorang ibu-ibu mau mengambil barang belajarnya yang jatuh tapi tampak kesusahan lalu arlita inisiatif membantu mengambilkan barang ibu itu.
"ini buk."kata arlita sambil mengulurkan barang ibu-ibu itu.
ibu-ibu itu memandang i arlita cukup lama.arlita yang di pandangi ibu-ibu itu sedikit heran .
kenapa ibu-ibu ini ngelihat in gue kayak gitu apa ada yang salah sama wajah gue?batin arlita heran melihat ekspresi wajah sang ibu-ibu itu
"bu.ibu..gak apa-apa?."tanya arlita membuyarkan lamunan sang ibu-ibu itu.
"oh...maafkan saya.terima kasih."jawab ibu itu tergagap dan menerima barang yang diukurkan arlita
"kalau gitu saya permisi dulu."pamit arlita dengan senyuman ramahnya.
"mari buk." lanjut arlita sambil melangkah meninggalkan ibu-ibu itu yang masih saja memandangi arlita yang semakin menjauh darinya
kamu benar,dia cantik.katanya dalam hati sambil tersenyum senang melihat kearah arlita yang sudah nampak menjauh
Siapa ibu-ibu itu.???
