Aura tiba-tiba harus menikah dengan laki-laki yang selama ini dia cintai dalam diam. Namun sayangnya pernikahan itu hanya dianggap sebagai ajang pembalasan dendam oleh Arga lelaki yang terpaksa menjadikan Aura sebagai pengantin pengganti, karena kepergian Sheila calon istrinya sekaligus sahabat Aura yang memilih pergi bersama cinta pertamanya dan meninggalkan Arga tepat dihari pernikahannya, sehingga Arga terpaksa memilih Aura untuk menggantikannya.
Penasaran dengan ceritanya langsung aja kita baca ...
Yuk ramaikan....
Update setiap hari...
Sebelum lanjut membaca jangan lupa follow, subscribe, like, gift ,vote and komen ya...
Buat yang sudah baca , lanjut terus. Jangan nunggu tamat dulu baru lanjut, dan buat yang belum ayo buruan merapat dan langsung aja ke cerita nya, bacanya yang beruntun ya, jangan loncat atau skip bab....
Selamat membaca ....
Semoga kalian suka dengan cerita nya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mbak Ainun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Tenaga Aura yang telah terkuras habis membuat diri nya hanya bisa diam dan pasrah sepanjang Arga menuntaskan keinginannya yang di lakukan dengan menyebut nama Sheila, bukan nama nya.
Walau pun melakukan sesuatu yang halal dan menyerah ,kan kehormatan pada lelaki yang dicintai dan berhak atas diri nya, tetap saja Aura merasa sedih karena bukan seperti ini yang di mau , namun dia tidak bisa berbuat apa-apa kecuali menerima dan menanti semua kemauan Arga yang sudah menjadi suaminya itu.
.
"Siapa yang menyuruh mu mengenakan pakaian Aura?"
Suara Arga yang tiba-tiba terdengar menggelegar memecah Kesunyian , padahal sebelumnya lelaki itu masih tidur pulas, yang membuat aura tersentak kaget. Dia yang masih duduk di lantai usai memakai baju yang diambil dari koper kiriman Nandini Ibu mertua nya . Aura menoleh ke arah tempat tidur dan melihat suami nya sudah membuka mata dan menatapnya dengan tajam.
Dia tidak mengenakan pakaian semula karena sudah tidak layak usai dirobek pada bagian depannya oleh Arga. Beruntung Nandini sudah menyiapkan sejumlah baju ganti yang sesuai dengan jenis pakaian yang di guna kan lengkap dengan hijab yang bisa di pakai nya nanti.
"Mas?" ucap Aura yang seketika kembali panik.
"Aku mau ke kamar mandi dan membersihkan diri."
"Malam pertama kita belum selesai!" ucap Arga dengan tegas dan tatapan yang masih berkilat hasrat.
"Kemari ! Aku masih menginginkan diri mu!"
Permintaan Arga adalah perintah bagi Aura. Walau pun seluruh tubuh nya sudah lelah dan terasa luluh lantak karena aktivitas yang mereka lakukan sepanjang malam , perempuan itu tidak berani menolak karena sudah menjadi kewajiban nya sebagai seorang istri untuk melayani suami nya.
Perlahan dia berdiri dan berpindah ke tepi ranjang. Rasa sakit masih membuatnya sesekali meringis setiap kali bergerak meski sudah di lakukan dengan sangat hati-hati. Mata nya terpejam membayang kan apa yang akan terjadi selanjut nya.
Awal nya Aura ingin beristirahat, namun Aura harus kembali melayani suami nya. Meski pun pengaruh zat memabuk kan dalam minuman nya yang telah di minum nya sudah berkurang dan menambah kesadaran nya. Ternyata Arga masih saja bersikap aktif dan agresif terhadap istri nya.
Tanpa merasa lelah sama sekali dia kembali menyentuh istri nya itu sepuas hati . Melupa kan bahwa dia bukan Sheila wanita yang dicintainya. Melainkan dia adalah Aura yang selama ini hanya dikenal sebagai salah satu karyawan nya dan teman dari calon istri yang akan di nikahi nya.
Penderitaan malam pertama yang dirasakan oleh perempuan itu masih terus berlanjut hingga pagi menyapa .Tak peduli dia melakukan nya bukan dengan pasangan yang diinginkannya . Arga terus melampiaskan keinginan yang sekian lama di pendam nya dan di sertai sebuah dendam yang terpatri dalam hati untuk membalas Sheila suatu saat nanti.
