Kampung Pesugihan

Kampung Pesugihan

Episode 1 di usir mak ju

"aduh mas kok perutku sakit banget yo," keluh sumin di pinggir jalan.

Sumin dan setyo adalah sepasang kekasih yang belum sah, mereka masih menjalin hubungan sembunyi sembunyi karena tak dapat restu dari mak jum, emak sumin.

"Kenapa? Mau haid?"

"Aduh gak tau aku mas, tapi aku dah telat haid sih 2 minggu. Apa jangan jangan aku hamil ya?"

"Hamil? Yang bener kamu min, nanti kena marah emak loh," setyo tampak panik, ia takut bertemu calon mertuanya itu karena sangat galak mirip setan alas.

"Kamu sih mas, aku kan udah bilang pakai sutra gitu loh biar aman. Walaupun kita main di hotel, aman dari amukan warga tapi gak aman dari amukan emak kalau udah kayak gini. Emak pasti marah!"

"Yasudah ayo periksa dulu gimana?"

"Yaudah ayo mas, motormu ambil dulu sana di proyek mu. Aku tunggu sini," titah sumin sambil menekan perutnya yang kram.

Setyo bekerja sebagai tukang bangunan di pinggiran kota tempat sumin tinggal. Mereka saling kenal saat sumin sering mengantarkan makan siang untuk bapaknya ke proyek yang sama dengan setyo.

Pak sukman tau jika anaknya menjalin hubungan dengan setyo, namun karena sumin ngeyel dan tukang nesu jadi pak sukman membiarkan saja selagi masih wajar.

"Ayo dek, mas cuma ada tiga ratus ribu. Apa cukup di bawa ke klinik?"

"Cukup mas, aku ada seratus ribu ini tadi minta sama bapak," sumin lekas naik ke motor setyo, mereka berdua pergi menuju klinik terdekat untuk periksa kandungan. Dengan raut wajah tegang dan kumal karena mereka pergi saat terik matahari, mereka akhirnya masuk ke klinik yang bersih dan dingin.

"Mbak aku mau periksa kandungan, aku udah telat dua minggu," ujar sumin sambil mendekati resepsionis.

"Silahkan ambil nomor antrian ya buk, dikarenakan masih ada pasien lain. Silahkan di sebelah sana," ucap wanita cantik berpendidikan itu sambil tersenyum ramah.

"Mbak bisa abo^ris gak?" Tanya sumin tiba tiba.

"Gendeng, kamu ngapain tanya gitu dek? Aku kan ada, dia anakku jangan sembrono kamu," setyo tampak naik pitam dengan penuturan sumin.

"Maaf ya buk, kami tidak melayani abo^rsi,"

"Walah, yowes," sumin langsung mengambil nomor antrian dari mesin di dekat pintu masuk. Ia dan setyo menunggu antrian dengan perasaan gusar.

"Mas aku takut,"

"Udah dek gak papa, mas tanggung jawab kok. Itu kan anaknya mas," setyo berusaha menenangkan sumin, ia sebenarnya bahagia karena itu artinya ia akan segera menikah dengan wanita pujaannya.

"Mas tapi aku takut di usir emak, kamu tau kan emak galaknya kayak apa? Mana kalau ngomong pedesnya minta ampun. Aku sampe pingin tuli aja kalau emak udah ngomong," keluh sumin.

"Ya namanya juga emak emak, pasti pengen yang terbaik buat anaknya. Tapi dek... Kamu mau kan nikah sama mas?"

"Ya mau lah, kalau gak mau ngapain juga aku mau di kawini mas sebelum waktunya? Kita udah kelon, masa gak nikah,"

"Antrian nomor 43," panggil resepsionis.

"Masuk kesana mbak?" Tanya sumin.

"Iya buk, masuk saja kesana nanti di arahkan bu dokter. Suaminya boleh ikut menemani buk,"

"Ohh....ya terimakasih," sumin langsung menyeret setyo masuk ke dalam ruangan.

Hampir 10 menit sumin di periksa, dokter wanita itu juga tampak tersenyum beberapa kali, "Alhamdulillah buk, ibuknya hamil sudah 3 minggu. ibuknya sehat jadi pertumbuhan janinnya juga bagus,"

"He? Hamil tenan? Bu dok jangan bercanda sampean," sumin langsung bangun dengan mata melotot tak percaya.

