Pria, 30 tahun. keturunan gelap dari pewaris utama klan, terpaksa menikah untuk memangkas opini keluarga tentang kehidupannya dan demi kesepakatan-kesepakatan lainnya demi menjaga kehormatan klan.
"Bagian mana dari tubuhku yang membuatmu tak pernah berselera untuk menyentuhnya," protes Dorrota sambil menanggalkan seluruh pakaiannya.
"Aku bukannya tak berselera, tapi..."
"Jadi benar kabar yang kudengar, kamu memiliki wanita lain. Ah, bukan! tapi Pria lain!"
"Aku tidak peduli apapun yang kamu pikirkan, kesepakatan tetaplah kesepakatan. Ingat batasanmu!" ucap tegas Math Male meninggalkan Dorrota yang terisak dalam kemarahan dan kekecewaannya.
mampukah Dorrota mengambil hati Math Male?
ataukah Math Male akan menemukan hati yang lainnya?
.......
Hallo reader, karya ini hanya berdasarkan imajinasi author sepenuhnya. jika ada kesamaan nama tokoh, latar atau kejadian, hanya merupakan kebetulan yang tidak disengaja.
selamat membaca,
Salam, author Yoshua,
Semoga Semua Bebahagia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YoshuaSatrio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian 34
Taddeus memegangi dada kirinya, penembak jitu mengarah tepat pada area vitalnya, dalam beberapa detik kemudian, tubuhnya ambruk terhempas ke tanah.
"Tuan!" teriak Miltus menghampiri Taddeus, mata elangnya menelisik dalam kejauhan menemukan sosok yang melarikan diri, namun tak ada yang bisa diperbuat Miltus.
Miltus menekan dada Taddeus, "Tuan, tetaplah membuka mata, saya ikat luka ini, tunggu sebentar, saya akan mengeluarkannya," ucap Miltus panik.
Taddeus mencengkeram erat lengan Miltus, napasnya mulai tersengal, "Akur lah dengan Math, suatu saat kalian harus bertemu, beritahukan bahwa aku tetap berada di belakangnya. Jangan berhenti Miltus."
Taddeus melemah, matanya terpejam. Miltus masih berusaha semampunya menekan kembali dada ayah angkatnya itu, "Kembalilah! Kembalilah Tuan! Ayah!" Air mata tak mampu ditahan Miltus, "Tidak!!! Jangan pergi, Tuan aku mohon!"
Bagi Miltus, Taddeus bukan hanya sebagai sosok guru, tapi menjadi panutan, penyelamat dan sosok ayah yang hangat untuknya. Miltus membubuhkan bubuk ramuan untuk menghentikan pendarahan, semua hal ia upayakan untuk menyelamatkan Taddeus.
Melihat Taddeus terdiam, Miltus kembali menekan area dada Taddeus untuk melakukan kompresi dada, setelah memberikan mantelnya sebagai bantalan kepala untuk Taddeus.
"Satu! Dua! Tiga! Tolong kembali, tolong!" seru Miltus frustasi.
Namun takdir berkata lain, peluru panas tepat sasaran menembus langsung, menimbulkan lubang menganga tepat di jantung Taddeus, darah tak bisa berhenti dengan cepat, semua usaha Miltus terasa sia-sia.
"Arrrgghhhh!!!" teriak Miltus sekencang-kencangnya, memeluk tubuh Taddeus yang diam tak bergerak. Tangis prianya pun pecah, Miltus merasakan kehilangan yang begitu hebat. Sosok yang dihormatinya melebihi ayah kandungnya, tertembak tepat di depan matanya sendiri, lalu meninggal dalam pelukannya sendiri.
Miltus merasa gagal tak bisa memiliki kepekaan akan datangnya musuh yg membuat Taddeus akhirnya tak mampu lagi bertahan. Dibopongnya tubuh Taddeus menuju ke camp, dan membersihkannya.
"Biar kami yang lakukan, Tuan." Bernaz mendekati Miltus dengan sedikit takut. "Maafkan kami tidak memberikan penjagaan."
"Bukan salah kalian, aku yang bersalah karena lengah. Kalian menjauh saja, biar aku sendiri yang melakukannya, nanti akan aku antar sendiri juga ke keluarganya."
Dengan air mata pedih yang sulit dikendalikan, Miltus membersihkan luka dan mengeluarkan timah panas yang merenggut nyawa Taddeus. Tiga puluh menit semua persiapan selesai, Miltus mengantarkan jasad Taddeus menuju ke istana keluarga Male.
.
.
.
