"Love doesn't always end well." Kata-kata Maleficent dalam film Maleficent terus terngiang di telinga Natalia Hadasa, gadis cantik 21 tahun, mengisahkan duka di hati Natalia. Mengapa cinta yang dikhianati begitu menyakitkan. Bahkan kadang menyisahkan dendam, seperti yang dialami Maleficent. Seorang peri yang cantik dan baik hati tetapi menjadi jahat karena cintanya dikhianati sang kekasih. Tuhan, aku takut jatuh cinta karena aku tidak mau terluka. Bukan karena film Malefince, tetapi karena ibunya yang menderita karena dikhianati papanyak, dan banyak lagi wanita yang menderita karena cinta. Sebab cinta tidak selalu berakhir dengan baik. Begitu menurut Natalia.
Tapi apakah Natalia tetap dengan defense mechanism- nya jika cinta itu tiba-tiba datang menyentuh hatinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Harijati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Meneguhkan cinta kita
Malam hari di rumah keluarga Abraham Laksono. Yosef pergi ke ruang kerja papinya.
Diketuknya pintu ruang kerja papinya. Segera ia membuka pintu setelah dari dalam terdengar suara papinya mempersilahkannya masuk.
"Maaf menganggu sebentar Pi."
Pak Abraham tersenyum, " Sepertinya ada hal penting yang ingin kamu sampaikan son,"
Yosef duduk di kursi dekat meja kerja papinya
"Pi Yos minta ijin, rencana dua Minggu ke depan mau liburan ke Eropa. Ada temen yang Yos mau temui. Jadi selama Yos pergi bisa minta tolong papi handle kerjaan Yos." Jelas Yosef.
" Hmm...kamu sebenarnya menyalahi aturan perusahaan. Belum genap satu tahun kerja sudah minta cuti. Jangan karena kamu Presdir, kamu seenaknya. Itu namanya menyalah gunakan jabatan son." Tegur Pak Abraham
"He..he..he..iya Pi, sorry habis Yos ga bisa tunda lagi."
" Sepertinya orang spesial." Tebak pak Abraham mengangkat alisnya.
"Engga juga. Ada urusan yang Yos harus selesaikan dengannya." Elak Yosef
Pak Abraham tersenyum," Baiklah kamu boleh pergi, papi akan handle kerajaanmu. Sekalian papi mau melatih Jimmy supaya lebih memahami pekerjaannya sebagai orang kepercayaan Presdir."
"Terima kasih Pi, lusa aku berangkat. Good night Pi,"
"Goog night nak." Sahut Abraham Laksono.
Yosef berjalan mendekati papinya, setelah mencium pipi papinya, ia kembali ke kamarnya.
*****
Yosef sudah merencanakan semua yang akan ia lakukan di Inggris. Dia menghubungi beberapa temannya yang ada di Eropa untuk mewujudkan mimpinya bersama Natalia.
Yosef sudah minta temannya untuk memboking sebuah villa di Edinburg Scotland, dengan perhitungan jarak antara Edinburgh Oxford enam jam tiga puluh enam menit. Serta tempat yang mudah dan cepat untuk mengurus pernikahan.
Sore hari waktu di Inggris, Yosef sudah berdiri di depan pintu apartemen Natalia. Irama detak jantungnya terasa berpacu lebih cepat. Tidak tahu bagaimana respon Natalia terhadap kehadirannya, mengingat Natalia telah menutup akses Yosef untuk bisa bertemu dengannya. Ada rasa kuatir Natalia bakal menolaknya.
Ditekannya bell apartemen Natalia. Satu menit..dua menit, terasa lama bagi Yosef menunggu si penghuni apartemen membuka pintu. Ia tahu Natalia ada di apartemen karena sudah dapat informasi dari orang kepercayaannya yang nantinya ia tugaskan menjadi bodyguard rahasia Natalia.
Meskipun sudah mempersiapkan hatinya, tapi tetap saja Yosef terkejut saat pintu di buka. Natalia membelalakkan matanya, terkesiap melihat Yosef berdiri di hadapannya. Sesuatu yang mustahil menurutnya. Tapi yang sangat diharapkannya.
"Hai sayang, boleh aku masuk." Sapa Yosef dengan santai langsung menyeret kopernya masuk, apartemen Natalia tanpa menunggu disuruh masuk. Spontan Natalia minggir.
Yosef menutup pintu apartemen.
Mata mereka saling mengunci. Yosef tak bisa lagi membendung rasa rindunya. Dipeluknya Natalia.
"Aku sangat merindukanmu Nat." Bisik Yosef dengan suara bergetar.
Tubuh Natalia bergetar dalam pelukan Yosef. Ia menangis karena bahagia. Ternyata doanya Tuhan jawab. Ia mencintai Yosef, dan berharap Yosef tidak mengkhianati cintanya.
Natalia, melingkarkan tangannya memeluk leher Yosef
"Aku juga merindukanmu." Ucapnya lirih sambil menatap wajah tampan pria yang selama ini membuat suasana hatinya tak menentu.
"Mengapa kau menghindari ku? Apakah aku sudah berbuat salah dan menyakiti hatimu?" Tanya Yosep.
Natalia menarik tangan Yosef untuk duduk di sofa ruang tamu.
"Maafkan kekanak-kanakanku. Hatiku sakit melihatmu dekat dengan Miss Miranda." Jawab Natalia menundukkan kepala.
Yosef tertawa kecil. Diangkatnya dagu Natalia dan disentilnya hidung mancung Natalia dengan lembut.