"Benar buk, ibuknya hamil. Saya tidak bercanda,"

"Ya allah mas, hamil beneran,"

"Ya mau gimana lagi dek, nasib. Sudahlah mas kan tanggung jawab, mas tidak akan kabur,"

Setelah selesai dan membayar, mereka pulang dengan keadaan gelisah karena takut, "mas apa kita ke dukun beranak aja ya minta di gugurkan?"

"Heh ngawur aja kamu, anak ini gak salah apa apa. Sudahlah dek, lagipula kalau gak gini kita gak bakalan nikah karena emakmu itu gak merestui aku meminangmu. Kamu mau berpisah denganku setelah 2 tahun berpacaran?" Tanya setyo sambil memarkirkan motornya di depan warteg.

"Sudah ayo makan dulu, masih ada sisa uang ini buat makan," ajak setyo masuk ke dalam warteg.

*****

setyo datang ke rumah sumin setelah magrib. Ia membawa martabak khas anak mudah ngapel ke rumah camer.

"Assalamu'alaikum buk,"

"Hehh kenapa kamu kesini? Aku kan sudah bilang aku tidak merestui hubungan kalian," pekik mak Jum saat melihat setyo berdiri di ambang pintu.

"Mak apa sih, mas setyo baru dateng harusnya di suruh masuk dulu. Lagi pula dia kan calon suamiku, mbokya jangan kasar kasar," sumin langsung menghampiri setyo dan membawanya masuk untuk duduk di ruang tamu.

"Loh loh siapa yang izinkan dia masuk? Keluar sebelum mak ambilkan kayu di dapur!"

"Mak aku hamil anaknya mas setyo, aku mau menikah. Ini lihat testpack positif dan ini juga foto usg kehamilan ku tadi di klinik," entah keberanian dari mana sumin tiba tiba mengatakan itu tanpa rasa takut.

"APA!!!!.....pak anakmu pak! Pak! Mbudeki banget sih, bapak!!!"

"Opo sih buk mbokya jangan teriak teriak, udah melam loh gak enak di denger tetangga," pak sukman baru saja selesai sholat magrib, ia langsung menghampiri sumin dan setyo di ruang tamu.

"Ini nih, bapak terlalu memanjakan sumin. Dia sekarang hamil! Anak pria miskin ini! Mau di taruh mana wajah emak? Punya anak gadis satu satunya malah hamil duluan? Mas mu loh min gak pernah ngecewain emak sekalipun. Selalu banggain emak,"

Sumin terlihat menunduk dengan takut, ia sudah tak punya nyali lagi jika sudah di datangi bapaknya. "Maaf mak, pak,"

"Maaf maaf, enak kamu bilang maaf. Udah pergi kamu dari sini,"

"Mak jangan gitu dong mak, aku mau tinggal di sini sama mas setyo. Kerjaan mas setyo kan disini," protes sumin.

"Gak gak, jangan tinggal disini. Kenak sial nanti aku kalau kamu tinggal disini. Bisa bisanya meteng disek, kalau lakimu sugeh gak papa. Lah ini? Min kamu ini goblok banget sih jadi orang! Udah sana keluar dari rumah ini. Gak mau aku nampung anak sial kayak kamu,"

"Heh buk, sudahlah. Biarakan mereka disini dulu sampai besok. Biar mereka bisa urus pernikahan di kua sini, jangan galak galak to buk lagipula ini sudah waktunya sumin menikah," lerai pak setyo dengan lembut.

"Loh loh kok enteng banget cangkem mu pak, aku gak sudi pokoknya! Aku loh cari uang sampai jungkir balik buat kasih makan ini anak. Bisa bisanya malah bikin aku malu. Moh ah! Gah aku liat mukanya lagi!"

"Buk, ibuk," panggil pak sukman saat mak jum memilih pergi masuk ke dalam kamar.

"Sudah, tyo kamu pulang saja. Besok kamu kesini lagi dan urus pernikahan kalian di kua. Bikin selametan kecil kecilan aja di sini, kalau kau geden ya di rumahmu. Aku gak mau mak jum merasakan malu yang berkepanjangan,"

"Nduk, kamu ini juga gegabah sekali, gatel banget jadi wadon. Gak inget ta kamu sebelum melakukan itu pada emak dan bapak? Gak inget kamu pada kami sebelum kelon? Bisa bisanya, sudah kamu tidur di rumah wak mu saja. setyo juga lekas pulang ke kosanmu," usir pak sukman.