Beberapa waktu kemudian ,akhir nya Aura bisa melepas lelah , meski semalaman tidak bisa tidur dia bersyukur karena saat ini suaminya sudah benar-benar terlelap tidur. Setelah memuaskan malam pertama bersama istri nya, Arga mengabaikan perempuan itu dan langsung terlena ke dalam mimpi.
Aura tersenyum lega lalu perlahan turun dari ranjang meninggalkan suami nya yang telah mengambil kesucian nya meski tanpa rasa cinta. Hanya dia yang mencintai lelaki itu sehingga rela menyerahkan diri nya walau pun di perlakukan dengan tidak seharus nya.
Sebelum menuju kamar mandi Aura yang sudah berdiri menoleh ke arah Arga. Lelaki itu masih tetap pada posisi nya . Terlentang dengan tubuh yang hanya tertutup oleh selimut yang membentang di atas nya. Itupun karena istri nya yang menutupi nya.
Aura pun tersenyum saat melihat wajah tampan lelaki yang kini telah menjadi suami nya, entah takdir apa yang akan di jalani nya dalam rumah tangga nya . Tapi dia yakin jika ada campur tangan Tuhan dalam proses pernikahan mereka.
Sebelum Arga tiba-tiba bangun dan mengejutkan diri nya lagi seperti yang semalam , Aura buru-buru masuk ke kamar mandi. Beberapa menit kemudian dia sudah keluar dengan memakai pakaian lengkap.
Lalu dia melaksanakan salat dan setelah salat kemudian berdo'a hingga akhir matanya kembali tumpah, Aura menuju ke depan cermin besar yang menempel pada dinding di samping lemari lalu merapikan rambut nya yang masih basah . Sebenar nya kamu dia ingin mengenakan hijab. Namun mengingat hari masih sangat pagi dan hanya ada suami nya di sana dia mengurung kan niat nya dan menunggu sampai rambut nya kering terlebih dahulu.
Lalu kemudian Aura pun membersihkan ruangan itu. Membereskan pakaian Arga yang masih berceceran di lantai, lalu memasuk kan nya ke dalam keranjang yang di sedia kan untuk menyimpan pakaian kotor.
Sementara itu barang-barang pribadinya sudah lebih dulu dibereskan dan disimpan menjadi satu dalam koper. dia tidak tahu sampai kapan mereka akan menginap di sana . Dia pun juga tidak tahu di mana mereka akan tinggal nanti.
Aura tidak ingin terlalu memikirkan nya. Dia memilih untuk mengikuti apapun keputusan suami nya dan tidak akan membantah atau menolak demi menghindari kemarahan Arga, bayangan apa yang akan di lakukan lelaki itu terhadap diri nya di malam pertama, masih meninggalkan luka tak hanya pada fisik nya tapi juga hati nya.
Walau pun merasa tidak dihargai dan di anggap tidak semesti nya perempuan itu berusaha untuk ikhlas dan sabar. Dia menganggap semua yang terjadi sebagai ujian keimanan dan kesetiaan nya pada pasangan , hanya di rasa kan sepihak dan di balas dengan sikap buruk.
Masih jelas terbayang dalam ingatan, apa yang terjadi semalam , apa yang sudah dilakukannya pada Aura, hingga wanita itu terus meneteskan air mata karena sudah tidak sanggup untuk menolak dan melawan keinginan nya yang tak kenal ampun.
Melihat kondisi Aura , terbesit rasa bersalah di hatinya. Namun bukan berarti harga menyesali perbuatan nya termasuk keputusan nya untuk menikahi Aura yang selama ini tidak di kenal nya dengan baik , meskipun Aura bekerja di tempatnya dan merupakan teman terdekat Sheila. Dia yang berwatak dingin dan tanpa basa-basi tidak pernah terlibat interaksi berlebihan dengan wanita yang selalu menjaga dirinya dengan penampilan nya yang tertutup.
Arga mengabaikan rasa bersalah itu dan kembali mengingat dendamnya pada Sheila. Sampai kapanpun dia akan bertekad untuk membalas perlakuan wanita itu secara langsung. Walaupun sudah menjadikan Aura sebagai pelampiasan amarah dan kebencian yang tumbuh seiring hilangnya cinta untuk kekasih nya yang telah menghianati ketulusan cinta nya itu . Arga tidak akan menunggu Sheila kembali. dan membalaskan dendamnya.
****************