NovelToon NovelToon
Kampung Pesugihan

Kampung Pesugihan

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Iblis / Dunia Lain / Mata Batin / Kumpulan Cerita Horror / Suami Tak Berguna
Popularitas:9.2k
Nilai: 5
Nama Author: mermaidku

Sumin terpaksa menikah dengan setyo akibat hamil duluan, hal itu mengakibatkan sumin mau tidak mau harus berpindah ke desa suaminya karena orang tuanya tidak mau menanggung malu atas perbuatan putrinya.

"Gak gak! Jangan tinggal di sini, kena sial aku punya anak kayak kamu. Bisa bisanya malah meteng disek, kalau prianya sugeh gak papa. La ini? Udahlah min minggaten ae seko kene, setres aku punya anak kayak kamu!" Maki mak jum sambil berkacak pinggang.

*****

"Silahkan dipilih! Mau pesugihan yang bagaimana? Menyusui tuyul? Babi ngepet? Kawin sama buaya? Uang balen? Kandang bubrah Atau pesugihan ikan bandeng dengan cara mengorbankan anak kesayanganmu? Dijamin! Kamu akan kaya mendadak dalam hitungan hari!"

selengkapnya>>>>>

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mermaidku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 6 rahasia santi

"min," panggil mbak santi.

"Kenapa mbak?"

"Ke warung sana, selama kamu di sini kan kamu gak pernah ke warungku. Bantuin mas aris ya, aku capek, aku abis keguguran perutku masih sakit,"

"Astaghfirullah mbak, gak di bawa ke rumah sakit?" Tanya sumin khawatir, karena dirinya juga sedang mengandung.

"Udah kok kemarin, udah sana itu kunci motornya,"

"Ya mbak, aku berangkat dulu, pamitin sama emak ya,"

"Ya ya sana,"

Setelah sumin pergi, santi buru buru pergi ke gudang belakang untuk menemui emaknya, "udah mak,"

"Sudah biarkan dia lelah, kalau lelah baru kita tumbalkan janin itu sama nyai. Nanti kita salahin aja dia, bilang saja dia kecapekan dan tidak jaga diri," ucap mak yem sambil menata bunga tujuh rupa di tampah.

"Aku udah belikan emas dan motornya, nanti datang,"

"Bagus, kalau sudah gitu kita bisa suruh suruh dia biar nurut. Pasti dia tidak bisa menolak perintah karena kita sudah baik,"

"Mak tapi tadi malem kan, mas aris tiba tiba liatin sumin," santi tampak cemburu sambil menarik kursi di sebelah mak yem.

"Kenapa? Suka suamimu?" Tanya mak yem heran.

"Gak tau aku, tadi pagi juga bilang biar sumin aja yang bantuin di warung biar aku bisa istirahat," keluh santi.

"Halah gak usah ngawur! kamu kan tau aris itu mata duitan, mana mungkin ngelirik sumin yang miskin itu?"

"Iya sih, alah sudahlah peletku gak akan luntur begitu saja," ucap santi percaya diri.

......................

"Assalamualaikum mas," sapa santi saat melihat aris yang sedang menghitung stok barang datang di depan warung.

"Eh sini min, bantuin mas. Tata ini di rak ya, gak berat kok,"

"Njih mas," sumin mengambil kardus berisi mie instan, ia langsung menatanya di rak rak yang ada. Tak lupa ia juga membersihkan sedikit debu debu yang menempel.

"Min, santi yang suruh kamu kesini?" Tanya aris, ia masuk sambil membawa kardus kardus berisi mie instan dan kopi sachet.

"Iya mas, oh ya mbak santi kan lagi sakit. Mas aris gak nemenin mbak santi? lagipula apa gak merasa kehilangan karena mbak santi habis keguguran?" Tanya sumin pelan, ia takut aris tersinggung tapi ia sudah kepo sekali dengan hubungan keduanya yang tampak dingin.

"Halah udah keguguran yang ke 6 kali, aku udah biasa. Kali ini agak nyesel soalnya sudah 3 bulan lebih. Sudahlah aku mau anak pun jadi mikir mikir lagi, aku sudah nikah 3 tahun tapi gak kunjung dapet momongan. Jadi gak semangat kerja, uang banyak buat apa kalau anak aja gak punya,"

"Apa tidak di cek mas ke dokter, barangkali mbak santi kelelahan jadi begitu terus setiap hamil,"

"Sudah min, minum jamu juga sudah. Lagian dia kemana mana naik motor, di warung juga cuma duduk ngitung uang sama main hp. Dimana lelahnya itu, lagipula di belakang ada kamar buat dia tidur," ucap aris, ia sangat jengkel tiap kali berdekatan dengan istrinya itu.

"Min, tapi aku mau tanya deh,"

"Kenapa mas?"

"Kamu rajin ibadah kan?"