"Injih pak kulo nyuwun ngapunten, dek aku pulang dulu ya,"

"Ya mas hati hati, jangan kabur loh. Besok kesini harusan,"

Terpopuler

Comments

ayu

ayu

seru banget gaya bahasanya juga lucu

2024-11-21

0

Syahrudin Denilo

Syahrudin Denilo

mampir deh
moga serruu

2024-08-25

0

mommy jay

mommy jay

aku mampir thor, seru nih👍

2024-08-09

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 di usir mak ju
2 episode 2 digunjing
3 episode 3 gapura macan kidul
4 episode 4 bala
5 episode 5 tumbal
6 episode 6 rahasia santi
7 episode 7 wajah gosong santi
8 episode 8 ketahuan setyo
9 episode 9 kambing hitam
10 episode 10 ketakutan aris
11 episode 11 tidur dengan pria lain
12 episode 12 tidur dengan gendruwo
13 episode 13 teror pocong
14 episode 14 neloni
15 episode 15 nyai Iskandar
16 episode 16 ular pesugihan
17 episode 17 uang halal dan haram
18 episode 18 diikuti pocong
19 episode 19 bau ayam tiren
20 episode 20 sumin meregang nyawa
21 episode 21 santi mau di talak
22 episode 22
23 episode 23 separuh sukma ranum
24 episode 24 nyusoni tuyul
25 episode 25 malam Jumat legi
26 episode 26 pengkhianat
27 episode 27 tengkorak hitam
28 episode 28 mak sarti mati
29 episode 29 lepas tali pocong
30 episode 30 minta cerai
31 episode 31 tusuk dari belakang
32 episode 32 melihat calon mertua
33 episode 33 buka bukaan
34 episode 34 di rudal paksa si babi dayat
35 episode 35
36 episode 36 mahar untuk mbah Darsimah
37 episode 37 pdkt dengan jordi
38 episode 38 kota/ kampung
39 episode 39 pocongan mbah mol
40 episode 40 tanah mekar aji
41 episode 41 amplop jaman baheula
42 episode 42 kegaduhan di warung bakso
43 episode 43 di talak
44 episode 44 batu jimat
45 episode 45
46 episode 46 tipuan Jordi
47 episode 47 alas tutupan
48 episode 48 buka aib sendiri
49 episode 49 welasih
50 episode 50 santi hampir jadi tumbal
51 episode 51
52 episode 52 rekening baru
53 episode 53 siti di guna guna
54 episode 54 mak jum menuju kampung aris
55 episode 55 pak gembur
56 episode 56 anak anak durhaka
57 episode 57 masa lalu narti, bono dan siti
58 episode 58 kota atau desa
59 episode 59 jordi tau aib santi
60 episode 60 jordi bimbang
61 episode 61 diperas
62 episode 62 mencari cinta joko kampung
63 episode 63 siti hamil anak siapa?
64 episode 64 siti mau menikah
65 episode 65 uang panas
66 episode 66 mayat di irigasi
67 episode 67
68 episode 68 kedatangan riana
69 episode 69 selebgram kampung
70 episode 70 aliran sesat pak broto
71 episode 71 lautan api
72 episode 72 gelap
73 episode 73 banaspati
74 episode 74 santi dan riana
75 episode 75 maria
76 episode 76 "barges kadaluwarsa"
77 episode 77 ikan bandeng
78 episode 78 ritual pembangkitan mayat
79 episode 79
80 episode 80 ijab kabul
81 episode 81 gagal malam pertama
82 episode 82 salah ritual
83 episode 83 keluar dari penjara
84 episode 84 Puspita dan ikan bandeng
85 episode 85 kemarahan tetangga
86 episode 86 dipasung
87 episode 87 larsi
88 episode 88 jatuh
89 episode 89 ulah kades
90 episode 90 pemungutan suara
91 episode 91 santi mulai berubah
92 episode 92
93 episode 93 poligami
94 episode 94 yatim piatu
95 episode 95 pelet makanan
96 episode 96
97 episode 97
98 episode 98 hamil
99 episode 99 mbah mulyo
100 episode 100
101 episode 101 kolot
102 episode 102 sifat dan muka yang jelek
103 episode 103 kandang bubrah
104 episode 104 monyet
105 episode 105
106 episode 106 Bu Ida sakit
107 episode 107
108 episode 108
109 episode 109 mak lampir
110 episode 110
111 episode 111
112 episode 112
113 episode 113
114 episode 114
115 episode 115
116 episode 116
117 episode 117
118 episode 118
119 episode 119