"Kamu cemburu, hah." Goda Yosef dengan mengedipkan matanya.
Natalia membuang mukanya. Mungkin." Sahutnya malu
,"Aku senang kalau kamu merasa cemburu. Itu tanda kau sungguh-sungguh mencintaiku. Sama seperti aku mencintaimu dan aku cemburu bila melihatmu dekat dengan laki-laki lain. Termasuk Reno. Aku ga suka kamu dekat dengan Reno. Aku cemburu Nat." Keluh Yosef.
"Ha, kamu cemburu? Berarti kamu nyusul aku ke sini pasti karena cemburu sama pak Reno. Sayang aku sama sekali ga ada perasaan tertarik sama pak Reno. Kalaupun kami jadi dekat, itu semata-mata urusan studiku di sini dan itu juga bagian dari tanggungjawabnya." Jawab Natalia.
Yosef tersenyum lebar, dia gembira mendengar penjelasan kekasihnya.
"Sama, aku juga ga ada perasaan apapun dengan Miranda. Yank, dalam membangun hubungan yang paling penting selain cinta adalah kepercayaan dan komunikasi. Akan sering terjadi kesalah pahaman dan pertengkaran di antara kita bila tidak ada saling percaya dan komunikasi yang baik." Nasihat Yosef lembut sambil membelai Natalia.
Natalia tersenyum. Ia bahagia memiliki kekasih yang dewasa dan bijaksana seperti Yosef.
"Oh ya kak, aku buatkan minum dan makanan, terus kakak istirahat. Pasti capek habis dari perjalanan jauh."Natalia menarik lembut tangan Yosef supaya berdiri. Dan mengarahkan Yosef untuk masuk di kamar kosong di sebelah kamarnya.
"Yank aku mandi dulu ya. Badanku rasanya gerah." kata Yosef. "Ayo aku antar ke kamar. Kebetulan di sini ada dua kamar tidur dengan kamar mandinya." Terang Natalia.
Sementara Yosef mandi, Natalia menyiapkan makan malam untuk mereka berdua. Kebetulan sebentar sudah waktu jam makan malam.
Yosef keluar kamar dan mendekati Natalia. Dipeluknya Natalia dari belakang.
Rasa rindunya masih belum tuntas, ingin rasanya memeluk Natalia terus.
Natalia agak terkejut, tapi hatinya menghangat sehangat pelukan Yosef.
"Ayo makan. Maaf makan seadanya ya.
Natalia membuat salad sayur dengan telur rebus setengah matang. Menu makan malam ia menghindari karbo.
Mereka berdua menikmati makan malam yang terasa romantis. Sambil saling menatap mesra.
Setelah makan malam, dan membereskan meja makan, Yosef mengajak Natalia duduk.
"Nat, kedatanganku ke sini selain karena merindukanmu dan meluruskan kesalahpahaman di antara kita. Aku juga ingin meneguhkan hubungan kita."
Natalia mendongakkan kepalanya, menatap kekasihnya dengan heran.
"Meneguhkan hubungan kita? Ih seperti mau nikah saja. Maksud kak Yosef apa?"
Yosef tersenyum. "Ya memang aku ingin ngajak kamu nikah." Jawab Yosef serius.
"Ha...ga mungkinlah kak. Aku baru saja masuk kuliah sarjana strata dua. Kalau menikah bakal gagal studiku. Lagian ribet urus surat- suratnya, belum lagi orang tua kak Yosef harus melamarku pada mama." "Protes Natalia.
"Ssttt..dengar. Nat aku ingin menjalani hubungan kita dan kehidupan kita dengan tenang. Jujur, melihatmu tinggal jauh dariku, aku mengkhuatirkanmu. Kuatir kamu ada masalah, takut ada cowok yang mengambilmu dariku. Takut dosa bila aku ingin bermesraan denganmu. Jujur Nat, aku kesulitan membendung hasratku untuk tidak menyentuhmu bila dekat denganmu. Dan itu bahaya karena bisa menimbulkan perbuatan dosa." Jelas Yosef.
Natalia semakin cinta saja pada pikiran panjang Yosef dan bahwa Yosef juga takut Tuhan.
",Lalu pernikahan seperti apa yang akan kita lakukan. Kita butuh restu orang tua kita kan?"
"Natalia, aku sudah menghubungi beberapa teman dekatku yang tinggal di Eropa. Bersyukur ada sahabatku di Edinburgh. Dia yang akan mengurus pemberkatan nikah dan melegalkan pernikahan kita. Di sini untuk nikah bisa dilaksanakan dengan cepat dan muda. Temanku juga sudah booking villa untuk pernikahan kita. Tapi maaf karena ini rahasia jadi aku hanya mengundang sahabat-sahabatku yang di Eropa." Yosef menjeda perkataannya.
"Jangan kuatir. Setelah kamu selesai S 2, kita akan menikah ulang dan mengadakan resepsi besar di Surabaya. Di saat itu orang tuaku akan melamarmu pada orang tuamu. Meminta restu mereka. Untuk sementara kita rahasiakan ke keluarga kita. Mungkin mereka hanya tahu kita pacaran." Jelas Yosef dengan menghela nafas.
"Entahlah, mengapa aku merasa harus melakukan hal ini. Mungkin untuk dapat mencegah kemungkinan yang akan terjadi yang bisa mempengaruhi cinta kita. Aku akan lega bila sejak saat ini kamu seutuhnya sah menjadi milikku."
"