Sementara itu di dalam istana, wajah Dorrota tampak sangat pucat tanpa make up apa-apa. Ia tengah sibuk menanam beberapa jenis tanaman obat di balkon mini belakang kamarnya.
Dorrota mendengar pintu kamarnya diketuk oleh seseorang, lalu membukanya, dengan harapan Math datang mengunjunginya, namun ternyata ia harus kecewa karena yang datang adalah ibu mertuanya.
"Halo putri Codi, kenapa wajahmu sangat kesal? Kamu kecewa yang datang ternyata bukan Math?" senyum licik ibu tiri terlihat jelas di ujung bibirnya.
"Ah, ibu silahkan masuk, atau tidak perlu masuk?" ledek Dorrota.
"Aku tidak perlu masuk ke dalam sana, aku yakin tidak ada yang perlu aku lihat." Kallida terlihat jelas sangat tak menyukai Dorrota.
"Lalu ada perlu apa ibu mengetuk pintu kamarku?"
"Aku hanya memastikan kamu seorang diri, asal kamu tahu, aku tidak akan membiarkan Math tergoda pada tubuh jelek dan wajah pucatmu itu."
"Hahaha... Ibu ini lucu sekali, bukan Math yang tidak akan tergoda padaku, tapi aku yang tidak akan pernah menyukai Math." Dorrota membalas ledekan ibu mertuanya.
"Lalu untuk apa kalian dengan sukarela menyodorkan diri untuk menjadi keluarga Male?" Tatapan sinis dengan mata memicing sebelah, diperlihatkan oleh Kallida. "Katakan apa tujuan burukmu datang ke tempat ini?"
"Kalian bertengkar apa?" Usstica tiba-tiba muncul.
"Bagaimana kondisimu, Usstica? Sudah lebih baik? lain kali kamu harus membuat semua sendiri, di dunia ini banyak nama, banyak orang di sekitar kita, jangan lengah lagi atau nanti anakmu akan lahir tidak normal. Tetaplah waspada, Usstica. Bahkan dengan orang terdekat pun, jangan sampai lengah," tutur Dorrota dengan tegas menyematkan maksud yang tersirat.
"Berkatmu aku sudah sangat membaik." Usstica tersenyum ramah lalu membungkuk sedikit memberikan penghormatan.
"Sialan! Kenapa bocah Codi itu mengatakan hal seperti itu? Apa dia tahu aku yang sengaja menambah bubuk dalam tehnya Usstica?" pikir Kalida, "Tapi, kenapa kemarin dia mati-matian membelaku di depan tabib."
...To be continue...****************...
Lucu yaak tetiba pen jadi istri Math, pdhl kadarnya mereka masih satu turunan dari Mattew. Usstica itu kan dinikahi yaa kna dia dalam keadaan berbadan dua... tapi bkn anak Math, tapi anaknya Miltus.
tak sabar nunggu Mesh yang dinikahi Math terus hamil. Mesh jadi permaisuri utama kan?
bisa kna prank semua kaum hawa di klan Male.
Kallida melakukan cara kotor itu kna pelampiasan semua perasaan kecewanya pada Tedd yang tak pernah bisa mencintai nya dan Usstica just alat bwt Kallida.
Mesh perempuan berbeda Miltus...
jngn terlalu merasa tak enakan, krna kiss bwt Mesh tak seberapa.
berkaitan Math, Usstica, Dorrota, Miltus, Mesh yg notabenenya orang biasa tapi malah yang berkesan bwt Math.
padahal lagi di hotel itu Mesh yang kek judes gituu yaa, alasan minta bayaran itu tak sepenuhnya dia butuhkan kna yg terpenting dia juga menyukai dan menikmati naninuannn sama Math.
Salah Math apa knpa Kesalahan Tedd harus Math yang nanggung?
Terus juga klo tak salah sblom menikah Tedd kan udah ngomong jujur klo dia mencintai Hellena, udah punya anak juga dan Hellena juga minta Tedd menjadikannya istri satu-satunya. aku rasa impas. knp Kallida jadi picik? apa kna kekuasaan?.
catat, Cinta itu tak bisa di paksakan. Tedd mungkinnn tak bisa mencintaimu Kall, tapi sebagai pria Tedd menepati janjinya.
jadi penembakan itu udah direncanakan Tedd? sama kek budirr tapi pake tangan orang lain yaak?
Mungkin Tedd pen nebus kesalahan kna pembantaian yang dilakukan mattew kna dia menikah sama Hellena itu, Tedd lebih terhormat klo yg menembak nya kaka iparnya.
yaa semoga pengorbanan Tedd ada hikmahnya, bwt Math dan dendam dua klan berakhir.