120 episode 120
121 episode 121
122 episode 122
123 episode 123
124 episode 124
125 episode 125
126 episode 126
127 episode 127
128 episode 128
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Episode 1 di usir mak ju
2
episode 2 digunjing
3
episode 3 gapura macan kidul
4
episode 4 bala
5
episode 5 tumbal
6
episode 6 rahasia santi
7
episode 7 wajah gosong santi
8
episode 8 ketahuan setyo
9
episode 9 kambing hitam
10
episode 10 ketakutan aris
11
episode 11 tidur dengan pria lain
12
episode 12 tidur dengan gendruwo
13
episode 13 teror pocong
14
episode 14 neloni
15
episode 15 nyai Iskandar
16
episode 16 ular pesugihan
17
episode 17 uang halal dan haram
18
episode 18 diikuti pocong
19
episode 19 bau ayam tiren
20
episode 20 sumin meregang nyawa
21
episode 21 santi mau di talak
22
episode 22
23
episode 23 separuh sukma ranum
24
episode 24 nyusoni tuyul
25
episode 25 malam Jumat legi
26
episode 26 pengkhianat
27
episode 27 tengkorak hitam
28
episode 28 mak sarti mati
29
episode 29 lepas tali pocong
30
episode 30 minta cerai
31
episode 31 tusuk dari belakang
32
episode 32 melihat calon mertua
33
episode 33 buka bukaan
34
episode 34 di rudal paksa si babi dayat
35
episode 35
36
episode 36 mahar untuk mbah Darsimah
37
episode 37 pdkt dengan jordi
38
episode 38 kota/ kampung
39
episode 39 pocongan mbah mol
40
episode 40 tanah mekar aji
41
episode 41 amplop jaman baheula
42
episode 42 kegaduhan di warung bakso
43
episode 43 di talak
44
episode 44 batu jimat
45
episode 45
46
episode 46 tipuan Jordi
47
episode 47 alas tutupan
48
episode 48 buka aib sendiri
49
episode 49 welasih
50
episode 50 santi hampir jadi tumbal
51
episode 51
52
episode 52 rekening baru
53
episode 53 siti di guna guna
54
episode 54 mak jum menuju kampung aris
55
episode 55 pak gembur
56
episode 56 anak anak durhaka
57
episode 57 masa lalu narti, bono dan siti
58
episode 58 kota atau desa
59
episode 59 jordi tau aib santi
60
episode 60 jordi bimbang
61
episode 61 diperas
62
episode 62 mencari cinta joko kampung
63
episode 63 siti hamil anak siapa?
64
episode 64 siti mau menikah
65
episode 65 uang panas
66
episode 66 mayat di irigasi
67
episode 67
68
episode 68 kedatangan riana
69
episode 69 selebgram kampung
70
episode 70 aliran sesat pak broto
71
episode 71 lautan api
72
episode 72 gelap
73
episode 73 banaspati
74
episode 74 santi dan riana
75
episode 75 maria
76
episode 76 "barges kadaluwarsa"
77
episode 77 ikan bandeng
78
episode 78 ritual pembangkitan mayat
79
episode 79
80
episode 80 ijab kabul
81
episode 81 gagal malam pertama
82
episode 82 salah ritual
83
episode 83 keluar dari penjara
84
episode 84 Puspita dan ikan bandeng
85
episode 85 kemarahan tetangga
86
episode 86 dipasung
87
episode 87 larsi
88
episode 88 jatuh
89
episode 89 ulah kades
90
episode 90 pemungutan suara
91
episode 91 santi mulai berubah
92
episode 92
93
episode 93 poligami
94
episode 94 yatim piatu
95
episode 95 pelet makanan
96
episode 96
97
episode 97
98
episode 98 hamil
99
episode 99 mbah mulyo
100
episode 100
101
episode 101 kolot
102
episode 102 sifat dan muka yang jelek
103
episode 103 kandang bubrah
104
episode 104 monyet
105
episode 105
106
episode 106 Bu Ida sakit
107
episode 107
108
episode 108
109
episode 109 mak lampir
110
episode 110
111
episode 111
112
episode 112
113
episode 113
114
episode 114
115
episode 115
116
episode 116
117
episode 117
118
episode 118
119
episode 119
120
episode 120
121
episode 121
122
episode 122
123
episode 123
124
episode 124
125
episode 125
126
episode 126
127
episode 127
128
episode 128

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!