NovelToon NovelToon
Terbelenggu Hasrat

Terbelenggu Hasrat

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:15.4k
Nilai: 5
Nama Author: Susi Nya Sigit

Nadira nyari saja jatuh ke lembah nista, usai diselingkuhi oleh kekasihnya. Beruntung dia dipertemukan dengan seseorang, yang ternyata menyelamatkan hidupnya dari lembah hitam itu.

Lewat perjanjian kontrak yang ditawarkan oleh lelaki itu, mempertemukan dirinya pada sosok yang selama ini dia cari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Susi Nya Sigit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tawaran Azka

Teriknya matahari tak menyurutkan niat Azka untuk membuntuti Nadira. Lewat jalan setapak, dari jalan raya ia terus berjalan. Ia harus menoleh kanan kiri untuk menemukan wanita yang ia cari. "Huhhh, cepet banget tuh cewek jalannya." Azka menggerutu kesal, karena belum berhasil menemukan Nadira.

Tak ada yang bisa ia tanyai. Karena jalanan itu sangat sepi. Nyaris tidak ada orang yang melintas. Kemungkinan besar, warga yang tinggal di tempat itu sedang melakukan aktivitasnya. Sibuk dengan urusan masing-masing.

Dari kejauhan, ia melihat perumahan padat penduduknya. Terlihat dari rumah yang berjejeran, nyaris tak ada celah. Entah mengapa, pandangannya tertuju ke tempat itu.

"Apa mungkin, cewek itu tinggal di sana ya?" tanyanya pada diri sendiri.

Azka berjalan penuh keragu-raguan menuju ke rumah itu. Langkahnya semakin cepat, saat ia mendengar suara orang minta tolong dari salah satu perumahan itu.

....... Tolong .....

Azka mempertajam pendengarannya, sambil melangkah cepat menuju ke rumah itu.

"Jangan, Arkan! Aku mohon!!" rintih wanita yang berada di dalam.

"Kenapa, Sayang. Aku akan berikan kepuasan untukmu!!" Sorot mata lelaki bertubuh atletis itu tajam, bak elang yang siap menerkam mangsanya.

Bughhhhh

Suara wanita itu mengingatkan ia pada sosok wanita yang ia cari.

"Arghhhhhhhhh, sakit Arkan. Huhuhu," tangisnya pecah. Entah apa yang dilakukan oleh pria itu di dalam. Sehingga sang wanita menangis histeris.

"Suaranya mirip sama suara wanita itu," ujar Azka membatin. Gegas, Azka menggedor-gedor pintunya. "Halo, siapa di dalam?" teriaknya, bingung mau melakukan apa.

"Tolong!!" teriak Nadira, yang mendengar ada seseorang di luar. Ia tak ingin membuang kesempatan untuk meloloskan diri dari pria jahanam seperti Arkan.

"Hey, kamu wanita yang tadi kan?" Azka berteriak lagi, berharap ia tak salah kira.

Arkan yang sedang diujung kemarahannya, semakin gencar menyiksa Nadira. Bibir wanita itu dibungkam dengan mulutnya, agar tak dapat berteriak lagi.

Arkan melumat kasar bibir Nadira, tak memberikan celah untuk wanita itu melepasnya. Semakin dalam, semakin membakar geloranya yang menggebu. Mencuak rasa yang hadir menjalar di seluruh tubuhnya. Gairah yang membumbung tinggi, ingin segera tersalurkan. Apalagi melihat benda mencolok di sekitar dada Nadira. Nalurinya sebagai seorang laki-laki menggebu.

Azka tak lagi mendengar jeritan dari dalam. Yang ia dengar hanya suara lenguhan kasar dari dua orang yang sedang bertukar ludah. Membuatnya ragu untuk masuk ke dalam, mengecek apa yang terjadi di sana.

Sempat terbesit dalam pikirannya, kalau yang ia dengar tadi hanyalah ekspresi dari wanita malam yang ia kenal tadi. Bukankah itu sudah hal biasa untuk mereka. Membuat pelanggannya puas dengan segala cara.

Hanya saja, keyakinan itu memudar. Saat mengingat, betapa polosnya wanita itu saat melayaninya tadi malam. Bahkan, ia yang harus menuntunnya untuk melakukan itu.

"Ya Tuhan!!"

Brakkkkkkkk

Tanpa ragu lagi, Azka mendobrak pintunya hingga terbuka. Pria yang sedang menyumbu wanita itu melepaskan pangutannya. Menoleh ke belakang dengan tatapan membunuh.

"Brengsek!!" umpatnya mengambil apa saja yang bisa dipergunakan untuk memuluk Azka.

"Beraninya kamu merusak kesenanganku, Hah!!!" teriak Arkam yang sudah turun dari tubuh Nadira. "Mau cari mati, kamu?"