"Alhamdulillah mas sudah meningkat walaupun kadang telat karena harus ke masjid, lagian aku gak pernah denger suara adzan jadi aku sering lupa waktu," keluh sumin, dari awal ia di sana tak pernah terdengar suara adzan sekalipun masuk ke telinganya.

"Ya kan emang gak boleh adzan di sana, beda agama soalnya,"

"Bukannya banyak yang muslim ya? Aku kalau ke masjid banyak temennya kok, bu eko, bu yanti juga sering bareng kok mas,"

"Ya memang, tapi di sana kan masih banyak yang menganut kejawen, jadi biasa,"

"Owalah," sumin manggut-manggut, ia juga pernah mendengar dari wawaknya dulu jika disini memang seperti itu.

"Mas sebenarnya ini macam kidul apa kulon sih? Mas setyo bilang rumahnya di macan kidul tapi gapuranya macan kulon," tanya sumin penasaran.

"Warung ku ini di desa macan kidul, kalau rumah mak yem di macan kulon," jelas aris sambil menata kopi di toples.

"Mas menganut apa? Islam atau kejawen?"

"Aku islam, tapi ya ktp hehehe,"

Sumin hanya bisa menggelengkan kepalanya, ia juga tak berkomentar apapun karena ia juga sempat lalai sampai hamil duluan. Jadi ia tak ingin menghakimi keimanan seseorang.

"Dulu aku rajin sholat dan ngaji, tapi entah kenapa setelah menikah dengan santi aku langsung jadi sesat, tidak pernah sholat karena di larang sama mak yem. Aku awalnya bingung tapi lama kelamaan entah kenapa aku juga jadi biasa saja tidak sholat. Apalagi sejak bersama santi, aku merasa sangat mencintainya sampai aku manut manut saja semua perintahnya. Aku kayak tergila gila gitu loh min," kekeh mas aris.

"Tapi kenapa sekarang cuek dan acuh begitu? Tidak perhatian sama mbak santi, tadi malam saja mbak santi minta di temani ke warung mas aris gak mau,"

Aris berjalan mendekati sumin, ia berjongkok di sebelah sumin sambil menatap wanita itu dengan serius, "kamu mau tau kenapa?"

"Kalau gak sopan dan bikin aku dalam bahaya, aku gak mau ah," tolak sumin.

"Sebenarnya aku di pelet," bisik mas aris.

"Hih jangan kepedean kamu mas, mbak Santi cantik ngapain juga melet mas aris," sumin tampak meragukan ketampanan aris, ia mengakui jika aris tampan. Namun mbak santi sangat cantik, mungkin saja bisa mendapat yang lebih tampan dari mas aris.

"Memang kok, aku di pelet, orang tuaku juga. jadi waktu itu pernikahan bisa terlaksana dengan baik. Keluargaku itu kaya, aku juga pns, walaupun sekarang sudah pensiun karena aku harus mengurus ini semua,"

"Tau dari mana mas? Kalau gak ada bukti malah jadi fitnah loh. Ngeri ah," sumin lekas berdiri ingin menjauhi aris namun Aris langsung menarik tangannya, "mas ada orang,"

Aris langsung menarik tangannya dan bergeser dengan ngesot di lantai yang tertutup etalase.

"Loh ini siapa? Pegawai baru ya?" Tanya wanita tua yang datang bersama cucunya.

"Bukan buk, saya iparnya mas aris. Lagi bantu bantu di sini soalnya mbak santi lagi sakit. Mau beli apa buk?"

"Gula satu kilo ya sama telur satu kilo,"

"Ya buk sebentar,"

"Dimana mas gulanya?" Tanya sumin, ia sedikit kaget karena melihat aris yang bersembunyi di tumpukan kardus.

"Di etalase bawah,"

Setelah selesai menimbang, sumin lekas memberikan itu pada mbah darsimah, "ini buk, totalnya jadi 48rb,"

"Dua ribunya jajan saja, coklat ini ya,"

"Ya buk,"

Aris yang melihat mbah dar pergi langsung menarik tangan sumin agar berjongkok, "dia itu wanita yang membantu santi kasih pelet ke keluargaku,"

"Tau dari mana sih mas? Jangan sampai kita bergaduh disini gara gara itu," kesal sumin, pasalnya ia sangat memuji santi. Walaupun ia kerap di beri tutur kata yang kasar, namun sumin sangat mengidam idamkan wajah dan kekayaannya seperti santi. Kadang ia juga minder melihat perhiasan yang bertengger di badan wanita cantik nan langsing itu. Karena itu pula ia sangat anti mendengar keburukan santi, seperti di perintahkan untuk memuja dan mengagumi sosok santi.

"Sini aku ceritakan...."

1
Riadatul Jannah
lnjut tbor update terusss
Riadatul Jannah
ceritanya bagus bngt thor. cepet dong updatenya thor please
Anonymous
ayo Riis sing wani ngono lhooo
Martin Karnarukma
Luar biasa
Riadatul Jannah
ceritanya bagus. semoga authotnya bisa up smpe END
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!