Tak ada sedikitpun rasa rakit dalam diri Azka. Berhadapan dengan pria yang tubuhnya lebih besar darinya. Walau disebelah kiri tangannya membawa pot hiasan meja yang terbuat dari keramik, tak menggoyahkan niat Azka untuk menolong Nadira.

Apalagi melihat keadaan Nadira yang setengah telanjang. Menyulut emosi dalam dirinya untuk memberikan pelajaran pada pria itu.

"Kamu yang brengsek!!" Satu gerakan, mampu membuat guci itu terlepas dari tangan Arkan.

"Sialan!" sahutnya, memukul Azka yang saat itu tidak siap, karena melihat Nadira yang terus terisak. Azka jatuh ke lantai. "Masih berani, kamu!!" Dengan kasar, Arkan menendangnya. Menginjak-injak tubuh tak berdaya Azka, yang tak bisa melawannya lagi.

"Hentikan!!"

Pyar

Guci yang sempat terlepas dari tangan Arkan, diambil oleh Nadira. Kemudian, dipukulkan ke tengkuk Arkam hingga pecah.

"Stttttt," desisnya, memegang tengkuknya yang terasa nyeri. Kini tatapan Arkan beralih pada wanita yang masih tercengang di hadapannya. Tak menyadari apa yang telah diperbuat. "Elo mau main-main sama gue."

Arkan bersiap menyerang Nadira. Azka tak tinggal diam, di sisa tenaganya, ia mendorong tubuh kekar pria itu. Hingga terhuyung ke lantai.

"Pergi dari sini, atau saya akan panggilkan warga untuk menyerang kamu!!" Azka mengancam Arkan, sembari menodongkan pecahan keramik yang runcing.

Arkan menoleh ke belakang, melihat keadaan sekitar yang ternyata sudah lebih ramai dari pertama ia datang. "Shitt, sial!" umpatnya, terpaksa menyerah. Arkan beranjak, dan memilih pergi. Melihat banyaknya orang yang lalu lalang di jalanan setapak itu.

"Kamu gak apa-apa, 'kan?" Segera Azka mendekati Nadira yang masih menangis tersedu-sedu. "Pakai ini!" Ditariknya telapak meja untuk menutupi bagian tubuhnya yang kelihatan.

"Biar aku antar kamu ke kamar!" seru Azka merengkuh pundak Nadira. Dipapah sampai ke dalam kamar.

Melihat Nadira hanya diam. Ia yakin, wanita itu sangat terpukul dengan kejadian tadi. Sehingga bibirnya tak mampu untuk bersuara. "Istirahatlah, biar aku pesankan makanan untukmu," sambung Azka merebahkan tubuh Nadira ke ranjang. Tubuhnya ditutupi oleh selimut.

"Jangan pergi, aku mohon!" cegah Nadira, dengan suara bergetar. Azka yang saat itu sudah melangkahkan kakinya, terpaksa berhenti. Dan kembali lagi menghampiri Nadira dengan wajah memelas.

"Tidurlah, aku akan tetap di sini." Azka memperlihatkan senyum manisnya, berharap sedikit menenangkan Nadira.

"Aku mohon, jangan tinggalkan aku!" Nadira meracau frustasi. Dirinya terguncang, mengingat kejadian tadi.

"Aku akan tetap di sini. Kamu tenang, ya?"

Azka dibuat terperanjat kaget, Saat Nadira menyibakkan selimut yang menutupi tubuhnya. Tak hanya itu, Nadira melepas semua pakaian yang tersisa. "Aku mohon, tidurlah denganku, sentuh tubuhku, jamah, nikmati, ambil mahkotanya. Aku rela memberikannya padamu!" ucapnya, memejamkan mata. Entah apa yang ada dalam pikiran wanita itu, sehingga berbuat di luar nalar.

1
Apriyanti
knp harus di gantung si thor,,bikin penasaran aja,, lanjut
Apriyanti
lanjut thor
Rike
smoga nadira cpet brkumpul sama kluarga ny
Apriyanti
mudah²an ke kejar
lanjut thor
Rike
bguss
Apriyanti
kasih tau Kevin Nadira gitu
lanjut thor
Apriyanti
lanjut thor
Rike
sdih jg awal prjlnan cinta rumit
muna aprilia
lnjut
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
kelamaan kamu Dira,, bkn blg aja terus terang biar Kelvin gak marah
lanjut thor
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
makin seru aja ni cerita nya, semoga jd nya SM Kelvin bukan adik nya Azka,, lanjut thor
Apriyanti
lanjut thor
Susi Haryani
Ayo kasih dukungan dong buat othor, biar semangat trs update na
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
lah gmn ini kan adik kakak masa iya punya hubungan terlarang,, lanjut thor
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
waw keren bgt cerita nya Thor👍💪💪🙏
Apriyanti: sama² thor🙏💪👍😘
Susi Haryani: MKSh kk
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!